F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Pengetahuan Tentang Tuhan Pada Orang Yang Tidak Beriman Kepada Yesus (1)



Oleh: Dr. John Frame

Pengetahuan Tentang Tuhan Pada Orang Yang Tidak Beriman Kepada Yesus (1)


Pengajaran-pengajaran yang baik bergerak keluar dari yang mengetahui kepada yang tak mengetahui. Sehingga seorang apologet yang baik akan ingin memiliki sejumlah gagasan akan apa yang  sudah diketahui tentang Tuhan oleh seorang penanya.  Apakah orang-orang yang tak beriman kepada Yesus (tidak lahir baru) memiliki pengetahuan apapun mengenai Tuhan yang sejati?

Kitab suci berkata bahwa orang-orang tak percaya mengetahui Tuhan (Roma 1:21), tetapi kitab suci juga mengatakan  mereka tidak mengenal Dia (1 Korintus 2:14, 15:34, 1 Tesalonika 4:5, 2 Tesalonika 1:8, bandingkan 2 Timotius 3:7, Titus 1:16, 1Yohanes 4:8). Terbukti kemudian, kita harus membuat sejumlah pembedaan-pembedaan, karena dalam sejumlah pemahaman, pengetahuan akan Tuhan adalah universal, dan pada bagian lain tidak.


Roma 1:18-32 adalah teks klasik atas pertanyaan ini. Di sini Paulus menekankan kejernihan pewahyuan Tuhan kepada orang-orang tak benar. Tuhan menyingkapkan murkanya kepada mereka (ayat 18), dan menyatakan kebenaran akan dirinya sendiri “gamblang kepada mereka”(19),“secara jernih telah dipahami”(20). Penyingkapan kebenaran itu mencakup “kuasa kekal dan natur ilahi”-Nya(20). Pewahyuan itu juga mengandung kandungan moral, pengetahuan akan “ketetapan Tuhan bahwa mereka yang melakukan [hal-hal jahat] layak untuk mati”(32). Dalam cara yang penting, teks tersebut tidak menyatakan bahwa pewahyuan ini secara natur mengkomunikasikan jalan keselamatan. Paulus  nyata percaya bahwa kandungan tambahan itu (jalan keselamatan) harus datang melalui pemberitaan injil (Roma 10:13-17). Jadi dia menyajikan dasar  pemikiran pembedaan teologis yang tradisional antara pewahyuan umum (Tuhan mewahyukan dirinya sendiri melalui dunia yang  telah diciptakan) dan pewahyuan khusus (pewahyuannya melalui nubuat, pemberitaan injil, dan Kitab suci).

0 “Tetapi Tuhan Telah Menjadikanku Seperti Ini!” (2)



Oleh: Dr. John Frame
“Tetapi Tuhan Telah Menjadikanku Seperti Ini!” (2)

Bacalah lebih dulu bagian 1


Akankah sebuah basis genetika homoseksualitas melenyapkan elemen “pilihan?”Pastinya tidak. Seorang dengan sebuah kecenderungan perilaku genetik untuk alkoholisme masih membuat sebuah pilihan ketika dia memutuskan untuk meneguk minuman, dan kemudian meneguknya segelas lagi, dan kemudian meneguknya segelas lagi. Hal yang sama benarnya untuk seorang pria ber-gen xyy yang memutuskan untuk meninju seseorang pada hidungnya. Jika kita mengasumsikan keberadaan sebuah kecenderungan perilaku homoseksualitas, adalah benar bahwa mereka yang memiliki komposisi gen sedemikian menghadapi godaan yang lebih besar dalam area ini dibandingkan dengan orang-orang lainnya. Tetapi mereka yang gagal melawan godaan tersebut memang memilih untuk tidak melawan, sebagaimana dilakukan oleh kita semua ketika kita gagal melawan godaan-godaan  pada diri kita sendiri, yang gigih mengancam.


Para homoseksual secara pasti  memilih untuk tetap berselibat, dan mereka memilih untuk melakukan hubungan-hubungan seksual. Mereka tidak dipaksa  untuk melakukan ini oleh gen-gen mereka atau oleh apapun yang bertentangan dengan hasrat-hasrat mereka sendiri.


