F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Tokoh didalam Alkitab. Show all posts
Showing posts with label Tokoh didalam Alkitab. Show all posts

0 PELAJARAN DASAR

Oleh : Pdt. Budi Asali, M.Div




PELAJARAN DASAR



I) Pentingnya pelajaran dasar / katekisasi yang baik
Dalam Kis 18:24-28 ada suatu cerita yang menarik yang menunjukkan betapa pentingnya pelajaran dasar yang baik bagi orang kristen, apalagi bagi seorang pelayan Tuhan / pemberita Firman Tuhan.

  • Kis 18:24-28 - “(24) Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci. (25) Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes. (26) Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah. (27) Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya. (28) Sebab dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias”.

Cerita ini adalah cerita tentang seorang yang bernama Apolos. Ada beberapa hal yang diceritakan tentang Apolos oleh teks ini:

0 Pemeran Pembantu Terbaik

Oleh : Erwan


Dalam tradisi penghargaan Oscar, ada satu jenis penghargaan yang cukup menarik untuk direnungkan, yaitu penghargaan pemeran pendukung terbaik (best supporting actor/actress). Penghargaan ini menarik, karena yang dihargai bukan pemeran utamanya.



Pemeran utama tentu tidak memenuhi syarat untuk dipertimbangkan dalam kategori ini. Siapa yang dapat masuk ke dalam nominasi? Mereka adalah pemeran yang tugasnya hanyalah mendukung pemeran utama.



Di dalam cerita Alkitab, tidak perlu dipertanyakan lagi siapa “pemeran” utamanya, bukan dalam arti acting, tetapi dalam arti yang menempati peran terpenting dalam cerita. Kita semua tahu bahwa Dia adalah Yesus Kristus. Namun, siapa saja yang dapat disebut “pemeran-pemeran pendukung terbaik”?

0 AYUB DAN AKU (Bagian 2 SELESAI)



Oleh :  Prof.Dr. Gary R. Habermas


[Bagian 1]“Jawablah aku sekali lagi—kamu tidak terlihat  sungguh memahami maksudku. Apakah  kamu sungguh-sungguh percaya bahwa Aku telah membangkitkan Yesus dari kematian?” “Pasti aku percaya, tetapi…”“Dan kamu memiliki  alasan untuk berpikir bahwa aku masih memegang kendali atas  alam semesta ini?” “Ya…aku  berpikir  engkau memang memegang kendali, Tuan. Aku tidak memiliki alasan untuk mempertanyakan hal itu.” “Kemudian bukankan demikian juga halnya dengan masalahmu, meskipun kamu tidak mengetahui mengapa engkau menderita, aku masih memegang kendali?”……

Ilustrasi: Ekonomi Eropa Masih Mencekam,
sebuah kemencekaman yang menguatirkan dan entah kapan berakhir
"Merkel's Stealth Plan to Keep Euro Crisis From Exploding Again"
Credit: businessweek.com


Jadi bagaimana aku dapat benar-benar menerapkan pengetahuan ini  kepada  berbagai situasi ketika aku  tidak  tahu mengapa hal-hal ini telah terjadi  dalam cara demikian? Dalam kesempatan-kesempatan ini, saya  menyelesaikannya dengan mengingatkan diriku sendiri  apa yang telah aku ketahui tentang Tuhan. Pendekatan ini dapat  dalam berbagai bentuk. Subyek-subyek perenungan dapat mencakup atribut-atribut Tuhan, kebenaran tentang surga, sejumlah janji-janji Tuhan, atau aspek-aspek lain Firman-Nya.


Tetapi mengacu kepada lebih dari setengah lusin buku-buku yang telah kutulis dimana aku telah menulis pada subyek kebangkitan Yesus,pemikiran-pemikiranku  hampir selalu diikuti dengan sebuah jejak –jejak kebangkitan Yesus. Hal ini selalu memberikanku pemulihan instan selama masa-masa sulit di masa lampau. Tetapi dapatkah hal yang sama dihasilkan  pada situasi Debbie? Atau akankah gagal untuk menghasilkan manfaat-manfaat yang diinginkan kali  ini?

