Oleh: Martin Simamora
Janganlah Kamu Menyangka!
Janganlah
kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku
datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.- Matius 5:17
Do not think that I have come to abolish the Law or the Prophets; I have not come to abolish them but to fulfill them- NIVThink not that I am come to destroy the law, or the prophets: I am not come to destroy, but to fulfil.- KJ
Ada hal teramat penting,
yang harus anda dan saya ketahui, terkait relasi diri Yesus dengan hukum Taurat
atau kitab para nabi yang kala itu memang
menjadi standard kebenaran yang diterima
atau diakui. Nampak jelas secara bersamaan telah terbangun opini bahwa Yesus dan hukum Taurat
atau kitab para nabi adalah dua hal yang berkontradiksi atau Yesus meniadakannya atau sedang mengadakan
pengajaran asing (bandingkan dengan Markus
1:27, Matius 12:6-8, Kisah Para Rasul 17:19). Begitulah pandangan yang ada dan
terlihat begitu kuat sehingga Yesus berkata “Janganlah kamu menyangka.” Itu hal
pertama. Namun masih ada hal kedua yang memperlihatkan bahwa sebetulnya relasi
antara Yesus dan hukum Taurat adalah sebuah relasi yang yang sekaligus menunjukan bahwa diri Yesus
adalah satu-satunya! Dalam hal apa? Dalam hal, Dia satu-satunya yang dapat
secara sempurna menggenapinya atau dia saja secara individual berkapasitas
untuk menyelesaikan apa yang dikehendaki oleh Taurat atau kitab para nabi itu.
Dua hal sekaligus telah diluruskan oleh Yesus terkait dirinya dan hukum Taurat atau kitab para nabi.
Ketika kita membaca Matius 5
tanpa menghargai penjelasan Yesus, maka memang sukar untuk mendengarkan penjelasanNya.
Sebagaimana yang terjadi dengan Nikodemus, begitu sukar untuk memahami
perkataan Yesus yang berbunyi: “sesungguhnya
jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat
Kerajaan Allah.-Yohanes 3:3"
Nikodemus gagal memahami
makna rohani penjelasan Yesus (Yohanes
3:4-9) terkait bagaimana dilahirkan kembali sehingga masuk ke dalam
kerajaan Sorga. Maka pada Matius 5 pun Yesus kembali menyingkapkan realita yang
terjadi pada orang banyak (Matius 5:1) yang sama sekali tak memahami makna rohani dari setiap firmannya. Mendengar
namun tak mengerti secara benar:
Matius 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Hidup keagamaan orang-orang
Farisi dan ahli-ahli Taurat adalah kehidupan yang miskin pengertian dan kehidupan rohani yang
sejati. Mereka terperangkap dalam kehidupan religius yang kaya secara lahiriah
namun tandus dalam relasinya dengan Pemberi
Firman. Sebuah akar permusuhan yang mematikan antara mereka dengan Yesus
Kristus.
Tak hanya dahulu kala, pun
sekarang ada banyak orang Kristen sukar untuk menerima bahwa Yesus memang telah menggenapi atau menyelesaikan tuntutan hukum Taurat dan kitab para nabi. Sukar untuk
menerima ayat 18-20 harus dipahami dalam cara yang Yesus tegaskan pada ayat 17. Ayat ini dan seterusnya hingga ayat 45 adalah mengenai
Yesus yang begitu sempurna sehingga adalah benar Dia adalah Sang Penggenap!
Menggenapinya
Agar Anda Hanya Memandang Kepada Yesus
Sebagai Kesempurnaanmu
Yesus menyingkapkan
sekaligus menajamkan apa yang dimasuknya sebagai “jangan kamu menyangka”. Perhatikan hal ini:
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. – Matius 5:18
Bandingkan dengan Lukas 16:17 Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal.Yesaya 40:8 Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya."Lukas 24:35 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri."
Yesus menyatakan tak ada
sebuah peniadaan dalam derajat yang bagaimanapun
pada hukum taurat atau kitab para nabi,
sebelum semuanya terjadi (ketika langit dan
bumi saat ini lenyap). Namun, Yesus juga segera menempatkan
kesentralan dirinya dalam sebuah cara yang teramat menjulang dan tak
tergantikan: Dia menggenapi.
