Rabu, tgl 1 Oktober 2014, pk 19.00
Pdt. Budi Asali, M. Div.
Luk 24:13-31 Jamuan Makan Emaus- Caravagio, 1606
kristologi (16)
PELAJARAN V
THE EXALTATION OF CHRIST
(PEMULIAAN KRISTUS)
Bacalah lebih dulu bagian15
Ada 4 tahap
pemuliaan Kristus:
I)
Kebangkitan.
A) Hal-hal yang terjadi pada saat kebangkitan.
1) Tubuh dan jiwa Kristus bersatu
kembali dan Kristus hidup kembali.
Tetapi
bukan hanya itu yang terjadi, karena kalau hanya itu yang terjadi, maka dalam
Kis 26:23 1Kor 15:20,23 Kol 1:18
Wah 1:5 Yesus tidak bisa dikatakan sebagai yang sulung / yang pertama bangkit dari antara orang mati, karena ada banyak
orang yang pernah dibangkitkan sebelum kebangkitan Kristus, yaitu:
a) Anak janda di Sarfat yang
dibangkitkan oleh Elia (1Raja 17:17-24).
b) Anak perempuan Sunem yang
dibangkitkan oleh Elisa (2Raja 4:18-37).
c) Mayat yang terkena tulang
Elisa (2Raja 13:21).
d) Anak Yairus yang dibangkitkan
oleh Yesus (Mark 5:21-43).
e) Anak janda di Nain yang
dibangkitkan oleh Yesus (Luk 7:11-17).
f) Lazarus yang dibangkitkan oleh
Yesus (Yoh 11:1-44).
g) Mayat-mayat orang kudus yang
bangkit pada waktu Yesus mati (Mat 27:52-53).
Kis 26:23
- “yaitu, bahwa Mesias harus menderita
sengsara dan bahwa Ia adalah yang pertama
yang akan bangkit dari antara orang mati, dan bahwa Ia akan memberitakan
terang kepada bangsa ini dan kepada bangsa-bangsa lain.’”.
1Kor 15:20,23
- “(20) Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus
telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang
sulung dari orang-orang yang telah meninggal. ... (23) Tetapi
tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah
sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milikNya pada waktu
kedatanganNya.”.
Kol 1:18
- “Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah
yang sulung, yang
pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama
dalam segala sesuatu.”.
Wah 1:5
- “dan dari Yesus Kristus, Saksi yang
setia, yang pertama bangkit dari antara
orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang
mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darahNya -”.
2) Terjadi perubahan pada tubuh
Kristus dimana Ia diangkat ke suatu posisi yang lebih tinggi. Dengan demikian
ada perbedaan kwalitet antara tubuh Yesus sebelum dan sesudah kebangkitan.
Perhatikan ayat-ayat di bawah ini:
a) Luk 24:16 Yoh 20:14,15 Yoh 21:4 menunjukkan bahwa setelah
kebangkitanNya Yesus sering tidak dikenali.
Luk 24:16
- “Tetapi ada sesuatu yang menghalangi
mata mereka, sehingga mereka tidak dapat
mengenal Dia.”.
Yoh 20:14,15
- “(14) Sesudah berkata demikian ia
menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. (15)
Kata Yesus kepadanya: ‘Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau
cari?’ Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepadaNya:
‘Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan
meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambilNya.’”.
Yoh 21:4
- “Ketika hari mulai siang, Yesus
berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu
tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.”.
b) Mark 16:12 mengatakan
bahwa setelah kebangkitanNya, Yesus menampakkan diri ‘dalam rupa yang lain’.
Mark
16:12 - “Sesudah itu Ia menampakkan
diri dalam rupa yang lain kepada dua
orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota.”.
Catatan: perlu diingat bahwa Mark 16:9-20 termasuk bagian Kitab Suci yang diperdebatkan keasliannya.
c) Luk 24:31,36 dan Yoh 20:19,26
menunjukkan bahwa setelah kebangkitanNya Yesus bisa muncul dan lenyap dengan
tiba-tiba.
Luk 24:31,36 - “(31) Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. ... (36) Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: ‘Damai sejahtera bagi kamu!’”.Yoh 20:19,26 - “(19) Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: ‘Damai sejahtera bagi kamu!’ ... (26) Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: ‘Damai sejahtera bagi kamu!’”.
d) 1Kor 15:35-44 menunjukkan
perbedaan kwalitet antara tubuh sekarang dan tubuh kemuliaan.
