F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Seri Raja-Raja Di Bumi & Allah Di Sorga : Nebukadnezar Sang Raja Segala Raja (2)



Oleh: Martin Simamora

Kegelisahan Politik Maha Raja Di Muka Bumi Yang Diberkati Oleh Allah
 
telegraph.co.uk  Vostok2018
Kuasa Politik Maha Raja Di Bumi dan Kuasa Tuhan di Bumi
Raja Nebukadnezar telah mengalami pengalaman yang paling janggal untuk dialami oleh seorang penguasa yang sangat penuh kuasa dan ditakuti diantara bangsa-bangsa ketika berhubungan dengan Allah yang berkomunikasi dengannya-Allahnya orang Ibrani yang menggelisahkannya pada jam-jam dimana seharusnya sang baginda raja berkuasa. Jika raja paling berkuasa di muka bumi saja begitu gelisah maka jelas kekuatan politik, finansial, militernya dan segenap sumber hikmatnya sudah tak berdaya, maka suka tak suka ia telah menjadi maha raja yang sebetulnya tak berdaya sama sekali bahkan untuk masa depan eksistensi dirinya..

Apa yang dialami oleh sang maha raja sementara dapat dilihat sebagai semacam perjalanan spiritual dalam mengenal satu-satunya Allah yang mahakuasa dan mahabijaksana yang sama sekali Allah yang asing bagi dirinya, tetapi cukup sukar untuk mengatakan bahwa sang maharaja benar-benar mengalami semacam pertobatan dalam ia mengalami perjumpaan dengan Allah yang maha berdaulat tersebut. Sejumlah kebijakan dan perbuatan sang maha raja memperlihatkan realitas ini seperti:

Daniel 3:1-7 Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam hasta yang didirikannya di dataran Dura di wilayah Babel. Lalu raja Nebukadnezar menyuruh orang mengumpulkan para wakil raja, para penguasa, para bupati, para penasihat negara, para bendahara, para hakim, para ahli hukum dan semua kepala daerah, untuk menghadiri pentahbisan patung yang telah didirikannya itu. Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupati, para penasihat negara, para bendahara, para hakim, para ahli hukum dan semua kepala daerah, untuk menghadiri pentahbisan patung yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu. Dan berserulah seorang bentara dengan  demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, maka haruslah kamu sujud menyembah patung yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu;suara nyaring: "Beginilah dititahkan kepadamu, hai orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa: siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala!" Sebab itu demi segala bangsa mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, maka sujudlah orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, dan menyembah patung emas yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu.

Teks diatas menggambarkan realitas spiritual sang maha raja di bumi yang tetap menegakan kuasanya sebagai yang mahakuasa atas segala bangsa di muka bumi, mengabaikan realitas kuasa Allah di sorga yang kuasanya bahkan menentukan bukan saja atas kerajaannya tetapi segenap kerajaan/pemerintah di muka bumi ini setelahnya sebagaimana mewujud melalui pelayanan Daniel sebagai kuasa Allah di bumi sebagaimana di sorga atas segenap pemerintahan di muka bumi ini (baca Daniel 2). Maha raja Nebukadnezar memang mengumandangkan pujian kepada Allah  dalam cara yang teramat megah:

0 Belajar & Memahami Apa Sebenarnya yang Terjadi Di Venezuela



Oleh: Martin Simamora


Ketika Pemerintah Bereksperimen dengan: Sistem Ekonomi yang Baru & Redominasi Mata Uang, Berpikir Lebih Baik Daripada Sistem Kapitalis Barat Namun Salah Urus &  Korupsi Tak Terkendali



Ketika Menajemen dan Sistem Pemerintahan Negaramu Gagal



Bayangkanlah jika perdana menteri atau presiden sebuah negara secara mendadak mengumumkan bahwa pemerintahannya akan mendevaluasi mata uangnya sebesar 96 persen, meningkatkan upah minimum sebesar 6.000 persen; membayarkan upah karyawan semua bisnis rakyatnya sejumlah jutaan pekerja selama tiga bulan; lalu mengikatkan mata uang dengan sebuah mata uang crypto yang ajaib itu; mempersiapkan penjatahan bahan bakar; dan mengenakan pajak sebesar 0,7 persen pada transaksi-transaksi finansial yang besar. Ini akan menjadi sebuah tindakan gila sebuah negara yang sedang runtuh.