Apakah mungkin bagi seorang homoseksual untuk bertobat dari dosanya, oleh anugerah Tuhan, untuk menjadi heteroseksual? Pelayan-pelayan Kristen yang menangani homoseksual mengklaim bahwa ini mungkin dan bahwa telah terjadi pertobatan, walau mereka mengakui bahwa ini adalah sebuah dosa yang sangat sulit untuk ditangani. Orientasi seksual adalah sesuatu yang  bergerak masuk begitu mendalam  ke dalam kepribadian manusia, dan kita memiliki naluri untuk  menyimpannya relatif  tertutup. Naluri itu adalah sesuatu yang baik, tetapi itu juga membuat konseling  dalam area ini menjadi begitu susah. Para aktivis gay, sebaliknya, mengklaim bahwa berubah tidak mungkin, mempersengketakan kesaksian-kesaksian mereka, yang dianggap “eks?gay.” Memang benar, sejumlah orang yang mengaku terlepas dari homoseksualitas belakangan telah kembali ke hubungan-hubungan homoseksual. Dan banyak “eks?gay” secara terbuka dan apa adanya telah mengakui bahwa mereka masih terus mengalami pengalaman ketertarikan homoseksual, ketertarikan yang sekarang dipahami sebagai sebuah tantangan moral dan rohani. Para  pendukung Pro?Gay berpendapat bahwa godaan homoseksual yang terus saja membelit membuktikan bahwa homoseksualitas tak tersembuhkan.

0 “Tetapi Tuhan Telah Menjadikanku Seperti Ini!”



Oleh : Dr. John Frame

“Tetapi Tuhan Telah Menjadikanku Seperti Ini!


Kaum homoseksual masa kini pada umumnya mengklaim bahwa mereka tidak berdaya menjadi homoseksual. Homoseksualitas, mereka berargumen, adalah hal yang  alami pada diri mereka : berangkali secara genetik telah ditentukan demikian, bagaimanapun juga sebegitus mendalamnya diyakini di dalam  keberadaan diri mereka bahwa kondisi ini,bagi mereka, sebuah kondisi yang tak terelakan. Karena itu, mereka menyimpulkan, gereja dan masyarakat semestinya menerima homoseksualitas sebagai alami dan normal. Secara pasti, mereka bersikukuh, adalah tidak adil untuk mengecam pada apa yang mereka tidak berdaya untuk mengatasinya.


Tentu saja, kaum homoseksualitas yang menginginkan pengakuan, sebagai orang-orang Kristen menginterpretasikan “ketakterelakan” kondisi mereka ini secara theistik, bahwa “Tuhan yang telah menjadikanku seperti ini.” Bagaimana bisa orang-orang Kristen, kemudian, mengecam  sebuah kondisi yang Tuhan sendiri telah ciptakan?


Pertanyaan ini menyeruak di dalam banyak area diskusi disamping  homoseksualitas.

0 Janganlah Kamu Menyangka! (2)



Oleh: Martin Simamora

Janganlah Kamu Menyangka! (2)


Bacalah lebih dulu Bagian 1

Siapakah Yesus? Pertanyaan ini seharusnya merekah tanpa dapat dicegah oleh sebab hal yang terdasar : Yesus melakukan  lebih dari sekedar koreksi pemahaman namun juga berfirman kala berkata “ tetapi Aku berkata kepadamu” dengan sebuah kandungan yang menitahkan apa yang seharusnya dipahami dan dilakukan terkait firman yang sudah sejak lama telah dititahkan oleh Allah. Sebetulnya ini adalah momentum paling  menyolok yang menyingkapkan keilahian Kristus yang tak pernah surut bahkan didalam kemanusiaannya; Anak Manusia -(Ini tak bisa dimaknai sebagai manusia fana belaka, namun juga  sebagai “Yohanes 1:1.” Bandingkan dengan Matius 8:20, Matius 12:8, Matius 12:32, Matius 12:40)- bertitah didalam dia berfirman kepada orang banyak. Keilahian Yesus pada dasarnya tak pernah mengalami reduksi kala Sang Firman mengambil rupa manusia (Ibrani 2:17, Galatia 4:4, Roma 8:3, Yoh 1:14) dan bukti tercemerlangnya bukan pada mujizat-mujizat spektakuler itu sendiri- (perlu dicamkan bahwa setiap mujizatnya pun lahir dari firmannya atau ketika Sang Firman atau Anak  yang menitahkan sesuatu agar terlaksana, misal: Yoh 2:7-11, Yoh 4:50, Luk 5:4, Markus 1:25, Mat 8:13, Lukas 7:14, Matius 8:26, Matius 8:32, Mat 9:2,6-7, Mat 9:22,24-25, Mat 9:28-29, Luk 8:46,48, Luk 13:12-13)-namun kala Dia berfirman bahkan melakukan koreksi atas pemahaman firman, sebab Dia sendiri adalah Sang Firman yang berfirman. Demikianlah Yesus adanya, sehingga Dia dapat berkata tanpa sedikitpun keraguan atas perkataan Yesus “tetapi Aku berkata kepadamu” terhadap firman yang telah diterima oleh bangsa Yahudi. Sehingga Dia dapat juga berkata “haruslah kamu sempurna seperti Bapamu sempurna.”
Jika anda tahu Siapakah Yesus, maka anda akan memahami bahwa Yesus tidak sama sekali hendak berkata bahwa itu (Matius 5:20, Matius 5:21-48) dipahami sebagai syarat-syarat agar anda masuk Sorga. Sebab yang pertama-tama penting diingat sebelum kita memasuki penjelasan adalah: ketika Firman menjadi manusia maka Dia mengetahui ketakberdayaanmu yang memerlukan penyelamatanNya (bandingkan dengan Ibrani 2:17, Ibarani 2:18,Ibrani 4:15).


