F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

1 Hyper Fantasia: Apakah Yesus yang Memberkati adalah JIN?


Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah
Oleh: Blogger Martin Simamora
Sometimes I think we know more about outer space than we do our own minds,” … newscientist.com



A. Sang Firman adalah Allah yang Lebih Rendah, dan Dalam Dalam Kodrat Manusianya  Bernatur Dosa, Benarkah?
Ada banyak cara atau paradigma yang bisa dibangun  atau dirancang untuk mengokohkan atau membuktikan kebenaran sebuah premis. Misal premis: Yesus yang memberkati adalah Yesus jin, Yesus adalah saudara setan?Lucifer, Yesus adalah Sang Firman dalam kodrat manusianya  bernatur dosa sehingga ia harus lebih dulu berjuang habis-habisan, sehingga mustahil ia adalah Tuhan dan apalagi sehakekat dengan Tuhan. Ya…bisa dengan pradigma yang sangat spekulatif berdasarkan sejumlah variabel “common sense” yang dimunculkan sebagai bahan baku untuk membangun kerangka berpikirnya, hingga hal yang jauh lebih teknis yang bergerak dari basis-misal-  gramatika Yunani yang menyoal “theos” dan “ho theos”, atau bahkan kombinasi keduanya yang dirancang sedemikian rupa menjadi sebuah hipotesis yang terlihat brilian, tak peduli apakah sudah pernah diuji dan dibuka untuk sebuah uji tesis?

Judul yang saya pilih memang merupakan sebuah pilihan yang jenaka sebab “jin” sendiri sama sekali tak mungkin disandingkan dengan Yesus Anak Maria yang lahir di Bethlehem yang diberitakan oleh bala tentara Malaikat, apalagi berdasarkan pra asumsinya yang mengatakan Yesus yang memberkati dan yang menyelamatkan maka pasti bukan Yesus yang sejati. Yesus sejati adalah yang membawamu pada rangkaian penderitaan demi penderitaan. Tentu saja ini benar-benar melawan hakekat dari Bapa itu sendiri dan Sang Firman. Apakah anda akan mengatakan doa berikut ini adalah sebuah mantra untuk memanggil Yesus Jin…
           
Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.            
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya  dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Mat 6:9-13)

Pikirkanlah dan renungkanlah sebelum membaca lebih lanjut blog ini:

0 “LITANIAE QUATTUOR” TENTANG MILAD AL-MASIH


“LITANIAE QUATTUOR” TENTANG MILAD AL-MASIH*)
 



Oleh Dr. Bambang Noorsena

*) Litani Kontemporer yang disajikan dalam rangka “Tasyakuran Milad al-Masih dan Tahun Baru Masehi”, yang diselenggarakan oleh INSTITUTE FOR SYRIAC CULTURE STUDIES (ISCS), di GKJW Mulyosari Surabaya,
7 Januari 2020.

0 Kristus dan Kerajaan Allah (C)


Segala Otoritas Di Tangan-Ku
Oleh: Blogger Martin Simamora


A.Kerajaan & Kuasa Pemerintahan Kristus Di Dunia Hidup dan Di Dunia Mati
Sang Kristus di dunia hidup senantiasa menunjukan bahwa Ia adalah Tuhan atas dunia orang hidup dan dunia orang mati sebagai Raja yang berkuasa untuk menarik manusia yang dikehendaki-Nya untuk menerima hidup yang menaklukan kuasa pemerintahan maut. Bagaimana ia menunjukannya membuat siapapun akan sukar untuk mendekatinya dalam realm pikir manusia paling jernih sekalipun, tak terkecuali orang-orang yang bukan saja murid tetapi yang begitu dikasihinya kala ia ada di bumi ini. Perhatikan  bagaimana Sang Kristus menunjukannya:
           
Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" (Yohanes 11:25-26)

Percayakah engkau akan hal ini? Pertanyaan ini sungguh-sungguh menunjukan bahwa ada satu celah pemisah yang besar antara manusia dan manusia-antara manusia dan Sang Anak manusia. Sementara manusia memahami mati adalah mati serta sebuah realitas kesudahan yang memperbudak manusia, pada Anak Manusia kematian adalah kuasa yang bukan hanya tunduk kepadanya tetapi ia memerintah sebagai yang berdaulat atas pemerintahan maut itu sendiri. Perhatikan bagaimana ia berkata dengan sebuah permulaan yang mempertemukan kematian  dengan dirinya sendiri sebagai yang tak mungkin takluk pada kematian itu dan justru dalam kematian itulah ia menegakan pemerintahannya pada peristiwa: “Akulah kebangkitan.” Pasangan bagi “kebangkitan” adalah “hidup” sementara “kebangkitan” adalah kuasa pemerintahan yang bekerja menaklukan kematian…bekerja secara total pada dirinya.

Tetapi apakah itu sebuah konsepsi belaka atau doktrinal pemuliaan tubuh Kristus yang melampaui kodratinya? Inilah persoalan yang secara jitu disingkapkan Kristus dengan sebuah pertanyaan: percayakan engkau akan hal ini? Kristus jika Ia adalah Raja maka ia sedang masuk pada sebuah dunia yang tak satupun raja dan kuasa pemerintahannya sanggup untuk memasukinya bahkan dengan pasukan terbesar dan terkuatnya. Kristus bahkan masuk pada dimensi bukan sekedar membangkitkan tetapi menaklukan kematian itu sehingga pada saat-Nya tidak akan sama sekali mampu bekerja untuk mendatangkan kematian. Itu sebabnya Kristus berkata: dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.

0 Kristus dan Kerajaan Allah (B)


Ia Mengutus Mereka Untuk Memberitakan Kerajaan Allah
Oleh: Blogger Martin Simamora


A. Kerajaan dengan Kuasa Pemerintahan yang Mendominasi Maut
Tidak ada yang lebih penting bagi Yesus untuk memberitakan sebuah Kerajaan yang tak berasal dari dunia ini dan tak mungkin ada didalam dunia ini tanpa dirinya dan kehadirannya sebagai Firman yang telah menjadi manusia, yang kemudian menjadi sentral penggembalaan jemaat oleh para rasul, seperti terlihat pada bagian surat ini: apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus (1Yohanes 1:3).

Sang Mesias senantiasa menjalankan pemerintahan dirinya sebagai pemilik dan pemegang Kerajaan Allah dalam diri-Nya, sebagai manusia yang didalamnya bersemayam Terang Allah (1 Yohanes 1:5 Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan).

Sang Kristus datang dengan tujuan yang melekat dengan hakekat dirinya sebagai Dia yang berkuasa menggenapi segala kehendak Bapa tanpa cela baik dalam kuasa, otoritas dan kemuliaan-Nya sebagaimana tercermin dalam salah satu perintah-Nya yang menggerakan pemerintahan-Nya secara penuh kuasa, wibawa dan kemuliaan. Perhatikan bagaimana hal ini disingkapkan Kristus dalam perintahnya kepada 12 murid utamanya:
           
Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang,…Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat. (Lukas 9:1-2,6)

0 Kristus dan Kerajaan Allah


‘Bagaimana Iblis Dapat Mengusir Iblis?’
Oleh: Blogger Martin Simamora


A. Yesus Kristus dan Kerajaan-Nya
Sementara Yesus tak berseru “aku adalah Allah” secara ekplisit atau gamblang, tetapi Sang Mesias sangat lugas menyingkapkan pemerintahan Kerajaan-Nya secara berdaulat penuh kuasa, ia bahkan masuk ke dalam sebuah dialog yang sukar untuk diterima manusia selama Kristus tak sanggup diterima sebagaimana Sang Mesias menyatakannya- bukan dalam konsepsi siapapun juga.

Sang Kristus secara unik dan kuat memperlihatkan dirinya memiliki sebuah pemerintahan yang mahakuasa dan mahadaulat dalam sebuah kategori eksistensi yang hanya mungkin jika Ia adalah Anak Allah dan  sungguh tak terpisahkan dari Kerajaan Allah sementara Ia adalah Firman yang menjadi manusia, bahkan sekalipun ia tak menghendaki semua mengetahui pada saat itu, kerajaan maut tak dapat menyangkali kuasa pemerintahan Kristus. Mari perhatikan ini sebentar:
         
Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah." Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia. (Markus 3:11-12)

Dalam perkembangan berikutnya eksistensi Kerajaan Allah yang bersemayam didalam Kristus sebagaimana memang Ia adalah Sang Firman yang menjadi manusia dalam hakekat  tak terpisah atau terlepas darinya di sorga atau dalam hakekat divinitas yang sehakekat dengan Bapa-bukan yang mendekati Bapa atau apalagi lebih rendah dari Bapa sebagai konsekuensi kemerosotan yang diakibatkan tubuh alamiah/daging yang dikenakan Kristus dalam diri Yesus itu sendiri—sebagaimana diajarkan dalam tautan pemikiran atau gagasan bahwa Kristus datang sebagai teladan Corpus Delicti-bukan sebagai Juruselamat dunia dalam penggenapan Kitab Suci, Yesus menunjukan eksistensi Pemerintahan kerajaan-Nya dalam bentuk-bentuk Pemerintahan yang memiliki kuasa untuk memberikan kuasa kepada siapa Ia mau memberikan untuk menunjukan kepada alam semesta bahwa Ia datang sebagai Dia yang yang Mahatinggi dan Berdaulat penuh:
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9