F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Penyaliban Kristus : Penguburan & Penyegelan Makam


Oleh : Dr. John F. Walvoord


Penguburan Yesus

Biasanya, ada sedikit seremoni dalam kaitannya dengan penyaliban ketiga orang tersebut, dan tubuh-tubuh mereka akan dilemparkan kedalam sebuah  lubang dangkal untuk kubur mereka atau bahkan tanpa ditimbun. Problem  terkait apa yang harus dilakukan dengan jasad Kristus dengan segera terpecahkan, akan tetapi, hanya dengan intervensi Yusuf Arimatea. Catatan mengenai peristiwa ini tertuang dalam semua keempat injil (Markus 15:42-47; Lukas23:-50-56; Yohanes 19:38-42) mengindikasikan bahwa orang ini adalah seorang yang kaya dan memiliki pengaruh, seorang anggota Sanhedrin (Lukas 23:51), dan seseorang yang secara diam-diam telah menjadi murid Yesus (Yohanes 19:38). Dia dengan sangat berani pergi  menghadap Pilatus, walaupun tindakan ini mengakibatkan pencemaran  sebuah hari  raya Yahudi, dan  permintaan atas jasad Yesus. Markus 15:44-45 mencatat keterkejutan Pilatus bahwa Yesus sudah mati, pemeriksaannya untuk  mengkonfirmasikan kebenaran soal ini dilakukan dari  parajurit yang terlibat, dan  pemberian ijin kepada Yusuf.

0 Penyaliban Kristus : Yesus Mati Diatas Salib


Oleh : Dr. John F. Walvoord

Yesus Mati Diatas Salib


Peristiwa-peristiwa yang menutup  kehidupan Yesus ketika dia wafat diatas salib dicatat dalam semua injil (Markus 15:33-41; Lukas 23:44-49; Yohanes 19:30-37). Matius mencatat bahwa dari jam keenam, atau siang  hari dalam hitungan Yahudi, ada kegelapan meliputi daerah itu hingga jam kesembikan,atau tiga siang. Kegelapan ini kelihatannya mulai berlangsung setelah teriakan Kristus yang ketiga di atas salib dimana Dia menempatkan ibu-Nya, Maria, dalam pemeliharaan Yohanes (Yohanes 19:26-27). Pada saat inilah kegelapan dimana Yesus telah menjadi persembahan bagi dosa dan, dalam keadaan semacam inilah, ditinggalkan oleh Bapa. Matius mencatat teriakan keempat Yesus diatas salib sebagai dikatakan diucapkan dengan suara keras :”Eli,Eli, lama sabachtani?Maksudnya. Tuhanku, Tuhanku, mengapa engkau meninggalkan aku?”(27:46). Matius mencatat dengan menggunakan bahasa Ibrani  untuk “Tuhanku,”eli, tetapi “lama sabachtani” adalah bahasa aramik, bahasa percakapan orang –orang Yahudi. Markus mengubah bahasa Ibrani eli menjadi eloi,  yang merupakan bahasa aramik. Petisi Yesus ini, tentu saja, kutipan dari Mazmur 21, walaupun injil-injil tidak menyebutkannya sebagai sebuah penggenapan.

0 Penyaliban Kristus : Yesus Disalib

nbcnews.com
Oleh : Dr. John F. Walvoord


Yesus  Disalib


Catatan peristiwa pada Matius dan catatan paralel lainnya pada injil-injil lainya (Markus 15:22-32; Lukas 23:33-43; Yohanes 19:17-24) harus dikombinasikan supaya memberikan  sebuah kisah yang  berisikan kejadian-kejadian seutuhnya yang telah terjadi pada penyaliban yang mengakibatkan kematian-Nya. Urutan peristiwa-peristiwa tersebut akan muncul sebagai berikut :


1.Kedatangan di Golgota (Matius 27:33; Markus 15:22; Lukas 23:33; Yohanes 19:17)
2.Menawarkan anggur  yang dicampur dengan empedu (Matius 27:34; Markus 15:23)
3.Tindakan penyaliban diantara dua pencuri  (Matius 27:35-38; Markus 15:24-28; Lukas 23:33-38; 19:18)
4.Teriakan pertama dari salib, “Bapa, ampunilah mereka’ (Lukas 23:34)

