F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS (2)



Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div

PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS (2)


Bacalah lebih dulu  Bagian 1

II) Jangan menafsirkan ayat sehingga menentang ayat lain.


1) Calvin: “Scripture interprets Scripture” (= Kitab Suci menafsirkan Kitab Suci). Jadi kita harus membanding-bandingkan semua bagian-bagian Kitab Suci yang berhubungan dengan ayat yang sedang kita tafsirkan, untuk bisa mendapatkan arti yang benar dari ayat tersebut.

Contoh:
a)Banyak orang yang menggunakan ayat-ayat seperti Mat 7:7 Mark 11:23-24 Yoh 15:7b untuk mengajarkan bahwa asal kita betul-betul berdoa dengan iman, maka Tuhan pasti akan mengabulkan semua permintaan kita, apapun adanya permintaan itu.
Tetapi penafsiran ini dilakukan tanpa menghiraukan ayat-ayat seperti:


  1. Mat 7:11 yang mengatakan bahwa Tuhan hanya memberi yang baik kepada kita. Jelas bahwa yang dimaksud ‘baik’ adalah dari sudut Tuhan, bukan dari sudut kita.
  2. 1Yoh 5:14 yang mengatakan bahwa Tuhan hanya mengabulkan permintaan kita kalau hal itu sesuai dengan kehendakNya / rencanaNya. Bdk. Mat 6:10 Mat 26:39b dimana Yesus mengajar kita supaya menundukkan doa kita kepada kehendak Allah.
  3. 2Kor 12:7-10 yang menunjukkan bahwa orang seperti rasul Pauluspun doanya bisa tidak dikabulkan.


0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (6): Hal-Hal Mengerikan Di Sekitar Yesus



Oleh: Martin Simamora

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (6): Hal-Hal  Mengerikan Di Sekitar Yesus



Lalu  keluarlah orang-orang  Farisi itu dan  bersekongkolah untuk membunuh Dia – Matius 12:14.”
Bacalah lebih dulu bagian 5
Sekarang, kita akan melihat hal-hal mengerikan di sekitar Yesus. Maksudnya, hal-hal mengerikan itu sangat dekat dengan diri Yesus dan telah diketahui oleh Yesus dalam sebuah cara  yang akan membuat anda dan siapapun akan terhenyak melihatnya. Yesus  dapat dikatakan sebagai manusia yang begitu menguasai peristiwa-peristiwa buruk yang “hilir-mudik” dan berusaha menggagalkan hingga meremukan misi besar yang telah dimandatkan oleh Bapa kepada-Nya. 


Hal-Hal mengerikan itu melibatkan banyak oknum mulai dari orang biasa sampai dengan tokoh-tokoh Yahudi,  para prajurit Roma, bahkan muridnya sendiri, hingga penguasa dalam peristiwa-peristiwa alamiah.

Tak dapat dihindarkan, hal-hal mengerikan disekitarnya merupakan hal-hal yang telah sangat diketahui oleh Yesus secara baik jauh di depan (Yohanes 18:4). Sebuah predestinasi peristiwa-peristiwa mengerikan terjadi di sekitar Yesus. 


Mari kita melihat bagaimana kasih Yesus secara konstan mendatangkan hal-hal mengerikan baginya; kasih Yesus  justru melahirkan kelicikan dan kejahatan-kejahatan terkeji dari dalam hati manusia yang memuncak dalam nafsu dan tindakan.

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (5): Pemilihan Oleh Bapa Di Sepanjang Abad



Oleh : Martin Simamora

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (5): Pemilihan Oleh Bapa Di Sepanjang Abad

Bacalah lebih dulu bagian 4


Kita telah melihat bagaimana Bapa memiliki kehendak dalam kedaulatan-Nya agar  dari semua yang telah diserahkan-Nya kepada Anak  jangan ada yang hilang.  Ada 2 hal besar  yang dimandatkan atau diserahkan Bapa kepada Anak:

  1. Bapa memberikan atau menyerahkan orang-orang  sehingga menjadi percaya kepada Yesus, dan  Yesus menjamin siapapun yang diserahkan oleh Bapa kepadanya tidak akan dibuang (Yohanes 6:36)
  2. Bapa memandatkan  penjaminan kepada Yesus  agar semua  yang telah diberikan, jangan ada yang hilang (Yohanes 6:39).