Jika anda tahu Siapakah Yesus, maka anda juga seharusnya akan memahami bahwa Yesus tidak sedang membuat anda  memiliki kemerdekaan  yang membuat anda  bagaikan anak yang tak mengenal Bapa  atau memiliki hubungan dengan Bapa. Yesus tidak menginginkan anda seperti para ahli Taurat dan orang-orang Farisi tadi yang  tak memiliki pengertian rohani atau tandus dalam relasi dengan Tuhan,namun menilai diri kaya rohani sebab sukses memenuhi atau menggenapinya.  Yesus  sekalipun mengetahui kelemahan-kelemahan manusiawi manusia tidak memberikan ruang kenormalan untukmu berdosa.

0 Janganlah Kamu Menyangka!


Oleh: Martin Simamora

Janganlah Kamu Menyangka!


Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.- Matius 5:17


Do not think that I have come to abolish the Law or the Prophets; I have not come to abolish them but to fulfill them- NIV
Think not that I am come to destroy the law, or the prophets: I am not come to destroy, but to fulfil.- KJ


Ada hal teramat penting, yang harus anda dan saya ketahui, terkait relasi diri Yesus dengan hukum Taurat atau kitab para nabi yang  kala itu memang menjadi  standard kebenaran yang diterima atau diakui. Nampak jelas secara bersamaan telah terbangun opini bahwa Yesus dan hukum Taurat atau kitab para nabi adalah dua hal yang berkontradiksi atau Yesus meniadakannya atau sedang mengadakan pengajaran asing (bandingkan dengan Markus 1:27, Matius 12:6-8, Kisah Para Rasul 17:19). Begitulah pandangan yang ada dan terlihat begitu kuat sehingga Yesus berkata “Janganlah kamu menyangka.” Itu hal pertama. Namun masih ada hal kedua yang memperlihatkan bahwa sebetulnya relasi antara Yesus dan hukum Taurat adalah sebuah relasi yang  yang sekaligus menunjukan bahwa diri Yesus adalah satu-satunya! Dalam hal apa? Dalam hal, Dia satu-satunya yang dapat secara sempurna menggenapinya atau dia saja secara individual berkapasitas untuk menyelesaikan apa yang dikehendaki oleh Taurat atau kitab para nabi itu. Dua hal sekaligus telah diluruskan oleh Yesus terkait dirinya dan hukum Taurat atau kitab para nabi.


Ketika kita membaca Matius 5 tanpa menghargai penjelasan Yesus, maka memang sukar untuk mendengarkan penjelasanNya. Sebagaimana yang terjadi dengan Nikodemus, begitu sukar untuk memahami perkataan Yesus yang berbunyi: “sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.-Yohanes 3:3" 


Nikodemus gagal memahami makna rohani penjelasan Yesus  (Yohanes 3:4-9) terkait bagaimana dilahirkan kembali sehingga masuk ke dalam kerajaan Sorga. Maka pada Matius 5 pun Yesus kembali menyingkapkan realita yang terjadi pada orang banyak (Matius 5:1) yang sama sekali tak memahami makna rohani dari setiap firmannya. Mendengar namun tak mengerti secara benar:


Matius 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Hidup keagamaan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat adalah kehidupan yang miskin pengertian dan kehidupan rohani yang sejati. Mereka terperangkap dalam kehidupan religius yang kaya secara lahiriah namun tandus dalam relasinya  dengan Pemberi Firman. Sebuah akar permusuhan yang mematikan antara mereka dengan Yesus Kristus.

0 Atribut-Atribut Kedaulatan Pemerintahan Tuhan: Kehadiran Kovenan



Oleh: Dr.John Frame

Atribut-Atribut Kedaulatan Pemerintahan Tuhan: Kehadiran Kovenan



Bacalah lebih dulu “Otoritas

A.Aku menyertaimu

Keluaran 3:11-12 Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?" Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."

Kejadian 21:22 Pada waktu itu Abimelekh, beserta Pikhol, panglima tentaranya, berkata kepada Abraham: "Allah menyertai engkau dalam segala sesuatu yang engkau lakukan.

Kejadian 26:28 Jawab mereka: "Kami telah melihat sendiri, bahwa TUHAN menyertai engkau; sebab itu kami berkata: baiklah kita mengadakan sumpah setia, antara kami dan engkau; dan baiklah kami mengikat perjanjian dengan engkau,

Kejadian 28:15 Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu."

Kejadian 39:3-4 Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya, maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf.

0 KASIH .



Oleh : Martin Simamora & Pdt.Steidy Suwuh

KASIH .