0 Penyaliban Kristus : Diejek dan Didera

Oleh : Dr. John F. Walvoord


Yesus Diejek dan Didera

Menurut injil Matius dan Markus, Yesus dibawa masuk oleh pasukan-pasukan kedalam  praetorium –bangunan  besar tempat pemerintahan Roma memerintah, yang disesaki dengan serdadu-serdadu Roma. Disana, mereka melucuti Dia dan mengejek   Dia dengan  mengenakan padanya sebuah jubah berwarna ungu  dan sebuah mahkota duri. Penghinaan termasuk diludahi dan berulang kali dipukuli pada kepala. Sebuah catatan paralel terkait kisah ini diberikan oleh Markus dalam injilnya  15:16-20, namun Lukas  mengatakan hanya Pilatus yang telah menyerahkan Yesus “kepada kehendak mereka’ (Lukas 23:35). Kejadian selengkapnya ditemukan dalam Yohanes 19:1-16, dimana urutan-urutan kejadian yang sebenarnya tengah berlangsung tercatat.


Menyatukan semua catatan-catatan Injil, nampaknya Pilatus sendiri yang  memantau dan mengawasi  penganiayaan Yesus. Motivasinya adalah  untuk merendahkan Dia dan untuk membuat klaim-Nya sebagai seorang Raja atas orang Yahudi menjadi hal yang menggelikan. Berangkali Pilatus telah berharap melalui cara-cara ini dapat menyelesaikan masalah tanpa harus benar-benar memberikan perintah penyaliban  terjadi. Sementara Matius menyampaikan ide  penyaliban ini pada 27:26, Yohanes 19:16 memperjelas bahwa perintah penyaliban pada akhirnya datang dipenghujung  pengejekan ketimbang dipermulaan pengejekan. Matius  hanya mencatat fakta-fakta tanpa harus menyajikan peristiwa-peristiwa berdasarkan urutannya.

0 YESUS DI HADAPAN MAHKAMAH AGAMA






Khotbah Minggu : 24 Maret 2013
YESUS DI HADAPAN MAHKAMAH AGAMA
By. Ev. Agustina Karpada, STh.
Sekarang kita akan memasuki minggu sengsara Tuhan Yesus yang ke-7, di mana Yesus menjalani masa-MASA pemeriksaan / diadili. Dalam pembahasan tentang Yesus diadili, ke-4 kitab Injil sama-sama menulisnya, hanya saja ada perbedaan dalam urut-urutanan proses pengadilan serta tentang pihak-pihak  yang mengadili Yesus.

Injil Matius, Markus dan Yohanes menerangkan urut-urutannya pengadilan terhadap Yesus dimulai dari Mahkamah Agama kemudian Pilatus sedangkan Injil Lukas menerangkan bahwa yang mengadili Yesus adalah Mahkamah Agama lalu Pilatus lalu Herodes dan kembali ke Pilatus lagi. Sekalipun ada perbedaan dalam urut-urutannya, namun itu tidaklah bertentangan satu dengan lainnya. Mahkamah Agama, Pilatus, Herodes adalah orang-orang berpengaruh yang memiliki jabatan tertinggi sehingga mereka sangat disengani dan ditakuti oleh masyarakat.

Kelihatannya menurut mereka, Yesus dianggap sebagai seorang “penjahat” kelas kakap, yang sangat berbahaya, karena itu mereka semua harus turun tangan dalam mengadili Yesus. Mengapa demikian? Padahal kita tahu bahwa Yesus dari sisi Manusia-Nya sama sekali tidak berdosa, mana mungkin Dia dianggap sebagai seorang “penjahat”? Sangat menyedihkan sekali kalau ada orang yang sampai menganggap Yesus demikian rendahnya, tetapi salah satu sebabnya adalah karena orang tersebut tidak pernah tahu dan mengenal siapa Yesus sebenarnya. Hari ini kita akan fokus mempelajari tentang Yesus di hadapan Mahkamah Agama.

