F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Tabut Tuhan. Show all posts
Showing posts with label Tabut Tuhan. Show all posts

0 Ketika Tuhan Menghujani Parade Daud - Bagian 4 Selesai


Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini ,bagian  2 di sini dan bagian 3 di sini


Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M

Empat Pelajaran Penting Bagi Kita



Teks ini dipenuhi dengan pelajaran-pelajaran bagi kita. Pertama, ada pelajaran-pelajaran yang dapat kita pelajari dari Uza. Kita tidak tahu banyak mengenai Uza.  Kita tidak tahu pasti tentang hubungannya dengan Tuhan. Kita tidak tahu apa motivasinya pada waktu meraih dan menyentuh tabut. Pada umumnya saya cenderung untuk menilai dia dalam keraguan. Saya cenderung untuk berpikir bahwa dia  sebenarnya kuatir tabut itu  mungkin  jatuh ke tanah, dan menyentuh tabut itu  tidak terlihat baginya menjadi sebuah masalah serius jika dia  sedang berupaya untuk menyelamatkan tabut itu.

Kita tahu bahwa Uza tumbuh besar bersama dengan tabut didalam rumahnya  ( 1 Sam 7:1-2; 2 Sam 6:2-4). Apakah dia menjadi terlalu terbiasa dengan benda-benda kudus? Ini pasti sebuah kemungkinan. Bahaya yang sama juga ada bagi kita. Setiap minggu kita mengenang karya penebusan Kristus di salib Kalvari dengan merayakan komuni di meja perjamuan Tuhan. Orang-orang kudus di Korintus mulai melihat hal ini sebagai sebuah ritual, dan perilaku mereka di meja perjamuan tidak menyenangkan Tuhan. Paulus  berkata kepada orang-orang kudus ini bahwa mereka  telah gagal untuk “menilai tubuh secara benar” (1 Korintus 11:29). Karena kegagalan ini, sejumlah orang Korintus telah  terserang penyakit, dan beberapa orang bahkan mati ( 1 Korintus 11:30). Marilah kita sepenuhnya menyadari akan kekudusan Tuhan dan  kesakralan ibadah kita, Tuhan tidak  menganggap ringan  ketidaksensitifan kita terhadap kekudusan-Nya.

0 Ketika Tuhan Menghujani Parade Daud - Bagian 3


Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini dan bagian  2 di sini


Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M


Pandangan Mikhal yang Merendahkan Suaminya
(2 Samuel 6:16 , 20-23)


(16) Ketika tabut TUHAN itu masuk ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan TUHAN. Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya. …  (20) etika Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya, maka keluarlah Mikhal binti Saul mendapatkan Daud, katanya: "Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya!" (21) Tetapi berkatalah Daud kepada Mikhal: "Di hadapan TUHAN, yang telah memilih aku dengan menyisihkan ayahmu dan segenap keluarganya untuk menunjuk aku menjadi raja atas umat TUHAN, yakni atas Israel, --di hadapan TUHAN aku menari-nari, (22) bahkan aku akan menghinakan diriku lebih dari pada itu; engkau akan memandang aku rendah, tetapi bersama-sama budak-budak perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama merekalah aku mau dihormati."(23) Mikhal binti Saul tidak mendapat anak sampai hari matinya.

Terlihat hanya ada satu orang di seluruh orang Israel yang tidak, yang  tidak akan,  masuk kedalam semangat suka cita dan selebrasi, dan orang itu adalah Mikhal, isteri Daud. Penulis kitab Tawarikh hanya menulis sedikit saja mengenai hal ini, mengkhususkan hanya satu ayat  mengenai hal ini dan memberitahukan kepada kita bahwa Mikhal memandang  dengan  rasa kebencian pada suaminya didalam hatinya atas peran suaminya dalam selebrasi tersebut ( 1 Tawarikh 15:29). Penulis 1  dan 2 Samuel memiliki ayat yang serupa ( 2 Samuel 6:16), tetapi kemudian si penulis meneruskannya dengan menggambarkan  konfrontasi  antara Daud dengan Mikhal sebagai berikut, dan memberitahukan kepada kita apa akibatnya ( ayat 20-23).

