F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Providence. Show all posts
Showing posts with label Providence. Show all posts

0 Hiduplah Secara Bijak: Tebuslah Waktu! (2 selesai)


Oleh: P.A.

Apakah Anda Mempergunakan Waktu, “Waktu Hidupmu?”
Embed from Getty Images

Kata WAKTU (Yunani=Kairos) lebih baik diterjemahkan PELUANG dan merujuk pada sebuah periode waktu yang telah pasti dan definitif dimana sesuatu dapat diselesaikan sehingga tidak dapat diselesaikan setelah waktunya berlalu. Gagasan kairos bukan “waktu jam/clock time” (Yunani=Kronos) tetapi  merujuk pada semacam “kesempatan-kesempatan kerajaan.” Wuest menyatakan lebih lanjut bahwa gagasan Paulus bukan untuk mempergunakan waktu dalam cara terbaik yang dapat kita upayakan, bahwa apa yang yang seharusnya kita lakukan dalam maksud tidak menyia-nyiakannya, tetapi mempergunakan keunggulan melekat pada PELUANG-PELUANG yaitu menghadirkan dirinya sendiri bagi kita. Bacalah terus untuk mendapatkan gambaran utuhnya.

Waktu atau peluang untuk menghasilkan buah adalah MUSIM semi (kairos) yang mana pohon menghasilkan buah, sangat berbeda dengan akhir musim gugur, ketika tidak akan ada sama sekali pohon berbuah. Dan karenanya kairos adalah waktu dimana Allah mengalokasikan pada setiap orang percaya untuk menghasilkan buah bagi mereka sendiri “buah rohani.” Kebenaran ini memanggil kita untuk “Merebut Hari Tersebut” (Carpe Diem) karena “Waktu pergi berlalu” (Tempus fugit). Sebagaimana dikemukakan Horace Mann: “Kehilangan kemarin, di suatu tempat  di antara matahari terbit dan matahari terbenam, dua waktu emas, masing-masing waktu tersebut memiliki rangkaian enam puluh berlian menit. Tidak ada hadiah yang ditawarkan, karena 60 menit itu akan berlalu selama-lamanya.” Kairos menggambarkan waktu terbaik untuk melakukan sesuatu, momen ketika situasi melingkupinya paling pas. Kairos dapat berupa sebuah momen atau sebuah musim, tetapi selalu merujuk pada waktu-waktu spesifik dimana peluang dalam  keadaan matang, oleh sebab itulah ketika waktu berlalu, demikian juga peluangnya-“peluang hanya mengetuk satu kali.”

Kata PELUANG/OPPORTUNITY berasal dari bahasa Latin “ob portu”. Dalam era kuno sebelum ada pelabuhan-pelabuhan  laut moderen seperti sekarang ini, kapal-kapal laut harus menanti waktu/saat berombak yang berbahaya untuk berlalu pergi sebelum kapal-kapal  sandar dermaga secara aman. Jadi “OB PORTU”, digambarkan sebagai kapal menantikan waktu UNTUK BERLABUH,” siap untuk merebut momen krusial ketika  kapal dapat melayari perairan laut berombak yang telah aman ke dermaga. 

2 Ketika Raja Salomo Tak Seindah Bunga


Oleh: Martin Simamora

Ketika  Raja Salomo Tak Seindah  Bunga




namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.- Matius 6:29

Dalam Alkitab, Salomo dikenal sebagai  seorang raja yang paling bijak dan seorang raja yang paling kaya. Salomo adalah manusia terbijak yang pernah hidup melampaui semua orang paling berkhikmat di eranya, hikmat yang datang dari Tuhan sendiri:


1 Raja 4:29 (29)Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut,(30) sehingga hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir.(31) Ia lebih bijaksana dari pada semua orang, dari pada Etan, orang Ezrahi itu, dan dari pada Heman, Kalkol dan Darda, anak-anak Mahol; sebab itu ia mendapat nama di antara segala bangsa sekelilingnya.(32) Ia menggubah tiga ribu amsal, dan nyanyiannya ada seribu lima.(33) Ia bersajak tentang pohon-pohonan, dari pohon aras yang di gunung Libanon sampai kepada hisop yang tumbuh pada dinding batu; ia berbicara juga tentang hewan dan tentang burung-burung dan tentang binatang melata dan tentang ikan-ikan.(34) Maka datanglah orang dari segala bangsa mendengarkan hikmat Salomo, dan ia menerima upeti dari semua raja-raja di bumi, yang telah mendengar tentang hikmatnya itu.

