F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Penderitaan Vs Kebahagiaan. Show all posts
Showing posts with label Penderitaan Vs Kebahagiaan. Show all posts

0 Pelajaran Hidup yang Sukar


Oleh: Martin Simamora


Belajar Mencukupkan Diri Dalam Segala Keadaan


Pengejaran- Pengejaran yangTak Pernah Titik
Mari pertama-tama saya ajukan terlebih dahulu konteksnya agar tak disalahmengerti sebagai ketakproduktifan dan cepat berpuas diri. Dunia ini pada segala aspeknya tak akan selalu membahagiakan dan karena itu juga tidak akan selalu menyengsarakan. Kalau memperhatikan pernyataan demikian, seolah manusia memiliki semacam titik-titik ekuilibriumnya masing-masing yang merupakan titik-titik kepuasan atau ketercukupan hidup teroptimalnya yang khas. Tetapi faktanya tidak. Banyak hal, manusia ketika masih belum memiliki  hal-hal yang diinginkan dalam daftar keinginannya, beranggapan andaikata hal tersebut bisa didapatkannya, maka itu akan menjadi kebahagiaannya atau kepuasannya. Pada satu sisi lainnya, ada manusia ketika masih dalam situasi-situasi hidup yang tidak membahagiakan, menyedihkan hingga menyengsarakan, berpengharapan dengan sejumlah daftar apa-apa yang dianggapnya sebagai penyebab kesusahan hidupnya telah menyangka jika saja daftar itu dapat dihilangkan, maka ia akan menjadi bahagia dan memiliki kepuasan hidup yang diimpikannya. Pada faktanya, kedua hal tersebut tidak pernah terwujud sesederhana itu.

Kepuasan diri dan kepuasan hidup, pada faktanya, dapat menjadi sebuah pengejaran hidup yang tak dapat didefinisikan sendiri oleh manusia itu. Mengapa? Karena pengejaran itu berangkat dari apa yang kita sangka sebab bahkan jiwa kita sendiri tak pernah bisa mensubstansikannya sedemikian rupa sehingga menggenapkan jiwa yang bergelora. Ya begitulah kita…kita mengejar apa yang kita sangka atau pikir akan membuat kita bahagia hanya untuk mendapatkan dirinya tetap saja tidak seberbahagia sangkanya, kita dengan demikian mendapatkan diri ini lebih berbahagia sebelum saya dan anda memulai pengejaran-pengejaran semacam itu.

0 Perspektif: Dosa dan Penderitaan


Oleh: Martin Simamora



Mengapa Allah yang Baik Bersanding Dengan Penderitaan?

Embed from Getty Images

Abraham & Orang-Orang Era Yesus Kristus Dalam memandang Penderitaan
Ketika diperhadapkan dengan realita penderitaan dalam berbagai rupanya, segera manusia akan menyergap dan memberondong Allah dengan sejumlah pertanyaan yang tak satupun manusia dapat mengerti sepenuhnya pertanyaan itu sendiri, dan demikian juga dengan jawabannya. Abraham dalam sebuah peristiwa yang sangat unik terkait dengan penderitaan yang akan dialami oleh penduduk kota-kota, mengajukan sebuah penentangan yang sangat nekat untuk dilakukan oleh seorang manusia dihadapan Allah yang mahakuasa, dengan suara lantang penuh tegoran keras menghardik Allah: Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?" (Kejadian 18:25), sebagai responnya terhadap ketercengangnya pada apa yang tersembunyi namun disingkapkan Allah kepada Abraham: "Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini?” (Kej 18:17).

Dimanakah keadilanmu ya Allah? Apakah Engkau akan membiarkan orang-orang tak bersalah turut tersapu habis dalam murka-Mu? Masakah Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil? Bukankah pemikiran Abraham ini sama dengan pada umumnya manusia?

Apakah Tuhan adil menyelamatkan yang satu dari malapetaka dan membiarkan yang lainnya binasa? Dimanakah keadilan Allah sehingga tidak menyelamatkan saja seluruh kota Sodom dan Gomora agar jangan sampai turut binasa orang-orang tak bersalah bersama-sama dengan orang-orang jahat di mata-Nya?"bagaimana jika ada 40,30,20 dan 10 yang tak bersalah turut serta binasa?!"

sebagaimana Abraham telah memandangnya, dunia ini diperintah dengan pandangan sedemikian juga. Bahwa keadilan, wajib seperti ini: upah dan pengukuman seharusnya ditimpakan sesuai dengan perbuatan seseorang. Menyimpang dari ini, maka Allah tidak adil atau setidak-tidaknya kurang adil! Jadi, HARUS: Penderitaan adalah upan dosa, jadi jangan sampai menimpa orang yang tak bersalah.

