F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Peringatan Rasul Petrus :Nubuat-Nubuat dalam Kitab Suci Tidak Boleh Ditafsirkan Sembarangan (Bagian 1)


Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M

2 Petrus 1:12-21
Karena itu aku senantiasa bermaksud mengingatkan kamu akan semuanya itu, sekalipun kamu telah mengetahuinya dan telah teguh dalam kebenaran yang telah kamu terima. Aku menganggap sebagai kewajibanku untuk tetap mengingatkan kamu akan semuanya itu selama aku belum menanggalkan kemah tubuhku ini. Sebab aku tahu, bahwa aku akan segera menanggalkan kemah tubuhku ini, sebagaimana yang telah diberitahukan kepadaku oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Tetapi aku akan berusaha, supaya juga sesudah kepergianku itu kamu selalu mengingat semuanya itu.


Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.


Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.


Pengantar

Saya tidak  pernah berhenti untuk  terperangah pada  berita-berita utama di tabloid setiap kali saya melalui pintu keluar    swalayan. Judul-judulnya tidak dapat dipercaya. Berita-berita  utama belum lama  ini melaporkan  bahwa Abraham Lincoln dahulu sempat disiumkan dari kematian selama hampir satu menit. Berita-berita utama  menyatakan bahwa  Elvis Presley masih hidup atau seorang wanita memiliki  bayi dengan   kepala seperti  monyet mencuatkan berita-berita sensasional  lainnya pada halaman depan. Kisah-kisah itu sangat sangat  menggelikan  tidak ada yang mempercayai berita-berita tersebut. Kita    lebih baik tidak menganggap serius jurnalisme semacam ini.

Penyingkapan Biblikal  demikian juga tetapi sangat jauh berbeda dari kebenaran tabloid. Penyingkapan biblikal bisa jadi serupa dalam  hal bahwa beritanya sulit  untuk dipercaya. Kita membaca campur tangan Tuhan yang ajaib dalam kehidupan manusia, akan janji-janji pengampunan dosa-dosa dan hidup kekal dalam hadirat Tuhan—semua hal yang terlalu baik untuk menjadi kebenaran. Namun demikian kebenaran Biblikal berbeda secara radikal dari kebenaran tabloid karena kebenaran Alkitab selalu benar—di masa lampau, pada masa kini, dan pada masa mendatang. Kebenaran biblikal adalah dasar bagi  hidup dan  kesalehan;  hal ini bermakna  untuk dipercayai dan  ditindaklanjuti dengan iman.

0 Nilai Agung dalam Kebangkitan Yesus Kristus – Bagian 4 Selesai


Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di  sini ,bagian 2 di sini dan bagian 3 di sini


Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M


Kesimpulan


Jika  respon kita terhadap kebangkitan Kristus sedemikian signifikannya, apa yang mencegah seseorang --yang sepenuh hati percaya kepada kebangkitan-Nya-- dari keselamatan dimana kematian, penguburan, dan kebangkitannya dijanjikan untuk diberikan? Saya percaya ada beberapa alasan mengapa beberapa orang yang percaya kepada kebangkitan tidak selamat.


Pertama, kita gagal  memahami kondisi diri kita yang sebenarnya terkait dengan kematian dan kebangkitan Kristus. Karena Yesus Kristus tidak bersalah, Anak Allah yang tanpa dosa, kematian-Nya adalah untuk kepentingan kita, dan bukan untuk dosa-dosa Yesus . Petrus menyatakannya seperti ini :

1 Petrus 2:22-25
Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

Jika Kristus tidak mati bagi dosa-dosa-Nya, tetapi untuk dosa-dosa manusia, maka pertama-tama kita harus mengakui bahwa kita adalah orang-orang berdosa, dan yang   Dia  bawa ke atas kayu salib adalah dosa-dosa kita. Dalam sebuah cara yang sangat pribadi, dosa-dosaku yang menempatkan Yesus di kayu salib.

