Pengharapan dan Penolakan Yang Tiba-Tiba
Terhadap Yesus Sebagai Messias Yang Dijanjikan di Yerusalem
Pengaharapan-pengharapan
pada orang banyak di Yerusalem telah mencapai titik tertinggi pada saat
Yesus disambut dengan gilang gemilang
saat memasuki Yerusalem.
21:6 Maka pergilah murid-murid itu dan berbuat seperti yang
ditugaskan Yesus kepada mereka. 21:7 Mereka
membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian
mereka dan Yesuspun naik ke atasnya. 21:8
Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan,
ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di
jalan. 21:9 Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang
mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama
Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!" 21:10 Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang
berkata: "Siapakah orang ini?" 21:11
Dan orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di
Galilea." (Matius 21:6-11)
Dalam beberapa hari saja, gelombang akan berbalik melawan
Yesus, dan orang banyak yang sama ini akan
memiliki perasaan yang sangat berbeda terhadap Yesus :
Sebelumnya bacalah ini terlebih dahulu:
Sebelumnya bacalah ini terlebih dahulu:
- Penyesatan Dalam Pengharapan (1) :Pengharapan Yang Tercemari Oleh Keinginan Duniawi !
- Penyesatan
Dalam Pengharapan (2) : Kesesatan Dalam Memahami Hal Spektakuler Yang
Dilakukan Yesus !
26:47 Waktu Yesus masih berbicara datanglah Yudas, salah seorang
dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan besar orang yang
membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa
Yahudi. (Matius 26 :47)
27:20 Tetapi oleh hasutan
imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta supaya
Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati. 27:21
Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka: "Siapa di antara kedua
orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?" Kata mereka:
"Barabas." 27:22 Kata
Pilatus kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan
Yesus, yang disebut Kristus?" Mereka semua berseru: "Ia harus
disalibkan!" 27:23 Katanya:
"Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka
makin keras berteriak: "Ia harus disalibkan!" 27 :24 Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia,
malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di
hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah orang
ini; itu urusan kamu sendiri!" 27:25
Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas
kami dan atas anak-anak kami!" (Matius 27:20-250)
27:39 Orang-orang yang lewat
di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala, 27:40 mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait
Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu
jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!" ( Matius 27 :39-40)
Bagaimana kita menjelaskan perubahan emosi dan perilaku yang
dramatis terhadap Yesus, sebuah perubahan yang terjadi dalam kurun waktu satu
minggu? Saya akan menyampaikan beberapa hal yang patut dicamkan dalam benak
anda.
Pertama, mari camkan
dalam benak kita bahwa penolakan
terhadap Yesus, penyalibannya, penguburanya, dan kebangkitannya telah ada
didalam rencana kekal Tuhan.
2:22 Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku
maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan
yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan
tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah
kamu, seperti yang kamu tahu. 2:23 Dia
yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan
kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. 2:24 Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari
sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.(Kisah
Para Rasul 2:22-24)
Tuhan telah menetapkan adanya penolakan itu dan penyaliban Yesus, demikian juga halnya
dengan kebangkitan dan kenaikannya. Yesus telah mengatakan hal ini dalam
berbagai kesempatan [ sebagai contoh lihat; Matius 16:21; 17:22-23; 20:18-19;
Yohanes 2:18-22; 3:14-15; 10:14-18]. Sementara itu para murid telah melupakan
perkataan-perkataan Yesus ini untuk beberapa saat [Lukas 24 :1-24], mereka yang
telah menyalibkan Dia tidak melupakan perkataan Yesus mengenai hal ini [Matius 27:62-66].