Bahkan ketenaran hikmatnya dapat membuat seorang ratu mengunjunginya hanya untuk berteka-teki dengannya, untuk mengetahui sehebat apakah hikmat raja Salomo (1 Raja10:1), dan semuanya dapat dijawab oleh Salomo ( 1 Raja 10:3). Hikmatnya ini mendatangkan kekayaan  yang tiada tara ( baca 1Raja 10:14-29). 


Tetapi mengenai Salomo, Yesus berkata bahwa dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari  bunga bakung! Ini sebuah pernyataan yang memaksa siapapun harus mengernyitkan dahi atas pernyataan Yesus yang mengejutkan ini. Mengapa demikian?

0 1 1 1



Oleh: Martin Simamora

1 1 1

Jikalau bahaya mengepungmu atau keputusasaan menyelimuti jiwamu atau orang-orang jahat merancang dan berupaya  hebat merampas nyawamu dari tubuhmu, apakah kita sebagai orang-orang percaya masih benar-benar percaya kepada pertolongan Tuhan dalam sebuah derajat yang sangat vulgar tanpa keraguan?

Akankah anda dan saya  dapat berkata seperti ini:

Mazmur 11:1 Pada TUHAN aku berlindung, bagaimana kamu berani berkata kepadaku: "Terbanglah ke gunung seperti burung!"

Daud, sang pemazmur berkata “pada TUHAN!” Bukan pada kekuatanku, bukan pada kecerdikanku, bukan pada apa yang dapat kulakukan, bukan pada keyakinan hatiku, bukan pada hikmat dan kebenarannya atau pada kekuatan dunia yang dapat diakses atau dimilikinya.

Daud menjelaskan bagaimana dia dapat  kokoh untuk menjadikan TUHAN sebagai tempat perlindungannya, tidak berhenti dan tidak berputus asa dalam pengharapan kala situasi bahaya yang dihadapi tidak dapat diatasi begitu saja bahkan oleh kekuatan  manusia.

0 Tuhan Penentu Waktu dan Masa Atas Segala Sesuatu



Oleh: Martin Simamora
Tuhan  Penentu  Waktu  dan Masa Atas Segala Sesuatu



Salomo,  anak Daud dan satu-satunya manusia fana yang memiliki kebijaksanaan dari TUHAN (1 Raja-Raja 3:5,bandingkan dengan 1 Raja 3:16) dan seorang yang  luar biasa pandai bahkan memiliki ilmu-ilmu tentang pepohonan dan binatang (1 Raja 4:29 dan, Amsal 30:24-31), menuliskan hikmat-Nya pada  Pengkhotbah:

Pengkhotbah 3:1 Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.

Apa yang hendak dikatakan Salomo kepada kita mengenai hal ini? Apakah manusia tidak sama sekali berkuasa atas masa dan waktu untuk setiap peristiwa? Apakah manusia berkuasa untuk memutar ulang waktu? Apakah manusia berkuasa untuk menahan 1/seribu waktu? Apakah manusia berkuasa untuk menentukan kapan tepatnya datang sebuah dirinya untuk  tertawa  atau berduka? Tidak sedikitpun manusia berkuasa.


Manusia hanya harus menjalaninya dan berjuang melalui kesedihan dan kesukaran-kesukaran atau bersyukur atas gelak tawa dan keriangan-keriangan serta kedukaan dan kesedihan  yang dijumpainya dalam dan selama  perjalan hidupnya:

Pengkhotbah 7:14 Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.

0 Dibenarkan Karena Berkhianat

Oleh : Martin Simamora


Dibenarkan Karena Berkhianat
 
Ilustrasi- credit : wallz.moon.pk
Yakobus 2:24-25 “Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?”