Pertanyaan yang  akan mengemuka kemudian, apakah Bapa yang menyerahkan orang-orang kepada atau ke dalam tangan Anak (Yohanes 10:27-28) dan memandatkan penjaminan jangan ada hilang adalah sebuah pola kerja Bapa dan Anak sepanjang masa? Ataukah pola semacam ini hanya terbatas pada murid-murid era Yesus di muka bumi dan hanya bagi murid-murid berkebangsaan Yahudi? Ataukah pola semacam ini menjangkau ke sebuah masa yang jauh ke depan dan kepada seluruh bangsa? Dengan kata lain, apakah dua hal besar  tersebut berlangsung sepanjang masa tak sebatas era Yesus di muka bumi?

Kita akan melihat interaksi antara Bapa dan Anak dalam menyelenggarakan keselamatan dan  bagaimana Bapa menjaminkan keselamatan itu pada diri-Nya sendiri.

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (4) : Selamat Di Tangan Yesus. Dahsyatkah Atau... ?



Oleh : Martin Simamora

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (4) : Selamat Di  Tangan Yesus. Dahsyatkah Atau... ?

credit: telegraph.co.uk

Yohanes 6:39 inilah kehendak Dia (Bapa) yang telah mengutus Aku... dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang

Yohanes 10:29 “Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku... dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.”

Bacalah lebih dulu bagian3

Selamat  Di Tangan Yesus.” Judul ini saya ambil dari sebuah himne Kristen berjudul asli Safe in the Arms of Jesus, sebuah lagu tua yang diciptakan oleh Fanny J. Crosby pada 1870. Lagu ini juga dapat ditemukan dalam Kidung Jemaat, lagu nomor 388: Slamat Di Tangan Yesus. Saya akan  mengajukan sebuah pertanyaan krusial berdasarkan lagu ini, yaitu :Apakah kehebatan TANGAN Yesus? Dengan kata lain anda dapat mempertanyakan sehebat apakah TANGAN Yesus itu?


Pertanyaan ini akan semakin krusial dan otentik jika melihat latar belakang mengapa Fanny J. Crosby yang  lahirpada  24 Maret 1820  mengalami kebutaan sejak masih bayi berusia beberapa minggu saja. Mari kita simak sedikit kesaksian Fanny Crossby :


 "When I was six weeks old a slight cold caused inflammation of the eyes. Our usual doctor was away from home, so a stranger was called in. He recommended the use of hot poultices, which practically destroyed my sight. When this sad calamity became known, the unfortunate man thought it best to leave the neighbourhood, and we never heard of him again."

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (3) : Kamu Tidak Akan Lebih Baik Daripada Apa Yang Telah Dialami Yesus


Oleh: Martin Simamora

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (3) : Kamu Tidak Akan Lebih Baik Daripada Apa  Yang Telah  Dialami Yesus

Lukas 22:64 Mereka menutup mata-Nya dan bertanya kepada-Nya, "Coba terka siapa yang memukul-Mu?"

Bacalah lebih dulu bagian 2
Apa yang terlintas dalam benakmu memandang dirimu sebagai murid-murid Yesus di dunia fana ini? Akankah lebih baik daripada Yesus atau  tidak lebih baik daripada Yesus sendiri?  Kembali kita akan melihat bagaimana Tuhan  tidak pernah menanamkan dirimu semakin kokoh untuk menikmati  dan mengalami pesona dunia ini. Ini bukan hendak mengatakan bahwa Tuhan tidak akan sedikit saja memberkatimu di dunia ini,  tetapi  ini adalah soal Yesus yang senantiasa menegaskan bahwa hidup saya dan anda tidak  di rumah duniawi ini tetapi pada rumah sorgawi yang dipersiapkan oleh Yesus sendiri (Yohanes 14:1-3).

Kali ini, Yesus baru saja memberi perintah yang sangat indah: “Kasihilah seorang akan yang lain – Yohanes 15:17,“ ini bagi siapapun  akan dinilai sebagai perintah yang akan menimbulkan respon yang positif. Tetapi, AWAS, Yesus katakan: TIDAK, sebaliknya akan menerima kebencian yang tidak berdasar sama sekali dari  dunia ini.

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (2) : Anda Ingin Lega? Pikullah Kuk-Ku!



