F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Pemberitaan Injil Kepada Semua Manusia

Mulai Dengan Badai Hingga Menginjili Para Filsuf

Oleh:Martin Simamora



Injil harus disampaikan kepada segala mahkluk atau segenap manusia! Jadi tak peduli apakah itu orang biasa atau luar biasa; apakah itu orang yang dimuliakan atau belaka jelata yang begitu bau busuk karena mandi dengan sabun adalah sebuah kemewahan hidup. Dan injil harus disampaikan dan diberitakan sebagaimana  apa adanya. Beritanya harus sama, entah kepada orang biasa atau orang mulia; orang dengan intelektual pada umumnya, atau kepada para pemikir yang luar biasa cerdas, para filsuf.

Bagaimana dengan gereja masa kini dan orang-orang Kristen masa kini? Orang –orang Kristen masa kini pada era lampau [ apa yang saya maksudkan Kristen masa kini, adalah  era orang-orang Kristen yang tak lagi berjumpa dengan Yesus semasa di bumi, seperti saya dan anda], tetap  diperintahkan untuk memberitakan injil kepada semua mahluk. Seorang malaikat dari sorga menegaskan  agar  proklamasi salib Kristus harus bergerak menjangkau orang banyak sebagai sebuah misi sorgawi:

Kisah Para Rasul 5:19-20 Tetapi waktu malam seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar, katanya: Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.
[firman hidup: Yohanes 1:1,4,14]

Pemberitaan Injil adalah amanat agung yang bukan hanya sekedar perintah tanpa kuasa penuh kedaulatan dan kuasa penuh otoritas atas segala kuasa ancaman atau penghalang apapun juga. Apapun yang berupaya menjegal amanat agung ini, akan berhadapan dengan kehendak Allah:

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (3Q-1)


“Keselamatan Kristus Juga Untuk Mereka Yang Tak Beriman Kepada-Nya”

Oleh: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu bagian 3P-1 

Pada epistel-epistel para rasul pun demikian, tak pernah terjadi diajarkan perbuatan baik atau perjuangan-perjuangan memperkenankan diri sebagai sebuah jalan keselamatan, tak pernah dan apalagi  sebuah jalan keselamatan yang lain, tanpa Sang Kristus. Cukup sang  diri ini yang berupaya.

Namun demikian, pendeta Dr. Erastus Sabdono telah menghadirkan rasul Paulus sebagai rasul yang mengajarkan bahwa jalan keselamatan itu adalah perbuatan baik atau mengupayakan diri sendiri layak dihadapan Allah, dan bahkan tanpa Sang Kristus. Nampak pada paragraf  22 “Keselamatan Di Luar Kristen-03”:

Dalam hal ini kita bisa mengerti mengapa Paulus mengatakan bahwa Ia berusaha untuk berkenan kepada Allah (2Kor 5:9-10; 1Kor 9:27). Berusaha berkenan kepada Bapa sama dengan berusaha sempurna seperti Bapa. Inilah orang-orang yang menghargai perkataan Tuhan Yesus. Inilah orang-orang yang melakukan perintah Tuhan Yesus (Yoh 14:15, 21, 23, 24 dan lain-lain). Perintah Tuhan bukan hanya melakukan hukum-hukum tetapi yang bersedia menghargai perkataan Tuhan Yesus dengan melakukan kehendak Bapa atau berusaha berkenan kepada-Nya (Mat 7:24-29). Orang-orang yang berusaha berkenan kepada Bapa inilah orang yang mengasihi Dia. Mereka akan digarap oleh Allah untuk menjadi sempurna seperti Yesus. Orang-orang ini terbilang sebagai menerima Tuhan Yesus.

Saya akan memulai dengan 1 Korintus 9:27:
Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

Apakah 1 Korintus 9:27 sedang mengajarkan supaya manusia Kristen berusaha berkenan kepada Allah, berusaha sempurna seperti Bapa? Sebagai dasar keselamatan?

