Untuk memahaminya secara lebih baik, bacalah bagian 1 di sini dan bagian 2 di sini
Oleh : Dr. Kenneth Boa
Kini saya bergerak ke area berikutnya. Anggaplah bahwa jalan itu sempit sehingga jalan seperti ini pasti keliru. Inilah mengapa ada tiga asumsi dasar keliru yang dibuat. Satu bahwa ketulusan membuat sesuatu menjadi benar. Kedua bahwa keyakinan membuat sesuatu benar. Terakhir, bahwa eksklusifitas membuat sesuatu salah. Saya menyatakan disini bahwa hal-hal ini tidak sepenuhnya benar dalam apa yang diungkapkan.
Mari kita bicara mengenai ketulusan. Ingat Charlie Brown dan bagaimana dia mengatakan, bagaimana bisa kita kehilangan (kalah) begitu banyak pertandingan padahal kita begitu tulus? Inilah idenya. Dapatkah anda memberikan kepada saya sebuah fakta bantahan yang menunjukan beberapa orang yang tulus tetapi salah dalam ketulusan? Bagaimana dengan David Koresh sebagai sebuah contoh? Berangkali pada contoh-contoh terburuk kita semua dapat berpikir tentang apakah Jim Jones di Guyana beserta dengan lebih dari 900 orang meminum Koll-Aid yang telah diracun. Nah, orang-orang ini sungguh tulus ketika mereka melakukannya. Tak seorangpun memaksa mereka untuk melakukan hal yang bertentangan dengan kehendak mereka atau memelintir tangan mereka tetapi mereka tulus dan secara tulus menjadi salah. Ada sejumlah kasus dimana orang dapat menjadi salah didalam ketulusan--atas apa yang dia lakukan.
Oleh : Dr. Kenneth Boa
Kini saya bergerak ke area berikutnya. Anggaplah bahwa jalan itu sempit sehingga jalan seperti ini pasti keliru. Inilah mengapa ada tiga asumsi dasar keliru yang dibuat. Satu bahwa ketulusan membuat sesuatu menjadi benar. Kedua bahwa keyakinan membuat sesuatu benar. Terakhir, bahwa eksklusifitas membuat sesuatu salah. Saya menyatakan disini bahwa hal-hal ini tidak sepenuhnya benar dalam apa yang diungkapkan.
Mari kita bicara mengenai ketulusan. Ingat Charlie Brown dan bagaimana dia mengatakan, bagaimana bisa kita kehilangan (kalah) begitu banyak pertandingan padahal kita begitu tulus? Inilah idenya. Dapatkah anda memberikan kepada saya sebuah fakta bantahan yang menunjukan beberapa orang yang tulus tetapi salah dalam ketulusan? Bagaimana dengan David Koresh sebagai sebuah contoh? Berangkali pada contoh-contoh terburuk kita semua dapat berpikir tentang apakah Jim Jones di Guyana beserta dengan lebih dari 900 orang meminum Koll-Aid yang telah diracun. Nah, orang-orang ini sungguh tulus ketika mereka melakukannya. Tak seorangpun memaksa mereka untuk melakukan hal yang bertentangan dengan kehendak mereka atau memelintir tangan mereka tetapi mereka tulus dan secara tulus menjadi salah. Ada sejumlah kasus dimana orang dapat menjadi salah didalam ketulusan--atas apa yang dia lakukan.
Ini adalah sebuah kasus dimana seorang perawat menggantikan sebuah tangki
oksigen pasien dan keesokan paginya pasien didapatkan telah tewas. Mereka kemudian menemukan bahwa tangki oksigen ini telah diberi label yang salah
saat digudang dan isinya adalah nitrogen. Nah, si perawat tadi sangat
tulus dalam hal yang dia kerjakan tetapi juga bersalah dalam ketulusannya.
(Berangkali)Banyak diantara anda yang akan mengenal Jim Marshal dari Minnesota
Vikings dan anda teringat bahwa dia membawa bola dan berlari mendobrak dan melemparkan para penjegalnya berkali-kali
hingga dia berhasil melewati garis gol. Kemudia dia mendapatkan bahwa dia berlari ke arah garis gol
yang salah dan telah mencetakan gol
bagi tim lawan. Saya ingin katakan kepada anda dalam momen gemilang itu—apa yang dia pikir gemilang – akan menjadi
sebuah momen yang kemudia menjadi horor. Kesadaran atas apa yang telah saya
lakukan? Saya pastikan kepada anda bahwa
dia tulus dengan apa yang dia lakukan tetapi dia pergi kea rah yang salah.
Ketulusan oleh karena itu hanya sedikit saja
memberikan dampak sebagaimana yang dapat adan lihat apakah hal ini
memang benar atau tidak.
Kebenaran
lainnya yang dapat kita lihat adalah :
asumsi kedua bahwa eksklusifitas akan
membuat sesuatu menjadi salah.