Baiklah. Problemnya adalah kebanyakan orang Kristen ketika membaca kasih maka dimaknai sebagai bentuk terlemah dari ekspresi atau perwujudan iman Kristen. Bahkan hingga yang paling negatif : hanya kasih maka tak memperhatikan mana yang salah dan mana yang  benar. Dengan kata lain, kalau saya memuliakan kasih atau mengasihi Tuhan  sebagai sentral keberimanan saya kepada Tuhan Yesus, maka akan dimaknai bahwa saya tak menggubris larangan dan aturan/menyampahkannya. Benarkah? Jawabnya: Salah sama sekali! Kita  BUKAN memandangnya sebagai sampah, namun bukan merupakan dasar atau fondasi  hubungan saya atau anda dengan Kristus! 


Perhatikan hal ini, yang dikemukakann  pendeta Steidy Suwuh dalam sebuah grup di facebook dimana saya  berkesempatan berinteraksi di dalamnya:
Kekristenan tidak didasarkan  pada  larangan-larangan  dan peraturan-peraturan. Sesungguhnya, Kekristenan didasarkan kepada suatu hubungan kasih dengan seseorang, yaitu Yesus Kristus. Dasar-dasar fundamental dari kehidupan Kristen yang sejati adalah diringkaskan dalam dua perintah agung yang diberikan oleh Kristus dalam Matius 22:37:
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.


Bagaimana anda menanggapi perintah Yesus ini? Setinggi apakah anda mengapresiasinya? Apakah  ini bermakna bahwa dengan demikian Yesus anti terhadap hukum atau aturan atau larangan? Yesus penganut amoralitas dan penganjur anti hukum negara dengan demikian? Tidak sama sekali.

0 Tanggungjawab dan Kemerdekaan Manusia



Oleh: Dr. John Frame

Tanggungjawab dan Kemerdekaan Manusia



A.Tanggungjawab sebagaimana manusia itu dinilai dapat  menanggung pertanggungjawaban

1.Kita bertanggungjawab kepada Tuhan karena Dia memiliki otoritas atas kita


2.Sehingga kedaulatan Ilahi dan tanggungjawab manusia, pada level ini,disumberkan dari atribut-atribut ilahi: kendali dan otoritas. Tiada ketegangan (antara tanggungjawab manusia dan kedaualatan ilahi seolah ada kontradiksi atau saling menekan satu sama lainnya)!



3.Kita bertanggungjawab atas setiap hal, bahkan atas natur diri kita sendiri

1Korintus 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.

Roma 14:23 Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.



4.Dalam kitab suci, kedaulatan dan tanggungjawab kerap dijumpai di dalam konteks yang sama. Perhatikan sejumlah hal berikut ini:

Kejadian 50:20 Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
 
Yesaya 10:5-15 Celakalah Asyur, yang menjadi cambuk murka-Ku dan yang menjadi tongkat amarah-Ku!  Aku akan menyuruhnya terhadap bangsa yang murtad, dan Aku akan memerintahkannya melawan umat sasaran murka-Ku, untuk melakukan perampasan dan penjarahan, dan untuk menginjak-injak mereka seperti lumpur di jalan. Tetapi dia sendiri tidak demikian maksudnya dan tidak demikian rancangan hatinya, melainkan niat hatinya ialah hendak memunahkan dan hendak melenyapkan tidak sedikit bangsa-bangsa. Sebab ia berkata: "Bukankah panglima-panglimaku itu raja-raja semua? Bukankah Kalno sama halnya seperti Karkemis, atau bukankah Hamat seperti Arpad, atau Samaria seperti Damsyik? Seperti tanganku telah menyergap kerajaan-kerajaan para berhala, padahal patung-patung mereka melebihi yang di Yerusalem dan yang di Samaria, masakan tidak akan kulakukan kepada Yerusalem dan patung-patung berhalanya, seperti yang telah kulakukan kepada Samaria dan berhala-berhalanya? Tetapi apabila Tuhan telah menyelesaikan segala pekerjaan-Nya di gunung Sion dan di Yerusalem, maka Ia akan menghukum perbuatan ketinggian hati raja Asyur dan sikapnya yang angkuh sombong. Sebab ia telah berkata: "Dengan kekuatan tanganku aku telah melakukannya dan dengan kebijaksanaanku, sebab aku berakal budi; aku telah meniadakan batas-batas antara bangsa, dan telah merampok persediaan-persediaan mereka, dengan perkasa aku telah menurunkan orang-orang yang duduk di atas takhta. Seperti kepada sarang burung, demikianlah tanganku telah menjangkau kepada kekayaan bangsa-bangsa, dan seperti orang meraup telur-telur yang ditinggalkan induknya, demikianlah aku telah meraup seluruh bumi, dan tidak seekorpun yang menggerakkan sayap, yang mengangakan paruh atau yang menciap-ciap." Adakah kapak memegahkan diri terhadap orang yang memakainya, atau gergaji membesarkan diri terhadap orang yang mempergunakannya? seolah-olah gada menggerakkan orang yang mengangkatnya, dan seolah-olah tongkat mengangkat orangnya yang bukan kayu!