0 AYUB & AKU

Oleh :  Prof.Dr. Gary R. Habermas


Tetapi bahkan ketika  aku tidak dapat memahami semuanya, atau ketika Tuhan  ... begitu diamnya, aku juga tahu bahwa aku masih harus mempercayainya. Mengapa? Karena aku telah mengetahui lebih jauh tentang Tuhan dan Ayub tidak. Dia bahkan tidak memiliki  Kitab suci, ini satu hal penting. Saya juga menderita, walaupun, dijamin, tidak pada skala yang telah dialami oleh Ayub. Walau demikian, aku telah bergulat dengan sejumlah kebingungan-kebingungan: Akankah Debbie diambil dari kami? Mengapa dia harus menderita seperti ini? Tuhan tidaklah membisu  Dia telah mengungkapkan  kepadaku mengenai  penyakit kankernya tinggal menghitung waktu saja.

Ilustrasi: seorang anak SYRIA  berjalan diantara kota yang kini jadi puing
Credit: miror.co.uk


Kerap kali  selama masa sakit Debbie, selagi dia terbaring di   tempat tidur kami di lantai atas, saya merenungkan kasus Ayub, orang percaya dalam Perjanjian Lama yang telah bergulat dengan  sebuah penderitaan berdosis keras. Ini adalah sebuah perenungan  berulang-ulang dalam kehidupanku.   Sama sekali bukan berarti   bahwa saya  telah  berpikir menderita sehebat yang telah diderita Ayub. Hanya saja bahwa saya telah kerap menulis dan menguliahkan orang terkenal ini yang namanya hampir sinonim dengan rasa sakit, terus terang saja, saya ingin tahu jika pelajaran-pelajaran yang telah saya pelajari dalam cara  yang bagaimanapun dapat diterapkan pada situasiku.

0 ROH KUDUS DAN PELAYANAN ORANG PERCAYA

By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.


Khotbah Perayaan Hari Pentakosta (19 Mei 2013)

ROH KUDUS DAN PELAYANAN ORANG PERCAYA

Kis 2:14-41 – (14) Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. (15) Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan, (16) tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoël: (17) Akan terjadi pada hari-hari terakhir – demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anakanakmulaki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapatpenglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. (18) Juga ke atashamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu danmereka akan bernubuat. (19) Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dantanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. (20) Matahariakan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu. (21) Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akandiselamatkan. (22) Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialahYesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamudengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allahdengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. (23) Dia yangdiserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh olehtangan bangsa-bangsa durhaka. (24) Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Diadari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. (25) SebabDaud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri disebelah kananku, aku tidak goyah. (26) Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak,bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram, (27) sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepadadunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. (28) Engkaumemberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita dihadapan-Mu. (29) Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamutentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kitasampai hari ini. (30) Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanjikepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunanDaud sendiri di atas takhtanya. (31) Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicaratentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam duniaorang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. (32) Yesus inilah yangdibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. (33) Dan sesudah Iaditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, makadicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini. (34) Sebab bukan Daud yang naik kesorga, malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: (35) Duduklah disebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu. (36) Jadiseluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamusalibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus." (37) Ketika mereka mendengar hal itu hati merekasangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yangharus kami perbuat, saudara-saudara?" (38) Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah danhendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untukpengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. (39) Sebab bagikamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yangakan dipanggil oleh Tuhan Allah kita." (40) Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberisuatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya:"Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini." (41) Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

Hari ini kita kembali memperingati hari Pentakosta / Pencurahan Roh Kudus. Terkait dengan ini ada 2 hal yang perlu saya sampaikan terlebih dahulu :

a. Ingat, bahwa ini bukanlah hari Pentakosta / hari turunnya Roh Kudus itu melainkan hanya hari peringatan. Ini sama dengan merayakan Natal. Ketika kita merayakan Natal, bukan berartiYesus baru lahir hari itu. Ia sudah lahir 2000-an tahun yang lalu tapi yang kita rayakan setiap tahun hanyalah peringatan saja. Ini sama juga dengan ketika kita memperingati Jumat Agung, Paskah dan Kenaikan Yesus ke surga. Karena itu jangan membuat hari ini seolah-olah adalah hari di mana Roh Kudus baru akan turun sehingga kita lalu membuat acara-acara khusus untuk mengundang Roh Kudus turun dari surga seperti doa puasa dengan tujuan mendapat curahan Roh Kudus.