0 Apakah Kristus Satu-Satunya Jalan?-1 (Bagian 3): Apakah Eksklusif Salah ?

Untuk memahaminya secara lebih baik, bacalah bagian 1 di sini dan bagian 2 di sini


Oleh : Dr. Kenneth Boa



Kini saya bergerak ke area berikutnya. Anggaplah  bahwa jalan itu sempit  sehingga jalan seperti ini pasti keliru. Inilah mengapa ada  tiga asumsi dasar  keliru yang dibuat. Satu bahwa ketulusan membuat sesuatu  menjadi benar. Kedua  bahwa keyakinan membuat sesuatu benar. Terakhir, bahwa eksklusifitas membuat sesuatu salah. Saya menyatakan disini bahwa  hal-hal ini tidak sepenuhnya benar  dalam apa yang diungkapkan.


Mari kita bicara  mengenai ketulusan. Ingat Charlie Brown dan  bagaimana dia mengatakan, bagaimana bisa  kita kehilangan (kalah) begitu banyak pertandingan padahal kita  begitu tulus? Inilah idenya. Dapatkah anda memberikan kepada saya sebuah fakta bantahan  yang menunjukan beberapa orang yang tulus tetapi salah  dalam ketulusan? Bagaimana dengan David Koresh sebagai sebuah contoh? Berangkali pada contoh-contoh terburuk kita semua dapat berpikir tentang apakah Jim Jones di Guyana beserta dengan lebih dari 900 orang meminum Koll-Aid yang telah diracun. Nah, orang-orang ini sungguh tulus ketika mereka melakukannya. Tak seorangpun memaksa mereka untuk melakukan hal yang bertentangan dengan kehendak mereka atau memelintir tangan mereka tetapi mereka tulus dan secara tulus menjadi  salah.  Ada sejumlah kasus dimana orang dapat menjadi salah didalam ketulusan--atas apa yang dia lakukan.

0 TUHAN YANG KOSONG Bagian 4 selesai


Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini  bagian 2 di sini dan bagian 3 di sini



Oleh : Charles T. Buntin



IV. Sebuah  metoda alternatif menangani “ayat-ayat bermasalah” tanpa menyimpang dari Kristologi yang orthodox.



Ada tiga konsep dasar pada  jantung metoda ini :  (A) Memahami doktrin biblikal mengenai dua natur Kristus. (B)Memahami peran-Nya sebagai  Saudara-Penebus dan Substitusi, dan (C).Memahami dan mengakui  eksistensi konsep Biblikal tentang “misteri”—fakta bahwa  sejumlah hal dimana kita hanya harus percaya, karena tidak ada cara untuk memahaminya.


A.Memahami doktrin biblikal mengenai dua natur Kristus


Kontroversi Trinitarian ( 320-381 M) secara langsung membawa ke sebuah kontroversi hebat mengenai natur Pribadi Kristus. Memahami dimensi-dimensi doktrinal atas pertarungan ini, dan memahami kesimpulan-kesimpulan yang telah dicapai oleh  gereja adalah vital untuk memahami bagaimana melawan bidat-bidat didalam area ini, karena sekte-sekte saat ini sebenaranya adalah bidat-bidat masa lampau yang kembali muncul. Selama masa Sejarah Gereja ini, ada banyak hal-hal jahat yang telah terjadi atas nama satu doktrin atau doktrin  lainya, namun secara  ajaib kebenaran menang.

0 TUHAN YANG KOSONG Bagian 3


Milan, Italy. Famous landmark - the cathedral door.
Jesus Christ crucified on the Cross - biblical story.
Foto: Tupungato

Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini ,dan bagian 2 di sini



Oleh : Charles T. Buntin



Teolog-teolog yang telah membuat doktrin kenotik  telah berupaya  untuk mengatasi dua masalah. Masalah pertama dalam  hal bagaimana mengatasi teks-teks kitab suci tersebut (seperti yang telah digunakan oleh sekte-sekte) yang kelihatannya mengindikasikan bahwa Kristus  bukan Tuhan yang sepenuhnya, namun  tidak selaras dengan pengajaran Alkitab  yang nyata bahwa Dia adalah “ Allah  yang sungguh-sungguh Allah.” Permasalahan kedua yang terungkap oleh pemahaman mereka bahwa Dia telah menghidupi kehidupan-Nya dalam penundukan kepada kehendak Bapa, dan sebagian besar sebagai seorang manusia dengan Roh Kudus yang berdiam sepenuhnya. Mereka tidak dapat merekonsiliasi  hal itu didalam pikiran-pikiran mereka dengan  ketuhanan-Nya yang penuh. Permasalahan dengan guru-guru ini adalah: bahwa mereka secara teologi adalah para liberal—mereka tidak menerima hal verbal, keutuhana, inspirasi Alkitab. Karena hal ini, mereka telah membuat jawaban teologis  filosopis yang keliru, dan mengabaikan  fakta bahwa masalah-masalah tersebut telah dipecahkan oleh kitab suci, dan telah sepenuhnya diatasi oleh para guru dan pemimpin dari gereja mula-mula selama periode 250-451 M.  Upaya perbaikan mereka pada konsili Khalsedon, mereka telah menciptakan lebih banyak lagi  masalah daripada menciptakan penyelesaian—dan tidak sungguh-sungguh terselesaikan, apa yang telah mereka hasilkan menjadi masalah-masalah dalam iman   Kristen yang orthodox.

0 TUHAN YANG KOSONG Bagian 2


Yesus Membangkitkan Lazarus dari Kematian
Foto : Lutheran Church Missouri Synod

Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini



Oleh : Charles T. Buntin


(3) Hampir semua terjemahan moderen  pada ayat 7  mengatakan
“emptied Himself-telah mengosongkan diri-Nya,” tetapi versi King James dan New King James dibaca ”made Himself of no reputation-menjadikan dirinya tanpa  reputasi.”  Mengenai perbedaan ini, salah satu ahli evangelikal menuliskan demikian “A.V,  meskipun bukan sebuah tejemahan yang tepat, melangkah jauh untuk mengekspresikan tindakan Tuhan”[ W. E. Vine, (Edited by F. F. Bruce) Vine's Expository Dictionary of Old and New Testament Words (Fleming H. Revell Company, 1981) N. T. Vol. 2, hal 25.](dalam kutipan ini, AV,. Merupakan kependekan untuk Authorized Version atau King James). Kemudian selanjutnya dikatakan, “mengambil bentuk seorang hamba.” Seperti yang telah kita bahas  tentang ekspresi-ekspresi   yang merupakan tampak luar, kebanggaan-kebanggaan atas capaian-capaian, wujud  yang terlihat dari luar, dan lain sebagainya, dan  karena itu adalah subyek dari ayat ini yang  terus berlanjut ke ayat 15, makna literal kitab suci disini adalah:  bahwa  pengosongan diri Kristus adalah terkait kemuliaan yang terpancar keluar dan keagungan ketuhanan, dan  Dia telah menuntaskan pengosongan ini dengan mengambil rupa seorang hamba. Ini, tentu saja, adalah apa yang Paulus sedang mintakan pada orang-orang Filipi untuk dilakukan. Konteks adalah vital disini—Paulus tidak sedang mengatakan kepada orang-orang di Filipi untuk menyingkirkan, melepaskan, atau mengabaikan kemampuan-kemampuan dan talenta-talenta alami, (atribut-atribut dan kuasa-kuasa), dia sedang memberitahukan mereka untuk menundukan diri mereka kepada  kehendak Tuhan dan kebaikan seluruh gereja.

0 TUHAN YANG KOSONG Bagian 1

Oleh : Charles T. Buntin


Sebuah Jawaban Biblikal dan Teologis terhadap Doktrin Palsu Kenosis


Pengantar


Sebuah pengajaran  yang semakin menyebar dikalangan evangelikal, terutama dalam  komunitas-komunitas kharismatik, adalah doktrin Kenosis. Pengajaran ini diambil dari sumber-sumber yang tidak murni, pengajaran ini berbahaya karena doktrin-doktrin palsu lainnya yang dimunculkan berdasarkan doktrin salah ini, dan ini  mengemuka di jantung pengajaran Kristen. Apakah itu? Doktrin ini mengajarkan bahwa Mesias, agar dapat  mengambil bentuk seorang hamba dan  berinkarnasi (kedalam tubuh manusia), harus menyerahkan beberapa, sejumlah, atau bahkan semua kuasa dan atribut-atribut Tuhan dan “hidup sebagai manusia belaka.” Para pendukung kesesatan ini, dalam sebuah  upaya untuk mengambil sebuah postur orthodox, berupaya untuk mengatakan bahwa Anak agaknya “tetap Tuhan,” walaupun Dia telah menyerahkan seluruh bagian dari ketuhanannya.  Pengajaran ini, yang menyangkal begitu banyak jantung iman yang orthodox datang dari kesalahan interpretasi dan kesalahan konstruksi sebuah kata  dalam bahasaYunani (bahasa Alkitab Perjanjian Baru).