Amsal 16:4-5 TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka. Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman.

Yohanes 1:12-13 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

0 Atribut-Atribut Kedaulatan Pemerintahan Tuhan : Otoritas



Oleh :Dr. John Frame


Atribut-Atribut Kedaulatan Pemerintahan Tuhan : Otoritas





A.Konsep Otoritas Ilahi
1.Tuhan memiliki hak untuk mengendali semua hal, hak untuk dipatuhi


2.Kendali didasarkan pada kepemilikan atas semua hal

Ulangan 10:14 Sesungguhnya, TUHAN, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya;

Ayub 41:11 Siapakah yang menghadapi Aku, yang Kubiarkan tetap selamat? Apa yang ada di seluruh kolong langit, adalah kepunyaan-Ku.

Mazmur 24:1-4 Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai. Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.

Yesaya 45:9-11 Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: "Apakah yang kaubuat?" atau yang telah dibuatnya: "Engkau tidak punya tangan!" Celakalah orang yang berkata kepada ayahnya: "Apakah yang kauperanakkan?" dan kepada ibunya: "Apakah yang kaulahirkan?" Beginilah firman TUHAN, Yang Mahakudus, Allah dan Pembentuk Israel: "Kamukah yang mengajukan pertanyaan kepada-Ku mengenai anak-anak-Ku, atau memberi perintah kepada-Ku mengenai yang dibuat tangan-Ku?

Matius 20:1-16 Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."

0 Kendali Tuhan: Efektivitas & Universalitas Kerjanya (2)



Oleh:  Dr.John M. Frame



Kendali Tuhan: Efektivitas & Universalitas Kerjanya
(Menurut Alkitab 2)


Bacalah lebih dulu bagian 1

B.Universalitas
1.Dunia Natural
a. Peristiwa-peristiwa alam  dilekatkan secara langsung dengan Tuhan

Mazmur 65:9-11 Engkau mengindahkan tanah itu, mengaruniainya kelimpahan, dan membuatnya sangat kaya. Batang air Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka. Ya, demikianlah Engkau menyediakannya: Engkau mengairi alur bajaknya, Engkau membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya, dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya; Engkau memberkati tumbuh-tumbuhannya. Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak;

Mazmur 135:5-7 Sesungguhnya aku tahu, bahwa TUHAN itu maha besar dan Tuhan kita itu melebihi segala allah. TUHAN melakukan apa yang dikehendaki-Nya, di langit dan di bumi, di laut dan di segenap samudera raya; Ia menaikkan kabut dari ujung bumi, Ia membuat kilat mengikuti hujan, Ia mengeluarkan angin dari dalam perbendaharaan-Nya.

Mazmur 147:15-18 Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari. Ia menurunkan salju seperti bulu domba dan menghamburkan embun beku seperti abu. Ia melemparkan air batu seperti pecahan-pecahan. Siapakah yang tahan berdiri menghadapi dingin-Nya? Ia menyampaikan firman-Nya, lalu mencairkan semuanya, Ia meniupkan angin-Nya, maka air mengalir.

Dan  teks-teks  sejenis lainnya

0 Kendali Tuhan: Efektivitas & Universalitas Kerjanya (1)



Oleh:  Dr.John M. Frame



Kendali Tuhan: Efektivitas & Universalitas Kerjanya
(Menurut Alkitab)



A. Efektivitas  Kerjanya :
(1)Tidak ada yang terlalu sukar bagi Tuhan:

Yeremia 32:27 Sesungguhnya, Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk-Ku?

Zakaria 8:6  Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kalau pada waktu itu sisa-sisa bangsa ini menganggap hal itu ajaib, apakah Aku akan menganggapnya ajaib? demikianlah firman TUHAN semesta alam.

Kejadian 18:14 Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."

Matius 19:26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."

Lukas 1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."

Yesaya 14:24-27 TUHAN semesta alam telah bersumpah, firman-Nya: "Sesungguhnya seperti yang Kumaksud, demikianlah akan terjadi, dan seperti yang Kurancang, demikianlah akan terlaksana: Aku akan membinasakan orang Asyur dalam negeri-Ku dan menginjak-injak mereka di atas gunung-Ku; kuk yang diletakkan mereka atas umat-Ku akan terbuang dan demikian juga beban yang ditimpakan mereka atas bahunya." Itulah rancangan yang telah dibuat mengenai seluruh bumi, dan itulah tangan yang teracung terhadap segala bangsa. TUHAN semesta alam telah merancang, siapakah yang dapat menggagalkannya? Tangan-Nya telah teracung, siapakah yang dapat membuatnya ditarik kembali?