0 ULAR, KELEDAI YANG BERBICARA

Oleh : Robin Schumacher,Ph.D



Orang-orang Kristen skeptik kerap melontarkan pernyataan-pernyataan seperti ini dalam upayanya untuk  melepaskan baik Alkitab dan iman Kristen :”Ya, andaikan saya  dapat percaya dengan seekor ular yang berbicara, berangkali saja saya akan mempertimbangkan Alkitab secara serius.”


Dapatkah anda mempercayai apa yang Alkitab katakan  mengenai sejarah Yesus, dan lebih lagi ketika Alkitab memiliki narasi-narasi yang menggambarkan binatang-binatang yang berbicara seperti manusia? Saya pikir anda dapat;  saya akan menjelaskan mengapa.

0 Ketika Tuhan Menghujani Parade Daud - Bagian 4 Selesai


Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini ,bagian  2 di sini dan bagian 3 di sini


Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M

Empat Pelajaran Penting Bagi Kita



Teks ini dipenuhi dengan pelajaran-pelajaran bagi kita. Pertama, ada pelajaran-pelajaran yang dapat kita pelajari dari Uza. Kita tidak tahu banyak mengenai Uza.  Kita tidak tahu pasti tentang hubungannya dengan Tuhan. Kita tidak tahu apa motivasinya pada waktu meraih dan menyentuh tabut. Pada umumnya saya cenderung untuk menilai dia dalam keraguan. Saya cenderung untuk berpikir bahwa dia  sebenarnya kuatir tabut itu  mungkin  jatuh ke tanah, dan menyentuh tabut itu  tidak terlihat baginya menjadi sebuah masalah serius jika dia  sedang berupaya untuk menyelamatkan tabut itu.

Kita tahu bahwa Uza tumbuh besar bersama dengan tabut didalam rumahnya  ( 1 Sam 7:1-2; 2 Sam 6:2-4). Apakah dia menjadi terlalu terbiasa dengan benda-benda kudus? Ini pasti sebuah kemungkinan. Bahaya yang sama juga ada bagi kita. Setiap minggu kita mengenang karya penebusan Kristus di salib Kalvari dengan merayakan komuni di meja perjamuan Tuhan. Orang-orang kudus di Korintus mulai melihat hal ini sebagai sebuah ritual, dan perilaku mereka di meja perjamuan tidak menyenangkan Tuhan. Paulus  berkata kepada orang-orang kudus ini bahwa mereka  telah gagal untuk “menilai tubuh secara benar” (1 Korintus 11:29). Karena kegagalan ini, sejumlah orang Korintus telah  terserang penyakit, dan beberapa orang bahkan mati ( 1 Korintus 11:30). Marilah kita sepenuhnya menyadari akan kekudusan Tuhan dan  kesakralan ibadah kita, Tuhan tidak  menganggap ringan  ketidaksensitifan kita terhadap kekudusan-Nya.

0 Ketika Tuhan Menghujani Parade Daud - Bagian 3


Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini dan bagian  2 di sini


Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M


Pandangan Mikhal yang Merendahkan Suaminya
(2 Samuel 6:16 , 20-23)


(16) Ketika tabut TUHAN itu masuk ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan TUHAN. Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya. …  (20) etika Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya, maka keluarlah Mikhal binti Saul mendapatkan Daud, katanya: "Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya!" (21) Tetapi berkatalah Daud kepada Mikhal: "Di hadapan TUHAN, yang telah memilih aku dengan menyisihkan ayahmu dan segenap keluarganya untuk menunjuk aku menjadi raja atas umat TUHAN, yakni atas Israel, --di hadapan TUHAN aku menari-nari, (22) bahkan aku akan menghinakan diriku lebih dari pada itu; engkau akan memandang aku rendah, tetapi bersama-sama budak-budak perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama merekalah aku mau dihormati."(23) Mikhal binti Saul tidak mendapat anak sampai hari matinya.