Kedua, kita telah
dipersiapkan akan perubahan sedramatis ini dengan contoh-contoh yang lebih awal
seperti orang-orang yang secara tiba-tiba berbalik melawan Yesus didalam
Injil-injil. Yohanes Pembaptis tidak berbalik melawan Yesus, tetapi
berbagai situasi telah membuat Yohanes untuk mengubah perasaan/keyakinannya,
sehingga dia harus memastikan kebenaran keyakinannnya yang terdahulu bahwa
Yesus adalah Messias yang telah dijanjikan itu [Matius 11:2-6]. Mereka yang ada
di Nazaret pada awalnya sangat bergairah
dan antusias karena apa yang telah dikatakan oleh Yesus Kristus, tetapi mereka
segera berbalik melawannya, berupaya
untuk membunuhnya, kala Dia berbicara mengenai keselamatan bagi orang-orang non Yahudi, sebagaimana bagi orang Yahudi [Lukas 4:16-30]. Orang yang telah disembuhkan oleh Yesus di kolam Bethesda dengan segera
berbalik melawannya, bergabung dengan
mereka yang ingin membunuh Yesus [Yohanes 5:1-18]. Mereka yang sebelumnya ingin
memakssa Yesus menjadi raja mereka (karena mereka telah diberi makan oleh
Yesus) dengan cepatnya meninggalkan Dia
ketika Dia secara simbolis berkata tentang kematian pengorbanannya [Yohanes
6:1-65]. Belum lagi ditambah dengan perumpamaan yang disampaikan Yesus tentang empat
keadaan tanah yang merujuk mereka dalam 2 keadaan tanah yaitu yang
dengan cepat merespon Yesus secara positif, dan kemudian meninggalkan Yesus
dengan segera [Lihat Matius 13:1-23; Markus 4:1-20]
Ketiga, diseluruh
pelayanan Yesus di muka Bumi dan bahkan dalam popularitasnya yang melambung tinggi, ada pebedaan-perbedaan
pandangan terkait siapakah Yesus ini.
7:12 Dan banyak terdengar bisikan di antara orang banyak tentang
Dia. Ada yang berkata: "Ia orang baik." Ada
pula yang berkata: "Tidak,
Ia menyesatkan rakyat."
(Yohanes 7:12)
7:25 Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang
mereka mau bunuh? 7:26 Dan lihatlah,
Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya.
Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? 7:27 Tetapi tentang orang ini kita tahu
dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang
tahu dari mana asal-Nya."[ Yohanes 7:25-27]
7:31 Tetapi di antara orang banyak itu ada banyak yang percaya kepada-Nya
dan mereka berkata: "Apabila Kristus datang, mungkinkah Ia akan mengadakan
lebih banyak mujizat dari pada yang telah diadakan oleh Dia ini?" [Yohanes
7:31]
7:40 Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan
perkataan-perkataan itu, berkata: "Dia ini benar-benar nabi yang akan
datang." 7:41 Yang lain
berkata: "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata: "Bukan,
Mesias tidak datang dari Galilea! [Yohanes 7:40-41]
16:13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia
bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia
itu?" 16:14 Jawab mereka:
"Ada yang
mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang
mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."[Matius 16:13-14]
21:10 Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang
berkata: "Siapakah orang ini?" 21:11
Dan orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di
Galilea." [Matius 21:10-11]
Memang benar bahwa beberapa memandang Yesus sebagai Messias,
tetapi banyak yang lainnya tidak ingin memandang dia sejauh itu, dan banyak
yang memandang Yesus sebagai seorang penyesat. Jadi, kita tidak seharusnya
berpikir bahwa penyambutan Yesus yang gilang gemilang saat masuk ke Yerusalem sebagai sebuah
deklarasi bulat akan identitasnya sebagai Messias.
Keempat, Saya
percaya bahwa perubahan sentimen yang
mendadak terhadap Yesus di Yerusalem
dapat dijelaskan dengan sangat baik dari sudut pandang tak terpenuhinya
harapan-harapan bangsa Israel.