0 TUHAN Tidak Mahatahu Karena “Dia Tak Bertindak Dalam Kemalanganku??” (Bagian 4)



Oleh: Martin Simamora

TUHAN Tidak Mahatahu Karena “Dia Tak Bertindak Dalam Kemalanganku??”
(Bagian 4)


 “Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah “Yesaya 45:5


Bacalah lebih dulu bagian 3
Apakah kemalanganmu?dan...
Siapakah Dia? Jika Dia memperkenalkan diriNya kepadamu sekarang ini, siapkah untuk menerimaNya  sebagaimana Dia berfirman mengenai dirinya termasuk apa dan bagaimana Dia melaksanakan apa yang menjadi kehendakNya? Menerimanya sebagai kebenaranNya, bukan menurutku. Ataukah menolaknya? Perhatikan  bagaimana Dia menyatakan keberadaan-Nya di setiap titik waktu perjalanan alam semesta, di setiap titik waktu manusia dan di setiap sejarah manusia, hanya Dia saja TUHAN atas segala-galanya:


Yesaya 45 Ayat 6 berkata begini :“supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain,”

TUHAN menghendaki semua orang tahu bahwa Dia adalah TUHAN di setiap titik atau sudut/penjuru semesta ini, dan  mengatakan tidak ada yang lain di luar Aku  bukan semata absolutisme dalam bayang intelektual manusia, sebab sejatinya ini bukan soal keabsolutan tetapi memang Dia satu-satuNya TUHAN. Adakah yang dapat berkata kepadaNya bahwa Dia terlampau absolut dengan demikian?


Percayakah anda bahwa  tidak ada yang lain selain Dia yang dapat disebut TUHAN didalam waktu yang telah diciptakan-Nya, dari terbitnya matahari sampai terbenamnya. Sejak anda (bahkan juga  segenap mahluk) bangun beranjak dari tidurmu, kemudian beraktivitas hingga pada  malam hari kala anda merebahkan diri tidur, Dialah TUHAN. Bukan hanya itu saja! Sebagai TUHAN yang  tak ada selain hanya Dia saja, maka untuk apapun dan bagaimanapun yang disebut sebagai peristiwa atau sejarah atau berbagai fenomena kehidupan manusia dalam seluruh aspeknya mustahil tak juga sujud menyembahNya. Jika dari terbitnya matahari sampai terbenamnya (matahari) dideklarasikanNya bahwa Dia satu-satunya TUHAN atas perjalanan waktu maka apapun juga dan bagaimanapun juga yang terjadi di dalam setiap titik waktu hanya Dia sajalah TUHAN yang memenuhinya :


Ayat 7 melanjutkannya begini: “yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.”

0 TUHAN Tidak Mahatahu Karena “Sang Juru Selamat Bukan Dipilih Sebelumnya??” (Bagian 3)



Oleh: Martin Simamora

TUHAN Tidak Mahatahu Karena “Sang Juru Selamat Bukan  Dipilih  Sebelumnya??”
(Bagian 3)


1 Petrus 1:20  Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.



Bacalah lebih dulu bagian 2B


“Ia Telah Dipilih Sebelum... (proegnōsmenou)”
Teks ini  sendiri sudah demikian luar biasa sebab sedang membicarakan “hal” masa depan atau akan datang nun jauh di sana namun dalam bingkai sebelum dunia dijadikan atau diciptakan. 


Ketika berbicara “pengetahuan Allah  sebelumnya”  maka haruslah diketahui bahwa tidak ada hal apapun yang dapat kita ketahui terkait jenis  pengetahuan ini selain  dari informasi yang disingkapkan oleh Tuhan sendiri, dalam Alkitab saya dan anda. Teks ini juga menjadi sebuah peringatan bahwa pengetahuan sebelum pada Tuhan tidaklah sama  dengan manusia memiliki pengetahuan sebelumnya. Pada manusia “pengetahuan sebelumnya” dapat terjadi karena terlebih dahulu memiliki atau menggali informasi berdasarkan data aktual atau pada peristiwa aktual dan bahkan perlu mengalami interaksi dengan orang aktual agar dapat memiliki semacam “pengetahuan sebelumnya” secara cukup baik dan spesifik. Misal saja, seorang kandidat pegawai harus terlebih dahulu mengirimkan CV agar perusahaan atau bagian SDM dapat memiliki pengetahuan sebelumnya atas diri anda, untuk kemudian dapat menentukan apakah kira-kira anda akan dipanggil untuk wawancara sebab dinilai layak dan bernilai berdasarkan  "pengetahuan sebelumnya" tersebut. Pengetahuan sebelumnya semacam ini, penting bilamana kandidat tertentu  pada akhirnya dipilih dan diterima. Sedari awal perusahaan mengupayakan dapat mengukur sejumlah kemungkinan terkait bagaimana kandidat tersebut akan berkontrubusi memenuhi pengharapan perusahaan. Pada Tuhan, tidak demikian dan sama sekali tidak demikian sebab “pengetahuan sebelum yang dimilikinya” tak memerlukan keberadaan aktual subyek dan peristiwa aktual yang dilakukan subyek dan sebagai sebuah peristiwa didalam sejarah. Allah tidak perlu lebih dahulu melihat anda secara visual sepemandangan mata untuk berbuat sesuatu baru kemudian Dia dapat tahu dan berencana untuk bertindak. Faktanya tidak! Bahkan Dia memutuskan tindakan kasihNya bukan karena Dia tahu manusia akan menerimaNya, tetapi karena tahu bahwa manusia akan menyalibkanNya! Kasih KaruniaNya berdasarkan kemauanNya sendiri!