0 Nilai Agung dalam Kebangkitan Yesus Kristus – Bagian 3


Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di  sini  dan bagian 2 di sini



Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M



Pentingnya Respon Kita Terhadap Kebangkitan Kristus



Hingga disini berangkali hanya sedikit saja hal yang baru dari apa yang telah saya katakan kepada anda. Sangat berharap  memang benar demikian. Tetapi walaupun   faktanya  ada banyak  orang yang percaya akan hal-hal yang telah saya katakan, sejumlah dari mereka tidak  benar-benar dilahirkan kembali. Percaya kepada kebangkitan Yesus Kristus saja tidak berarti menyelamatkan manusia.



Saya diingatkan akan kisah di Matius mengenai kebangkitan Yesus Kristus. Dia mengatakan kepada kita bahwa para prajurit yang menjaga kubur dimana   Yesus Kristus  telah dikuburkan sangat ketakutan oleh  kejadian-kejadian yang menyertai kebangkitan Kristus, dan  ketakutan oleh penampakan malaikat, yang menggulingkan batu penutup kubur :



Matius 28:2-4
Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati.

Walaupun hal semacam ini dialami mereka, tidak ada bukti bahwa orang-orang ini menjadi beriman kepada Kristus. Sebaliknya, mereka telah menerima bayaran, dan telah menjadi   bagian sebuah konspirasi untuk menutup-nutupi kebangkitan :

0 Nilai Agung dalam Kebangkitan Yesus Kristus – Bagian 2

Michelangelo's Last Judgement-
Ressurection of the dead

Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M


Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini



Kebangkitan Yesus Kristus Sebuah Keharusan



Kebangkitan Yesus Kristus signifikan karena  merupakan hal yang harus terjadi. Ada beberapa alasan mengapa kebangkitan  perlu terjadi, dan kita akan mempertimbangkan beberapa diantaranya dibawah ini:



(1)Kebangkitan Kristus diperlukan untuk membuktikan  Klaim Yesus Kristus   . Yesus Kristus secara nyata telah mengklaim sebagai Anak Allah, yang merupakan dasar mengapa  para pemimpin-pemimpin agama  berkonspirasi untuk membunuhnya (bandingkan dengan Yohanes 19:7). Kebangkitan merupakan bukti bahwa  Yesus Kristus yang  telah mengklaim menjadi : Anak Allah :



dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita (Roma 1:4)

0 Nilai Agung dalam Kebangkitan Yesus Kristus – Bagian 1



Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M
Signifikansi kebangkitan Yesus Kristus kerap dilewatkan atau terdistorsi oleh gereja-gereja di Amerika. Kerap kali,  perayaan peristiwa Kebangkitan Yesus Kristus lebih sebagai sebuah  ritual “keluar dari kubur,” ketimbang sebagai  sebuah ibadah dan selebrasi kebangkitan Yesus Kristus. Banyak pengkhotbah evangelikal memanfaatkan momentum ini untuk menyampaikan khotbah apologetik, berupaya memperlihatkan kebangkitan Yesus Kristus merupakan sebuah fakta sejarah—dan memang demikian adanya. Saya meyakininya,akan tetapi, dari banyak orang-orang non Kristen yang menghadiri ibadah-ibadah perayaan kebangkitan Yesus Kristus mengakui bahwa kebangkitan Kristus adalah sebuah fakta.  Hanya saja mereka tidak mengenali dan mengambil langkah berdasarkan signifikansinya atau nilai agung  yang terkandung . Untuk alasan  inilah saya menyampaikan  ulasan ini kepada orang-orang tidak percaya yang religius, yang percaya  pada fakta kebangkitan Yesus Kristus dari kematian, tetapi yang gagal  menangkap signifikasinya bagi dirinya sendiri. Saya akan berupaya untuk mendemonstrasikan signifikansi kebangkitan Kristus dengan  memfokuskan pada keunikannya, perlunya, dan pentingnya kebangkitan itu.

0 HukumTaurat Vs Dosa -Bagian 3 Selesai


freshome.com

Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini     dan bagian 2 di sini 
Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M



Kesimpulan



Kita dapat meringkas dorongan  yang terkandung didalam kata-kata Paulus  pada teks kita dengan cara ini: Adalah dosa yang jahat dan Hukum dari Tuhan adalah baik.  Memang Hukum memiliki  keterbatasan-keterbatasan dan kelemahan-kelemahannya, Hukum tidak jahat, dan Hukum tidak sama dengan dosa. Ada hubungan yang erat antara Hukum, dosa, dan kematian, tetapi Hukum dan dosa adalah hal yang sangat berbeda. Hukum itu “kudus, benar, dan baik,” sementara dosa adalah hal yang  jahat.