1Kor 15:35-44
- “(35) Tetapi mungkin ada orang yang
bertanya: ‘Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka
akan datang kembali?’ (36) Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan,
tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu. (37) Dan yang engkau
taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak
berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain. (38) Tetapi Allah memberikan
kepadanya suatu tubuh, seperti yang dikehendakiNya: Ia memberikan kepada
tiap-tiap biji tubuhnya sendiri. (39) Bukan semua daging sama: daging manusia
lain dari pada daging binatang, lain dari pada daging burung, lain dari pada
daging ikan. (40) Ada tubuh sorgawi dan ada
tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh sorgawi lain dari pada kemuliaan tubuh
duniawi. (41) Kemuliaan matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan
kemuliaan bulan lain dari pada kemuliaan bintang-bintang, dan kemuliaan bintang
yang satu berbeda dengan kemuliaan bintang yang lain. (42) Demikianlah pula
halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan
dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. (43) Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam
kekuatan. (44) Yang ditaburkan adalah
tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah,
maka ada pula tubuh rohaniah.”.
e) Fil 3:21 menunjukkan
bahwa Yesus mempunyai ‘tubuh yang mulia’.
Fil
3:21 - “yang akan mengubah tubuh kita
yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuhNya
yang mulia, menurut kuasaNya yang dapat menaklukkan segala sesuatu
kepada diriNya.”.
Semua
orang lain yang bangkit sebelum Kristus bangkit, hanya mengalami penyatuan
kembali tubuh dengan jiwanya, tetapi tidak mengalami perubahan tubuh menjadi
tubuh kebangkitan. Karena itu, Kristus bisa disebut ‘yang sulung’ / ‘yang
pertama’ bangkit dari antara orang mati.
B) Arti kebangkitan Kristus.
1) Musuh (Iblis dan maut) sudah
dikalahkan (Kej 3:15 1Kor 15:57).
Kej
3:15 - “Aku akan mengadakan permusuhan
antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan
meremukkan tumitnya.’”.
1Kor 15:57
- “Tetapi syukur kepada Allah, yang
telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.”.
Catatan: baca konteks dari ayat ini.
a) Baik Iblis maupun maut
sebetulnya sudah dikalahkan pada waktu Yesus bangkit dari antara orang mati.
Tetapi sekarang Iblis dan maut masih diberi kesempatan untuk menakut-nakuti /
menggoda manusia. Pada kedatangan Kristus yang kedua, barulah maut dihancurkan
selama-lamanya (1Kor 15:53-55
Wah 21:4) dan Iblis dibuang ke dalam neraka (2Tes 2:8 Wah 20:10), sehingga tidak lagi bisa menggoda
kita. Ini adalah sesuatu yang sudah pasti akan terjadi, dan hal ini bahkan
diketahui dan diakui oleh setan sendiri (Mat 8:29).
1Kor 15:53-55
- “(53) Karena yang dapat binasa ini
harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus
mengenakan yang tidak dapat mati. (54) Dan sesudah yang dapat binasa ini
mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang
tidak dapat mati, maka akan genaplah firman
Tuhan yang tertulis: ‘Maut telah ditelan dalam kemenangan. (55) Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah
sengatmu?’”.
Wah 21:4
- “Dan Ia akan menghapus segala air mata
dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi;
tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala
sesuatu yang lama itu telah berlalu.’”.
2Tes 2:8
- “pada waktu itulah si pendurhaka baru
akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan
membunuhnya dengan nafas mulutNya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang
kembali.”.
Wah 20:10
- “dan Iblis,
yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang,
yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai
selama-lamanya.”.
Mat 8:29
- “Dan mereka itupun berteriak, katanya:
‘Apa urusanMu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah
Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?’”.
b) Karena itu orang kristen tidak
boleh takut kepada setan maupun kepada kematian. Bagi orang kristen kematian
bukan lagi hukuman dosa, tetapi merupakan pintu gerbang menuju surga.
2) Hutang dosa telah dibayar
lunas dan pembayarannya telah diterima oleh Allah.
a) Yesus membayar hutang dosa
kepada Allah, bukan kepada setan!
Ini
perlu ditekankan karena adanya ajaran yang mengatakan bahwa pada waktu manusia
jatuh ke dalam dosa, manusia menjadi milik setan. Karena itu Yesus mati untuk
membayar kepada setan supaya bisa mendapatkan manusia kembali.