Pertama-tama saya wajib untuk mengatakan bahwa artikel ini SAMA SEKALI  tidak sedang menganjurkan baik pada diri saya sendiri maupun para  pembaca sekalian  untuk melakukan PENGKHIANATAN terhadap NEGARA dan bahwa itu seolah sebuah perbuatan baik, luhur apalagi sebuah tindakan yang patriotik. Judul diatas SEMATA-MATA adalah sebuah frasa sederhana untuk menunjukan apa yang sebenarnya dimaksud denganmanusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman,” dalam apa yang terjadi pada Rahab. Kedua, memang benar dalam kasus Rahab, apa yang dimaksud dengan dibenarkan karena  perbuatan-perbuatan dan  bukan hanya karena iman adalah tindakan menyembunyikan 2 mata-mata Israel; seorang Kanaan dengan ini menjadi bagian dalam sebuah operasi mata-mata oleh  bangsa asing melawan negara dimana dia adalah warga negaranya. Ketiga atau  yang  terakhir, judul diatas pada puncaknya memiliki tujuan strategis  bahwa pada saat Yakobus 2: 24  yang menyatakan “manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatandalam maksudnya yang hakiki pada akhirnya sama sekali tidak melawan apalagi menghantammanusia dibenarkan hanya oleh iman,” seperti tersurat misalnya dalam Galatia 2:16  tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus.”   Mari kita melihat tindakan  seperti apakah yang sesungguhnya dilakukan oleh Rahab  yang  membuat dia dibenarkan.

0 Ketika TUHAN Memperingatkan Manusia Melalui Gempa Bumi Dahsyat



Oleh: Samuel  Davies

dikhotbahkan di Hanover  county, Virginia, 19 Juni 1756 atau    delapan bulan setelah gempa dahsyat Portugal


(Catatan : dalam khotbah ini , Davies sedang merujuk pada Gempa  Dahsyat Lisabon yang terjadi pada 1 November 1775, laporan-laporan  kontemporer  menyatakan bahwa gempa yang berlangsung  selama hampir 6 menit , menyebabkan rekahan/retakan raksasa selebar 15 kaki atau sekitar 4,5 meter.  Kira-kira  empat puluh menit setelah  gempa, sebuah tsunami yang sangat besar menelan pelabuhan dan pusat kota. Tsunami ini dilanjutkan dengan dua gelombang tsunami lainya. Pada area-area yang tidak dilanda tsunami, api dengan cepat merebak, dan  api mengamuk selama 5 hari! Tsunami sebagaimana dilaporkan setinggi 66 kaki atau sekitar 20 meteran menyapu pantai timur Afrika Utara, dan menghantam Martinique dan Barbados di   perairan Atlantik.)





Ketika TUHAN Memperingatkan Manusia Melalui   Gempa Bumi Dahsyat
A large earthquake, Modified Mercalli Intensity XI, in Lisbon, Portugal, caused damage to north of Granada, Spain. The earthquake generated a tsunami that affected the coasts of Portugal, Spain, North Africa, and the Caribbean. The tsunami reached Lisbon about 20 minutes after the first destructive shock. It rose to about 6 meters at many points along the Portuguese coast and reached 12 meters in some places. It also affected the coast of Morocco where the streets of Safi were flooded. The tsunami reached Antigua about 9.3 hours after the earthquake. Later waves, with estimated runup heights of 7 meters, were observed at Saba, Netherlands, Antilles. The earthquake and tsunami killed between 60,000 and 100,000 people. - Credit : NOAA



Yesaya 24:18-20
“… bergoncang dasar-dasar bumi. Bumi remuk redam, bumi hancur luluh bumi goncang-gancing. Bumi terhuyung-huyung sama sekali seperti orang mabuk dan goyang seperti gubuk yang ditiup angin; dosa pemberontakannya menimpa dia dengan sangat..”



Sebelum saya melanjutkan  artikel khotbah Samuel Davies (Presiden Princeton ke-4), saya terlebih dahulu akan memaparkan bagaimana kedahsyatan gempa Portugal yang sampai dijuluki  Great Portugal Quake, agar para pembaca dapat memiliki gambarannya. Untuk tujuan ini, saya mengutip paparan Stefan Lovgren,  National Geographic News dalam laporannya yang bertajuk “Great Portugal Quake May Have A Sequel, Study Says,” secara bebas  artinya : “Gempa   Hebat Portugal Mungkin Memiliki Sebuah Kelanjutan, Kata Studi.”