Mengacu pada teks kita, seperti juga dengan nas-nas firman didalam Perjanjian Lama dan Baru, fakta ini tidak  boleh dipandang sebagai pewahyuan besar bagi orang Kristen. Walau demikian memang benar banyak orang Kristen yang nampaknya telah melupakan atau mengabaikannya. Dan kita sendiri  yang setuju dengan kesimpulan Paulus secara prinsip kerap tergoda untuk menyangkalinya dalam praktek.

0 HukumTaurat Vs Dosa -Bagian 2

Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini



Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M



Kata-kata ini sungguh membingungkan. Ada sejumlah upaya untuk menjelaskan kata-kata Paulus ini. Akan tetapi dengan  merenungkannya, saya berpendapat maksud Paulus dapat dimengerti [Apapun interpretasi yang  akan anda  putuskan, yang paling konsisten dengan teks dan kata-kata  yang Paulus nyatakan, tujuan ilustrasinya jelas dan tidak dapat dibantah: dosa menyalahgunakan Hukum untuk mengakibatkan kematian Paulus] dengan sebuah   dasar yang  dapat dipercaya.

Ayat 9-11 adalah sebuah ‘misteri kematian’ versi Paulus. Paulus mengatakan kepada kita bahwa dia telah dibunuh. Paulus memberikan kepada kita semua fakta-fakta penting terkait kasus ini dan kemudian menantang kita untuk memecahkan fakta-fakta penting ini. Paulus memberikan kepada kita fakta-fakta untuk memecahkan misteri tersebut :


-Paulus sedang berbicara tentang pengalaman dirinya sendiri
-Paulus  dahulu hidup, tanpa Hukum
-Sebuah perintah khusus datang
-Perintah ini dirancang untuk memberikan hidup  kepada Paulus
-Dosa telah memperdaya Paulus
-Dosa telah meyakinkan Paulus untuk tidak mematuhi perintah Tuhan
-Dosa Paulus berakibat kematiannya
-Dosa telah membunuh Paulus

0 HukumTaurat Vs Dosa -Bagian 1

Sangat dianjurkan untuk terlebih dahulu membaca  "Pengudusan - Mustahil Dilakukan Secara Manusia!" di sini

Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M


Pengantar

Orang akan merasakan emosi-emosi yang campur aduk  terhadap Hukum Taurat (terkadang dituliskan hanya “Hukum”) ketika perihal ini dijumpai dalam  Buku Roma. Karena didalam Roma kita mendapatkan sekaligus “kabar baik” dan “kabar buruk” terkait Hukum tersebut, Pertimbangkanlah dua perspektif yang berbeda dari Hukum ini   yang diperlihatkan oleh Paulus didalam Roma :


Kabar Baik
(1)Hukum berisikan “perintah-perintah dari Tuhan”(3:2)
(2)Hukum mendefinisikan dosa dan kebenaran (7:7) dan  membawa kesaksian  akan kebenaran Tuhan dalam Kristus ( 3:21-22)
(3)Hukum diberikan untuk memberikan   hidup (7:10; lihat Imamat 18:5)
(4) Hukum itu rohani (7:14); Hukum itu kudus dan benar dan baik ( 7:12)


Kabar Buruk
(1)Mengenal Hukum itu tanpa mematuhi perintah-perintahnya hanya membuat seseorang lebih bersalah ( Roma 1:32-2:29)
(2)Hukum itu tidak dapat menyelamatkan manusia  tetapi hanya dapat menghukum manusia (Roma 3:9-20)
(3)Hukum mendatangkan murka Tuhan (4:15)
(4)Hukum datang sehingga dosa  akan bertambah ( Roma 5:20)
(5)Syarat-syarat Hukum dipenuhi oleh mereka yang berjalan didalam  Roh ( Roma 8:4)
(6)Hasrat-hasrat penuh dosa dibangkitkan oleh Hukum itu ( Roma 7:5,8)
(7)Dosa menggunakan  Hukum itu  untuk membunuh kita (Roma 7:11)