Ini
adalah ajaran yang salah / sesat, karena pada waktu manusia berbuat dosa,
manusia berbuat dosa kepada Allah, bukan kepada setan. Karena itu pembayaran
hutang dosa jelas harus ditujukan kepada Allah. Setan sama sekali tidak berhak
menerima pembayaran hutang dosa itu!
b) Kalau pembayaran itu tidak
diterima oleh Allah, atau kalau hutang dosa itu belum lunas, maka Yesus harus
tetap ada di dalam kematian yang merupakan upah dosa (Ro 6:23). Bahwa Ia
bisa bangkit, menunjukkan bahwa pembayaran hutang itu telah diterima oleh
Allah, dan hutang dosa manusia (elect
/ orang pilihan) sudah betul-betul lunas. Karena itu, fakta bahwa Yesus sudah bangkit dari antara orang mati
menjamin keselamatan kita!
3) Menunjukkan apa yang akan
dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Kristus. Kebangkitan Kristus
merupakan pola yang akan diikuti oleh orang
yang percaya kepadaNya (Ro 6:4,5,8 1Kor 6:14
1Kor 15:20-23 2Kor 4:14 Fil 3:21
Kol 2:12).
Ro 6:4,5,8
- “(4) Dengan demikian kita telah
dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang
mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
(5) Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematianNya,
kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama
dengan kebangkitanNya. ... (8) Jadi jika kita telah mati dengan Kristus,
kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan
Dia.”.
1Kor 6:14
- “Allah, yang membangkitkan Tuhan, akan
membangkitkan kita juga oleh kuasaNya.”.
1Kor
15:20-23 - “(20) Tetapi yang benar
ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari
antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
(21) Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.
(22) Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua
orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan
dengan Kristus. (23) Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang
menjadi milikNya pada waktu kedatanganNya.”.
2Kor 4:14
- “Karena kami tahu, bahwa Ia, yang
telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan
membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan
menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diriNya.”.
Fil
3:21 - “yang
akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuhNya yang
mulia, menurut kuasaNya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada
diriNya.”.
Kol 2:12
- “karena dengan Dia kamu dikuburkan
dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut
dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.”.
4) Menunjukkan bahwa Yesus adalah Anak
Allah (Ro 1:4).
Ro 1:4
- “dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitanNya dari antara orang mati,
bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.”.
C) Yang membangkitkan Kristus.
1) Allah Bapa (Gal 1:1).
Gal 1:1
- “Dari Paulus, seorang rasul, bukan
karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus
dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia
dari antara orang mati,”.
2) Kristus sendiri (Yoh 2:19-21 Yoh 10:18
Yoh 11:25).
Yoh 2:19-21
- “(19) Jawab Yesus kepada mereka: ‘Rombak
Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.’
(20) Lalu kata orang Yahudi kepadaNya: ‘Empat puluh enam tahun orang mendirikan
Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?’ (21) Tetapi yang dimaksudkanNya dengan Bait Allah ialah tubuhNya
sendiri.”.
Perhatikan
kata-kata ‘Aku akan’ yang saya cetak dengan huruf
besar itu!
Yoh 10:18
- “Tidak seorangpun mengambilnya dari
padaKu, melainkan Aku memberikannya menurut kehendakKu sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas
yang Kuterima dari BapaKu.’”.
Yoh 11:25
- “Jawab Yesus: ‘Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa
percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,”.
Ayat-ayat
tertentu mengatakan ‘Kristus bangkit’ menggunakan kata kerja aktif.
Ro 14:9
- “Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya
Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.”.
Kata Yunani yang diterjemahkan ‘hidup kembali’ adalah EZESEN (yang berasal dari kata Yunani ZAO), suatu kata kerja aktif!
Kis
10:41 - “bukan kepada seluruh bangsa,
tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu
kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia
bangkit dari antara orang mati.”.
Kata Yunani yang diterjemahkan ‘bangkit’ berasal dari kata Yunani ANASTENAI, yang lagi-lagi merupakan kata kerja aktif.
1Tes
4:14 - “Karena jikalau kita percaya,
bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit,
maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan
dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.”.
Kata
Yunani yang diterjemahkan ‘bangkit’
adalah ANESTE, lagi-lagi merupakan kata kerja aktif.
3) Roh Kudus (Ro 8:11).
Ro 8:11
- “Dan jika Roh
Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di
dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang
mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh
RohNya, yang diam di dalam kamu.”.
John
Murray (tentang Ro 8:11): “He that ‘raised up
Jesus from the dead’ is without question the Father” [= Ia
yang ‘membangkitkan Yesus dari antara orang mati’ tak diragukan adalah sang
Bapa] - ‘The Epistle to the Romans’ (NICNT).