Oleh : Martin Simamora

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (2) : Anda Ingin Lega? Pikullah Kuk-Ku!
Bacalah lebih dulu  bagian 1


Setelah Yesus menyatakan bahwa dirinya  adalah Roti yang turun dari sorga, jenis roti yang tidak sama seperti yang telah dimakan nenek moyang  mereka yang tetap mati setelah memakannya, sebaliknya jika memakan Yesus (Roti) justru akan hidup selama-lamanya (Yohanes 6:58)? Bagaimanakah reaksi para pendengar?


BANYAK  yang mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut dia?  Perkataan Yesus membuat pendengarnya menjauhinya  dan tidak menyukainya! Tepat seperti manna yang dibenci dan tak diinginkan oleh orang-orang Israel kuno.

0 PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS



Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div

PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS


I) Jangan melepas ayat dari konteksnya (Out of context).
Supaya kita tidak melepas ayat dari konteksnya, maka kita harus:

1)Memperhatikan seluruh konteks, dan kadang-kadang kita bahkan harus memperhatikan juga konteks sebelum dan sesudah konteks yang kita bahas. Ini penting sekali kita lakukan pada waktu mendengar suatu pelajaran atau membaca buku. Pada saat pengajar / penulis mengajarkan sesuatu dan memberikan satu ayat Kitab Suci sebagai dasar, maka kita perlu melihat konteks dari ayat itu untuk melihat apakah ayat itu ditafsirkan secara out of context atau tidak. Perlu diingat bahwa banyak sekali orang menggunakan / menafsirkan ayat tanpa mempedulikan konteksnya.

Contoh:
a) Mat 28:20b - “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”, sering dikutip oleh pendeta dalam upacara pemberkatan nikah untuk memberikan janji penyertaan Tuhan bagi orang-orang yang menikah. Tetapi kalau kita lihat dari konteksnya (baca mulai Mat 28:18), maka jelaslah bahwa janji penyertaan Tuhan dalam Mat 28:20b itu hanya berlaku bagi orang-orang kristen yang mengabarkan Injil. Ini tidak berarti bahwa Yesus tidak menyertai orang kristen yang tidak memberitakan Injil. Yesus memang menyertai semua orang kristen, tetapi untuk itu harus digunakan ayat yang sesuai seperti Ibr 13:5b atau Yoh 14:16.

0 Pastor Hillsong Brian Houston Dihentakan Pertanyaan Tentang Pelecehan Seks & Pernikahan Sesama Jenis



Oleh: Martin Simamora

Pastor Hillsong Brian Houston  Dihentakan Pertanyaan Tentang  Pelecehan Seks & Pernikahan Sesama Jenis

Pastors Brian Houston and Bobbie Houston of Hillsong Church appear at a press conference on Thursday, Oct. 16, 2014, at The Eventi Hotel in New York City. The press conference came on the occasion of the Hillsong Conference being held at Madison Square Garden from Oct. 16-18 in NYC.
(Photo: The Christian Post/Scott Liu)

Konferensi pers yang sejatinya terkait  dengan Hillsong Conference  yang digelar 16-18 Oktober 2014  di Madison Square Garden, digelar beberapa jam sebelum senior pastor Hillsong Brian Houston berkhotbah dihadapan 5.000 peserta konfrensi, mendadak berubah menjadi ajang pertanyaan sekitar pelecehan seks, homoseksualitas dan keuangan gereja. Dapat dikatakan konfrensi pers yang digelar di Eventi Hotel , New York City pada 16 Oktober 2014 kemarin   telah menjadi sesi yang memaksanya harus menjawab pertanyaan-pertanyaan sensitif tersebut. Houston, 60 tahun , terlihat gugup  saat duduk didampingi oleh isterinya dan co pastor Hillsong Bobbie  Houston dan puteranya yang menjadi pemimpin pujian atau song leader pada Hillsong United, Joel Houston, yang juga menggembalai Hillsong NYC bersama dengan Carl Lentz. Lentz melengkapi kuartet representatif  gereja pada konferensi pers tersebut, dimana grup musik ini menyambut media lokal untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan  terkait penyelenggaraan konferensi pada malam harinya dan isu-isu terkait pelayanan mereka  melalui megachurch yang ada di sejumlah kota.