Sebab terkait Sang Penebus yang muncul dalam proginosko atau pengetahuan Allah sebelumnya, maka kemunculan Sang Penebus bukan sekedar sebuah pengetahuan sebelumnya  untuk hal akan datang  namun.Sang Penebus itu sendiri secara aktual telah ada, sudah ada  sebagaimana Allah ada. Pengetahuan Allah sebelumnya terkait hal di masa mendatang menjadi lebih dari sekedar pengetahuan namun sudah mengandung rencana dan kehendak pada hal yang paling substansi: Sang Penebus telah ada sementara bumi, waktu, manusia dan sejarah pun belum ada. Apalagi dosa.

0 TUHAN Tidak Mahatahu Karena Dia “Tidak Selalu Tahu??” (Bagian 2B)




Oleh : Martin Simamora

TUHAN Tidak Mahatahu Karena Dia  “Tidak Selalu Tahu??”
(Bagian 2B)

Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian... Siapakah yang mengabarkan dari dahulu kala hal-hal yang akan datang?- Yesaya 44:6-8


Bacalah lebih dulu bagian2A


Pertanyaan penting yang perlu ditanyakan adalah: siapakah? Siapakah yang berkata perihal-perihal akan  datang  kepada Yehezkiel yang di dalamnya terkandung sebuah kosa kata “berangkali”? Bisakah anda menjawabnya? Yehezkiel 12  pada pangkalnya telah memberikan jawabannya:

Yehezkiel 12:1 “Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:”

dan kemudian  ayat 2-28, kita akan melihat dan membaca apa yang menjadi isi FIRMAN itu. Yesaya 43:11-12 menegaskan bahwa AKU ADALAH AKU saja yang berfirman atau berkata, Bukan allah asing. 


Mengapa penting memperhatikan 12:1? Mengapa penting untuk mengetahui sumber perkataan-perkataan (yang di dalamnya mengandung kata “barangkali”) pada ayat 2-18? Itu penting, sebab TUHAN sendiri mengatakan penting untuk mengetahui bahwa hanya Dia satu-satunya yang mengatakan firman berkuasanya yang penuh dengan kemahatahuanNya kepada manusia. Dia menginginkan manusia-manusia yang kepadanya Dia pilih kepada mereka Dia berbicara untuk juga mengetahui bahwa Dialah yang berbicara:

Yesaya 44:6-8
Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku. Siapakah seperti Aku? Biarlah ia menyerukannya, biarlah ia memberitahukannya dan membentangkannya kepada-Ku! Siapakah yang mengabarkan dari dahulu kala hal-hal yang akan datang? Apa yang akan tiba, biarlah mereka memberitahukannya kepada kami! Janganlah gentar dan janganlah takut, sebab memang dari dahulu telah Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu kepadamu. Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah Allah selain dari pada-Ku? Tidak ada Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal!"


Salah satu karakteristik  pada AKU ADALAH AKU  yang berfirman adalah: Dia memegang kendali hal-hal yang akan datang sebagai yang ketibaannya atau keterwujudan hal yang akan datang itu sebagai sebuah kepastian. Sebab masa depan berasal atau keluar dari dalam dirinya, dan peristiwa-peristiwa kosmos terjadi dalam ruang dan waktu yang berasal atau keluar dari dirinya. Sebelum sejarah ada Dia sudah menuliskan sejarah dunia akan seperti apakah. Sejarah yang berdinamika oleh aktivitas-aktivitas manusia dan aktivitas-aktivitas alam  ada di dalam perkataanNya- firmanNya;  semua berlangsung dalam sebuah kendali kuasa firmannya atau kendali kuasa perkataannya, dan perhatikanlah hal ini:

0 TUHAN Tidak Mahatahu Karena Dia “Tidak Selalu Tahu??”



Oleh: Martin Simamora

TUHAN Tidak Mahatahu Karena Dia  “Tidak Selalu Tahu??”
(Bagian 2A)


Bagaimana Allah tahu hal itu, adakah pengetahuan pada Yang Mahatinggi?(-Maz 73:11) Siapakah yang Akan melihat  kita dan siapakah yang akan mengenal kita?(Yesaya 29:15)




Bacalah lebih dulu bagian1

Dapatkah anda menjawab pertanyaan di atas tersebut? Dan, sungguhkan TUHAN memang memiliki pengetahuan sempurna? Tahu setiap hal? Selalu tahu? Apa jawabmu, jika anda diminta menunjukan bagaimanakah wujud dan cara kerja kemahatahuan Allah itu? Apakah kitab suci menunjukannya?