Sebagaimana penulis Amsal menyatakannya,
13:12 Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang
terpenuhi adalah pohon kehidupan. [Amsal 13:12]
Pada
dasarnya setiap orang Israel
memiliki pengharapan yang keliru ketika pengaharapan itu mengacu kepada
harapan-harapan mereka sehubungan dengan
siapakah Yesus itu atau apa yang harus Dia
genapi. Ada
banyak orang baik yang memandang Yesus sebagai penyesat/penipu; yang lainya
menyimpulkan bahwa Dia adalah Messias yang dijanjikan. Tetapi tidak
seseorangpun (nampaknya) berharap Yesus menyikapi secara damai ketika
pihak-pihak berwenang berupaya menangkapnya, tak seorangpun yang berharap Yesus
akan berdiam saja ketika didakwa, dan tak seorangpun yang percaya bahwa Yesus
akan disalibkan di sebuah kayu salib orang Roma diluar pintu-pintu gerbang Yerusalem.
Saya percaya bahwa Petrus dan rekan-rekannya bersikap tulus
ketika mereka meyakin Yesus akan kesetiaan mereka, bahkan sampai mati :
26:33 Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang
imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."26:34 Yesus berkata kepadanya: /"Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga
kali." 26:35 Kata Petrus
kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan
menyangkal Engkau." Semua murid yang lainpun berkata demikian juga.{Matius
26:33-35}
22:33 Jawab Petrus:
"Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan
Engkau!" [Lukas 22:33]
Para murid tidak
mengabaikan fakta bahwa penentangan dari
para pemimpin-pemimpin agama Yahudi
terhadap Yesus adalah kuat, tetapi mereka setidaknya berharap Yesus akan
mengadakan sebuah perlawanan yang baik.
Mereka telah rela untuk mati bersama Dia—turut melakukan perlawanan—jika diperlukan,
walaupun saya percaya bahwa mereka telah merasakan bahwa jika sebuah
pertarungan yang sesungguhnya telah dimulai, Yesus sekali lagi akan
memperlihatkan kuasanya dan menaklukan musuh-musuhnya, baik orang-orang Yahudi
dan Romawi. Titik balik bagi Petrus dan
rekan-rekan sesama murid (dan tak lama kemudian
juga orang banyak) adalah kala mereka melihat Yesus secara sukarela,
tanpa perbantahan,dan cenderung pasif menyerahkan dirinya kepada mereka yang
akan membunuh Dia.
Orang-orang Yerusalem dan para murid Yesus memiliki
“pengharapan-pengharapan yang tinggi” tetapi ketika mereka menyadari bahwa pengharapan-pengharapan itu tidak terpenuhi,
mereka terguncang. Orang-orang tak percaya meneriakan kematian untuk Yesus
dan dengan cara yang sama meminta
pembebasa Barabbas :
18:39 Tetapi pada kamu ada kebiasaan, bahwa pada Paskah aku
membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang
Yahudi bagimu?" 18:40
Mereka berteriak pula: "Jangan Dia, melainkan Barabas!" Barabas adalah seorang penyamun {Sekarang Barabas menjadi seorang Revolusioner- pada Alkitab versi ESV, NASB, KJV dan NKJV disebut “perampok”; Alkitab Versi NET,CSB, NIV, dan NLT menyebut dia sebagai seorang revolusioner)( Yohanes 18:39-40)
Mereka berteriak pula: "Jangan Dia, melainkan Barabas!" Barabas adalah seorang penyamun {Sekarang Barabas menjadi seorang Revolusioner- pada Alkitab versi ESV, NASB, KJV dan NKJV disebut “perampok”; Alkitab Versi NET,CSB, NIV, dan NLT menyebut dia sebagai seorang revolusioner)( Yohanes 18:39-40)
15:7 Dan pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang
dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan
pembunuhan dalam pemberontakan. [Markus 15:7]
23:18 Tetapi mereka
berteriak bersama-sama: "Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabas bagi
kami!" 23:19 Barabas ini
dimasukkan ke dalam penjara berhubung dengan suatu pemberontakan yang telah
terjadi di dalam kota
dan karena pembunuhan. (Lukas 23:18-19)
Orang-orang
Yahudi marah/kesal atas ketakadilan
pendudukan Roma dan penguasaan atas mereka, dan berbalik menyangkali keadaan
ini (Yohanes 8:31-33). Mereka menyimpan pengharapan bahwa Yesus akan
membebaskan mereka dari penjajahan Roma, tetapi sebaliknya Yesus malah
menyerahkan diri kepada mereka yang menentang dirinya dan pada ahirnya akan
berujung pada kematian di tangan orang-orang Yahudi dan para pemimpin Roma.