0 PENANGKAPAN YESUS

0 GETSEMANI





Khotbah Minggu : 10 Maret 2013

GETSEMANI
By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.

Saat ini kita masih berada di minggu-minggu sengsara (minggu sengsara 5) berdasarkan kalender gerejawi dan bagian Firman Tuhan dari kisah sengsara Yesus yang dianggap pas dalam minggu sengsara 5 ini adalah kisah di taman Getsemani. Karenanya hari ini kita akan membahas peristiwa Yesus di taman Getsemani :
Mat 26:36-46 - (36) Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-muridNya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-muridNya: ‘Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa.’ (37) Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus sertaNya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, (38) lalu kataNya kepada mereka: ‘HatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.’ (39) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kataNya: ‘Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.’ (40) Setelah itu Ia kembali kepada murid-muridNya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: ‘Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? (41) Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.’ (42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kataNya: ‘Ya BapaKu jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendakMu!’ (43) Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat. (44) Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga. (45) Sesudah itu Ia datang kepada murid-muridNya dan berkata kepada mereka: ‘Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. (46) Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat”.

0 TRANSFIGURASI Bagian 4 Selesai: Lantas, Siapakah Yesus itu Menurutmu?


Mia Tavonatti's "Crucifixion" at the DeVos Place
http://mosaicartsource.wordpress.com

Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini  bagian 2 di  sini dan bagian 3 di sini


Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M

Penggambaran Tuhan Tentang Yesus
(Lukas 9:28-36)



Disini, kemudian, adalah latar belakang transfigurasi. Kepemimpinan Yahudi telah menolak Yesus dan telah merencanakan kematian-Nya.  Mayoritas luas Judaisme mengapresiasi-Nya dengan tinggi, tetapi tidak cukup tinggi. Murid-murid   telah percaya bahwa Dia  pasti Mesias dan Anak Allah, hanya saja pemahaman atas implikasi-implikasi yang timbul sebagai akibat dari apa yang telah mereka akui masih samar-samar. Sukacita atas pujian yang Yesus berikan terhadap pengakuan Petrus dengan cepat menjadi tidak ada nilainya oleh deklarasi Yesus bahwa Dia harus  segera mati, dan  menjadi tanggungjawab mereka, jika mereka mau menjadi murid-murid-Nya, maka mereka harus bersedia untuk melakukan hal yang sama.

Sekarang enam atau delapan hari kemudian [“Matius dan Markus menyatakan  interval  enam hari (Matt. 17:1; Mark. 9:2). Lukas mencatat ‘kira-kira delapan hari’ (Luk. 9:28), yang berangkali menunjukan bahwa dia menghitung hari-hari dimana dua episode tersebut  berlangsung serta juga interval hari yang sesungguhnya diantara dua peristiwa itu. Metode  perhitungan inklusif ini tidaklah asing didalam kitab suci.” Everett F. Harrison, A Short Life of Christ (Grand Rapids: Eerdmans, 1968), hal. 150.], Yesus membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes untuk ambil bagian berdoa. “Gunung yang  tinggi” itu (Matius 17:1 ; bandingkan dengan Lukas 9:28), oleh banyak ahli diduga sebagai Gunung Hermon

0 TRANSFIGURASI Bagian 3 : Jika Dia Mesias, Bagaimana Mungkin Dia Mati?


Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini  dan bagian 2 di  sini


Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M


Penggambaran Yesus  Tentang Dirinya Sendiri
(9:21-27)

Laporan lengkap terkait respon Yesus terhadap pengakuan Petrus tidak dicatat oleh Lukas, tetapi hanya oleh Matius:


Matius 16:17-19
(17) Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.(18) Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. (19) Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."