Terlihat hanya ada satu orang di seluruh orang Israel yang tidak, yang  tidak akan,  masuk kedalam semangat suka cita dan selebrasi, dan orang itu adalah Mikhal, isteri Daud. Penulis kitab Tawarikh hanya menulis sedikit saja mengenai hal ini, mengkhususkan hanya satu ayat  mengenai hal ini dan memberitahukan kepada kita bahwa Mikhal memandang  dengan  rasa kebencian pada suaminya didalam hatinya atas peran suaminya dalam selebrasi tersebut ( 1 Tawarikh 15:29). Penulis 1  dan 2 Samuel memiliki ayat yang serupa ( 2 Samuel 6:16), tetapi kemudian si penulis meneruskannya dengan menggambarkan  konfrontasi  antara Daud dengan Mikhal sebagai berikut, dan memberitahukan kepada kita apa akibatnya ( ayat 20-23).

0 Ketika Tuhan Menghujani Parade Daud - Bagian 2

Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini


Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M


Akhirnya Sampai Di Rumah

( 2 Samuel 6:12-19)

(12) Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita. (13) Apabila pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan. (14) Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan. (15) Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala.(16) Ketika tabut TUHAN itu masuk ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan TUHAN. Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya. (17) Tabut TUHAN itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, di dalam kemah yang dibentangkan Daud untuk itu, kemudian Daud mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan TUHAN. (18) Setelah Daud selesai mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama TUHAN semesta alam.(19) Lalu dibagikannya kepada seluruh bangsa itu, kepada seluruh khalayak ramai Israel, baik laki-laki maupun perempuan, kepada masing-masing seketul roti bundar, sekerat daging, dan sepotong kue kismis. Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu, masing-masing ke rumahnya.


Pastilah sebuah suasana kesedihan meliputi Yerusalem selama  hari-hari itu ketika tabut tetap tinggal di rumah Obed-edom. Akan tetapi  saat-saat itu merupakan hari-hari yang hebat bagi Obed-edom dan keluarganya. Kita tidak diberitahu bentuk  berkat-berkat yang dialami, tetapi kita diberitahu bahwa selama tabut itu ada didalam rumah itu,  Obed-edom dan keluarga-Nya diberkati Tuhan. Orang-orang telah mendengarkan perihal itu, dan kabar mengenai  ini juga sampai di telinga Daud. Ini merupakan semacam pertanda. Apakah Daud telah berkesimpulan bahwa tabut itu menjadi semacam kutuk  bagi mereka yang dekat dengan tabut itu? Jika ini yang ada di benak Daud, maka Daud jelas-jelas tidak menginginkan tabut itu ada di Yerusalem bersama dengan dia. Itu mengapa dia harus menyimpannya di sebuah tempat aman yang jauh di rumah Obed-edom. Tetapi kini menjadi terlihat bahwa tabut itu adalah sebuah sumber berkat. Apa yang salah sehingga mendatangkan kematian Uza? Bagaimana hal ini diperbaiki sehingga tabut dan berkat-berkat yang menyertainya dapat  datang ke  Yerusalem? Pertanyaan-pertanyaan ini pastilah  sangat memenuhi  benak Daud, dan juga memenuhi benak orang-orang Israel lainya.

0 Ketika Tuhan Menghujani Parade Daud - Bagian 1

Tabut Perjanjian/Tabut Tuhan
sumber :bible-history.com

Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M


Pengantar

Ada hari-hari, tidak peduli seberapa  cermatnya kita merencanakan dan mengorkestrasikan peristiwa-peristiwa, semuanya menjadi berantakan begitu saja. Inilah yang terjadi pada Raja Daud. Setelah Daud menduduki kota Yebus, dia didalam hatinya berencana untuk mendapatkan kembali tabut perjanjian (disini disebut “tabut Tuhan”), yang telah disembunyikan di rumah Abinadab di Kiriat Yearim [Kiriat-Yearim di sini disebut  Baale-Yehuda  dalam  1  Tawarikh  13. Pada  Yosua  15, yang berbicara mengenai warisan suku Yehuda, kota ini disebut  Baalah (Yosua  15:9-11), dan kemudia disebut  Kiriat-Yearim (15:9).]. Daud secara cermat  berdiskusi dengan para pemimpin bangsa ini, dan kemudian inilah  langkah yang dilakukan oleh segenap bangsa itu :