Yesus tidak akan melenyapkan
belenggu-belenggu politik dan menegakan
sebuah tatanan baru. Barabas, disisi lain, adalah seorang pria yang
telah menumpahkan darah dalam upaya-upayanya untuk menggulingkan pemerintah.
Jika Yesus tidak memberikan kepada mereka apa yang mereka inginkan,
Barabas lebih dari sekedar mau untuk
menggulingkan pemerintahan. Dan demikianlah orang banyak lantas berpihak pada
Barabas, sebab Barabas lebih sejalan dengan pengharapan-pengharapan mereka
ketimbang Yesus.
Permasalahannya bukan pada Yesus; permasalahannya adalah dengan harapan-harapan (pengharapan-pengharapan)
yang tidak realistik dan biblikal ( tidak bertautan dengan nubuat Perjanjian Lama dan dengan pengajaran
Yesus Kristus). Karena Yesus telah menolak untuk memenuhi keinginan-keinginan
para pemimpin agama Yahudi, maka mereka menolak Yesus. Hal yang sama juga
demikian, karena Yesus telah untuk memenuhi keinginan-keinginan orang banyak,
maka mereka menolak Yesus juga. Dan
sekalipun demikian, rencana-rencana, tujuan-tujuan, dan janji-janji Tuhan telah
digenapi secara sempurna sehingga Yesus
telah mati sebagai korban yang sempurna, menanggung penghukuman untuk kesalahan orang-orang berdosa.
Kesimpulan
Jadi, saya percaya
kita dapat melihat bahwa ada banyak “pengharapan” yang disajikan oleh
Injil-Injil, tetapi kebanyak pengharapan yang ditemukan adalah jenis
pengharapan yang diusung manusia-manusia, termasuk oleh murid-murid Yesus.
Pengharapan-pengharapan semacam inilah yang tidak dipenuhi sehingga membuat
banyak orang berpaling meninggalkan Yesus, ketimbang melekat kepadanya dalam
iman. Sekarang, saya harus segera mengatakan bahwa pengharapan-pengharapan yang
dimiliki orang banyak sedang diperbaiki
dan dipulihkan, terimakasih kepada
kebangkitan Yesus Kristus dan kedatangan Roh Kudus (yang diperlihatkan
sedemikian rupa dalam Kisah Para Rasul). Tetapi kita akan menyimpanya untuk
pelajaran lainnya, pelajaran kita selanjutnya.
Pertanyaan bagi kita adalah ini, “Apa yang seharusnya kita
pelajari tentang perngharapan dari
Injil-Injil?” Hal pertama yang semestinya kita lihat adalah ini :
Pengharapan-pengharapan yang tidak
berdasarkan pada fakta dan kebenaran tidak akan diwujudkan. Hanya
pengharapan-pengharapan yang sejati, yang didasarkan pada pribadi Yesus, karya
dan janji-janji Tuhan sebagaimana ditemukan dalam Kitab Suci, yang akan
digenapi. Semua pria dan wanita memiliki pengharapan-pengharapan; pertanyaannya
adalah apakah pengharapan-pengharapan itu memiliki dasar yang benar.
10:28 Harapan orang benar akan menjadi sukacita, tetapi harapan
orang fasik menjadi sia-sia. (Amsal 10:28)
11:17 Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri,
tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri. (Amsal 11:17)
11:23 Keinginan orang benar
mendatangkan bahagia semata-mata, harapan orang fasik mendatangkan murka.