Akan  tetapi, segera setelah  floor atau kesempatan bertanya bagi para awak media dibuka untuk pertanyaan-pertanyaan, telah menjadi jelas bahwa beberapa anggota press lebih berminat untuk mendengarkan pelecehan seks yang telah dilakukan oleh  ayah Brian Houston pada  sekitar tahun 1970-an, bagaimana Hillsong Church membelanjakan keuangannya, dan bagaimana senior pastor gereja tersebut menangani isu-isu terkait budaya, secara khusus pada isu-isu seksualitas.

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu



Oleh : Martin Simamora

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu


Yesaya 55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu ... demikianlah firman TUHAN
KJ For my thoughts are not your thoughts... saith the LORD

Pada artikel “Masih Perlukah Berdoa, Jika Segala Sesuatunya Telah Dipredestinasikan?” kita telah melihat bagaimana secara tegas dan keras Yesus Kristus mengecam pikiran Petrus (Matius 16:22), dengan berkata :”Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."


Problem terpelik manusia adalah tidak memahami pikiran Tuhan tetapi merasa tahu apa yang dipikirkan oleh Tuhan. Bahkan, termasuk untuk hal-hal yang jelas dinyatakan oleh Yesus sendiri atau oleh tulisan-tulisan para rasul yang diilham oleh Allah sebagaimana tersaji  di dalam Alkitab. Kerap pembaca Alkitab akan tersandung dengan hal-hal yang tidak selaras dengan alam berpikir manusia sewajarnya. Ketika manusia menjadi dibingungkan maka segera pikiranku memodifikasi pikiran-Nya, ini adalah strategi Iblis bahkan sejak di taman Eden!


Kebingungan manusia seharusnya rasional kala berjumpa dengan gagasan-gagasan Allah, sebab seharusnya membuktikan bahwa Allah memang sangatlah akbar dan manusia sangatlah kecil kala berjumpa dengan gagasan-gagasan-Nya apalagi diri-Nya sendiri. Jika realita ini tidak dipahami maka pernyataan ini dapat dipahami sebagai dongeng dan fatalisme : Yeremia 1:4-5 (4) Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya 5) Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau..,”sebagaimana telah menjadi sentral dalam artikel “Peristiwa Dahsyat Bahkan Sebelum Dilahirkan (2).”

0 HERMENEUTICS 1



Oleh: Pdt.Budi Asali,M.Div

HERMENEUTICS 1



PENGANTAR HERMENEUTICS

I) Arti ‘Hermeneutics’.
Kata ‘Hermeneutics’ berasal dari kata bahasa Yunani HERMENEUO, yang berarti ‘menjelaskan’, ‘menafsirkan’, atau ‘menerjemahkan’.

Jadi, Hermeneutics adalah ilmu yang mengajarkan prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan metode-metode penafsiran Alkitab.

II) Mengapa kita memerlukan Hermeneutics?

1) Karena adanya Historical Gap.
Ini timbul karena adanya perbedaan waktu. Penulis Kitab Suci hidup pada jaman dulu, dan kejadian-kejadian yang ditulisnya juga terjadi pada jaman dulu, dan semua ini tentu sangat berbeda dengan jaman sekarang.

Orang tua sering berkata kepada anaknya: ‘Dulu saya ....’. Tetapi dulu memang berbeda dengan sekarang!

0 Peristiwa Dahsyat Bahkan Sebelum Dilahirkan (2) : Yeremia Sang Peratap & Penunjuk Perjanjian Baru



Oleh: Martin Simamora

Peristiwa Dahsyat  Bahkan Sebelum Dilahirkan (2) :
Yeremia Sang Peratap & Penunjuk  Perjanjian Baru



Bacalah lebih dulu bagian1
Kita telah melihat kedahsyatan pemilihan Allah bahkan sebelum dilahirkan melalui diri Musa, dimana pernikahan kedua orang tuanya telah dicatat sebagai peristiwa penting dalam pra sejarah Musa. Sebuah pernikahan  di tengah-tengah tragedi yang  segera menanti  keturunan mereka. Pada kesempatan ini, kembali, kita akan melihat  sosok penting dan besar dalam perjalanan rohani umat Tuhan. Namun yang akan menjadi sorotan utama adalah: bagaimana panggilan Allah telah membukakan sebuah pintu  yang membawa Yeremia dan (kemudian) pribadi-pribadi dalam kaum Israel ke sebuah dunia baru yang asing, bahkan dunia yang tidak dia kehendaki sebab panggilannya bukan untuk memuaskan dirinya tetapi untuk melayani kepentingan Tuhan. Yeremia sendiri mengalami  saat-saat teramat berat yang  hebat, sebab dia melihat  kedahsyatan Allah yang dapat dilihat dan disaksikannya sebagai hasil dari pemilihan Allah atas dirinya.