Catatan: kata ‘Roh’ memang tidak mungkin merupakan subyek dari kata ‘membangkitkan’ karena kata ‘Roh’ berjenis kelamin netral (neuter), sedangkan kata ‘membangkitkan’ berjenis kelamin laki-laki (masculine).
John
Murray (tentang Ro 8:11): “The text followed by
the version expressly indicates that the Holy Spirit will be active in the
resurrection - ‘through his Spirit that dwelleth in you’. Though the Father is
the specific agent in the resurrection of believers as in that of Christ, this
does not exclude the agency of the Holy Spirit. The persons of the Godhead are
co-active in the acts of redemption and will be also in the consummating act.
If we follow this textual variant, there is the further implication that the
Holy Spirit was also active in the resurrection of Christ from the dead. The
Father’s raising up of Christ is represented in this text as the guarantee that
believers will be raised up, too. There is also the suggestion that the pattern
provided by the resurrection of Christ is followed in the resurrection of
believers (cf. Eph. 1:17ff.).
Hence if the Holy Spirit is active in the resurrection of believers, it would
follow that he was also active in the resurrection of Christ. For the latter supplies
the basis and the pattern for the former.” [= Text yang diikuti oleh
versi ini secara explicit menunjukkan bahwa Roh Kudus akan aktif dalam
kebangkitan - ‘melalui RohNya yang tinggal / diam di dalam kamu’. Sekalipun
Bapa adalah agen spesifik dalam kebangkitan orang-orang percaya seperti dalam
kebangkitan Kristus, ini tidak mengeluarkan keagenan dari Roh Kudus.
Pribadi-pribadi dari Allah bersama-sama aktif dalam tindakan-tindakan penebusan
dan juga demikian dalam tindakan yang menyelesaikan / terakhir. Jika kita
mengikuti perbedaan text ini, di sana ada petunjuk implicit yang lebih jauh
bahwa Roh Kudus juga aktif dalam kebangkitan Kristus dari orang mati.
Pembangkitan Kristus oleh Bapa digambarkan dalam text ini sebagai jaminan bahwa
orang-orang percaya akan dibangkitkan juga. Disana juga ada suatu petunjuk
bahwa pola yang disediakan oleh kebangkitan Kristus diikuti dalam kebangkitan
orang-orang percaya (bdk. Ef 1:17-dst). Jadi, jika Roh
Kudus aktif dalam kebangkitan orang-orang percaya, akibatnya Ia juga aktif
dalam kebangkitan Kristus. Karena yang belakangan menyuplai dasar dan pola dari
yang lebih dulu.] - ‘The Epistle to the Romans’ (NICNT).
Kesimpulan:
kebangkitan Kristus adalah pekerjaan dari Allah Tritunggal.
D) Penyangkalan terhadap kebangkitan Yesus.
1) Yesus sebetulnya tidak
bangkit, tetapi mayatNya dicuri oleh murid-muridNya (Mat 28:11-15).
Mat
28:11-15 - “(11) Ketika mereka di tengah
jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan
segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. (12) Dan sesudah berunding
dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang
kepada serdadu-serdadu itu (13) dan berkata: ‘Kamu
harus mengatakan, bahwa murid-muridNya datang malam-malam dan mencuriNya ketika
kamu sedang tidur. (14) Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali
negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan
apa-apa.’ (15) Mereka menerima uang itu dan berbuat
seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan
ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.”.
Pandangan
ini tidak masuk akal, sebab:
a) Adanya batu besar yang menutup
kubur, meterai, dan penjagaan yang ketat (Mat 27:62-66).
Mat
27:62-66 - “(62) Keesokan harinya, yaitu
sesudah hari persiapan, datanglah imam-imam kepala dan orang-orang Farisi
bersama-sama menghadap Pilatus, (63) dan mereka berkata: ‘Tuan, kami ingat,
bahwa si penyesat itu sewaktu hidupNya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan
bangkit. (64) Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari
yang ketiga; jikalau tidak, murid-muridNya mungkin datang untuk mencuri Dia,
lalu mengatakan kepada rakyat: Ia telah bangkit dari antara orang mati,
sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari pada yang
pertama.’ (65) Kata Pilatus kepada mereka: ‘Ini penjaga-penjaga bagimu, pergi
dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya.’ (66) Maka pergilah mereka dan dengan
bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeterai kubur itu dan menjaganya.”.