Bagi rakyat Venezuela yang mengalami penderitaan panjang, itu adalah tahap terakhir eksperimen megah sistem sosialis yang dilakukan oleh Negara. Presiden Nicolas Maduro baru saja mengeluarkan sebuah mata uang baru, yang disebut ‘bolivars yang berdaulat’. Gagasan awalnya, mata uang ini akan seperti mata uang lama, tetapi dengan membuang 3 nol. Tetapi ketika hiperinflasi terjadi diluar kendali pemerintah, maka pemerintah memutuskan membuang 5 nol ( Redominasi mata uang).

Rencana baru Maduro tersebut, dimaksudkan untuk menjadikan Venezuela berubah menjadi sebuah kekuatan ekonomi besar, pada peluncurannya, mereka yang mengambil uang di mesin-mesin atm bank, mendapatkan pembatasan yang hanya membolehkan mereka menarik 10 bolivars yang berdaulat per hari. Ini, mereka dapatkan, hanyalah bagian akhir dari apa yang disebut Maduro ‘formulanya yang secara menakjubkan impresif’ untuk merestorasi ekonomi. Bagi banyak orang Venezuela, masyarakat dari sebuah negara yang sebelumnya  ekonomi terkuat di Amerika Latin, ini terasa bukan sama sekali formula yang menakjubkan, hanya lebih menyengsarakan.

1 Mari Menjadi Orang Kristen yang Mengenal Politik (4)



Oleh: Martin Simamora

Apakah Politik & Mengapa Penting Bagi Kita?
Sebelumnya: Bagian3



Demokrasi, Apakah Itu?
Kata demokrasi begitu akrab di telinga kita sehingga menjadi sebuah kosa kata yang tak mewah untuk diucapkan dalam obrolan sehari-hari hingga di layar-layar televisi kita di rumah. Tetapi apakah demokrasi itu sebenarnya? Dalam ilmu Politik ada 2 pendekatan untuk menjelaskannya, mengenali pendekatan-pendekatan tersebut, kita akan menjadi lebih tepat dalam memahami fenomena-fenomena politik yang gegap gempita di tengah-tengah masyarakat kita.

Prosedural & Substantif
Dalam definisi-definisi politik ada 2 tipe definisinya: definisi ‘prosedural’ dan definisi ‘substantif’. Robert Dahl (1971) memulai definisi demokrasi adalah mengenai kesetaraan politik dan memberikan setiap orang sebuah kesetaraan suara dalam mengemukakan pendapat bagaimana sebuah negara seharusnya diperintah. Ia kemudian memperinci apakah prosedur-prosedur atau institusi-institusi yang dibutuhkan untuk menghantarkan kesetaraan politik demokrasi. Merujuk pada definisi Dahl, jika salah satu karakteristik ini tidak ada, maka masyarakat tersebut disebut non demokrasi:

●Pemilu-pemilu yang bebas dan adil
●Hak universal untuk ikut memilih dalam pemilihan politik
●Kebijakan-kebijakan  sebuah pemerintah keluar berdasarkan pada hasil pemilu
●Warga Negara memilik hak untuk menjadi kandidat-kandidat
●Kebebasan ekspresi dan informasi
●Kebebasan untuk berorganisasi