Adakah yang lebih fasih dan
lebih andal dalam memahami dan menjalankan hukum Taurat selain para ahli Taurat
dan orang-orang Farisi? Yesus secara frontal kepada orang banyak yang
mendengarkan mereka (para ahli Taurat dan orang Farisi) tak hanya menunjukan bahwa Ia bukan saja fasih dan andal
namun secara langsung menyatakan bahwa Ia adalah empunya semua firman yang
pernah disampaikan kepada bangsa ini, dengan sebuah cara yang mencengangkan: mengoreksi apa yang selama ini telah didengar oleh orang banyak. Sebagai
satu-satunya penggenap, Yesus menunjukan kesempurnaan dirinya sekaligus kesempurnaan pengertiannya akan setiap
firman yang telah disampaikan kepada
bangsa Yahudi, dia sedang menunjukan bahwa Dia Yang Berfirman :
1. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada
nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa
yang membunuh harus dihukum.- Matius 5:21
Ini adalah salah satu
perintah Allah yang dicatat di dalam Kitab Musa: Keluaran 20:3.
Dan lihatlah bagaimana Yesus
memberikan penjelasan terkait perintah ini:
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.- Matius 5:22-26
Ketika orang banyak menerima
ajaran bahwa “Jangan membunuh” hanya bermakna membunuh secara aktual (yang
membunuh harus dihukum), maka Yesus menyingkapkan kedalaman rohani yang tak
sama sekali tersentuh oleh para ahli Taurat dan orang-orang farisi, dengan
menjelaskan “marah terhadap saudara” atau “berkata kepada saudaranya kafir”
atau saat “mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah namun teringat dirimu
belum berdamai dengan saudaramu-teringat akan sesuatu yang ada di dalam hati
saudaramu terhadap engkau” maka kunjungilah saudaramu itu dan berdamailah. Yesus menakar hal semacam ini senilai dengan “membunuh”
bila mana hal-hal tersebut masih dilakukan. Marah kepada saudaramu,
berkata kafir kepada saudaramu, dan tak berdamai dengan saudaramu adalah
perbuatan membunuh. Engkau tetap bermusuhan dengan saudaramu itu adalah
perbuatan membunuh.
2. Kamu telah
mendengar firman: Jangan berzinah.-Matius 5:27
Ini adalah salah satu
perintah Allah yang dicatat dalam Kitab Musa : Keluaran 20:14
Dan lihatlah bagaimana Yesus
memberikan penjelasan terkait perintah ini:
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.- Matius 5:28-31
Ketika orang banyak menerima
ajaran terkait jangan berzinah sebagai sebuah tindakan pelanggaran dalam wujud
jasmaniah, maka Yesus membawa para pendengarnya ke sebuah kedalaman rohani yang
hendak Tuhan nyatakan: “memandang serta
menginginkan.” Tuhan sudah menghakimi “memandang dan menginginkan” kala ahli Taurat dan orang Farisi, atau
manusia-kita, baru mampu menghakimi kala perzinahan kala berupa tindakan yang telah
dilakukan dilakukan secara sempurna. Betapa dalamnya jurang pemahaman kekudusan
yang diajarkan oleh manusia dibandingkan
dengan kekudusan yang dikehendaki oleh Tuhan. Tuhan sudah menghakimi pikiran
dan hati kala tiada satu manusiapun dapat menghakimi pikiran dan isi hati atau
kecondongan-kecondongan yang jahat kala mata memandang seorang perempuan. Dan
Yesus tak memandang ringan dosa mata dan keinginan hati ini sebagaimana
terkemukakan secara tajam “jika matamu yang kanan menyesatkan engkau,
cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota
tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.”
Betapa mulianya kekudusan dan kesetiaan
Tuhan itu dan betapa remehnya hal ini bagi
manusia.
Saya berani mengatakan bahwa
tak ada satu pendetapun yang dapat secara kokoh dapat berkata “jika matamu yang kanan menyesatkan engkau,
cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota
tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka”
kepada jemaatnya sebagai sebuah peringatan yang tak main-main sebab menyangkut
kemuliaan dan kekudusan Tuhan. Tak berani bukan karena takut terlalu keras, namun takut sebab tak ada pendeta yang dapat sekudus seperti yang Yesus sedang maksudkan. Tak terbayangkan bukan belum juga berzinah namun
Yesus sudah begitu keras mengecamnya:”binasa” dan “neraka.” Sebuah hukuman
yang tak main-main dan sebuah tuntutan kekudusan Tuhan yang mengharuskan dirimu harus benar-benar
memiliki otak yang kudus. Tentu saya tetap akan mendorong diri saya dan para pendeta untuk tetap menyampaikan peringatan dan hidup didalam peringatan itu, sebab kebenaran seorang pemberita firman pertama-tama dan terutama ada pada diri Yesus sebagai Penggenap.