Perlu
diingat bahwa pada jaman itu penjaga yang lalai dalam tugasnya menghadapi
hukuman mati (bdk. Kis 12:19
Kis 16:27).
Kis 12:19 - “Herodes menyuruh mencari Petrus, tetapi ia tidak ditemukan. Lalu Herodes menyuruh memeriksa pengawal-pengawal itu dan membunuh mereka. Kemudian ia berangkat dari Yudea ke Kaisarea dan tinggal di situ.”.Kis 16:27 - “Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.”.
Karena
itu tidak mungkin para penjaga kubur Yesus itu lalai dalam menjaga kubur
sehingga mayat Yesus bisa dicuri.
b) Kain kapan tetap ada dalam kuburan
(Yoh 20:5-7).
Yoh
20:5-7 - “(5) Ia menjenguk ke dalam, dan
melihat kain kapan terletak di tanah;
akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. (6) Maka datanglah Simon Petrus juga
menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, (7) sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak
terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan
sudah tergulung.”.
Kalau
murid-murid mencuri mayat Tuhan Yesus, pasti mereka tidak akan berlama-lama di
dalam kubur. Mereka pasti tidak akan membuka kain kapan itu di dalam kuburan,
tetapi akan membawa mayat Yesus beserta kain kapannya.
c) Selama 40 hari, berulang-ulang
Yesus menampakkan diri.
d) Murid-murid mati syahid untuk Yesus.
Kalau
murid-murid mencuri mayat Yesus, mereka pasti tahu bahwa Yesus adalah seorang
pendusta, dan tidak mungkin mereka mau mati untuk seorang pendusta.
e) Kalau memang ada pencuri yang
mencuri mayat Yesus pada waktu penjaga-penjaga sedang tertidur, dari mana para
penjaga itu tahu bahwa yang mencuri adalah murid-murid Yesus? Dan kalaupun dari
penyelidikan mereka akhirnya bisa tahu hal itu, mengapa mereka tidak berusaha
menangkap murid-murid Yesus untuk mendapatkan mayat Yesus kembali?
2) Yesus tidak bangkit, tapi
mayatNya dicuri oleh tentara Romawi / para pemimpin agama.
Pandangan ini juga tidak masuk akal, sebab:
a) Pada saat murid-murid
mengatakan bahwa Yesus sudah bangkit, pencuri mayat itu dengan mudah bisa
menunjukkan mayat Yesus, dan membuktikan bahwa Yesus tidak bangkit. Tetapi
ternyata hal ini tidak pernah mereka lakukan.
b) Selama 40 hari, berulang-ulang
Yesus menampakkan diri.
3) Yesus tidak bangkit, tetapi
sadar dari pingsanNya.
Pandangan ini juga tidak masuk akal, sebab:
a) Yesus mengalami luka-luka
berat, baik karena pencambukan, penyaliban, maupun penusukan tombak.
b) Yesus ada dalam kubur seorang
diri, tanpa makanan, minuman, obat-obatan, dan tak ada dokter atau perawat yang menolongNya. Dalam situasi
seperti ini, bagaimana mungkin Yesus justru menjadi ‘sembuh’ setelah hari yang
ke tiga?
4) Yesus tidak bangkit, tetapi
keluar dari persembunyianNya, sedangkan yang mati disalib adalah orang lain.
Pandangan ini juga tidak masuk akal, sebab:
a) Orang-orang yang membenci
Yesus tidak mungkin keliru menyalibkan orang lain, karena orang yang benci pada
seseorang pasti mengingat wajah musuhnya.
b) Murid-murid yang mencintai
Yesus juga tidak mungkin keliru mengenali Guru mereka, sehingga mereka menjadi takut setelah Yesus mati.
c) Waktu Yesus ‘keluar dari
persembunyianNya’, mayat Yesus palsu seharusnya tetap ada di dalam kubur.
Tetapi kenyataannya adalah: kubur itu kosong.
5) Yesus tidak bangkit,
murid-murid hanya mengalami halusinasi.
Pandangan
ini juga tidak masuk akal, sebab:
a) Murid-murid tidak pernah
mengharapkan kebangkitan Yesus.
b) ‘Halusinasi’ itu bisa dilihat
oleh banyak orang sekaligus.
c) Dalam ‘halusinasi’ itu Yesus
bisa bercakap-cakap dan bisa dipegang, dan juga bisa makan (Luk 24:36-43).