(Amsal 11 :23)
5:45 Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan
Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh
pengharapanmu. (Yohanes 5:45)
4:13 Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak
mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita
seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.( 1 Tesalonika 4:13)
6:17 Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar
mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu
seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan
kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.( 1 Timotius 6:17)
Pengharapan sejati adalah yang ditemukan didalam
injil, pengharapan yang berdasarkan pada karya keselamatan Yesus Kristus
di kayu salib Kalvari.
1:8 Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan
penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami
adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan
hidup kami. 1:9 Bahkan kami merasa,
seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya
kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada
Allah yang membangkitkan orang-orang mati. 1:10
Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami:
kepada-Nya kami menaruh pengharapan
kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi, [2 Korintus 1:8-10,
penekanan oleh penulis]
1:3 Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus
Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu, 1:4 karena kami telah
mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua
orang kudus, 1:5 oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi
kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam
firman kebenaran, yaitu Injil, (Kolose 1:3-5, penekanan oleh penulis)
1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan
mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan
akan kemuliaan! (Kolose 1:27, penekanan oleh penulis)
1:1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah,
Juruselamat kita, dan Kristus Yesus,
dasar pengharapan kita (1 Timotius 1:1, penekanan oleh penulis)
1:1 Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus untuk
memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran
seperti yang nampak dalam ibadah kita, 1:2
dan berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan
zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta, (Titus 1:1-2, penekanan oleh penulis)
6:19 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita,
yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, [Ibrani 6:19, penekanan oleh
penulis)
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena
rahmat-Nya yang besar telah melahirkan
kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada
suatu hidup yang penuh pengharapan 1:4
untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar
dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. 1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam
kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah
tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. ( 1 Petrus 1:3-5)
Jalan keselamatan Tuhan menginginkan anda untuk
menyingkirkan semua pengharapan terhadap apapun atau siapapun, selain pada
Yesus Kristus. Anda harus menanggalkan pengharapan apapun sehingga anda dapat menyenangkan Tuhan melalui tindakan anda sendiri didalam
Kristus. Anda harus menanggalkan pengharapan apapun pada siapapun selain pada
Yesus. Yesus adalah Tuhan itu sendiri dan satu-satunya yang memberikan
pengampunan dosa-dosamu dan jaminan kehidupan kekal. Yesus Kristus telah
menanggung penghukuman atas dosa manusia, dan hal yang anda harus lakukan adalah menerimanya sebagai
sebuah karunia. Yesus telah mati
terhadap kuasa dan penghukuman dosa, dan semua otrang yang percaya kepadanya juga akan dibebaskan dari kutuk dosa. Yesus telah
bangkit dari kematian untuk hidup selamanya, dan semua yang percaya kepada Dia
akan hidup dengan Dia dalam kekekalan. Mereka yang menolak penawaran
keselamatan Tuhan melalui pribadi dan karya
Yesus tidak memiliki pengharapan.
Sudahkah anda percaya kepada Yesus? Apakah anda memiliki pengharapan hidup
kekal ini? Terimalah hari ini dengan menjadikan Yesus sebagai pengharapanmu
melalui percaya kepada Dia.
Pelajaran ini mengandung begitu banyak perintah untuk mereka
yang telah percaya kepada Yesus. Kita
harus sangat berhati-hati menyampaikan pengharapan palsu kepada mereka
yang terhilang. Saya tidak tahu ada berapa banyak pemakaman yang telah saya saksikan dimana
pengkhotbah membaca atau merujuk kepada
teks-teks “surga” dengan pikiran bahwa mereka/para pengkhotbah ini harus
berkenan kepada semua yang hadir. Surga bukan untuk semua orang, tanpa
pengecualian. Surga adalah untuk mereka yang telah percaya kepada Yesus Kristus
untuk keselamatan. Neraka adalah takdir
yang mengerikan bagi semua orang yang
menolak keselamatan dalam Yesus. Mari jangan berikan kepada mereka yang tidak
memercayai Yesus dengan pengharapan
keselamatan yang palsu, dan Karena itu
mereka harus percaya kepada Yesus sebagai
satu-satunya pengharapan mereka.