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (3P-4b)


“Keselamatan Kristus Juga Untuk Mereka Yang Tak Beriman Kepada-Nya”

Oleh: Martin Simamora
Bacalah lebih dulu bagian 3P-4a

Apakah yang  dilakukan atau dikatakan oleh  Yesus kala berjumpa dengan seorang asing atau kali pertama berjumpa, dan diinginkannya untuk mengikut-Nya? Ada beragam tindakan dan beragam komunikasi yang dilakukan olehnya. Namun, yang pasti, sama sekali berbeda dan tak seperti yang dapat dibayangkan oleh siapapun juga. Orang berpikir Yesus akan mengajarkan sesuatu untuk dilakukan pada dirinya sendiri  dalam penuh kepatuhan tanpa sebuah celah, atau berpikir bahwa Ia tidak akan jauh berbeda dengan apa yang telah diajarkan oleh para guru-guru kitab suci Israel.



Tetapi, pada kenyataannya, Ia sama sekali berbeda, hingga pada sebuah puncak perbedaan yang melahirkan sebuah kebencian yang tak beralasan. Sejak permulaan Ia tampil di hadapan publik, kesan para pendangarnya: Ia memang berbeda:

Markus 1:21-22 Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar. Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.

Ia mengajar sebagai orang yang berkuasa, hal yang tak akan pernah dijumpai pada ahli-ahli Taurat! Berkuasa yang bagaimanakah? Perhatikan berikut ini:

Markus 1:23-26 Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak: Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah. Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya.


Mengajar bukanlah hal yang luar biasa, atau yang membedakan Yesus dengan para ahli Taurat, namun pada kuasa  yang bersemayam di dalam dirinya sebagai seorang pengajar, itulah yang membuat Yesus sungguh-sungguh tidak sama. 

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (3P-4a)


“Keselamatan Kristus Juga Untuk Mereka Yang Tak Beriman Kepada-Nya”

Oleh: Martin Simamora



Bacalah lebih dulu bagian 3P-3, 3P-2 dan 3P-1

Memisahkan Yesus Dari Buah-Buah Mulia
Manusia berbuat baik; manusia berbudi luhur dan manusia-manusia berteladan agung, tanpa  penebusan  oleh Allah, apakah  mereka menurut Alkitab dan Allah?

Mazmur 16:2 Aku berkata kepada TUHAN: "Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!"

Mazmur 16:11 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan     

Mazmur 14:2 TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah. Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.

Bagaimanakah anda menilai TUHAN? Terlalu mengada-adakah Ia? Terlalu hitam putihkah Ia menurut anda? Masakan sedemikian bejatnya? Masakan semuanya  telah menyeleweng; masakan semuanya telah bejat; masakan tidak ada yang berbuat baik? Atau jangan-jangan, si pemazmurlah yang  keliru atau malah sesat di dalam memandang realita ini sehingga sangat picik!

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (3P-3)


“Keselamatan Kristus Juga Untuk Mereka Yang Tak Beriman Kepada-Nya”

Oleh : Martin Simamora



Bacalah lebih dulu bagian 3P-1 dan 3P-2

Memisahkan Yesus Dari Kehidupan Kekal
Apakah kehidupan kekal harus dari dan hanya ada pada Yesus Kristus? Jika tidak maka memang dia bukan satu-satunya sebagaimana Ia sendiri mendeklarasikan dirinya, sebaliknya, jika ya, maka dia memang satu-satunya sumber dan pemberi hidup kekal. Mengatakan demikian, maka tak ada satu kemungkinan saja di dunia ini sumber-sumber lain atau mata air-mata air yang dapat menjadi sumber atau pemberi hidup kekal selain Kristus. Bagaimana menjawabnya? Maka  harus melihat bagaimana  kitab suci menyatakannya.

secara legal, Allah sendiri, telah menunjukan bahwa semua manusia tak berdaya pada dirinya untuk mencapai kehidupan kekal. Memang jika berbicara hukum Taurat maka dasar bagi seseorang untuk mendapatkan kebenaran dihadapan Allah adalah melakukannya, sehingga Ia mendapatkan perkenanan dan masuk ke dalam kehidupan kekal  tanpa penghukuman. Perhatikan bagaimana  perjanjian baru menyatakan bahwa semua manusia tak berdaya pada dirinya sendiri untuk itu:

Roma 4:14 Sebab jika mereka yang mengharapkannya dari hukum Taurat, menerima bagian yang dijanjikan Allah, maka sia-sialah iman dan batallah janji itu.