Nas  dalam injil Matius ini berada di luar keterbatasan-keterbatasan waktu dan teks kita, tetapi jelas hal ini penting karena doktrin-doktrin yang dibangun diatas interpretasinya. Beberapa komentar pada detail-detail tambahan kisah Matius pasti mencukupi untuk masa kini.

0 TRANSFIGURASI Bagian 2

Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini

Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M




Perkiraan Murid-Murid Terhadap Yesus
(9:20)



Yesus sendiri   hampir tidak  tertarik  mendengarkan  komentar  mengenai penerimaan orang banyak sebab Dia menyebabkan  murid-murid-Nya menghadapi isu jati diri-Nya dan menyingkapkan implikasi-implikasi  terkait jati diri-Nya terhadap pelayanan-Nya dan pelayanan mereka. Dan karena itu Dia mengajukan pertanyaan, “Tetapi kamu, siapakah katamu  Aku ini?” (Lukas 9:20, terjemahanku) [ Terjemahan ini merefleksikan teks asli yang menempatkan kata pengganti (kamu) dalam posisi yang paling empatik yang mungkin dalam bahasa Yunani].


Pengisahan Lukas  terkait jawaban Petrus  dikombinasikan dengan apa yang dicatat Markus dan Matius. Petrus, sebagai yang bertipe juru bicara bagi murid-murid lainnya[“St. Chrysastom  secara cantik telah menggambarkan Petrus sebagai “mulut  para rasul.”.” Edersheim, Life and Times, II, hal. 80.], telah menjawab dengan dua macam pengakuan. Pertama, Yesus adalah Mesias bagi orang –orang Yahudi saleh yang menanti dalam kecemasan. Yesus adalah Christos, Yang Diurapi.

0 TRANSFIGURASI Bagian 1


Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M

Lukas 9:18-36



Pengantar


Dalam salah satu filem-filem klasik Kristen yang  hebat di abad ke 19 berjudul ‘The Training of The Twelve,’  Dr. A.B. Bruce berkata terkait  peristiwa transfigurasi Kristus yang  terdapat dalam Firman Tuhan dimana dia  dalam hal ini lebih suka melewatkannya  tanpa penjelasan [A. B. Bruce, The Training of the Twelve, (Grand Rapids: Kregel, 1971), hal. 190]. Sebagaimana kita ketahui dari teks Alkitab, tanggapan Petrus yang tidak dianggap penting  terkait peristiwa transfigurasi adalah tanggapan yang sepenuhnya sebuah kesalahan, karena kita diberitahu bahwa Petrus tidak menyadari apa yang sedang dia katakan  ( Lukas 9:33 “Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nya: "Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu.”).



Beruntung bagi  Petrus dan bagi kita, Tuhan telah memberikan kesempatan istimewa kepada dia untuk membagikan kepada kita pandangan yang  lebih dalam (dan menginspirasi) dalam epistle Petrus yang kedua (bandingkan dengan 2 Petrus 1:15-19 “Tetapi aku akan berusaha, supaya juga sesudah kepergianku itu kamu selalu mengingat semuanya itu. Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.).

0 Kebangkitan dan Hidup - Bagian 3 Selesai


Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini dan bagian 2 di sini


Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M





(2)Kelegaan didalam Janji KristusIni membawa kita kepada basis kedua terkait kelegaan dalam kehadiran kematian, dan itu adalah  janji dari Tuhan kita kala Dia berkata ,


(25) Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, (26) dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. (Yohanes 11:25,26a)



Janji Yesus kepada dua bersaudari tersebut, bahkan disampaikan  pada saat  pemberitahuan  awal sakit yang diderita Lazarus adalah : bahwa sakit yang dideritanya tidak akan berujung pada kematian ( ayat 3,4). Janji dari sang  Guru adalah sumber  kelegaan besar, bahkan dalam ketidakhadiran-Nya. Tetapi bagi kita, janji itu adalah jaminan kekal ketika Tuan  kita sendiri bangkit dalam kemenangan dari kubur. Jika kematian tidak dapat menahan Dia, maka tidak juga ada yang bisa menghalangi antara Dia dan kita.  Pengharapan kita akan hidup setelah  kubur didasarkan pada janji-Nya, dan janji-Nya adalah pasti karena kuasa-Nya atas kematian dan kubur (bandingkan dengan 1 Korintus 15:12  dan seterusnya).