0 Pengudusan – Mustahil Dilakukan Secara Manusia! (Roma 7) – Bagian 2/2


Untuk dapat  memahami bagian akhir ini secara lebih baik, bacalah terlebih dahulu bagian 1di sini



Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M


Pelaku Kejahatan Sebenarnya Disingkapkan
(Roma 7:13-25)


Jika Hukum bukan penjahat sesungguhnya dari kisah ini, lalu apa? Pada ayat 13-25, Paulus sedang mengejar pelaku kejahatan sebenarnya dan menyingkapkannya. Dalam proses untuk menempatkan  tanggung jawab  atas tindakan jahat pada tempatnya, Paulus juga melanjutkan untuk  mempertahankan Hukum sebagai yang kudus dan baik. Ayat 13 membangkitkan sejumlah  pertanyaan dasar dalam bentuk yang sedikit berbeda. "Jika demikian, adakah yang baik itu menjadi kematian bagiku?”Esensi pertanyaan ini adalah: Baiklah, jadi Hukum secara instrinsik bukanlah hal jahat. Namun demikian Hukum bertanggungjawab pada kematian, begitu kan? Rangkuman jawaban Paulus : bahwa  pemanfaat  Hukum oleh dosa adalah  sungguh-sungguh dan benar-benar  baik  untuk  lebih  menunjukan   kematian   merupakan  bukti kejahatan dosa  yang semakin kuat.

0 Pengudusan – Mustahil Dilakukan Secara Manusia! (Roma 7) – Bagian 1/2





Photo Credit: FreeFotoUK
Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M


Pengantar

Dua ekstrem harus selalu dihindari dalam kehidupan Kristen. Pertama apa yang kerap disebut sebagai “antinomianisme” atau “libertinisme.” Pada dasarnya, kesalahan ini berpusat pada konsep bahwa hukum terbaik adalah tanpa hukum sama sekali.


Kekristenan yang Orthodoks selalu dituding  sebagai penganjur  kesesatan ini, karena keyakinan mereka bahwa manusia diselamatkan sepenuhnya tanpa upaya-upaya manusia dan sepenuhnya diatas dasar iman. Fakta buruknya  adalah: beberapa orang Kristen secara nyata-nyata telah menganjurkan ‘antinomianisme.’  Mereka meyakini bahwa karena kita tidak lagi berada dibawah hukum, tetapi dibawah anugerah (bandingkan dengan Roma 6:15 ‘Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!’), kita menjalani kehidupan  Kristen kita ‘sebagai  Roh yang memimpin kita,’ dan  hal memimpin itu terlepas sama sekali dari Alkitab  secara absolut. Tanpa pengecualian, cara ini telah menuntun pada kehidupan yang ceroboh dan penuh dengan perbuatan dosa.

0 Propaganda Melawan Kebenaran Melalui “Alkitab” Berusia “1500” Tahun

Sudah ada begitu banyak  temuan di Turki belakangan ini terkait sebuah  “Alkitab” yang diyakini ditulis dalam bahasa Aram, 1500 tahun lampau. Media muslim, demikian juga berbagai kanal media barat, dengan cepat menerkam berita ini, mengklaim Alkitab ini berisikan ayat-ayat yang dikaitkan dengan  Yesus Kristus, dimana Kristus memprediksikan kedatangan Muhammad. Tidak ada kanal media yang telah mempublikasikan sebuah faksimili yang bersikan ayat-ayat ini.
“Alkitab” ini ditulis pada media kulit dengan huruf-huruf emas. Gambar  ini adalah sampul depan yang memperlihatkan inskripsi-inskripsi dalam bahasa Aramik dan   gambar sebuah salib.