Namun, nampaknya kekristenan  kontemporer menunjukan sebuah gelagat yang kian bodoh dalam  beriman dan kian  menjauhkan imannya dari eksistensi TUHAN. Tidak mahatahu atau tidak harus tahu atau tidak harus mahatahu, seolah ada sebuah bidang “blind spot” atau sebuah bidang yang sama sekali tak dapat dilihat dan diketahui Tuhan sebagaimana halnya manusia. Pada kesempatan ini, saya ingin menghadirkan sebuah kebodohan beriman yang beranjak dari:

Yehezkiel 12:3
Maka engkau, anak manusia, sediakanlah bagimu barang-barang seorang buangan dan berjalanlah seperti seorang buangan pada siang hari di hadapan mata mereka; pergilah dari tempatmu sekarang ke tempat yang lain seperti seorang buangan di hadapan mata mereka. Barangkali mereka akan insaf bahwa mereka adalah kaum pemberontak.  


Berdasarkan  hanya sebuah kosa kata :”barangkali” dan mengabaikan  makna keseluruhan seluruh kehendak dan maksud TUHAN dalam “firman yang datang” (Yeh 12:1) kepada Yehezkiel, telah disimpulkan atau telah ditakar dalam takaran manusia bahwa TUHAN memang tidak mahatahu atau tidak harus tahu dan atau mahatahu. Sebuah bentuk keangkuhan lainnya yang sedang menantang Langit.Tidak terbayangkan  seorang Kristen bisa berbahagia menemukan hal yang tidak andal-sebab dikumandangkan sebagai sebuah “iman”- dan “atribut” tak mulia ini  lebih tepat disebut sebagai sifat rapuh ketimbang sifat kokoh pada sebuah mahkluk.   Sebelum mencari tahu  apakah benar  Allah tidak mahatahu atau harus tahu. Saya ingin mengajak para pembaca untuk mengenal siapakah Allah  itu?

0 TUHAN Tidak Mahatahu Karena Dia Bertanya dan Mencobai??



Oleh :Martin Simamora

TUHAN Tidak Mahatahu Karena Dia Bertanya dan Mencobai??

Apakah Dia yang menguji hati tidak tahu yang sebenarnya?- Amsal 24:12



Sebetulnya sudah terlampau sering saya mendengar pandangan bahwa Allah Tidak Mahatahu. Bahkan sebetulnya sudah terlampau sering saya mendengarkan pendapat dan “keimanan sesat” semacam ini, dan kadang kala pendapat semacam ini bukan datang dari orang yang tak percaya Tuhan! Malahan mengaku sebagai orang Kristen dan bahkan berangkali seorang yang sudah tampil di mimbar dan mengajar di atas mimbar. Berpikir bahwa TUHAN pada dasarnya semacam mahkluk yang dependen pada manusia itu sendiri, sebuah bentuk keangkuhan yang mengerikan sebab sedang menyederajatkan dirinya kepada TUHAN! Lebih angkuh lagi, mulut yang berkata bahwa keadaan Tuhan  tidak maha tahu memang  adalah keadaan sebenarnya.

Renungan singkat dan sederhana ini. Sengaja dibuat sesederhana mungkin dengan menghindarkan penjelasan teknis semisal mengadopsi “Bahasa Antropomorphisme  yang ditulis oleh Pdt. Budi Asali, M.Div, dan ada di dalam  blog ini. Sebab  kerap dianggap secara sembrono dan tanpa sebuah  argumentasi yang memadai, jika dipandang dari sudut pandang teknis semacam itu adalah sebuah upaya untuk menyelaraskan dengan doktrin x tertentu. Atau dianggap sebagai mengaburkan apa sesungguhnya yang ingin dikatakan oleh kata dan kalimat. Saya pun akan berangkat dengan sebuah teks yang menjadi dasar penentangan bahwa Allah Mahatahu atau dengan kata lain dengan teks ini hendak dinyatakan bahwa Allah tidak mahatahu:

Seseorang mengutip begitu saja Kel 16:4:
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak.

Dan kemudian seseorang itu mengimbuhkan “TUHAN aja eksperimen karena Dia tidak tahu bakal bagaimana.” Sebagai sebuah kesimpulannya demi menuding salah pada pandangan yang menegaskan secara bulat  tanpa sebuah fluktuasi, Tuhan memang mahatahu!
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9