0 Keadilan Allah (6- Selesai)

Oleh: Arthur W. Pink


KEADILAN ALLAH (6)



--Bacalah lebih dulu bagian 5
Ketiga, keadilan Allah dimanifestasikan dalam PENEBUSAN

Kita telah melihat bahwa keadilan Allah dalam  pemerintahan-Nya dalam dunia ini dimanifestasikan dalam nurani-nurani  manusia dan dalam alokasi-alokasi  Providence(pelaksanaan rencana Allah). Mari kita melihat bagaimana ini dinyatakan dalam  karya penebusan. Disini adalah dikehendaki  Yang Maha Tinggi untuk  memberikan sebuah tanda  demonstrasi kebenaran-Nya berdasarkan pada ketentuan-ketentuan Hukum yang telah Dia  kerangkakan. Tidak dimanapun juga prinsip-prinsip pemerintahan Ilahi diperlihatkan sedemikian gamblang seperti di sini—namun tidak dimanapun juga, kita dapat tambahkan, sedemikian krusial/pentingnya bagi kita untuk selengkapnya tunduk pada kitab suci jika pikiran-pikiran kita padanya untuk  menghormati Tuhan Allah.



Jika pekerjaan-pekerjaan penciptaan mengandung misteri-misteri yang melampaui kekuatan-kekuatan kita untuk memecahkannya, dan jika alokasi-alokasi  Providence kerap sangat  membingungkan, maka terlebih lagi kemegahan  pekerjaan penebusan—karya agung Allah—pasti dipenuhi dengan  takjub hormat pada  mereka yang  berupaya untuk merenungkan metoda dan makna penebusan. Hanya ketika kita menginterpretasikan dengan terang  tulisan kudus Kitab suci,  anomali atau ketaklaziman menakjubkan  penderitaan  Adil bagi yang tidak adil akan dijauhkan dari kesalahan-kesalahan yang paling menakutkan.

0 Pengembara Padang Belantara (2)

Oleh :  Joseph Philpot





PENGEMBARA PADANG BELANTARA




Credit : independent.co.uk
--Bacalah lebih dulu bagian 1

PENGEMBARAAN-PENGEMBARAAN  di  padang belantara


Mereka mengembara di padang belantara dalam  sebuah cara tersendirikan.” Padang  belantara  atau gurun pasir tidak  memiliki jalan-jalan  jenis apapun juga, atau arahan kemanapun juga.  Tidak ada jalan-jalan dimana orang biasa lalu-lalang ada dibuat, untuk memandu  para pengembara, dan kecuali dari bintang-bintang mereka tidak tahu utara –selatan,  atau tidak juga tahu timur-barat, kemanapun mereka mengembarainya masihlah tetap sebuah gurun yang luas, terpencil, pasir tandus, yang  mana hampir-hampir tidak mungkin bagi mereka bisa menemukan tempat perhentian. Mengambil sosok ini secara rohani, tidakkah tokoh ini secara khusus menggambarkan berapa banyak umat Tuhan sedang melakukan pengembaraan di sebuah padang belantara dunia, tidak mengetahui kemana mengarahkan langkah-langkah mereka, dan meragukan apakah mereka akan pernah  dapat keluar dari situasi sulit ini, kerap  takut bahwa mereka akan  mati di padang belantara, dan tanpa pengharapan?

0 Keadilan Allah (5)

Oleh: Arthur W. Pink



KEADILAN ALLAH (5)



Bacalah lebih dulu bagian 4





Kedua,  alokasi-alokasi  PROVIDENCE (pelaksanaan Renaca Allah) cenderung  mengkonfirmasi sebuah perintah  yang harus dipatuhi hati nurani,



dan memanifestasikan  keadilan-Nya yang adalah Tuhan atas semua. Providence  meyakini sesuai dengan fakta-fakta preservasi/pemeliharaan  dan pemerintahan  atas  ciptaan-ciptaan, berdasarkan pada naturnya masing-masing.  Adakah, kemudian, indikasi-indikasi apapun akan sebuah pemerintahan moral atas orang-orang?  Baik pengalaman dan pengamatan memberitahukan kita bahwa kebaikan dan kejahatan telah diadakan  untuk sebuah tujuan khusus, dan poin yang sekarang kita cuatkan adalahapakah hal-hal ini muncul  untuk  diberikan kepada orang-orang dalam setiap derajat berdasarkan pada perilaku mereka,  yang dipertimbangkan sebagai baik atau jahat secara moral?

Memang benar ini bukan pertanyaan yang gampang dijawab untuk memuaskan banyak  orang, secara khusus jika mereka dalam suasana hati yang muram; namun demikian, Kitab suci mencatat begitu banyak contoh  keadilan Allah dalam menghukum dosa dan memberikan imbalan pada  kebenaran-kebenaran, dimana  orang saleh tidak dapat meragukan realita prinsip ini.