3. Telah
difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai
kepadanya.
Hal ini diatur dalam Kitab
Musa : Ulangan 24:1-5
Namun, lihatlah bagaimana
Yesus memberikan penjelasan terkait perintah ini:
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.- Matius 5:32
Lihatlah bagaimana Yesus
menyingkapkan kekudusan Tuhan didalam
pernikahan yang diselenggarakan oleh Tuhan sendiri (bandingkan dengan Kejadian
2:22-23). Ketika manusia begitu gampangnya menceraikan pernikahannya, Tuhan
hanya memberikan sebuah “ruang” (bandingkan dengan Matius 19:5-11) perpisahan hanya pada perzinahan.
Diluar itu, ketika suami menceraikan isterinya maka ia menjadikan isterinya berzinah, bahkan yang
menikahi perempuan yang diceraikan dalam cara semacam ini pun menjadi berbuat
zinah. Tuhan tidak menghendaki pernihakan menjadi tanpa kekudusan dan kesetiaan yang dijunjung
tinggi di atas segala-galanya yang dapat menyebabkan perceraian.
4. Kamu telah
mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah
palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. Matius 5:33
Hal ini diatur dalam :
Imamat 19:12, Bilangan 30:2, Ulangan 5:11,Ulangan 23:23
Namun, lihatlah bagaimana
Yesus memberikan penjelasan terkait hal ini:
Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.- Matius 5:34-37
Ketika manusia hanya sanggup
menekankan pemenuhan ikhtiar di dalam sumpah dan gagal menangkap demi Siapa
seharusnya sumpah itu, yaitu kepada TUHAN pencipta langit dan bumi, di sini
Yesus menyingkapkan bahwa sumpah pada dasarnya adalah mengenai kekudusan Tuhan
(Imamat 19:12). Tuhanlah dasar untuk
memegang sumpah dengan tidak main-main sehingga dalam hal ini manusia tak
memiliki hal sama sekali memanipulasi sumpah untuk menipu dan untuk memperdaya
manusia-manusia lainya. Bersumpah demi selain Tuhan hanya membuat sumpah itu
adalah sampah dan menghina Tuhan sebagai
penciptamu yang kepadaNya saja setiap manusia harus gentar didalam kekudusanNya.
Ketika anda bersumpah, anda tak berkuasa pada dirimu untuk memenuhi sumpahmu
selain Tuhan yang menjadikanmu mampu memenuhi sumpahmu itu (...karena engkau
tidak berkuasa memutihkan dan menghitamkan rambutmu). Jangan manipulasi sumpah
sehingga menjadi alat-alat dosa, jangan nista kewibawan sumpah dengan
kejahatan-kejahatanmu. Katakan ya jika ya dan tidak jika tidak. Jangan putihkan
yang hitam dengan sumpah! Jangan sulap kejahatan menjadi kebenaran dengan
sumpah! Apakah anda dapat memenuhi tuntutan ini dalam kesempurnaan Tuhan yang kudus? Sebagai manusia yang dapat ditekan oleh situasi-situasi mengancam atau menggoda?
5. Kamu telah mendengar firman:
Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Matius 5:38
Hal ini diatur dalam:
Keluaran 21:24, Imamat 24:20, Ulangan 19:21
Namun lihatlah bagaimana
Yesus memberikan penjelasan terkait hal ini:
Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu. Matius 5:39-42
6. Kamu telah mendengar firman:
Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Matius 5:43
Hal ini diatur dalam:
Imamat 19:18 Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.
Namun, lihatlah bagaimana Yesus memberikan penjelasan terkait
hal ini:
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?- Matius 5:44-47
Apa yang baru saja kita
lihat adalah sebuah pengontrasan hingga mencapai sebuah pertentangan tajam
antarpihak. Dalam hal ini bagaimana Tuhan menghendaki perintah-perintahnya
dijalani dan dipatuhi pada satu sisi. Dan pada satu sisi lainnya bagaimana manusia telah gagal untuk memenuhinya bahkan
jangankan untuk memenuhi, dalam memiliki pengertian rohani saja telah gagal
untuk dicapai oleh manusia.