Ketakberdayaan manusia untuk pada dirinya sendiri berkenan bagi Allah nampak  begitu tragis dan mematikan pengharapan. Perhatikan ini:

Roma 4:15 Karena hukum Taurat membangkitkan murka,

Ada apakah dengan manusia ini, sehingga sebuah ketetapan Allah mahakudus yang membukakan peluang untuk masuk kedalam perkenanan-Nya di dalam kekekalan-Nya malah mendatangkan kemurkaan Allah?

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (3P-2)


“Keselamatan Kristus Juga Untuk Mereka Yang Tak Beriman Kepada-Nya”

Oleh: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu bagian 3P-1
Memisahkan Yesus Dari Kebenaran
Dasar berikutnya, mengapa mengajarkan “orang yang tak beriman kepada Kristus masih berpeluang untuk masuk ke dalam dunia yang akan datang, berdasarkan perbuatan-perbuatan baiknyasangat menyesatkan, sebab Yesus secara tegas menekankan bahwa apapun juga  yang dikatakan sebagai kebenaran, namun terlepas dari apa yang disabdakannya, bukan kebenaran sama sekali. Bahkan pada poin seorang pengajar atau murid Kristus mengajarkan demikian, maka ia bukan murid Kristus!

Perhatikan sebuah episode sabdanya yang membelenggu dunia di sepanjang kehidupan dunia:

Yohanes 8:31-32 (31) Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku (32) dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
Apa yang penting untuk diperhatikan di sini, teks firman ini bukan “kebenaran untuk orang-orang Yahudi,tetapi ditujukan kepada siapapun yang menjadi murid Kristus.” Apa yang  menjadi keutamaan satu-satunya adalah: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.

Kebenaran tidak ada di luar diri Yesus, dan kebenaran itu bukan pada serangkaian hukum-hukum yang harus dilakukan oleh manusia. Bukan itu saja, Ia menyatakan bahwa sumber untuk mengetahui kebenaran itu adalah tetap dalam firman-Ku. Perkataan-perkataan Yesus ini adalah firman yang menunjukan bahwa kebenaran yang sedang diajarkan oleh Yesus, bukan kebenaran yang berasal dari pemikiran-pemikiran manusia, namun merupakan kebenaran yang datang dari Allah. Apakah yang dikerjakan oleh kebenaran  tersebut, di dalam kehidupan orang yang percaya dan mendengarkannya?Kebenaran itu akan memerdekakannya.

Sejak  Ia memperkenalkan siapakah dirinya, Yesus memang menekankan dalam sebuah kepastian dan penjaminan, bahwa perbuatan dan perkataannya bukanlah dari kehendaknya sendiri, tetapi Allah, Bapa:

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (3P-1)


“Keselamatan Kristus Juga Untuk Mereka Yang Tak Beriman Kepada-Nya”
Oleh: Martin Simamora

Yohanes 20:7  sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung

Bacalah lebih dulu bagian 3”O”

Menyangkali realita kemanusiaan semua manusia yang pada hakikatnya berada di dalam belenggu maut, dengan kata lain, berada didalam murka Allah, maka, pengajaran-pengajaran keselamatan ada di luar Kristus, atau, Kristus bukanlah jalan, kebenaran dan hidup yang tunggal [Yohanes 14:6], memang dapat dilahirkan oleh manusia. Yesus menyatakan bahwa 3 realita ada sekaligus didalam dirinya. Ia bukan sekedar jalan namun juga kebenaran, bukan juga, hanya hidup kekal namun sebuah kebenaran, dan bukan sekedar kebenaran tanpa memberikan jalan dan hidup kekal.