Sekarang ada banyak orang yang mengajukan keberatan ini dalam hal semacam ini. Mereka berpikir mengenai jenis-jenis hal
yang bersifat netral; beberapa orang
menyukai tiram dan beberapa orang tidak; beberapa orang suka menonton Liga Ivy ( ini semacam liga atletik yang terdiri
dari tim-tim sport dari 8 badan pendidikan tinggi swasta di timur laut AS yaitu Brown University, Columbia University,
Cornell University, Darthmouth College, Harvard University, Princeton
University, University of Pennsylvenia dan
Yale University- Wikipedia red) dan beberapa orang lahi tidak
suka dengan liga semacam ini. Idenya disini adalah bahwa setiap orang harus
melakukan apa yang dia sendiri yakini. Akan tetapi, sementara hal itu mungkin
benar dalam hal fashion dan cita rasa yang
mungkin tidak berlaku pada banyak area realitas. Saya terutama melihat pada hal-hal tersebut diatas tidak terlampau banyak berkaitan dengan keyakinan saya atau
tidak terlalu bersentuhan dengan keyakinan tetapi lebih pada apakah hal-hal ini
memang benar atau palsu. Sebagai contoh, sisi jalan mana yang akan engkau pilih untuk mengendarai mobil? Kita tahu
bahwa bumi tidak datar. Saya pikir ada komunitas : Masyarakat Bumi yang Datar yang masih ada dan mereka
berkata semua itu adalah kebohongan dan omong kosong dan kita ini telah
benar-benar ditipu untuk berpikir bumi ini bulat. Hampir semua kita
berangkali tidak akan menjadi kandidat untuk bergabung dengan Flat Earth
Society (lihat di sini). Saya
kenal seseorang yang berkata bahwa
perjalanan-perjalanan ke bulan
merupakan buatan studio. Anda
dapat membuat klaim seperti itu tetapi
ada banyak fakta-fakta yang menunjukan sebaliknya, yang akan melawan sebuah
klaim semacam ini.
Faktanya adalah bumi berbentuk bulat—secara teknis bumi adalah sebuah bulatan lonjong walaupun sangat dekat dengan sebuah bulatan. Bumi tidak datar. Poin saya disini adalah bahwa bukan sebuah pertanyaan atas opini, ini adalah sebuah pertanyaan dari sebuah bukti yang bagus. Anda dapat berkata saya kebetulan percaya bahwa bumi itu berbentuk oktagonal. Saya kebetulan dari planet Zendar. Anda mungkin dapat yakin mengklaim berasal dari planet semacam ini tetapi kamu lihat akan pergi kemana saya dengan keyakinan semacam itu? Ada beberapa hal yang bukan merupakan sebuah pertanyaan semata tentang sebuah pilihan mayoritas atau pandangan popular. Saya bisa yakin sebanyak yang saya inginkan atas hal-hal semacam ini tetapi hal-hal ini dapat menjadi salah sepenuhnya. Ini bukan sebuah pertanyaan tentang keyakinan yang menjadikan sesuatu itu benar atau salah.
Faktanya adalah bumi berbentuk bulat—secara teknis bumi adalah sebuah bulatan lonjong walaupun sangat dekat dengan sebuah bulatan. Bumi tidak datar. Poin saya disini adalah bahwa bukan sebuah pertanyaan atas opini, ini adalah sebuah pertanyaan dari sebuah bukti yang bagus. Anda dapat berkata saya kebetulan percaya bahwa bumi itu berbentuk oktagonal. Saya kebetulan dari planet Zendar. Anda mungkin dapat yakin mengklaim berasal dari planet semacam ini tetapi kamu lihat akan pergi kemana saya dengan keyakinan semacam itu? Ada beberapa hal yang bukan merupakan sebuah pertanyaan semata tentang sebuah pilihan mayoritas atau pandangan popular. Saya bisa yakin sebanyak yang saya inginkan atas hal-hal semacam ini tetapi hal-hal ini dapat menjadi salah sepenuhnya. Ini bukan sebuah pertanyaan tentang keyakinan yang menjadikan sesuatu itu benar atau salah.
Keeksklusifitasan
agama-agama adalah sebuah isu besar dalam budaya kita. Jika sebuah agama harus
eksklusif, secara alami menjadi salah.