0 Ketika Tuhan Menghujani Parade Daud - Bagian 2

Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini


Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M


Akhirnya Sampai Di Rumah

( 2 Samuel 6:12-19)

(12) Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita. (13) Apabila pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan. (14) Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan. (15) Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala.(16) Ketika tabut TUHAN itu masuk ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan TUHAN. Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya. (17) Tabut TUHAN itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, di dalam kemah yang dibentangkan Daud untuk itu, kemudian Daud mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan TUHAN. (18) Setelah Daud selesai mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama TUHAN semesta alam.(19) Lalu dibagikannya kepada seluruh bangsa itu, kepada seluruh khalayak ramai Israel, baik laki-laki maupun perempuan, kepada masing-masing seketul roti bundar, sekerat daging, dan sepotong kue kismis. Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu, masing-masing ke rumahnya.


Pastilah sebuah suasana kesedihan meliputi Yerusalem selama  hari-hari itu ketika tabut tetap tinggal di rumah Obed-edom. Akan tetapi  saat-saat itu merupakan hari-hari yang hebat bagi Obed-edom dan keluarganya. Kita tidak diberitahu bentuk  berkat-berkat yang dialami, tetapi kita diberitahu bahwa selama tabut itu ada didalam rumah itu,  Obed-edom dan keluarga-Nya diberkati Tuhan. Orang-orang telah mendengarkan perihal itu, dan kabar mengenai  ini juga sampai di telinga Daud. Ini merupakan semacam pertanda. Apakah Daud telah berkesimpulan bahwa tabut itu menjadi semacam kutuk  bagi mereka yang dekat dengan tabut itu? Jika ini yang ada di benak Daud, maka Daud jelas-jelas tidak menginginkan tabut itu ada di Yerusalem bersama dengan dia. Itu mengapa dia harus menyimpannya di sebuah tempat aman yang jauh di rumah Obed-edom. Tetapi kini menjadi terlihat bahwa tabut itu adalah sebuah sumber berkat. Apa yang salah sehingga mendatangkan kematian Uza? Bagaimana hal ini diperbaiki sehingga tabut dan berkat-berkat yang menyertainya dapat  datang ke  Yerusalem? Pertanyaan-pertanyaan ini pastilah  sangat memenuhi  benak Daud, dan juga memenuhi benak orang-orang Israel lainya.

0 Ketika Tuhan Menghujani Parade Daud - Bagian 1

Tabut Perjanjian/Tabut Tuhan
sumber :bible-history.com

Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M


Pengantar

Ada hari-hari, tidak peduli seberapa  cermatnya kita merencanakan dan mengorkestrasikan peristiwa-peristiwa, semuanya menjadi berantakan begitu saja. Inilah yang terjadi pada Raja Daud. Setelah Daud menduduki kota Yebus, dia didalam hatinya berencana untuk mendapatkan kembali tabut perjanjian (disini disebut “tabut Tuhan”), yang telah disembunyikan di rumah Abinadab di Kiriat Yearim [Kiriat-Yearim di sini disebut  Baale-Yehuda  dalam  1  Tawarikh  13. Pada  Yosua  15, yang berbicara mengenai warisan suku Yehuda, kota ini disebut  Baalah (Yosua  15:9-11), dan kemudia disebut  Kiriat-Yearim (15:9).]. Daud secara cermat  berdiskusi dengan para pemimpin bangsa ini, dan kemudian inilah  langkah yang dilakukan oleh segenap bangsa itu :


(1) Daud berunding dengan pemimpin-pemimpin pasukan seribu dan pasukan seratus dan dengan semua pemuka. (2) Berkatalah Daud kepada seluruh jemaah Israel: "Jika kamu anggap baik dan jika diperkenankan TUHAN, Allah kita, baiklah kita menyuruh orang kepada saudara-saudara kita yang masih tinggal di daerah-daerah orang Israel, dan di samping itu kepada para imam dan orang-orang Lewi yang ada di kota-kota yang dikelilingi tanah penggembalaan mereka, supaya mereka berkumpul kepada kita.(3) Dan baiklah kita memindahkan tabut Allah kita ke tempat kita, sebab pada zaman Saul kita tidak mengindahkannya." (4) Maka seluruh jemaah itu berkata, bahwa mereka akan berbuat demikian, sebab usul itu dianggap baik oleh segenap bangsa itu. (5) Lalu Daud mengumpulkan semua orang Israel dari sungai Sikhor di Mesir sampai ke jalan yang menuju Hamat, untuk menjemput tabut Allah dari Kiryat-Yearim.( 1 Tawarikh 13:1-5) [Apa yang dipaparkan oleh penulis 1 dan 2 Samuel secara ringkas dalam 2 Samuel 6:1, dipaparkan dengan detail yang jauh lebih rinci oleh penulis Tawarikh]
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9