Luk
24:36-43 - “(36) Dan sementara mereka
bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah
mereka dan berkata kepada mereka: ‘Damai sejahtera bagi kamu!’ (37) Mereka
terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. (38) Akan tetapi
Ia berkata kepada mereka: ‘Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul
keragu-raguan di dalam hati kamu? (39) Lihatlah tanganKu dan kakiKu: Aku sendirilah
ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu
tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada padaKu.’
(40) Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kakiNya kepada
mereka. (41) Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: ‘Adakah padamu makanan di
sini?’ (42) Lalu mereka memberikan kepadaNya
sepotong ikan goreng. (43) Ia mengambilnya
dan memakannya di depan mata mereka.”.
E) Pentingnya kepercayaan pada kebangkitan Yesus.
Kepercayaan
akan kebangkitan Yesus adalah sesuatu yang sangat penting, sebab:
1) Tidak percaya pada kebangkitan
Yesus berarti sama dengan tidak percaya pada Kitab Suci / Firman Tuhan.
2) Orang yang tidak percaya pada
kebangkitan Yesus, tidak akan selamat (Ro 10:9). Karena itu, Paulus dalam
penginjilannya sangat mementingkan berita tentang kebangkitan Yesus (1Kor
15:3-4).
Ro 10:9 - “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.”.1Kor 15:3-4 - “(3) Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, (4) bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;”.
F) Hubungan antara kematian dan kebangkitan
Kristus.
Salib,
kematian dan penguburan Kristus menunjukkan kelemahan dan kekalahan. Tetapi
kebangkitan Kristus betul-betul menunjukkan kemenanganNya, dan kebangkitanNya ini
menyebabkan kematianNya mempunyai kuasa dan manfaat dalam hidup kita
(1Kor 15:14,17).
1Kor
15:14,17 - “(14) Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah
pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. ... (17) Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah
kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.”.
Karena
itu, kematian dan kebangkitan Kristus tidak boleh dipisahkan. Kitab Suci dalam
banyak bagian menyebutkan kematian dan kebangkitan Kristus sekaligus
(Ro 4:25 Ro 6:4 2Kor 13:4
Fil 3:10).
Ro 4:25 - “yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.”.Ro 6:4 - “Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.”.2Kor 13:4 - “Karena sekalipun Ia telah disalibkan oleh karena kelemahan, namun Ia hidup karena kuasa Allah. Memang kami adalah lemah di dalam Dia, tetapi kami akan hidup bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah.”.Fil 3:10 - “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitanNya dan persekutuan dalam penderitaanNya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematianNya,”.
Memang
ada bagian-bagian Kitab Suci yang hanya berbicara tentang kematian atau
kebangkitan saja. Pada saat kita melihat bagian yang hanya berbicara tentang
kematian Kristus, kita harus juga mengingat kebangkitanNya. Sebaliknya, pada
saat kita melihat bagian yang hanya berbicara tentang kebangkitan Kristus,
kita juga harus mengingat kematianNya.
Calvin: “So
then, let us remember that whenever mention is made of His death alone, we are
to understand at the same time what belongs to His resurrection. Also, the same
synecdoche applies to the word ‘resurrection’: whenever it is mentioned
separately from death, we are to understand it as including what has to do especially
with His death.” [= Jadi, marilah kita mengingat bahwa kalau hanya
disebutkan tentang kematianNya, kita harus mengartikan pada saat yang sama,
apa yang termasuk dalam kebangkitanNya. Juga ‘synecdoche’ yang sama
berlaku terhadap kata ‘kebangkitan’: kalau kata itu disebutkan terpisah dari
kematian, kita harus menafsirkan kata itu beserta apa yang termasuk dalam
kematianNya.] - ‘Institutes of the
Christian Religion’, Book II, Chapter XVI, No 13.
Contoh:
1) Ro 10:9 mengatakan bahwa
orang yang percaya bahwa Yesus sudah bangkit dari antara orang mati, akan
diselamatkan. Ini tentu tak boleh diartikan bahwa orang itu tidak perlu percaya
tentang kematian Kristus untuk menebus dosanya.
Ro 10:9
- “Sebab jika kamu mengaku dengan
mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya
dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,
maka kamu akan
diselamatkan.”.
2) Ibr 2:14 mengatakan bahwa
oleh kematianNya Yesus memusnahkan Iblis. Ini rasanya tidak cocok, dan
karenanya kata ‘kematian’ di sini harus diartikan mencakup juga akan ‘kebangkitan’
Yesus.
Ibr
2:14 - “Karena anak-anak itu adalah
anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan
mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh
kematianNya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas
maut;”.
No comments:
Post a Comment