0 Ora Et Labora

Oleh :Pdt. Budi Asali, M.Div

ORA ET LABORA
-
Biblical illustrations by Jim Padgett, courtesy of Sweet Publishing, Ft. Worth, TX, and Gospel Light, Ventura, CA. Copyright 1984 - wikimedia.org

Kebaktian   G. K. R. I. ‘GOLGOTA’

Minggu, tgl 27 Oktober 2013, pk 08.00



Kej 32:1-32 - “(1) Yakub melanjutkan perjalanannya, lalu bertemulah malaikat-malaikat Allah dengan dia. (2) Ketika Yakub melihat mereka, berkatalah ia: ‘Ini bala tentara Allah.’ Sebab itu dinamainyalah tempat itu Mahanaim. (3) Sesudah itu Yakub menyuruh utusannya berjalan lebih dahulu mendapatkan Esau, kakaknya, ke tanah Seir, daerah Edom. (4) Ia memerintahkan kepada mereka: ‘Beginilah kamu katakan kepada tuanku, kepada Esau: Beginilah kata hambamu Yakub: Aku telah tinggal pada Laban sebagai orang asing dan diam di situ selama ini. (5) Aku telah mempunyai lembu sapi, keledai dan kambing domba, budak laki-laki dan perempuan, dan aku menyuruh memberitahukan hal ini kepada tuanku, supaya aku mendapat kasihmu.’ (6) Kemudian pulanglah para utusan itu kepada Yakub dan berkata: ‘Kami telah sampai kepada kakakmu, kepada Esau, dan iapun sedang di jalan menemui engkau, diiringi oleh empat ratus orang.’ (7) Lalu sangat takutlah Yakub dan merasa sesak hati; maka dibaginyalah orang-orangnya yang bersama-sama dengan dia, kambing dombanya, lembu sapi dan untanya menjadi dua pasukan. (8) Sebab pikirnya: ‘Jika Esau datang menyerang pasukan yang satu, sehingga terpukul kalah, maka pasukan yang tinggal akan terluput.’ (9) Kemudian berkatalah Yakub: ‘Ya Allah nenekku Abraham dan Allah ayahku Ishak, ya TUHAN, yang telah berfirman kepadaku: Pulanglah ke negerimu serta kepada sanak saudaramu dan Aku akan berbuat baik kepadamu - (10) sekali-kali aku tidak layak untuk menerima segala kasih dan kesetiaan yang Engkau tunjukkan kepada hambaMu ini,

0 Pengembara Padang Belantara (1)

Oleh: Joseph Philpot



PENGEMBARA PADANG BELANTARA

"Desert Wanderer" -Credit: F4CelessArt-deviantart.com


Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan;  mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu di dalam diri mereka.            Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dilepaskan-Nya mereka dari kecemasan mereka.  Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat kediaman orang. Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia, sebab dipuaskan-Nya jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan. (Mazmur 107:4-9).


Kita secara ringkas  menyebut Mazmur 107 sebuah contoh sempurna dari kualitas tertentu/tipe (epitome) pengalaman Kristen. Jika kita melihat Mazmur-Mazmur, secara kolektif sebagai sebuah manual umum pengalaman orang-orang kudus Allah di segala zaman, dan sebuah catatan atau register dari beragam fase-fase kehidupan ilahi dalam jiwa, Mazmur ini,  terutama, kita dapat mempertimbangkannya sebagai sebuah abstrak ringkas namun lengkap dan ekspresif pada keseluruhannya. Inilah alasannya bahwa Mazmur selalu dinilai tinggi oleh, dan   terutama disukai setiap orang yang benar-benar diajar Allah, dan paling khusus bagi mereka yang telah  dibawa pada misteri-meisteri  kehidupan ilahi yang paling mendalam. Jadi, walaupun  saya telah mengistilahkannya sebuah  epitome atau abstrak pengalaman Kristen, namun demikian saya harus menambahkan, bahwa itu lebih diadaptasikan pada tahapan-tahapan lebih maju pada kehidupan ilahi daripada kehidupan mereka (orang Kristen sejati)  pada permulaan-permulaan kehidupannya sebagai Kristen, dan adalah lebih sesuai bagi keluarga Allah yang diuji, dan dicobai, daripada untuk mereka yang berjalan dalam sebuah jalan yang lebih mudah dan dituntun secara lebih lembut kedalam  jalan-jalan anugerah dan kebenaran.