0 Seri Raja-Raja Di Bumi & Allah Di Sorga: Nebukadnezar Sang Raja Segala Raja (1)



Oleh: Martin Simamora

Kegelisahan Politik Maha Raja Di Muka Bumi yang Diberkati Oleh Allah

Nebukadnezar, Penguasa Adi Daya Dalam Berkat Tuhan
Salah satu titik peristiwa dalam Alkitab yang senantiasa memukauku adalah kala mendapatkan  Allah yang disembah Israel adalah Allah yang tak seperti siapapun membayangkannya dalam kecenderungan-kecenderungan  idiosyncratic atau Allah yang individual hanya pada dunia Yahudi atau sebagaimana begitu eksklusifnya hanya untuk dunia bangsa Israel, bukan Allah segala bangsa dengan totalitas pemerintahannya atas segenap belahan dunia. Saya akan membuka serial ini dengan Nebukadnezar. Mengapa saya memilih raja ini atau tepatnya sang Maha Raja ini sebagai permulaan seri ini, sebab raja ini adalah raja yang kerajaannya secara dahsyat menjajah  Yerusalem dan memperbudak orang-orang Ibrani,  dan sekaligus diungkapkan bahwa kekuasaannya yang demikian adalah kuasa yang datang dari Tuhan baginya. Mari kita memperhatikan keterangan kitab Daniel ini:

Kerajaan Babel Menginvasi Yerusalem
Kerajaan Babel dalam Berkat Tuhan
Pada tahun yang ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem, lalu mengepung kota itu. Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangannya. Semuanya itu dibawanya ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya; perkakas-perkakas itu dibawanya ke dalam perbendaharaan dewanya- Daniel 1:1-2
Ya tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan, dan yang ke dalam tangannya telah diserahkan-Nya anak-anak manusia, di manapun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu--tuankulah kepala yang dari emas itu.- Daniel 2:37-38
Fokus:
●Kerajaan Babel Mengepung kota Yerusalem
●Tuhan menyerahkan  Raja Yehuda kedalam tangan kekuasaan kerajaan Babel
●Tuhan menyerahkan sebagaian perkakas-perkakas di rumah Allah dan dibawa ke tanah Sinear ke dalam perbendaharaan rumah Dewanya

Fokus:
●Raja Babel adalah raja segala raja
●Allah semesta langit telah memberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan
●Allah semesta langit telah menyerahkan umat manusia dimanapun berada kedalam tangan raja Babel, termasuk burung-burung di udara, dan yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya

Kalau saya menuliskan bahwa Nebukadnezar adalah Maha Raja di muka bumi, ini saya maksudkan dalam sebuah kedaulatan dan keotoritasan yang tak main-main. Dalam hal ini seharusnya kita bisa memahami mengapa Kitab Daniel  membahasakan kejatuhan dan perbudakan Yerusalem dalam ekspresi yang menunjukan bahwa peristiwa tersebut merupakan ketetapan dan kehendak Allah sendiri:

Daniel 1:2 Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangannya. Semuanya itu dibawanya ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya; perkakas-perkakas itu dibawanya ke dalam perbendaharaan dewanya

0 Relasi Yesus Penggenap Hukum Taurat Dengan Kekudusan Hidup



Oleh: Martin Simamora


Maka Jika Matamu yang Kanan Menyesatkan Engkau, Cungkillah dan Buanglah Itu

Pertanyaan Pertama
Membaca Matius 5:29  akan seperti membaca sebuah perintah yang  begitu gelap untuk mungkin dilakukan oleh siapapun, maka pertanyaan pertamanya adalah, apakah itu serius dan dalam makna sebenarnya? Tetapi jika Yesus yang bersabda maka jika anda seorang Kristen sejati, maka dirimu harus memastikan jiwamu sendiri bahwa Yesus tidak pernah berbicara omong kosong, sesuatu yang keseriusannya melampaui pengertianmu dan kekuatanmu untuk bersikap serius pasti tak tersangkali telah Yesus utarakan. Jika tidak demikian dan jika itu keseriusannya masih dalam rentang kemampuan kita maka tak mungkin perintah ini menunjukan deret ketakberdayaan jiwa untuk mentaatinya:

Cungkilah dan buanglah itu
 Penggalah dan buanglah itu
karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka

Banyak ketentuan kehidupan rohani yang dipresentasikan oleh Yesus Kristus kehadapan masyarakat di eranya, termasuk ke hadapan para tokoh-tokoh agama sezamannya adalah kehidupan kudus yang begitu ketat, bahwa setiap orang yang tak mampu atau tak fit untuk mentaatinya akan segera berpaling dari ketentuan kehidupan kudus seperti ini dalam keputusasaan, berteriak,”Ini adalah sebuah perkataan yang sukar; siapa yang kuat mendengarkannya?” Tetapi haruskah kita mempertahankan kebenaran itu bagi diri kita sebagaimana adanya, ataukah menurunkan perintah-perintah Allah pada tatar kebiasaan-kebiasaan dan kecenderungan-kecenderungan manusia untuk berdosa?Tidakkah kita harus sebaliknya mendeklarasikan seluruh nasihat Allah tersebut  dan menegakan nasihat Allah tersebut pada ketinggian setinggi otoritas firman atau perkataannya? Mengapa demikian? Karena kalau kita mau memperhatikan nasihat Yesus tersebut, kita akan melihat bahwa memang Yesus sendiri tak memberikan ruang probabilitas atau kemungkinan bagia siapapun juga untuk meletakan posisi nasihat kehidupan kudus ini sebagai sebuah non literal. Tentu saja ini akan membutuhkan penjelasan lebih lanjut, jika perintah itu non literal lalu bagaimana harus mempertahankan bahwa ketinggian kekudusan yang dimintakan Yesus adalah literal kudus tak bercela. Saya tidak akan masuk ke area tersebut untuk kesempatan ini. Tetapi saya mengajak anda untuk membaca rangkaian kalimat yang menunjukan bahwa nasihat hidup kudus setinggi ini tak pernah dimaksudkannya sebagai sebuah kudus yang bisa disesuaikan pada kemaksimalan manusia untuk mungkin mencapainya, tetapi memang kudus pada kemuliaan Tuhan yang adalah kudus dengan ketinggian yang tak dapat didekati oleh manusia, perhatikan ini:

0 Kisah-Kisah PerjalananYesus Menurut Injil (5)



Oleh: Martin Simamora

Roh Memimpin Dia Ke Padang Gurun: Untuk Dicobai Iblis Sementara Berpuasa 40 Hari

Ilustrasi: daya dosa pada kedagingan kita dalam rupa godaan

Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun
Ini adalah salah satu perjalanan yang sukar untuk dipahami begitu saja, sebab pertama-tama injil menunjukan bahwa Roh memimpin Yesus ke padang gurun untuk dicobai iblis? Bagaimana mungkin hal ini dapat terjadi, Allah memimpin Yesus masuk ke dalam pencobaan. Injil Markus memberikan catatan yang lugas dan tajam tentang perjalanan Yesus tersebut:

Markus 1:12-13 Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun. Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia. 

Perjalanan dalam pimpinan Allah ini telah memperhadapkan kepada kita sebuah kompleksitas yang membuat siapapun tak mudah untuk memahami Allah sebagaimana Allah seharusnya berdasarkan konsepsi manusia yang  meletakan perilaku Allah tak semestinya demikian. Tadi saya mengatakan bahwa ini hanyalah salah satu perjalanan yang sukar untuk dipahami, dan untuk memberikan spektrum yang lebih megah lagi, saya akan menggandengkannya dengan satu kisah lain yang memiliki substansi yang sangat identik dalam hal relasi Allah dengan iblis dalam sebuah kejanggalan yang memusingkan. Perhatikan tabel berikut ini:



Roh Memimpin

Pikiran Allah

Tetapi Yesus Mengetahui Pikiran Mereka

Markus 1:12-13 Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun. Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia.

Lukas 11:17-18 Tetapi Yesus mengetahui pikiranSebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul.
Lukas 11:18,20 Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan?.. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.


Bagaimana mungkin Allah dan kejahatan berjumpa dalam modus operandi seperti: Roh memimpin dan pikiran Allah?

0 Mari Menjadi Orang Kristen yang Mengenal Politik (3)



Oleh: Martin Simamora

Apakah Politik & Mengapa Penting Bagi Kita?