0 Alkitab Tidak Ada Salahnya (Infallible & Inerrant)



Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div

Alkitab Tidak Ada Salahnya (Infallible & Inerrant)



1)Yang ‘inerrant’ (=tidak ada salahnya), adalah Kitab Suci asli (autograph), yang sudah tidak ada lagi.


a) Manuscript-manuscript / naskah-naskah hasil salinan sudah tidak lagi inerrant, apalagi Kitab Suci yang sudah diterjemahan dari bahasa asli ke bahasa lain.

Karena itu kita tidak perlu bingung pada waktu ada orang yang membuktikan bahwa ada kontradiksi / kesalahan dalam Alkitab. Mengapa? Karena autograph sudah tidak ada lagi, sehingga tidak ada orang yang bisa membuktikan bahwa autographnya yang salah atau mengandung kontradiksi. Kalau salinan/copy mengandung kontradiksi / kesalahan, kita dengan mudah bisa berkata bahwa dalam hal itu telah terjadi kesalahan penyalinan.


b) Ada orang kristen / hamba Tuhan yang mempercayai bahwa Alkitab kita yang sekarang inipun tidak ada salahnya. Ini adalah pandangan yang mungkin sekali tulus dan bermotivasi benar (untuk membela Tuhan / Firman Tuhan / kekristenan), tetapi bagaimanapun juga ini jelas merupakan pandangan yang salah dan bodoh!


Hal ini bisa dibuktikan dari adanya:

0 Masih Perlukah Berdoa, Jika Segala Sesuatunya Telah Dipredestinasikan?



Oleh: Martin Simamora

Masih Perlukah Berdoa, Jika Segala Sesuatunya Telah Dipredestinasikan?
Lukas 22:44
Salah satu sebab mengapa Predestinasi dinilai sebagai menyesatkan, sekalipun hal itu mewarnai Alkitab secara kental adalah: pandangan  yang menyatakan bahwa dengan demikian  apakah lagi gunanya berdoa? Atau dengan demikian doa tidak lagi dibutuhkan untuk segala sesuatu  yang telah ditetapkan. Pertanyaan ini sekilas nampak rasional  bagi siapapun, apalagi jika memandang predestinasi sebagai sebuah bentuk fatalisme. Apa yang dilupakan ketika berpendapat demikian adalah, lupa bahwa Allah bukanlah manusia yang pendek akal dan Allah bukanlah manusia yang sama sekali tak memiliki kemegahan  Allah. Paling fatal, Allah bukan manusia yang dijejali dosa sehingga tak akan sanggup memahami hal yang bagi pikiran manusia dua hal yang absurd untuk disatukan. Ya....  menjadi  hal yang sukar oleh sebab natur manusia itu sendiri.


Pada kesempatan ini saya tidak akan meluncur hingga ke kedalamannya, tetapi saya hendak mengajak pembaca untuk melihat bagaimana Yesus sendiri mendemonstrasikan  hal  yang  dinilai sebagai dua hal yang tak mungkin berpasangan, didalam Yesus justru tak terpisahkan satu sama lainnya.

0 Peristiwa Dahsyat Bahkan Sebelum Dilahirkan



Oleh: Martin Simamora

Peristiwa Dahsyat  Bahkan Sebelum Dilahirkan

Menjadi orang pilihan Tuhan bukan sesuatu yang membutuhkan energi manusia pada bagian-bagian tertentu agar pilihan Tuhan memang genap atau terwujud. Ketika Tuhan memilih, itu bukan seperti  sebuah seleksi karyawan oleh sebuah perusahaan dengan rasio  salah seleksi  yang diantisipasi; juga bukan seperti seorang kandidat karyawan yang berupaya menampilkan dirinya agar memenuhi sebuah kualifikasi sehingga layak untuk dipilih atau diterima. Seorang  pendeta dan teolog moderen, Karl Barth, terkait hal ini menulis begini “To be a man of God is not the result of human energy or skill or profundity (kecemerlangan intelektual), but to be a man of God happens through grace imparted to a particular man.“  Kita tidak akan berbicara tentang Barth tetapi kita akan berbicara mengenai peristiwa yang dahsyat oleh Bapa.


Pemilihan Tuhan dengan demikian adalah peristiwa yang dahsyat oleh karena pertama-tama merupakan hasil dari tindakan TUHAN melalui  kasih karunia yang disingkapkan kepada seorang manusia tertentu. Bahkan Alkitab menyaksikan peristiwa-peristiwa  hebat ini sejak masa kanak-kanak dan bahkan sejak  orang-orang tertentu itu belum dilahirkan. Tak peduli dalam Perjanjian Lama atau dalam Perjanjian Baru, sama saja. Pemilihan berlangsung dalam anugerah  yang totalitas.

0 Bagaimana Mungkin Yesus Adalah Pemenang, Sementara Aku....



Oleh: Martin Simamora

Bagaimana  Mungkin Yesus Adalah Pemenang, Sementara Aku....

Credit : wellhappypeaceful.com

Mari kita membaca ini dengan segenap diri kita:

Efesus 2:1-2,4-6 (1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.(2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka....(4) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,(5) telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan—(6) dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,


Apa menurutmu Yesus adalah  seorang Pemenang? Maka jawab yang segera meluncur dari bibirmu  adalah Paskah, kebangkitan  Yesus dari kematian; dan itu bermakna  Allah yang hidup, pengampunan dosa, kubur kosong dan kematian yang telah ditaklukan. Dalam sebuah kalimat : Yesus adalah Pemenang.

Tetapi, benarkah memang ini jawaban seungguh-sungguhnya? Jawaban yang memang sungguh-sungguh anda  pahami, yang dengan jawaban itu kita dapat melakukan sesuatu? Apakah jawaban-jawaban itu  merupakah kalimat yang gamblang dan dapat dipahami?

0 KRISTOLOGI XVII : THE EXALTATION OF CHRIST (PEMULIAAN KRISTUS)




Rabu, tgl 8 Oktober 2014, pk 19.00
Pdt. Budi Asali, M. Div.
THE EXALTATION OF CHRIST
(PEMULIAAN KRISTUS)
 
Kisah Para Rasul 9:3-5

kristologi (17)

Bacalah  lebih dulu bagian16

II) Kenaikan ke surga.

A)  Hal-hal yang terjadi pada waktu Kristus naik ke surga.

1)   Perpindahan tempat.
Perlu dicamkan bahwa surga bukanlah sekedar merupakan suatu kondisi, tetapi betul-betul suatu tempat (baca Yoh 14:2-5 dan perhatikan bahwa kata ‘tempat’ muncul berulang-ulang).

Yoh 14:2-5 - “(2) Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. (3) Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. (4) Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.’ (5) Kata Tomas kepadaNya: ‘Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?’”.

0 Ketika TUHAN Membawamu Ke Dunia Baru Yang Asing



Oleh: Martin Simamora

Ketika TUHAN Membawamu Ke Dunia Baru  Yang Asing

Kalau anda berpikir bahwa anda, ketika, membaca Alkitabmu maka akan memapankan eksistensimu sebagaimana maumu, maka jelas-jelas  anda keliru. Ketika anda membaca Alkitab maka anda akan berjumpa dengan Bapa yang memiliki kepentingan dan  rencana atas dirimu dan kala Bapa mengeksekusinya maka itu akan menarik dirimu keluar dari duniamu yang sangat kamu kenali atau dambakan/impikan ke dunia yang akan Bapa tunjukan kepadamu, yang baru lagi asing. Kali ini kita akan melihat, beberapa tindakan Bapa  kala mengeksekusi rencananya sehingga berakibat sebuah perjalanan panjang  yang kerap membuat bimbang setiap orang yang dipanggil keluar oleh Bapa. Satu sisi orang yang dipanggil itu  terkadang dapat menjadi diragukan karena panggilan itu atau perjalanan panggilan itu, sementara Bapa senantiasa penuh percaya diri atas apa yang sedang dilakukan-Nya. Harapan saya, semoga kita menjadi lebih mengenal Bapa yang memilih kita dalam Yesus Kristus.