0 Keadilan Allah (4)

Oleh :  Arthur W. Pink


KEADILAN ALLAH (4)


credit : Institut des Sciences Cognitives

Bacalah lebih dulu bagian 3


MANIFESTASI          Keadilan  Allah


Mari kita pastikan tidak ada kesalahan mengenai hal ini sejak semula, bahwa itu adalah manifestasi keadilan Allah  dibawah penyelenggaraan atau pengadaan yang Dia telah lembagakan, yang akan kita ulas. Hal ini tidak dapat dikemukakan secara terlampau kuat, bahwa ada sebuah perbedaan  luas antara keadilan Allah ketika itu dipandang secara absolut,dan ketika dipandang secara relatif—sebuah perbedaan senyata dan sebesar seperti yang ada antara independensi esensialnya, dan   pembatasan-pembatasan yang Dia telah lakukan secara sukarela. Keadilan Allah  dipandang  secara absolut, terdiri dari  hak-hak Ilahinya sendiri untuk melakukan apa saja yang Dia maui. Keadilan Allah dipandang secara  relatif, terdiri dari rute atau alur tindakan  dalam hubungan dengan mahluk-mahluk yang Dia telah tempatkan dalam sebuah konstitusi moral, dimana disitu Dia telah  mengikrarkan diri-Nya sendiri kepada sebuah urutan/tatanan  prosedur tertentu.

Perbedaan tajam ini jauh lebih daripada  sekedar sebuah kepresesian yang  filosopis: itu adalah sebuah fakta dasar. Allah yang akbar adalah secara absolut  bebas untuk menciptakan atau tidak menciptakan, tepat sebagaimana Dia telah memandangnya telah memenuhi maksud-Nya. Tidak ada desakan—baik dari dalam atau dari luar—bagi Dia untuk  membawa mahluk-mahluk kedalam eksistensi. Dia telah memutuskan untuk meneruskan menjadi tindakan-tindakan penciptaan, semata-mata demi atau untuk kemuliaan-Nya sendiri.

Aye-aye atau
Daubentonia madagascariensis


Dalam  cara seperti ini, Allah secara keseluruhan bebas untuk menciptakan mahluk-mahluk jenis apapun yang Dia maui—itu adalah semata-mata baginya untuk menentukan apakah mereka harus menjadi entitas-entitas rasional atau tidak. Sehingga demikian juga, adalah pada-Nya untuk memutuskan apakah ya atau tidak kejahatan harus masuk kedalam dunia-Nya dan dosa merusak
pekerjaan-pekerjaan tangan-Nya.

0 KEADILAN ALLAH (3)

Oleh:  Arthur W. Pink


KEADILAN ALLAH (3)

Roma 9:14,20-21
Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil!
Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?



Bacalah lebih dahulu bagian 2

2.Aturan  Keadilan Allah


Adil  pada  mahkluk-mahkluk mengacu pada beberapa hukum, yang mana hukum itu  adalah aturan keadilan, dan yang kepadanya mahluk-mahkluk itu  diselaraskan. Hukum moral Allah, yang  adalah kudus, adil, dan baik—adalah  aturan  kebenaran atau  melakukan yang benar. Tetapi Allah yang  maha Tinggi tidak memiliki  hukum di luar diri-Nya sendiri: Dia adalah sebuah hukum bagi diri-Nya sendiri. Natur-Nya dan kehendak-Nya adalah hukum dan aturan kebenaran bagi Dia. Ini adalah atribut umum bagi tiga pribadi dalam  Allah Tritunggal : selalu demikian, karena mereka (Bapa, Anak, Roh Kudus) mengambil bagian yang sama esensi atau hakikat yang tak terbagikan (tidak terbagi-bagi). Karena itu kita mendapatkan Pribadi pertama mengindikasikan atau menunjuk “ Bapa yang adil” (Yohanes 17:25), Anak disebut “Yesus Kristus yang adil” (1 Yohanes 2:1), dan itu tepat bagi Roh Kudus yang nyata dari fakta bahwa Dia disini untuk  meyakinkan dunia “akan kebenaran” (Yohanes 16:8). Sebagai aspek yang menjadi subyek kita saat ini, adalah sangat penting, kita harus berupaya  untuk memberikan perhatian kita yang terbaik.