(1) Daud berunding dengan pemimpin-pemimpin pasukan seribu dan pasukan seratus dan dengan semua pemuka. (2) Berkatalah Daud kepada seluruh jemaah Israel: "Jika kamu anggap baik dan jika diperkenankan TUHAN, Allah kita, baiklah kita menyuruh orang kepada saudara-saudara kita yang masih tinggal di daerah-daerah orang Israel, dan di samping itu kepada para imam dan orang-orang Lewi yang ada di kota-kota yang dikelilingi tanah penggembalaan mereka, supaya mereka berkumpul kepada kita.(3) Dan baiklah kita memindahkan tabut Allah kita ke tempat kita, sebab pada zaman Saul kita tidak mengindahkannya." (4) Maka seluruh jemaah itu berkata, bahwa mereka akan berbuat demikian, sebab usul itu dianggap baik oleh segenap bangsa itu. (5) Lalu Daud mengumpulkan semua orang Israel dari sungai Sikhor di Mesir sampai ke jalan yang menuju Hamat, untuk menjemput tabut Allah dari Kiryat-Yearim.( 1 Tawarikh 13:1-5) [Apa yang dipaparkan oleh penulis 1 dan 2 Samuel secara ringkas dalam 2 Samuel 6:1, dipaparkan dengan detail yang jauh lebih rinci oleh penulis Tawarikh]

0 TRANSFIGURASI Bagian 1


Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M

Lukas 9:18-36



Pengantar


Dalam salah satu filem-filem klasik Kristen yang  hebat di abad ke 19 berjudul ‘The Training of The Twelve,’  Dr. A.B. Bruce berkata terkait  peristiwa transfigurasi Kristus yang  terdapat dalam Firman Tuhan dimana dia  dalam hal ini lebih suka melewatkannya  tanpa penjelasan [A. B. Bruce, The Training of the Twelve, (Grand Rapids: Kregel, 1971), hal. 190]. Sebagaimana kita ketahui dari teks Alkitab, tanggapan Petrus yang tidak dianggap penting  terkait peristiwa transfigurasi adalah tanggapan yang sepenuhnya sebuah kesalahan, karena kita diberitahu bahwa Petrus tidak menyadari apa yang sedang dia katakan  ( Lukas 9:33 “Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nya: "Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu.”).



Beruntung bagi  Petrus dan bagi kita, Tuhan telah memberikan kesempatan istimewa kepada dia untuk membagikan kepada kita pandangan yang  lebih dalam (dan menginspirasi) dalam epistle Petrus yang kedua (bandingkan dengan 2 Petrus 1:15-19 “Tetapi aku akan berusaha, supaya juga sesudah kepergianku itu kamu selalu mengingat semuanya itu. Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.).

0 Kebangkitan dan Hidup - Bagian 3 Selesai


Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini dan bagian 2 di sini


Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M





(2)Kelegaan didalam Janji KristusIni membawa kita kepada basis kedua terkait kelegaan dalam kehadiran kematian, dan itu adalah  janji dari Tuhan kita kala Dia berkata ,


(25) Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, (26) dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. (Yohanes 11:25,26a)



Janji Yesus kepada dua bersaudari tersebut, bahkan disampaikan  pada saat  pemberitahuan  awal sakit yang diderita Lazarus adalah : bahwa sakit yang dideritanya tidak akan berujung pada kematian ( ayat 3,4). Janji dari sang  Guru adalah sumber  kelegaan besar, bahkan dalam ketidakhadiran-Nya. Tetapi bagi kita, janji itu adalah jaminan kekal ketika Tuan  kita sendiri bangkit dalam kemenangan dari kubur. Jika kematian tidak dapat menahan Dia, maka tidak juga ada yang bisa menghalangi antara Dia dan kita.  Pengharapan kita akan hidup setelah  kubur didasarkan pada janji-Nya, dan janji-Nya adalah pasti karena kuasa-Nya atas kematian dan kubur (bandingkan dengan 1 Korintus 15:12  dan seterusnya).