Sebelumnya: Bagian2


Pilihan Rasional Anda Sebagai Pemilih?
Memahami Mengapa Memilih A dan Bukan Memilih B, dan Seterusnya
Apakah maksudnya?  Asumsi permulaan pilihan rasional dalam ilmu politik adalah, bahwa aktor-aktor politik seperti para pemilih, para politisi, partai-partai, atau kelompok-kelompok kepentingan- berperilaku ‘secara rasional’. Secara rasional dalam konteks ini tidak berarti bahwa aktor-aktor tersebut selalu secara cermat mengkalkulasi biaya-biaya dan manfaat-manfaat dari setiap keputusan yang mereka buat. Sebaliknya, secara rasional, maksudnya bahwa para aktor telah memiliki seperangkat preferensi-preferensi yang telah dapat diidentifikasikan pada hasil-hasil kebijakan atau political, dan manakala diperhadapkan dengan sebuah pilihan politik, para aktor politik tersebut akan cenderung untuk memilih opsi yang mereka  lebih sukai (yang memberikan mereka ‘utilitas’ paling tinggi). Jadi, sebagai contoh, jika seorang pemilih lebih menyukai Partai A daripada Partai B dan lebih menyukai Partai B daripada Partai C, tetapi masih belum ada kandidat dari Partai A yang muncul dalam sebuah pemilihan tertentu, pemilih tersebut secara rasional memilih Partai B daripada Partai C.

Para Pemilih Dalam “Dilemma Tawanan-Tawanan” Kala Berinteraksi Dengan Peluang-Peluang Politik Terbaik yang Diharapkannya

0 FORUM OF CHRISTIAN LEADERS


The Power of Indirect Influence and Why It Matters for Movement to Happen

Good leadership influences those around it. It thrives on the power of direct influence. Great leadership, especially as it pertains to movement, is predicated upon the power of indirect influence. What does that look like and how can it be achieved?

0 Mari Menjadi Orang Kristen yang Mengenal Politik (2)



Oleh: Martin Simamora

Apakah Politik & Mengapa Penting Bagi Kita?
Sebelumnya: Bagian1

Akan tetapi, hampir keseluruhan  paruh kedua abad keduapuluh, disiplin ilmu politik tetap terbagi dua antara serangkaian variasi pendekatan-pendekatan teoritikal dan metodologikal, yang bekerja hampir sama sekali terisosikan satu sama lainnya (Almond,1998). Sebagai contoh, satu grup ilmuwan telah mengadaptasi sejumlah gagasan-gagasan teoritikal tentang perilaku-perilaku aktor dalam ilmu ekonomi untuk dalam upaya untuk menjelaskan perilaku para pemilih, partai-partai politik, kelompok-kelompok kepentingan, para wakil rakyat/legislator/senator atau para birokrat. Ini berdasarkan pada apa yang telah diasumsikan oleh kelompok ilmuwan ini bahwa para aktor politik tersebut telah didorong oleh kepentingan diri sendiri dan kalkulasi-kalkulasi strategi, pendekatan ini kemudian dikenal sebagai “pendekatan pilihan rasional” dalam ilmu politik. Beberapa ilmuwan terkemuka dalam pendekatan ini adalah Kenneth Arrow, Anthony Downs, William Riker, Mancur Olson, William Niskanen dan Kenneth Shepsle.

Kelompok ilmuwan politik lainnya telah mengadaptasi gagasan-gagasan teoritikal baru dalam  ilmu Sosiologi tentang penentu-penentu sosial dan budaya pada perilaku dalam upaya untuk menjelaskan formasi negara-negara, perilaku dan organisasi partai-partai politik, bagaimana warga negara memilih dalam pemilihan umum, dan mengapa sejumlah negara menjadi negara-negara demokrasi yang stabil sementara lainnya tidak. Beberapa-beberapa pakar terkemuka dalam gagasan ini lebih condong pada pendekatan sosiologikal terhadap perilaku adalahSeymour Martin Lipset, Gabriel Almond, Philip Converse, Stein Rokkan, Samuel Huntington dan Arend Lijphart. Untuk mendemukan lebih banyak lagi pemikiran-pemikiran dan karya-karya ilmuwan-ilmuwan politik besar era 1950-an, 1960-an dan 1970-an, anda bisa menemukannya di internet dengan memasukan nama-nama mereka pada mesin-mesin pencari  di internet.