0 Providence / Penentuan Dosa dan Tanggung Jawab Manusia (10)

By. Pdt. Budi Asali, M.Div

-
Bacalah Lebih dahulu bagian 9

Charles Hodge,‘SystematicTheology’, vol I
:
  • “By this is meant that from the indefinite number of systems, or series of possible events, present to the divine mind, God determined on the futurition or actual occurrence  of the existing order of things, with all its changes, minute as well as great, from the beginning of time to all eternity. The reason, therefore, why any event occurs, or, that it passes from the category of the possible into that ofthe actual, is that God has so decreed” (= Dengan ini dimaksudkan bahwa dari sejumlah sistem yang tidak tertentu jumlahnya, atau dari seri-seri peristiwa yang mungkin terjadi,yang ada dalam pikiran ilahi, Allah menentukan kejadian sungguh-sungguh dari urut-urutan hal-hal yang ada, dengan semua perubahan-nya, kecil maupun besar,dari permulaan waktu sampai pada kekekalan. Karena itu, alasan mengapa suatu peristiwa terjadi, atau, bahwa itu berpindah dari kategori ‘mungkin’ menjadi ‘sungguh-sungguh’, adalah karena Allah menetapkannya demikian) - hal 537.

  • “Change of purpose arises either from the want of wisdom or from the want of power. As God is infinite in wisdom and power, there can be with Him no unforeseen emergency and no inadequacy of means, and nothing can resist the execution of his origina lintention”(= Perubahan rencana timbul atau karena kekurangan hikmat atau karena kekurangan kuasa. Karena Allah itu tidak terbatas dalam hikmat dan kuasa, maka dengan Dia tidak bisa ada keadaan darurat yang tidak dilihat lebih dulu, dan tidak ada kekurangan jalan / cara, dan tidak ada yang bisa menahan / menolak pelaksanaan dari maksud / rencana yang semula) - hal 538-539.

0 Providence / Penentuan Dosa dan Tanggung Jawab Manusia (9)

By. Pdt. Budi Asali, M.Div

Bacalah Lebih dahulu bagian8

VIII. Kutipan-kutipan pendukung

Bahwa apa yang saya ajarkan di atas memang adalah ajaran Calvinism / Reformed yang sejati, dan bukannya ajaran Hyper-Calvinism, saya buktikan di bawah ini dengan mengutip dari tulisan-tulisan John Calvin, dari Westminster Confession of Faith (Pengakuan Iman dari gereja-gereja Presbyterian / Reformed di Amerika), dan dari tulisan-tulisan para ahli Theologia Reformed.

Memang dalam penjelasan / pelajaran di depan saya sudah banyak mengutip, tetapi itu hanya sebagian kecil, dan di sini saya memberi kutipan-kutipan jauh lebih banyak. Perlu saya tekankan sekali lagi bahwa tujuan saya memberikan kutipan-kutipan yang banyak di bawah ini, bukanlah untuk membuktikan kebenaran dari doktrin Providence of God ini. Bukti dan dasar Kitab Suci dari doktrin Providence of God telah saya berikan di depan.

0 Providence / Penentuan Dosa dan Tanggung Jawab Manusia (8)

By. Pdt. Budi Asali, M.Div

Bacalah Lebih dahulu bagian 7
VI. Keberatan terhadap doktrin ini
"Roma 9:19-21"

Kebanyakan dari serangan / keberatan di bawah ini sudah saya bahas dan jelaskan di depan, kecuali keberatan / serangan no 6 dan 7. Saya memberikan semua ini hanya untuk memudahkan saudara mencari jawaban terhadap keberatan / serangan yang ditujukan terhadap doktrin ini.

1)  Doktrin ini menjadikan manusia seperti robot / wayang.
Jawab: Lihat pelajaran V, point B, 2 di atas.


2)   Kalau Allah sudah menetapkan segala sesuatu, bagaimana mungkin manusia masih bisa mempunyai kebebasan, dan bahkan harus bertanggung jawab atas dosanya?

Jawab: Lihat  pelajaran V di atas.


  • Bandingkan juga dengan Ro 9:19-21 - “Sekarang kamu akan berkata kepadaku: ‘Jika demikian, apa lagi yang masih disalahkanNya? Sebab siapa yang menentang kehendakNya?Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: ‘Mengapakah engkau membentuk aku demikian?’ Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?”.