Mari
jangan mencoba untuk membujuk mereka
yang belum memercayai Yesus sebagai Keselamatan dengan menawarkan pengaharapan palsu kepada mereka, dengan
mengumpani mereka dengan janji-janji yang
tidak benar. Apa yang dapat kita janjikan dengan ketepatan dan keyakinan
yang absolut adalah percaya kepada Yesus adalah satu-satunya yang dibutuhkan
untuk memiliki keselamatan. Percaya kepada Yesus untuk keselamatan menjamin
orang berdosa bahwa dosa-dosa mereka akan diampuni dan mereka akan berada dalam kekekalan di surga dalam hadirat
Tuhan. Percaya kepada Yesus tidak menjanjikan satupun kemudahan duniawi,
kesehatan dan kemakmuran dan popularitas.
Tentu saja, nas-nas dalam kitab
suci berbicara secara jelas mengenai hal ini, menjami semua orang bahwa mereka
akan mengalami penolakan, penganiayan, dan kesulitan-kesulitan dunia [ Lihat
sebagai contoh Matius 10:16-39; 24:3-31; Yohanes 15:17-25; Kisah Para Rasul
14:21-22; Roma 8:18-39; 1 Tesalonika 3:1-4; 1 Petrus 4:1-19]. Merka yang menerima injil karena kita telah
menawarkan pengharapan-pengharapan palsu tidak akan dipersiapkan untuk menghadapi berbagai
kesulitan yang akan dating dalam perjalanan hidup mereka sebagai orang-orang
Kristen. Mereka yang memiliki pengharapan sejati akan diberi kuasa untuk
bertahan dan bertekun ditengah-tengan pencobaan-pencobaan dan kesusahan-kesusahan besar.
Ahirnya, kita yang
sudah memiliki pengharapan dalam
Kristus harus berhati-hati menjaga fokus kita pada Tuhan, pada keselamatan
yang sudah Dia selesaikan bagi kita
dalam Kristus, dan pada berkat-berkat yang sekarang ini belum datang dalam
kekekalan. Injil Kesehatan dan kemakmuran dapat
menarik minat orang-orang Kristen, tetapi kita harus menolaknya sebagai
pengharapan palsu. Kita dapat tergoda untuk meletakan pengharapan kita pada
hal-hal yang duniawi seperti uang [ lihat 1 Timotius 6:17-19], tetapi inipun
adalah pengharapan palsu. Kita, seperti Demas, dapat beralih “mencintai zaman ini” dan lantas menanggalkan
imannya untuk “hidup yang baik [lihat 2 Timotius 4:9-11].”
Kabar baiknya adalah : saat pengaharapan-pengharapan kita
adlah pengharapan-pengharapan kekal, pengharapan-pengharapan yang dilandaskan
pada pribadi dan karya Yesus Tuhan kita, maka pengharapan-pengharapan itu bahkan menjadi lebih baik daripada segala hal
yang dapat kita bayangkan :
2:9 Tetapi seperti ada
tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah
didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia:
semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." ( 1 Korintus
2:9)
Oleh karena itu marilah kita
perbaiki pengharapan-pengharapan itu pada Yesus, dan keselamatan yang
Dia selesaikan untuk segala kekekalan :
1:13 Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah
pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada
waktu penyataan Yesus Kristus. ( 1 Petrus 1:13)
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak
Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa
apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab
kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. 3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya,
menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci. ( 1 Yohanes 3:2-3)
Selesai
Hope in
the Gospels (Matthew 4:18—5:16) Study By: Bob Deffinbaugh | Martin Simamora
No comments:
Post a Comment