0 Kisah-Kisah Perjalanan Yesus Menurut Injil (4)



Oleh: Martin Simamora

Ke Danau Genesaret Memanggil Petrus: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk 
menangkap ikan."


Yesus Bersama Seorang Nelayan Bertolak Ke Tempat yang Dalam Untuk Menangkap Ikan
Injil Lukas memberikan catatan yang sangat penting terkait apakah yang menjadi tujuan Yesus di bumi ini melalui rangkaian perjalanan-perjalanan yang dilakukannya:
Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus."- Lukas 4:43

Lalu bagaimanakah hal tersebut akan diwujudkannya? Bagaimana  memberitakan Injil Kerajaan Allah akan diwujudkannya. Salah satu strategi yang dilakukannya sebagaimana yang menjadi kehendaknya akan kita temukan dalam perjalanannya yang membawanya tiba di pantai danau Genesaret:

Lukas 5:1-4Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."

Sementara orang banyak tak henti-hentinya mengikuti Yesus Kristus untuk mendengarkan firman Allah yang diberitakan dengan pengajaran yang penuh kuasa. Yesus yang telah mempresentasikan dirinya sebagai penggenap nubuat nabi Yesaya (Lukas 4:17-21) dan telah mendemonstrasikan bahwa ia adalah penggenap dengan menaklukan berbagai penyakit dan pemerintahan setan atas banyak manusia (Lukas 4:40-41) telah menjadikan dirinya sendiri sebagai sentral tunggal kebenaran sebagaimana kebenaran kitab suci. kali ini mereka menyaksikan Yesus bersama dengan seorang nelayan untuk menangkap ikan.

0 Mari Menjadi Orang Kristen yang Mengenal Politik (1)



Oleh: Martin Simamora

Apakah Politik & Mengapa Penting Bagi Kita?

Sebuah Pengantar yang Sangat Penting Bagi Kita Semua

Pada 17 Desember 2010, seorang pemuda di Tunisia bernama Mohamed Bouazizi membakar dirinya sendiri. Tindakannya tersebut merupakan protesnya terhadap penyitaan buah-buahan dan sayur-mayur dagangannya yang biasa dijajakannya di kaki lima, salah satu dari banyak bentuk pelecehan dan frutrasi yang telah dialami Bouazizi oleh aparatur Negara Tunisia. Pada malam itu kerusuhan-kerusuhan dan rentetan protes merebak disaentero ibukota Tunisia dalam amarah memuncak melihat ada seorang yang tersudutkan sehingga harus mengambil tindakan seperti itu. Protes kemudian berkembang sangat cepat menjadi sebuah  gerakan yang jauh lebih signifikan, berubah menjadi protes-protes anti pemerintah dan tidak lagi secara khusus berfokus pada apa yang dialami Bouazizi. Pada 13 Januari 2011, Mohsen Bouterfif, dalam  sebuah tindakan yang terlihat sangat menyerupai, menghidupkan api pada dirinya sendiri di sebuah kota kecil di provinsi Tebessa yang berbatasan langsung dengan Aljazair. Ia sedang memprotes ketakmampuannya untuk mendapatkan pekerjaan dan perumahan. Pada minggu sebelumnya, empat orang lainnya di Aljazair telah juga berupaya membakar dirinya sendiri dalam waktu bersamaan ketika negeri tersebut juga telah dilanda sejumlah kerusuhan dan ketegangan sipil di sejumlah tempat terpisah. Hanya dalam waktu empat hari kemudian, seorang pria Mesir membakar dirinya sendiri di luar gedung parlemen, kembali dalam protes menentang kondisi-kondisi ekonomi yang dialaminya dan frustrasinya terhadap kelambanan respon pemerintah terhadap masalah-masalahnya. Dalam 10 hari, protes-protes anti pemerintah dalam skala besar telah merebak di Kairo. Sebelum  berakhirnya bulan tersebut, Muammar Gadaffi di Libya telah secara terbuka menyatakan kegusarannya pada bangkitnya peristiwa-peristiwa yang melanda negara-negara tetangga di Afrika Utara.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9