0 Providence / Penentuan Dosa dan Tanggung Jawab Manusia (7)

By. Pdt. Budi Asali, M.Div


Bacalah Lebih dahulu bagian 6

Credit: cbs19.tv
V. Providence dan  kebebasan / tanggung jawab manusia

A)      Tanggung jawab manusia.

 Adanya Rencana / penetapan Allah dan Providence of God tidak membuang tanggung jawab manusia! Yang saya maksud dengan ‘tanggung jawab manusia’ adalah:

1)   Manusia tetap bertanggung jawab atau mempunyai kewajiban untuk melakukan hal yang terbaik sesuai dengan Firman Tuhan.

  • Charles Haddon Spurgeon:“Let the providence of God do what it may, your business is to do what you can(= Biarlah providensia Allah melakukan apapun, urusanmu adalah melakukan apa yang kamu bisa) - ‘Spurgeon’s Expository Encyclopedia’,vol 7, hal 43.

Jadi, sekalipun ada penetapan Allah tentang saat kematian, kita tetap perlu, dan bahkan harus, berusaha menjaga nyawa kita. Sekalipun ada penetapan Allah tentang penyakit / kesehatan, kita tetap perlu,dan bahkan harus, menjaga kesehatan kita. Sekalipun ada penetapan Allah tentang dosa, kita tetap perlu, dan bahkan harus, berusaha menguduskan diri, menjauhi dosa, dan melawan godaan setan.

0 Providence / Penentuan Dosa dan Tanggung Jawab Manusia (6)

Sebelum saudara membaca pelajaran ke IV ini, saya ingin memberikan peringatan, yaitu: jangan membaca pelajaran IV ini tanpa melanjutkan dengan membaca pelajaran ke V

, yaitu tentang ‘Providence dan kebebasan / tanggung jawab manusia’, karena hanya mengerti dan menerima pelajaran IV tanpa mengerti dan menerima pelajaran V, akan menjadikan saudara tersesat ke dalam pandangan Hyper-Calvinisme!
Yusuf diturunkan kedalam sumur
oleh saudara-saudaranya



Bacalah terlebih dahulu bagian 5



C) Ayat-ayat Kitab Suci yang menunjukkan hubungan Providence dan dosa.

Ada sangat banyak ayat Kitab Suci yang menunjukkan hubungan Providence dan dosa, seperti:

  • Kej 45:5-8  - “(5) Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu. (6) Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai. (7) Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong. (8) Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir”.
Khususnya perhatikan kata-kata Allah menyuruh aku mendahului kamu (ay 5,7) dan bukan kamu yang menyuruh aku ke sini tetapi Allah(ay 8). Bdk. Maz 105:17 - diutusNyalah seorang mendahului mereka: Yusuf, yang dijual sebagai budak’.

0 Providence / Penentuan Dosa dan Tanggung Jawab Manusia (5)


Bacalah terlebih dahulu bagian 4


IV. Providence dan dosa


Sebelum saudara membaca pelajaran ke IV ini, saya ingin memberikan peringatan, yaitu: jangan membaca pelajaran IV ini tanpa melanjutkan dengan membaca pelajaran ke V, yaitu tentang ‘Providence dan kebebasan / tanggung jawab manusia’, karena hanya mengerti dan menerima pelajaran IV tanpa mengerti dan menerima pelajaran V, akan menjadikan saudara tersesat ke dalam pandangan Hyper-Calvinisme!

A)      Rencana Allah dan dosa.
Bahwa dalam Rencana Allah juga tercakup dosa bisa terlihat dari:

1)   Dalam pelajaran III, point A di atas sudah ditunjukkan bahwa Rencana Allah berhubungan dengan segala sesuatu, dan itu berarti terma­suk dosa.

2)   Rencana Allah tentang penebusan dosa oleh Kristus (1Pet 1:19-20) menunjukkan adanya Rencana / penentuan terjadinya dosa, karena bahwa penebusan dosa sudah ditentukan, itu jelas menunjukkan bahwa:


a)   Dosa manusia yang akan ditebus oleh Kristus itupun harus juga sudah ditentukan! Karena kalau tidak, bisa-bisa penebusan dosa itu tidak terjadi.
b)   Pembunuhan / penyaliban yang dilakukan terhadap Kristus, yang jelas merupakan suatu dosa yang sangat hebat, jelas juga sudah ada dalam Rencana Allah.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9