Bagaimanakah dengan pengajaran pendeta Dr.Erastus Sabdono pada paragraf 21 “Keselamatan Di Luar Kristen-03.”
Walaupun mereka tidak menerima Yesus tetapi memperlakukan sesamanya secara benar. Mereka akan diperkenan masuk dunia yang akan datang. Ironisnya tidak sedikit orang Kristen yang mestinya mengerti bagaimana mempraktekkan kasih tetapi ternyata tidak memperlakukan sesamanya dengan baik. Orang percaya bukan saja dipanggil untuk berbuat baik tetapi melakukan kehendak Bapa atau menjadi “berkenan kepada Bapa”.

Apakah “Walaupun tidak menerima Yesus tetapi memperlakukan sesamanya secara benar, akan diperkenan masuk ke dunia yang akan datang, merupakan kebenaran dan kehendak Bapa?” Istilah “masuk ke dunia yang akan datang” adalah konsepsi pendeta Erastus untuk menunjukan orang-orang tak beriman sangat mungkin untuk mengalami kehidupan kekal dan tidak turut dihukum. Sekalipun terlepas dari Kristus. Tetapi apakah itu sebuah jalan?; apakah  ini sebuah kebenaran? Apakah  benar memberikan sebuah hidup kekal yang dikehendaki Bapa?

Apakah Yesus sendiri pernah bersabda: di luar diri-Nya; di luar kebenaran-Nya, di luar hidup-Nya, manusia dapat memiliki sabdanya sendiri; kebenarannya sendiri, hidup kekalnya sendiri. Bahwa,dengan demikian, pada dasarnya manusia memiliki hidupnya sendiri; pada dasarnya manusia memiliki kebenarannya sendiri; dan pada dasarnya manusia memiliki jalannya sendiri, caranya sendiri, wahyunya sendiri, keilahian kebenarannya sendiri?!

1 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (3”O”)


“Keselamatan Kristus Juga Untuk Mereka Yang Tak Beriman Kepada-Nya”

Oleh: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu bagian 3N

Perkenanan  seorang manusia dihadapan Allah, bermakna, bahwa ia mendapatkan penerimaan atau mendapatkan pengampunan atau mendapatkan pendamaian dari Allah, tak pernah bermakna pemenuhan oleh manusia itu terhadap  tututan-tuntutan hukum atau sabda Allah secara telak, utuh tanpa sebuah penyimpangan selain kesempurnaan saja, sehingga diterima, bukan ditolak Allah. Ini, bahkan, sejak perjanjian lama. Hal demikian juga ditunjukan Yesus kala Ia  mengajarkan bagaimana seseorang pada akhirnya hidup dalam kekekalan Allah pada Matius 25:31-46, tidak sebagaimana diajarkan oleh pendeta Dr. Erastus, pada paragraf  20 dalam tautan  utama di sini  atau cadanganKeselamatan Di Luar Kristen 03”:

Bagi orang yang tidak mengenal Injil atau tidak mendengar Injil dengan benar, perbuatan baik adalah ciri atau tanda seseorang memberi diri untuk diperkenan masuk dunia yang akan datang (Mat 25:31-46). Ini berarti mereka mendengar hati nurani mereka dan melakukan apa yang tertulis dalam hati nurani mereka, yaitu Torat Tuhan (Rom 2:12-15).