Problem penderitaan memang dipahami dalam 3 sudut pandang dalam Alkitab:

0 Hari Buruh & Pengharapan Terhadap Tuhan

Oleh: Martin Simamora

Ajarkanlah Kami Berdoa  Ya  Kristusku Dalam Menuntut Keadilan Dalam Pengupahan Dan Hidup Layak Di Negeri Sendiri

Jika  ada orang yang meminta anda berdoa  terhadap situasi sukar, ketidakadilan dan penindasan, apakah yang menjadi isi doamu kepada Tuhan? Jika anda seorang Kristen yang adalah seorang buruh pabrik yang esok atau beberapa jam lagi akan ikut melakukan protes atau tuntutan perbaikan/kenaikan upah buruh di Istana Negara, apakah yang menjadi isi doamu malam ini, jika anda berdoa? Pada umumnya doa akan berisikan serangkaian permintaan dan tuntutan agar pemerintah mengeluarkan regulasi yang lebih adil atau lebih berpihak kepada para buruh pada dua aspek: pertama, agar pemerintahan mengeluarkan regulasi yang menghapuskan sistem kerja kontrak  atau outsourcing atau alih daya dalam penyediaaan tenaga kerja; kedua, kenaikan upah buruh berdasarkan hidup layak (bukan pas-pasan atau sekedar berupah untuk bertahan hidup belaka). Setidak-tidaknya itu yang saya tangkap kala saya berbicara dengan anak-anak didik saya dan dengan sejumlah tenaga kerja yang mau berbagi dengan saya -dalam berbagai dialog yang sempat saya lakukan dalam sejumlah kesempatan -keluhan atau kecemasan mereka akan masa depan bukan saja dirinya tetapi keluarganya, sebab saban tahun harus memperbarui kontrak dan lagi harus membayar uang sekian juta rupiah agar diprioritaskan dalam pemberian kontrak-kontrak baru tersebut. Saya  berpendapat bahwa radikalisme dalam setiap kali reli panjang protes-protes dengan tuntutan angka-angka yang fantastik, erat kaitannya bagaimana mereka memandang diri mereka terhadap perusahaaan. Bahwa mereka tak lebih dan tak kurang peralatan-peralatan mesin yang disewa dari rental-rental alat-alat berat atau permesinan kebutuhan pabrik. Saya memotretnya demikian.

Tetapi kembali, apakah  yang menjadi isi doamu? Tentu hanya anda yang tahu. Jika Yesus Sang Mesias yang berdoa dalam situasi yang serba penuh ketakadilan, penindasan dan berbagai kesukaran hidup, apakah yang menjadi isi doa sang Mesias tersebut?

Maukah anda mendengarkan apakah  bunyi doa Sang Mesias itu?

0 Teror Sarinah

Oleh: Martin Simamora

Menggugat Tuhan & Menyembah Teror Yang Mahakuasa
(refleksi)

Baku Tembak Polisi vs kelompok teroris di kawasan Sarinah - Jakarta- kredit: detik.com
Kalau sebuah kebahagiaan merengkuh manusia, maka Tuhan begitu sempurna di matanya. Sempurna sebab Ia berlaku sungguh-sungguh Tuhan. Tetapi Jikalau kemalapetakaan yang memeluk dirimu, maka Tuhan begitu tak sempurna di matanya, sebab Ia memang hanya Tuhan yang lembek dan tak berotot kekar, dan lagi bertangan halus. Ia tak terbiasa bekerja keras dan canggung dengan brutalisme manusia-manusia biadab. Maka ketuk palu anda bagi Allah, adalah: Ia tak benar-benar berkuasa; Ia tak benar-benar sanggup mengintervensi pada setiap hal kala manusia-manusia brutal dan biadab yang bermain di panggung dunia ini. Sungguh, Ia Tuhan yang payah. Dan itulah sebagian iman yang tumbuh subur dan begitu berbahagia dielukan oleh  definisi otaknya yang bisa menua dan membusuk dibawa tanah. Tetapi bukankah ini tabiat purba yang sudah begitu lama dibuai oleh Iblis bapa segala dusta.