0 DIPANGGIL UNTUK MELAYANI






Khotbah Minggu : 3 Februari 2013
DIPANGGIL UNTUK MELAYANI
By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.



Dalam Perjanjian Lama kita mengenal sejumlah nabi yang dipanggil untuk melayani Tuhan dan masing-masing nabi itu mempunyai kisah yang unik di dalam panggilan mereka untuk melayani Tuhan. Musa misalnya, ia dipanggil Tuhan dalam pelariannya setelah membunuh seorang Mesir atau Samuel yang dipanggil dalam usia yang masih sangat kecil lewat sebuah mimpi. Hari ini kita akan mempelajari panggilan Tuhan atas seorang nabi yang bernama Elisa. Mari kita baca 1 Raj 19:9-21 :

1 Raj 19:19-21 – (19) Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya. (20) Lalu Elisa meninggalkan lembu itu dan berlari mengikuti Elia, katanya: "Biarkanlah aku mencium ayahku dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau." Jawabnya kepadanya: "Baiklah, pulang dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu." (21) Lalu berbaliklah ia dari pada Elia, ia mengambil pasangan lembu itu, menyembelihnya dan memasak dagingnya dengan bajak lembu itu sebagai kayu api; ia memberikan daging itu kepada orang-orangnya, kemudianmakanlah mereka. Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.

Dari bacaan ini terlihat bahwa Elialah yang memanggil Elisa tapi hal itu harus dianggap sebagai panggilan dari Tuhan karena sebenarnya Tuhanlah yang menyuruh Elia memanggil Elisa.

0 Kebangkitan dan Hidup - Bagian 2


Foto:asiaone.com
Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini


Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M




Kelegaan dalam Kemungkinan akan Kematian
(Yohanes 11:7-16)




Kepedulian utama murid-murid bukan terhadap  kesedihan atas kematian Lazarus (karena mereka  belum memahami bahwa dia memang telah mati-ayat 13), tetapi atas kemungkinan,  atau lebih tepatnya lagi, probabilitas atas kematian yang dapat menimpa diri mereka sendiri jika mereka pergi ke Yudea bersama dengan Yesus. Setelah dua hari kematian Lazarus, Yesus menyatakan kepada murid-murid-Nya [“Dari hal tidak disebutkannya nama Petrus dan Tomas yang menonjol, hal ini setidaknya telah menimbulkan keraguan, apakah semua murid ada di sana.” Edersheim, Life and Times, II, hal. 313, catatan kaki no. 1.] bahwa  mereka akan pergi ke Yudea. Bagi mereka, ini adalah bunuh diri (ayat 8 “Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana?"). Pada titik  ketakutan akan masa depan terkait kepastian yang nampak pasti semacam ini, Yesus telah meletakan prinsip lainnya bagi orang-orang Kristen di  generasi  manapun terkait bahaya dalam melayani sang Guru :

0 Kebangkitan dan Hidup - Bagian 1

Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M



(Yohanes 11:1-53)