Firman-firman Tuhan adalah
kesempurnaan Tuhan itu sendiri. Dan Sang Firman
yaitu Kristus sedang mendemonstrasikan kesempurnaan Tuhan di dalam
keutuhannya yang tak ada satu manusia
pun sanggup memenuhinya. Firman yang disampaikan oleh Tuhan pasti sempurna
sehingga tuntutan pelaksanaanya pasti sempurna. Dan Yesus kembali menekankan bahwa demikianlah tuntutan
Tuhan:
Matius 5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Anda hanya akan mencapai
kesempurnaan bilamana anda dapat menjalankan kesempurnaan yang baru saja disingkapkan oleh Yesus!
Hal-hal yang gagal dilakukan oleh para ahli Taurat dan orang-orang Farisi.
Hal-hal yang dituntut pada manusia-manusia berdosa dan gagal untuk dipahami
secara benar. Sebagaimana Yesus telah tekankan. Berangkali ada orang yang
sanggup untuk tidak membunuh, namun pasti tidak ada satu orang pun yang tidak
pernah marah kepada saudaranya. Berangkali ada orang yang sanggup untuk tidak
berzinah (minimal yang tidak ketahuan)namun pasti tidak ada pria yang lepas
dari godaan didalam kalbu dan hatinya ketika memandang seorang wanita,
walau berangkali anda sukses
mencegah godaan di dalam hati dan
pikiranmu pada detik ke : 0,60 detik tetap saja anda telah berzinah didalam pandangan Tuhan.
Yesus datang bukan untuk
melenyapkan hukum-hukum semacam ini, sebab hukum-hukum yang telah dijelaskannya
tadi merupakan panduan hidupmu dihadapan Tuhan; namun Yesus juga menyatakan
bahwa Dia adalah penggenap hukum Taurat dan kitab para nabi. Dia satu-satunya
manusia yang sempurna dengan demikian pada faktanya dihadapan Allah. Kala Dia
berkata aku datang untuk menggenapinya maka jelas Dia adalah manusia yang
memiliki sebuah kendali ultimat atas
tubuh dagingnya dengan segala kecenderungan daging itu untuk berhasrat jahat
(tubuh daging Yesus tidak pernah menjadi tuan atas kehendak dan kehidupannya).
Yesus pada dasarnya sedang menunjukan bahwa dirinya lebih dari sekedar teladan
namun sejatinya adalah penggenapmu terhadap tuntutan Tuhan yang kudus.
Didalam tubuhnya yang daging itu Dia memiliki kehendak yang ilahi yang tak
tercemari dalam derajat yang bagaimanapun oleh kemanusiaannya. Dia hidup
didalam setiap ancaman kedagingan yang berhasrat dosa namun Dia tak pernah
dapat ditaklukan oleh ancaman-ancaman itu ( bandingkan dengan Yohanes 1:5) Jika
tidak demikian maka tak ada dasar bagi Yesus untuk berkata :
Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.- Matius 5:17
Dan juga :
Matius 5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Karena Yesus memang sesempurna Bapa, maka Dia dapat berkata
demikian. Hanya Yesus yang dapat sempurna dalam memahami perintah-perintah
kudus dan tak melenceng setitikpun sehingga kesempurnaan tanpa henti yang hidup
didalam Yesus. Dia memenuhi secara sempurna setiap hal yang telah dia jelaskan
terkait semua hukum Taurat dan kitab para nabi.
Selamat membaca dan
merenungkan. Semoga anda dapat memandang Yesus sebagai kesempurnaanmu dan hidup
senantiasa di dalam Kristus sehingga anda memiliki kekuatan untuk hidup bagi
Tuhan dalam sebuah dedikasi yang didasarkan pada Kristus sebagai penggenapmu.
Kegenapanmu didalam memenuhi tuntutan kekudusan hanya ada didalam Kristus.
Tetapi oleh Dia kamu berada dalam
Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan
dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis:
"Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."
1 Korintus 1:30-31
AMIN
Segala
Kemuliaan Hanya Bagi Tuhan
Selanjutnya: Apakah Yesus Sedang Menuntutmu Sesempurna Bapa Agar Masuk Ke Sorga? [Menjadi
seperti Bapa yang Sama Sekali Kudus- Allah yang adalah api yang menghanguskan-
Ibrani 12:29?]
Kredit foto : Only Human After All, softpedia.com
No comments:
Post a Comment