0 Kebangkitan dan Hidup - Bagian 2


Foto:asiaone.com
Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini


Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M




Kelegaan dalam Kemungkinan akan Kematian
(Yohanes 11:7-16)




Kepedulian utama murid-murid bukan terhadap  kesedihan atas kematian Lazarus (karena mereka  belum memahami bahwa dia memang telah mati-ayat 13), tetapi atas kemungkinan,  atau lebih tepatnya lagi, probabilitas atas kematian yang dapat menimpa diri mereka sendiri jika mereka pergi ke Yudea bersama dengan Yesus. Setelah dua hari kematian Lazarus, Yesus menyatakan kepada murid-murid-Nya [“Dari hal tidak disebutkannya nama Petrus dan Tomas yang menonjol, hal ini setidaknya telah menimbulkan keraguan, apakah semua murid ada di sana.” Edersheim, Life and Times, II, hal. 313, catatan kaki no. 1.] bahwa  mereka akan pergi ke Yudea. Bagi mereka, ini adalah bunuh diri (ayat 8 “Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana?"). Pada titik  ketakutan akan masa depan terkait kepastian yang nampak pasti semacam ini, Yesus telah meletakan prinsip lainnya bagi orang-orang Kristen di  generasi  manapun terkait bahaya dalam melayani sang Guru :

0 Ketabahan Orang-Orang Kudus dan Kemurnian Injil - Bagian 5 - Selesai


Bacalah terlebih dahulu bagian1 di sini  , bagian 2 di sini  bagian 3 di sini dan bagian 4 di sini



Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M






Sebuah Kata Penyemangat dan Sebuah  Ucapan Berkat
2 Tesalonika 3:4-5



(4) Dan kami percaya dalam Tuhan, bahwa apa yang kami pesankan kepadamu, kamu lakukan dan akan kamu lakukan.(5) Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus.



Paulus sekarang sedang memberikan semangat atau dorongan kepada orang-orang kudus di Tesalonika dengan secara terbuka mengekspresikan keyakinannya bahwa mereka akan terus memperhatikan  perintah-perintah Tuhan melalui para rasul, ketimbang menerima pengajaran palsu dari para penipu. Keyakinan yang dimiliki Paulus  tidak mengabaikan kesetiaan  jemaat Tesalonika di masa lalu, dan terus bertumbuh  dan  bertekun, tetapi  hal ini menegaskan bahwa keyakinan utama Paulus adalah didalam Tuhan, yang secara berdaulat membawakan keselamatan bagi  mereka, dan dengan demikian akan membawa mereka secara aman hingga kesudahan (kematian mereka atau kedatang kembali Tuhan). Itu sebabnya Paulus mengatakan kepada  jemaat Tesalonika ini bahwa Paulus   yakin akan mereka didalam  Tuhan.

0 Ketabahan Orang-Orang Kudus dan Kemurnian Injil - Bagian 4


Bacalah terlebih dahulu bagian1 di sini  , bagian 2 di sini dan bagian 3 di sini



Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M






Doa, Kemurnian, dan Pekabaran Injil
2 Tesalonika 3:1-3




(1) Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu, (2) dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman.(3) Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.


Orang dapat dengan mudah melihat bagaimana 2 Tesalonika 2:13-17 berhubungan dengan kesalahan  terkait Hari Tuhan, tetapi saya akan berpendapat bahwa ayat 1-3 pada bab 3 ini juga secara ketat bertalian dengan instruksi Paulus dalam bab 2, memberikan semacam  penutup untuk soal ini. Hal ini diindikasikan  oleh “Akhirnya” ( pada LAI BIS  2 Tes 3:1 “Akhirnya, Saudara-saudara, berdoalah untuk kami. Berdoalah supaya berita dari Tuhan dapat terus tersebar dengan cepat dan diterima dengan baik, sama seperti yang sudah terjadi padamu dahulu”)  yang digunakan Paulus pada permulaan ayat 1. “Akhirnya” ini memberitahukan pembaca bahwa Paulus kini sedang menyimpulkan argumen  bab 2.