Tapi jangan kuatir, anda tak sendirian kok. Karena sejak jaman purba keadaan keberiman model seperti inilah yang dikecam oleh Kristus, bahkan tak sudi ia memenuhi hasrat manusia-manusia yang bermotif kesejahteraan dan keamanan kekal di dunia. Mari lihat dua episode ini:

0 Bagaimana Mungkin Yesus Adalah Pemenang, Sementara Aku....



Oleh: Martin Simamora

Bagaimana  Mungkin Yesus Adalah Pemenang, Sementara Aku....

Credit : wellhappypeaceful.com

Mari kita membaca ini dengan segenap diri kita:

Efesus 2:1-2,4-6 (1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.(2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka....(4) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,(5) telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan—(6) dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,


Apa menurutmu Yesus adalah  seorang Pemenang? Maka jawab yang segera meluncur dari bibirmu  adalah Paskah, kebangkitan  Yesus dari kematian; dan itu bermakna  Allah yang hidup, pengampunan dosa, kubur kosong dan kematian yang telah ditaklukan. Dalam sebuah kalimat : Yesus adalah Pemenang.

Tetapi, benarkah memang ini jawaban seungguh-sungguhnya? Jawaban yang memang sungguh-sungguh anda  pahami, yang dengan jawaban itu kita dapat melakukan sesuatu? Apakah jawaban-jawaban itu  merupakah kalimat yang gamblang dan dapat dipahami?

0 Ketika Hati Menjadi Tawar, Haruskah Iman Pun Fiktif ?



Oleh: Martin Simamora

Ketika  Hati Menjadi Tawar, Haruskah Iman Pun Fiktif ?


2 Korintus 4: 16“Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.”

B
aru-baru ini, saya menerima sebuah  surel - surat elektronik dari seseorang  yang mengisahkan berbagai rentet peristiwa hidup yang tidak mudah – dapat dikatakan memilukan sebab ini bukan jenis kemalangan sebagai buah perbuatan tangannya yang jahat; membuatnya NYARIS SAJA tawar hati terhadap Tuhan. Artikel  ini tidak akan menjawab secara presesi seolah sebuah manual jalan keluar, tetapi diharapkan menjadi sebuah perenungan tak hanya baginya tetapi bagi setiap orang Kristen di dunia fana ini. Kebahagiaan adalah sahabat iman yang sehat dan kesusahan adalah karat yang melubangi iman, berangkali ini adalah ekspresi yang saya ungkapkan untuk menggambarkan kehidupan orang Kristen yang mendasarkan  penyertaan Tuhan  pada hal-hal atau realita yang menyenangkan dan mengandalkan ketahanan iman pada perjuangan mempertahankan iman pada dirinya sendiri. Namun bila anda memperhatikan pada Paulus maka keyakinan yang demikian adalah omong kosong belaka.

0 Mengapa, Mengapakah Tuhan, Engkau Berpangku Tangan, Berdiam dan Membiarkannya???

Oleh : Matt Slick, M.Div


Mengapa, Mengapakah Tuhan, Engkau Berpangku Tangan, Berdiam dan Membiarkannya???



Penasaran  serta juga kritik-kritik  dari orang-orang Kristen, menanyakan pertanyaan ini. Jika Allah itu maha kuasa dan maha kasih, lantas mengapa Dia  membiarkan kejahatan dan penderitaan dalam dunia ini? Berbagai jawaban telah diberikan namun secara permanen menuntaskan isu ini tidaklah mungkin karena sebanyak jawaban yang kita kemukakan, memunculkan pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut. Namun demikian, lemahnya kemampuan kita untuk menjawab pertanyaan secara sempurna tidaklah bermakna bahwa kita tidak dapat menawarkan solusi-solusi. Tentu saja, saya tidak  hendak menyatakan  dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara definitif, tetapi saya dapat menawarkan solusi-solusi.

0 PERINGATAN KEPADA ORANG KAYA



Khotbah Minggu : 8 September 2013

PERINGATAN KEPADA ORANG KAYA


Yak 5:1-6 - “(1) Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu! (2) Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat! (3) Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir. (4) Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu. (5) Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan. (6) Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu”.

Bagian ini jelas sekali menyerang orang-orang kaya. Tetapi perlu diingat bahwa Kitab Suci tidak menyerang semua orang kaya. Dalam Luk 16:19-31 memang dikatakan bahwa Lazarus yang miskinlah yang masuk ke surga, sedangkan orang kayanya masuk ke neraka (itu pun karena Lazarusnya beriman dan orang kayanya tidak). Tetapi juga dikatakan dalam bagian itu bahwa di surga juga ada Abraham yang juga adalah orang kaya.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9