Saya hendak membagikan kepada saudara-saudari sebuah peristiwa mujizat terbesar  dalam  hidup dan pelayanan Yesus, membangkitkan Lazarus dari kubur. Sebuah kisah yang hanya dicatat dalam injil Yohanes, bab 11 [Ahli-ahli Liberal  kebanyakan menggunakan fakta semacam ini, menyatakan ketiadaan mujizat ini dalam injil-injil synoptik (Matius, Markus dan  Lukas) sebagai bukti bahwa tidak pernah ada sama sekali mujizat semacam ini. Shepard merangkumkan posisi  orthodox   ketika dia menulis, “Tidak ada dasar yang kuat untuk mempertanyakan ketepatan literal  dari catatan evangelikal ini. Keberatan yang dikemukakan, bahwa mujizat ini tidak disebutkan oleh injil-injil synoptik, diimbangi  oleh fakta  bahwa  injil Yohanes juga tidak menyebutkan pembangkitan anak perempuan Yairus  (Matius 9:22,26) dan juga tidak menyebutkan kisah  anak janda di Nain (Lukas 7:11-17). Fakta yang ada, Yohanes memberikan penekanan spesial dalam injilnya pada pelayanan Yerusalem dan Yudea,  sementara itu pada injil-injil Synoptik  lebih menekankan pada pelayanan Galilea. Terlebih lagi,  ketajaman detail yang dramatis, penggambaran pribadi-pribadi yang luar  biasa, dan banyaknya peristiwa yang menyentuh  catatan  sejarah, menyingkirkan ruang untuk meragukannya, bahwa seorang saksi mata telah menuliskan kejadian ini. Yohanes menggunakan kisah ini untuk memperlihatkan pribadi ilahi dari Juru selamat. Tanda ini terkait dengan  keseluruhan argumen yang tak terpisahkan  dari injil ke-empat. Dia yang mempertanyakannya akan juga meragukan keilahian Kristus dan kebangkitan-Nya dari kematian.” J. W. Shepard, The Christ of the Gospels (Grand Rapids: Eerdmans, 1939), hal 432.Untuk diskusi yang lebih utuh  terkait isu-isu ini, bandingkan dengan  Leon Morris, The Gospel According to John (Grand Rapids: Eerdmans, 1971), hal. 532-536. Interpretasi-interpreatasi liberal lainnya didiskusikan dan disanggah oleh  Alford Edersheim, The Life and Times of Jesus the Messiah (Grand Rapids: Eerdmans, New American Edition 1965), II, hal. 310-312.].

0 PERUMPAMAAN TENTANG PENABUR


GEREJA KRISTEN INJILI NUSANTARA (GKIN)
Revival
Kebaktian Minggu : Jam 09.00 di Hotel Sylvia Lt.4; Pemahaman Alkitab : Rabu, Jam 18.00 di Hotel Dewata



Khotbah Minggu : 24 Februari 2013

PERUMPAMAAN TENTANG PENABUR


By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.



Tidak dapat disangkal bahwa hampir semua kita adalah lahir dalam keluarga Kristen dan karena itu juga bisa diyakini bahwa kita sudah banyak mendengar Firman Tuhan sejak dari kita kecil. Kita juga mungkin terlibat dalam kegiatan-kegiatan rohani lainnya selain di gereja (misalnya Persekutuan Doa, dll) di mana di sana kita juga mendengar Firman Tuhan.

Bahkan di Revival kita mendapatkan kesempatan mendengar Firman Tuhan lebih banyak dan lebih lama dari di tempat lain. Belum lagi di kelas Pemahaman Alkitab kita. Tetapi persoalannya bukan berapa banyak kita mendengar Firman Tuhan tetapi bagaimana sikap hati kita terhadap Firman Tuhan itu. Itu akan menentukan seperti apa kerohanian kita. Hari ini kita akan belajar dari perumpamaan Yesus terkait dengan sikap hati terhadap Firman Tuhan.

0 Waktu Bagi Israel Untuk Membuat Keputusan! (Bagian 3 Selesai) : Kala Percaya Bukan Sekedar Percaya

Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini dan bagian 2 di sini



Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M






Reaksi Populer
(Yohanes 6:60-65)




Pengajaran mengenai roti hidup  menyingkapkan bahwa  konsep Yesus mengenai Kerajaan Allah  berbeda sama sekali  dengan  harapan-harapan umum/populer  yang diyakini oleh massa di Israel. Sebagai akibatnya, ada reaksi negatif, “Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?" (Yohanes 6:60)



Orang banyak ini tidak menjadi  gusar karena mereka tidak dapat memahami apa yang Yesus telah katakan tetapi karena secara tepat mereka memahami perkataan Yesus dengan sangat baik. Tidak sukar untuk memahaminya tetapi sukar untuk  menjalankan kehidupan dalam pemahaman demikian, karena penjelasan Yesus   tidak selaras dengan pandangan-pandangan mereka  terhadap Kerajaan Allah ,yang telah  terdistorsi.

Sekali lagi Yesus tidak berupaya memodifikasi atau meninjau ulang doktrin-Nya  agar  tidak kehilangan dukungan populer. Dia sebaliknya malah mempertajam isu tersebut. Jika mereka menjadi terjatuh dengan pengajaran-Nya  betapa  lebih  tertekannya lagi mereka pada saat kenaikan Yesus untuk kembali  berada di sebelah kanan Bapa (ayat 62).
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9