Tetapi kembali ketika kita
mendesak dan meminta sejumlah contoh mengenai hal-hal ini—kita harus
bertanya apakah yang kamu maksud dengan eksklusifitas? Secara alami dan setiap
hal yang kita lakukan merupakan hal yang
agak eksklusif. Saya sangat khusus tentang segala hal ketika saya berada di sebuah pesewat terbang dan
ketika pesawat akan mendarat maka
mereka tahu landasan yang mana dan pada
saat kapan mereka akan mendarat. Hal-hal semacam ini merupakan faktor-faktor
penting bagi saya dan bahwa mereka mendengarkan
panduan-panduan dari menara-menara kontrol. Mobil saya sangat khusus juga ketika meminta saya untuk mengisikan
bahan bakar tanpa timbal. Jika saya keberatan dan mengisikan bahan bakar solar
kedalam tangki mobilku, ya pasti saya bisa
melakukanya, tetapi faktanya saya akan
mengalami konsekuensi-konsekuensi terutama jika saya memutuskan untuk
mendapatkan yang sangat muraj dan mengisikan air kedalam tangki bahan bakar!
Poinku adalah cara benda-benda ini bekerja sangat,sangat spesifik. Ini bukan hanya sebuah pertanyaan yang sekedar berkata bahwa semuanya atau apapun bisa bekerja. Segera setelah kamu membuat sebuah klaim atas sesuatu, anda secara sangat alami akan mengabaikan fakta-fakta yang menganulir klaim tersebut. Saya menemukan hal menarik dimana orang atas nama toleransi, adalah orang-orang intoleran yang tidak memegang toleransi mereka. Ini adalah sebuah proposisi mengalahkan diri sendiri. Faktanya, saya baru saja membaca sebuah buku karya Thomas Odin berjudul Requiem yang sepatutnya dibaca oleh setiap orang yang ada didalam seminari-seminari liberal. Dia mengajarkan dalam seminari semacam ini dan berkata, saya harus berterus terang. Inilah yang sedang berlangsung disini. Atas nama toleransi kita telah dimarjinalisasi dan juga telah membuat orang-orang ini menjadi seperti anak-anak, kita telah memarjinalisasikan mereka dan kita telah memfitnah mereka karena pandangan-pandangan khusus yang mereka miliki, yang kebetulan tidak bersesuaian dengan pandangan-pandangan khusus kita mengenai toleransi. Ini tidak dapat efektif. Ini tidak dapat bekerja. Dengan kata lain, posisi apapun yang anda anut, secara sangat alami, akan mengesampingkan semua hal yang bertentangan.
Poinku adalah cara benda-benda ini bekerja sangat,sangat spesifik. Ini bukan hanya sebuah pertanyaan yang sekedar berkata bahwa semuanya atau apapun bisa bekerja. Segera setelah kamu membuat sebuah klaim atas sesuatu, anda secara sangat alami akan mengabaikan fakta-fakta yang menganulir klaim tersebut. Saya menemukan hal menarik dimana orang atas nama toleransi, adalah orang-orang intoleran yang tidak memegang toleransi mereka. Ini adalah sebuah proposisi mengalahkan diri sendiri. Faktanya, saya baru saja membaca sebuah buku karya Thomas Odin berjudul Requiem yang sepatutnya dibaca oleh setiap orang yang ada didalam seminari-seminari liberal. Dia mengajarkan dalam seminari semacam ini dan berkata, saya harus berterus terang. Inilah yang sedang berlangsung disini. Atas nama toleransi kita telah dimarjinalisasi dan juga telah membuat orang-orang ini menjadi seperti anak-anak, kita telah memarjinalisasikan mereka dan kita telah memfitnah mereka karena pandangan-pandangan khusus yang mereka miliki, yang kebetulan tidak bersesuaian dengan pandangan-pandangan khusus kita mengenai toleransi. Ini tidak dapat efektif. Ini tidak dapat bekerja. Dengan kata lain, posisi apapun yang anda anut, secara sangat alami, akan mengesampingkan semua hal yang bertentangan.
Kita kerap mendengar bahwa jika anda melihat
agama-agama, mereka semua mengajarkan hal yang sama. Semua agama berbeda satu
sama lain dan memiliki pandangan-pandangan yang eksklusif mengenai
Tuhan,kemanusiaan dan keselamatan. Saya
juga akan berkata satu yang benar atau yang lainya adalah salah atau semua
agama itu salah tetapi semua agama itu tidak bisa semuanya benar. Apa yang kerap kita dengar
adalah jika anda melihat pada agama-agama, semuanya mengajarkan hal yang sama.
Saya akan menyatakan disini bahwa bukan ini yang menjadi soalnya. Tiga area yang
kita lihat adalah pandangan-pandangan
agama tentang Tuhan,keselamatan dan takdir manusia. Dengan kata lain
siapakah Tuhan? Apakah arti keselamatan? Apakah destini kita dan seperti apakah
akhir hidup kita?Kita akan melakukan survei cepat ata lima agama utam;
Kekristenan, Islam, Budisme, Judaisme dan Hinduisme. Kita akan melihat sejumlah
perspektif berbeda.
Bersambung ke bagian 4
Is Christ The Only Way ?- Part 1 | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
Bersambung ke bagian 4
Is Christ The Only Way ?- Part 1 | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment