Oleh: Martin Simamora
Kamu Sahabatku,
Jikalau Melakukan Perintahku
Credit: shuttercock |
Yohanes
15:14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
Bacalah lebih
dulu “Ketika Yesus Memilih Siapa Yang Menjadi Sahabat-Sahabatnya”
Kita telah melihat
sebelumnya bagaimana Yesus menyatakan bahwa seseorang
menjadi sahabat bukan karena orang tersebut yang memilih tetapi karena Yesus
yang memilih. Kita sudah melihat keistimewaan seseorang yang dipilih menjadi
sahabat dan bagaimana seseorang sungguh
istimewa kala Yesus memilihnya menjadi sahabat. Kini kita akan melihat perihal
yang hanya mungkin terjadi pada seorang sahabat Kristus atau seorang yang ada
didalam persatuan dengan Kristus, yaitu menghasilkan buah. Apakah hal yang
terlihat ketika Yesus memilih seseorang menjadi sahabatnya? Menurut Yesus
sendiri, orang itu melakukan perintahnya sebab di dalam Yesus maka orang
tersebut DAPAT berbuat apapun.
Ketika Yesus memilih maka orang yang dipilih itu
akan menghasilkan buah, atau dapat dikatakan bahwa melakukan perintah bukanlah
sebuah upaya kerja keras seolah-olah ada pohon yang memerlukan buah-buah dari luar dirinya sendiri untuk
dilekatkan. Tidak demikian!
Yesus
Berkata : Diluar Aku, Kamu Tidak Dapat Berbuat Apa-Apa
Perkataan Yesus ini, penting untuk diperhatikan secara
cermat terlebih dulu:
Yohanes 15:4-5 “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
PENTING, sebab tanpa memperhatikan
pernyataan ini, sama dengan mengabaikan fakta yang harus terjadi terlebih
dahulu, seperti kata Yesus sendiri bahwa yang
terutama harus berlangsung terlebih dahulu adalah bahwa engkau harus
dikasihi oleh Yesus sebagaimana Bapa
mengasihi Anak; sebagaimana Bapa dan Anak adalah satu, Anak di dalam Bapa, dan
Bapa di dalam Anak. Mengabaikan fakta
ini adalah fatal : KAMU TIDAK DAPAT BERBUAT APA-APA.
Sebagaimana Yohanes
15:9 maka Yohanes 15:4-5 pun adalah penjelasan Yesus bahwa untuk dapat
melakukan perintah Yesus, maka setiap orang percaya harus mengalami
persatuan didalam Kristus sebagaimana Bapa dan Anak mengalami persatuan
dalam Gading relasi kasih yang sempurna. Hanya
dalam persatuan yang sedemikian saja maka orang percaya DAPAT BERBUAT TERHADAP
PERINTAH YESUS, YAITU MELAKUKANNYA. Hanya seorang sahabat, seorang yang telah
dipih oleh Yesus, atau seorang yang telah mengalami persatuan dengan Yesus
saja DAPAT BERBUAT ATAU MELAKUKANNYA.
Jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku. Pernyataan ini
tidak hanya berhenti pada permintaan agar anda tinggal didalam Yesus, namun
berlanjut pada “Aku di dalam kamu.”
Ini senilai dengan “Bukan kamu yang
memilih Aku, tetapi Aku yang memilih kamu.”
Jika anda berpikir
bahwa kamu dapat mengupayakan tinggal didalam Yesus, maka pertanyaannya adalah
bagaimana agar Yesus diupayakan tinggal didalam dirimu. Sementara disaat yang
sama Yesus sendiri berkata “Di luar Aku
kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” Dan memang ketika Yesus berkata “Jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku,”
tidak pernah bermakna andalah yang harus berupaya untuk menjadi tinggal di
dalam Yesus sebab Yohanes 15:1 telah menjelaskan siapakah yang dapat membuat
seseorang berada didalam Yesus; siapa yang dapat membuat seseorang dalam
persatuan sebagaimana Bapa dan Anak adalah satu. Beginilah Yesus berkata:
Yohanes 15:1 Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
Tidak mungkin ada
yang dapat berbuah baik sebagaimana diharapkan Bapa jika terlepas dari sumber sejatinya yaitu Yesus, dan
tidak ada satupun yang dapat
berbuah sebagaimana diharapkan oleh Bapa
tanpa Yesus menjadi satu dengan setiap orang percaya.
Bandingkan situasi ini
dengan era sebelum Yesus:
Yesaya 5:1-7 (1)Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.(2) Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.(3) Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan orang Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku itu.(4) Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?(5) Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak;(6) Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya.(7) Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.
Para murid pasti
sangat memahami ketika Yesus menyatakan dirinya adalah pokok anggur sejati.
Yesus adalah pokok anggur yang datang dari sorga (Yohanes 1:1-2,14, Yohanes 17:5, Yohanes 8:58); para murid pasti
memahami hal yang pernah mereka dengar
bahwa dahulu mereka sebagai pokok
anggur pilihan tidak dapat menghasilkan apa yang diharapkan sang Pengusaha
Kebun Anggur yaitu Bapa. Bapa menantikan dari kaum Israel sebuah buah yang
baik, yaitu keadilan namun kelaliman yang dihasilkannya; Bapa menantikan dari
kaum Israel untuk menghasilkan kebenaran, namun keonaran yang menjadi buah dari
bangsa ini.
Kaum Israel sebagai kebun anggur Tuhan
tidak dapat dari dirinya sendiri
menghasilkan apa yang diharapkan oleh Bapa; apa yang dihasilkan justru yang
mengecewakan Bapa. Dimata Bapa, kaum Israel tidak dapat mengupayakan dari
dirinya sendiri melahirkan keadilan dan kebenaran. SEKARANG Yesus berkata
AKULAH POKOK ANGGUR YANG BENAR dan Bapa adalah pengusahanya. Yesus telah
diberikan oleh Bapa ke pada dunia ini untuk menjadi pokok anggur yang benar (bandingkan dengan
Yohanes 3:16-21). Kebun anggur milik kepunyaan TUHAN dibiarkan lama terlantar
oleh TUHAN sendiri; TUHAN sedang menghukum kebun miliknya sendiri; Namun kini,
kita juga melihat kasih setia TUHAN yang dahsyat terhadap kaum Israel ini
dengan mengutus Anak yang sangat dikasihinya itu datang menjadi pokok anggur
yang benar.
Yesus, ketika berkata demikian, sedang menyatakan sebuah
keberkenan TUHAN telah datang atau telah kembali kepada bangsa ini . Bandingkan dengan pernyataan Yesus ini
:
Lukas 4:15-20:(15) Sementara itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia.(16) Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.(17) Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis(18) "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku(19) untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."(20) Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.(21) Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."
Ya...Yesus datang
sebagai pokok anggur yang benar, dan luar biasanya kini sang pengusaha menetapkan Yesus sebagai pokok
anggur dimana kaum Israel harus tertanam pada pokok anggur itu sebagai sumber
kehidupannya, sehingga setiap orang yang ditanamkan pada pokok anggur
itu sebagai ranting-rantingnya dapat
menghasilkan buah yang diharapkan Bapa sang Pengusaha. Inilah garansi dari Bapa agar setiap orang yang telah dipersatukan
kedalam pokok anggur-Yesus Kristus untuk menghasilkan buah yang dinantikan.
Sang pengusaha kebun anggur
akan melakukan apapun yang diperlukan untuk memastikan anda menghasilkan buah
yang dinantikan; dalam persatuan dengan Yesus maka sang pokok anggur, Bapa akan
melakukan apapun yang dipandangnya perlu agar anda tak hanya berbuah tetapi
semakin lebat berbuah :
Yohanes 15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
Ada 2 jenis ranting:
yang
berbuah dan yang tidak berbuah:
- Yang tidak
berbuah. Pada Yesaya 5:1-7 kita telah melihat bahwa
TUHAN menyatakan kebun anggurnya ialah
kaum Israel, dan kita telah melihat tadi bagaimana buah yang dihasilkan dari
diri mereka tidak seperti apa yang diharapkan Bapa sang pengusaha anggur. Kaum
Israel jelas adalah ranting yang memang
secara lahiriah atau secara jasmaniah atau secara kebangsaan memang telah berada dalam kebun anggur Bapa,
pastilah menjadi cabang sang pokok
anggur yang benar (Yesus). Namun, jikalau bangsa ini tetap saja tidak menerima
pokok anggur yang benar (Yesus) ini, maka tidak akan pernah bisa orang-orang Yahudi itu dapat berbuah; menjadi
orang pilihan oleh karena kelahiran atau kebangsaan menjadi sia-sia jika tidak menghasilkan buah yang
diharapkan Bapa.
Mereka akan tetap tinggal dalam dalam kondisi Yesaya 5:1-7, dan untuk dapat berbuah seperti yang diharapkan Bapa hanya dapat terjadi jika memenuhi apa yang Bapa tetapkan yaitu berada dalam persatuan dengan pokok anggur yang benar itu. Jadi dapat kita katakan bahwa ini adalah sebuah kehidupan yang secara lahiriah/kebangsaan merupakan bangsa pilihan-Yahudi namun menolak pokok anggur yang benar (bacalah Roma 9:1-9, Roma 9:27-33); sebuah kehidupan kristen KTP atau kehidupan kristen karena tradisi, karena terlahir dalam keluarga kristen sehingga terlihat sebagai kristen namun tidak berada dalam persatuan dengan Kristus. Sebuah kehidupan kristen agamawi belaka! Jenis inilah yang dipotong sebab memang ini adalah dahan yang mati. Sebuah kehidupan diluar Kristus memang pada dasarnya mati (bandingkan dengan Yohanes 1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.) dan tidak mungkin berbuah. Hanya jika menerima Yesus dan tinggal dalam persatuan dengan Yesus, berbuah seperti yang diharapkan dapat dihasilkan:Yohanes 15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
- Yang berbuah. Jelas setiap orang yang tinggal didalam Yesus dan Yesus tinggal didalam dia; jelas setiap orang yang berada didalam persatuan dengan Yesus :Yohanes 15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Itu sebabnya Yesus
berkata :
Yohanes 15:5 Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
Ini bukan ancaman
tetapi sebuah realita yang memang telah berlangsung lama sebagaimana ditunjukan
tadi oleh Yesaya 5:1-7. Sebuah peringatan yang tidak main-main kepada siapapun yang berpikir dapat menghasilkan
buah sebagaimana DINANTIKAN ATAU DIHARAPKAN OLEH BAPA terhadap kebun anggur milik
kepunyaannya.
Yesus
Berkata: Di Dalam Aku, Kamu Dapat Berbuat : Melakukan Apa Yang Diperintahkan
Jadi bagaimana
memahami perkataan Yesus berikut ini?
Yohanes 15:14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
Yesus telah berkata
bahwa didalam dia atau setiap orang yang berada didalam persatuan dengan dia
dapat berbuat apapaun; Yesus berkata DILUAR AKU KAMU TIDAK DAPAT BERBUAT
APA-APA :
Yohanes15:5 Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
Dengan demikian
pernyataan dan perintah Yesus pada Yohanes 15:14 harus dipandang sebagai sebuah
perintah yang tak lepas dari hal yang telah ditetapkan oleh Yesus dalam Yohanes
15:5. Bahwa melakukan apa yang diperintahkan merupakan sebuah buah dari seorang
sahabat atau seseorang yang berada didalam persatuan dengan Yesus.
Ini bukan sebuah
perintah yang harus dilakukan untuk
membuktikan bahwa memang benar dia adalah seorang percaya sejati; ini adalah sebuah perintah dari Yesus yang
mengafirmasikan bahwa setiap ranting
yang memang memiliki persatuan dengan dirinya pasti dapat menghasilkan buah,
pasti dapat berbuat atau melakukan
perintah Yesus oleh sebab ranting itu dihidupi oleh Yesus sendiri.
Ingatlah, tanpa persatuan dengan sang pokok anggur yang benar-Yesus Kristus, maka apapun upayamu untuk menjalankan perintah Yesus, hanya akan menghasilkan buah yang asam. Upaya dirimu untuk menjalankan perintah Yesus yang terlepas dari persatuan dengan pokok anggur yang benar hanya menghasilkan buah hidup yang asam, BUKAN jenis yang diharapkan dan dinantikan oleh Bapa. Tidak mungkin anda memenuhi apa yang diminta oleh Bapa; tidak mungkin kita dapat melakukan pekerjaan baik kalau tidak diciptakan di dalam Kristus (Efesus 2:10, Titus 2:10); Bapalah yang membangkitkan kemauan dan mengerjakan pekerjaan baik sehingga kita dapat melakukan atau melahirkan dari dalam diri ini sebuah perilaku yang tidak bernoda dan beraib di tengah-tengah angkatan yang bengkok ini (Filipi 2:12-15); hanya manusia-manusia kepunyaan Allah yang diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik (2 Timotius 3:17); Yesus selalu menjadi sumber perbuatan baik yang dapat dilakukan oleh setiap orang percaya (Matius 21:16, Ibrani 13:21);hanya jika kita dihidupi oleh Roh dan memberi diri dipimpin oleh Roh maka kita dapat menyalibkan keinginan daging (Galatia 5:16-25).
Perhatikan juga,
bahwa Bapa sang pengusaha pun terlibat dalam pertumbuhan kehidupan ranting-ranting itu. Dia tahu mana
yang ranting-ranting tradisi atau ranting karena kebangsaan (Yahudi) yang tak
memiliki persatuan dengan Yesus sang pokok anggur yang benar. Bapa sang
pengusaha kebun anggur memastikan bahwa setiap orang yang berada didalam
persatuan dengan Anak akan menghasilkan buah-buah yang dinantikan sang Pengusa,
Bapa kita!
Inilah kasih Bapa
yang hebat itu dimana Dia sendiri merawat kita untuk memastikan setiap orang percaya berbuah dan buah-buahnya
semakin lebat. Ya...sebagaimana yang dinantikan dan diharapkan oleh Bapa:
Yohanes 15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
Baca dan
renungkanlah, betapa Bapa sendiri yang terlibat dalam dirimu. Jikalau kita
memang benar berada dalam persatuan dengan Yesus sang pokok anggur
yang benar itu, maka melakukan
perintahnya adalah sebuah kealamian sebagaimana pohon menghasilkan buahnya!
Amin
No comments:
Post a Comment