0 Damai Sejahtera Yang Tidak Mungkin Anda Temukan Di Dunia ini



Oleh: Martin Simamora

Damai Sejahtera Yang Tidak Mungkin Anda Temukan Di Dunia ini

Ilustrasi : Resort  Danau Lido- kredit :bandung.panduanwisata.com
Yoh 14:27...Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu... tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu”

Menurut anda, apakah yang membuat dirimu merasa damai sejahtera? Kapankah terakhir kali dirimu damai atau merasa tenang dan nyaman? Mengapa anda merasa damai dan mengapa damai itu tidak berlangsung lama? Apakah pergi ke  daerah pegunungan atau pedesaan  dan semacamnya membuatmu damai? Apakah anda sebagai seorang Kristen justru mendapatkan damai kala melihat seseorang menunaikan ibadah dalam imannya yang berbeda? 

Damai merupakan  hal yang dikejar oleh manusia untuk diperoleh, namun tak dapat dihasilkan secara permanen oleh diri manusia itu sendiri,bahkan oleh kekayaan yang dicari oleh si miskin atau oleh ketenangan hidup di alam pedesaan atau pegunungan  yang dicari oleh si kaya raya. 


Jika pun ya maka segera sirna ketika kembali ke dunia nyata masing-masing; pikiran kembali disesaki dengan bergai-bagai ketakutan, kecemasan dan ketakpastian dan pada akhirnya damai menjadi anak tiri dan kecemasan menjadi kesayangan setiap manusia.

0 Kebangkitan Yesus menjadikan Dia Tuhan?



Oleh : Pdt. Budi Asali, M.Div

Kebangkitan Yesus menjadikan Dia Tuhan?

 
Dua ayat di bawah berikut ini, kerap digunakan untuk  menyudutkan atau menyerang siapakah Yesus sejatinya? Berdasarkan kedua ayat ini, oleh pihak Islam, ditudingkan bahwa Yesus baru menjadi Tuhan karena  kebangkitannya.

Kis 2:36 - “Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.’”.

Ro 14:9 - “Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.”.


Berikut ini jawaban atau penjelasannya:

0 Ketika Yesus Melakukan Cintanya Kepada Sahabat-Sahabatnya



Oleh: Martin Simamora

Ketika Yesus Melakukan Cintanya Kepada Sahabat-Sahabatnya



“Yohanes 15:13  kasih... yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”


Bagaimana anda menyatakan cinta atau kasihmu kepada isterimu atau suamimu atau berangkali kepada anakmu? Pasti tak hanya sekedar kata, sebab cinta yang nyata/hidup akan menggelorakan jiwamu. Pastilah tidak akan pernah puas hanya sebatas bibir, dia pasti menggerakanmu untuk membelai dengan segenap rasa;pasti menggerakanmu untuk memeluk dengan penuh rasa dan dalam kehangatan jiwa; pasti menggerakanmu untuk menyenangkan dan membahagiakannya dengan pemberian atau perbuatan yang mengalir dari jiwamu. Bagaimana dengan Yesus yang mengasihi atau mencintai setiap muridnya dengan kasih sebagaimana Bapa  mencintainya?


Ketika Yesus memilih dan menjadikan para murid  sebagai sahabat-sahabatnya, itu dilakukannya ketika mereka masih sebagai orang-orang  yang  berdosa, Yesus belum lagi melakukan karya penebusan bagi mereka. Ketika Yesus menyatakan bahwa cintanya menggerakannya untuk memberikan nyawanya kepada para sahabatnya, pun mereka masih sebagai orang-orang yang  berdosa, Yesus belum lagi melakukan karya penebusan. Pada dasarnya Yesus mencintai semua orang yang pada dasarnya telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23); pada dasarnya masih atau telah mati dalam pelanggaran-pelanggaran(Efesus 2:1); pada dasarnya  masih atau telah terjual di bawah kuasa dosa (Roma 7:14); dan pada dasarnya  para murid adalah anak-anak yang dimurkai (Efesus 2:3,bandingkan dengan Yohanes 3:16-19). Dengan kata lain, cinta yang dimiliki Yesus telah menggerakannya untuk mencintai para murid yang pada dasarnya anak-anak yang dimurkai.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9