0 Ketabahan Orang-Orang Kudus dan Kemurnian Injil - Bagian 3


Ilustrasi : JUMP
Foto: blog.lifeway.com

Bacalah terlebih dahulu bagian1 di sini  dan bagian 2 di sini



Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M




2 Tesalonika 2:15

Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.



Kita  pertama-tama harus mengamati bahwa Paulus berbicara mengenai kebenaran yang  harus mereka pegang teguh sebagai “ tradisi-tradisi yang kami ajarkan kepadamu.” Setidaknya ada dua jenis tradisi dalam Perjanjian Baru. Jenis pertama adalah tradisi buruk—tradisi-tradisi ini berasal dari manusia yang bertentangan dengan Firman Tuhan :


Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu? (Matius 15:3)


Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus. (Kolose 2:8)

0 Ketabahan Orang-Orang Kudus dan Kemurnian Injil - Bagian 2

Bacalah terlebih dahulu bagian1 di sini


Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M






Injil : Seberapa Kokoh Sebuah Fondasi





1Tesalonika  2:13-17

Kata-kata  Rasul Paulus memberikan kepada kita sebuah fondasi yang kokoh karena kata-kata ini merangkumkan   berita injil  yang murni, yang dengannya kita telah selamat, dan yang diatasnya kita berdiri:



2 Tesalonika 2:13-17
Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai .Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita. Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis. Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita, kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang baik.



Dalam ayat 13 dan 14, Paulus merangkumkan berita Injil. Ini merupakan sebuah  rangkuman yang selektif dari Injil.  Kedua ayat tersebut tidak menekankan pengudusan [Sebuah subyek yang telah dibahwa Paulus sebelumnya dalam  1 Tesalonika, khususnya 4:1-12] atau perubahan-perubahan yang semestinya terjadi sebagai sebuah akibat beriman kepada Yesus. Ini karena Paulus sedang menekankan kedaulatan Tuhan dalam keselamatan kita, ketimbang dosa manusia dan  keadaan tak berpengharapan tanpa  Kristus. Dalam menjabarkannya, Paulus menekankan kepastian keselamatan kita dan keamanan setiap orang kudus, yang  menjadi kunci bagi  ketekunan atau ketabahan ditengah-tengah penganiayaan.

0 Ketabahan Orang-Orang Kudus dan Kemurnian Injil - Bagian 1

credit : frontpagemag.com

Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M



2Tesalonika 2:13-3:5
Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai. Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita. Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis. Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita, kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang baik. Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu, dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman. Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat. Dan kami percaya dalam Tuhan, bahwa apa yang kami pesankan kepadamu, kamu lakukan dan akan kamu lakukan. Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus.



Pengantar

Dua tahun lalu ( artikel ini 3 Oktober 2010), saya diundang untuk berbicara di sebuah konfrensi di sebuah tempat di dunia ini dimana orang-orang Kristen disana mengalami sebuah penganiayaan besar karena iman mereka kepada  Tuhan Yesus. Ada beberapa hal mengapa saya harus menolak undangan ini, tetapi saya ingat berpikir, “Apa yang mungkin dapat saya kataka  kepada orang-orang ini? Mereka sedang mengalami penderitaan yang sangat besar karena iman mereka, tetapi saya hidup dalam kehidupan yang relatif  aman dan mudah. Apa yang dapat dilakukan oleh orang seperti saya untuk dikatakan kepada orang seperti mereka?” Saya sekarang tahu  teks Alkitab apa yang dapat saya  gunakan untuk memberikan semangat kepada orang-orang kudus yang teraniaya—teks kita,  karena teks ini dituliskan oleh Rasul Paulus  untuk melayani mereka yang sedang menghadapi sebuah penganiayaan yang  hebat.


1 Tesalonika 1:6
Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9