pun sama sekali tidak  merupakan perintah Yesus Kristus bahwa itulah hal-hal yang harus dilakukan oleh siapapun juga jika ingin mendapatkan perkenanan dari Allah.Sebaliknya, merupakan:a.penggambaran Yesus akan apakah yang terjadi dengan manusia-manusia yang memiliki relasi atau beriman dengan dirinya, yaitu para domba dan manusia-manusia yang tak memiliki atau tak beriman dengan dirinya, dan b.bagaimanakah kehidupan yang berlangsung sebagai hasil kehidupan beriman atau berelasi dengan Yesus Kristus: memiliki kasih-Nya. Jika pendeta Dr. Erastus Sabdono  mengajarkan “perbuatan baik adalah ciri atau tanda seseorang memberi diri untuk diperkenan masuk dunia yang akan datang,”maka, jelas ia mengabaikan apakah yang terutama dan satu-satunya: sumber berlangsungnya relasi beriman antara manusia dengan Allah, yang merupakan sumber kehidupan yang berkenan kepada-Nya. Tak ada manusia yang berdaya pada dirinya sendiri dapat mencapai berbagai nilai atau standard atau kesesuaian-kesuaian yang ilahi [karena datang dari kehendak Allah], sehingga dapat berkenan dihadapan Allah dalam derajat  yang bagaimanapun.

Tahukah anda bahwa, pada dasarnya, sejak perjanjian lama hingga perjanjian baru, manusia tak dapat membenarkan atau melayakan dirinya pada dirinya sendiri?

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (3N)


“Keselamatan Kristus Juga Untuk Mereka Yang Tak Beriman Kepada-Nya”
Oleh: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu bagian 3M

Perbuatan-perbuatan baik atau luhur atau penjunjungan relasi dan  persaudaran yang bermoral mulia sesama manusia, memang sebuah hal yang masih tetap dimiliki oleh manusia-manusia. Hati nurani yang masih bekerja didalam keberdosaan manusia, itulah menjadi pandu moralitas, sehingga di dalam dunia yang kian lama semakin pekat dengan kejahatan, hati nurani berjuang keras menahan laju  gerak berbagai hasrat jahat di dalam diri setiap manusia sehingga setiap manusia dan setiap masyarakat masih memiliki penghargaan, pengharapan dan kemauan untuk mempraktikan nilai-nilai luhur di dalam kehidupan mereka. Perhatikan hal berikut ini:

Roma 2:14-15 Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri. Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela

Sehingga di dunia ini, pada orang-orang lain yang bahkan tak beriman kepada Yesus Kristus, tak pernah mendengarkan atau mengimani keutamaan-keutamaan iman dan kebenaran Kristen,tak perlu menjadi heran dan menjadi ditakjubkan, terdapat orang-orang yang  sangat berbudi pekerti luhur dan memiliki standard-standard dan praktik-praktik moral yang begitu hidup dan begitu menyejukan bagi manusia-manusia yang membutuhkan kasih sayang dan kemanusiaan yang menaungi, melindungi dan bahkan membentengi dari diskriminasi dan intimidasi yang mengancam eksistensi dan jiwa mereka. Hal ini terjadi oleh sebab: hukum Taurat – isinya- ada tertulis di dalam hati  dan  suara hati mereka. Realita semacam ini sangat mungkin  terjadi dan sudah menjadi kenyataan bahwa orang-orang yang mengaku Kristen, mengaku murid Kristus, mengaku telah diselamatkan dan mengaku pasti masuk sorga  bahkan berperilaku bukan saja lebih buruk namun brengsek. [Poin inilah yang menjadi sudut tajam bagi pendeta Dr. Erastus Sabdono untuk mengajarkan bahwa dengan demikian bahkan orang-orang  Kristen yang demikian-brengsek atau bahkan menjadi teladan bagi lingkungan sendiri gagal- tak kan pernah masuk sorga, apalagi sekedar dunia baru]

Namun demikian, disaat yang sama, harus diperhatikan bahwa hukum Taurat –isinya- yang tertulis didalam hati dan suara hati  pada orang-orang  dari bangsa lain yang tak beriman kepada Yesus Kristus, tidaklah memerintah dan berkuasa penuh didalam diri mereka, sebagai manusia-manusia yang murni atau steril dari hasrat-hasrat dosa. Itulah sebabnya digambarkan bahwa isi hukum Taurat yang bekerja didalam diri mereka bekerja didalam sebuah pertarungan pada internal dirinya sendiri:
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9