Bagi siapapun penutur asli  bahasa Assyria modern (juga dikenal neo Aramik), dan bahasa inilah yang menjadi bahasa umum Assyria saat ini, inskripsi ini dengan mudah dapat dibaca. Pada bagian paling bawah dari inskripsi tersebut, bagian yang paling jelas terlihat dari foto-foto yang dipublikasikan, berbunyi sebagai  berikut:

0 Teori-Teori Palsu Penentang Kebangkitan Yesus Kristus (Bagian 4 Selesai)


Bacalah terlebih dahulu bagian sebelumnya yang bertajuk :Teori-Teori Palsu Sekitar Kebangkitan Yesus : Dia Hanya Pingsan, Tidak Mati , bagian 2 di sini dan bagian 3 di sini



Teori Pencurian
Definisi Teori


Para murid Yesus telah mencuri   jasadnya dan telah mengklaim bahwa Dia telah bangkit.

Matius 28:11-15 “Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa." Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.

0 Teori-Teori Palsu Penentang Kebangkitan Yesus Kristus (Bagian 3)


Bacalah terlebih dahulu bagian sebelumnya yang bertajuk :Teori-Teori Palsu Sekitar Kebangkitan Yesus : Dia Hanya Pingsan, Tidak Mati dan bagian 2 di sini


Teori  Kebangkitan Spiritual
Definisi Teori


Ini adalah pandangan yang menyatakan bahwa  kebangkitan Kristus bukan merupakan kebangkitan jasmani. Para penentang dengan teori ini menyatakan bahwa tubuh Kristus tetap berada didalam kubur dan kebangkitan Yesus yang sesungguhnya  bersifat spiritual. Teori ini hanya menjelaskan seperti ini untuk menggambarkan kebenaran kebangkitan spiritual.

Sanggahan

Perhatikan apa  yang dikatakan William Craig  dalam bukunya yangberjudul “Knowing the Truth About Resurrection, Our Response to the Empty Tomb”:

0 Apakah Hyper Calvinisme Itu? (3 Selesai)


Anda harus membaca bagian 1  di sini  dan bagian 2 di sini terlebih dahulu untuk  dapat memahami bagian  terakhir ini

3.Penolakan pada Tawaran Injil. Tipe-3 hyper Calvinisme  didasarkan pada penyangkalan bahwa Injil mengajukan “tawaran”  Kristus, keselamatan, atau belas kasihan terhadap mereka yang tidak dipilih. Alternatif atas pandangan ini pada dasarnya menyangkal bahwa penawaran belas kasih  Tuhan adalah cuma-cuma dan universial. Untuk sebuah diskusi yang sangat baik terkait hal ini, bacalah “The Free, Offer of the Gospel,” oleh John Murray dan Ned B. Stonehouse ( artikel ini juga tersedia di website  Orthodox Presbyterian Church)


Jika hyper Calvinis di Inggris cenderung pada orang-orang Baptis, di Amerika hal yang sama terjadi pada jemaat-jemaat Presbiterian. Jemaat hyper Calvinist paling terkenal di Amerika adalah Protestant Reformed Churches (PRC). Mereka menyangkal bahwa ada “penawaran” sejenis (dalam makna sebuah tawaran yang  diajukan atau penawaran umum atau proposal belas kasih Tuhan) dalam berita injil. Mereka menyangkal bahwa mereka adalah hyper Calvinis, karena mereka bersikukuh bahwa hanya hyper Calvinisme dalam ragamnya yang menyangkal panggilan injil (Tipe-1 diatas)

0 Apakah Hyper-Calvinisme Itu? (2)


thegospelcoalition.org
Anda harus membaca bagian 1  di sini terlebih dahulu untuk  dapat memahami bagian 2


Posisi Hyper Calvinis pada  titik ini  sama dengan penolakan pada hal yang paling esensi dari 2 Korintus 5:20 :”Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.” Seluruh kekuatan  injil, secara tepat  digambarkan untuk  menyampaikan sebuah tawaran (dalam pengertian  sebuah   penawaran umum, atau sebuah  tawaran yang  dapat  didengar dan dilihat  untuk diterima, atau sebuah lamaran) damai dan belas kasih Tuhan kepada semua yang datang karena mendengarnya. Bahasa yang digunakan rasul Paulus bahkan lebih kuat, menyatakan pemberita injil sejati memohon kepada  orang-orang berdosa agar diperdamaikan dengan Tuhan—atau lebih baik dia berdiri “ pada posisi Kristus,” sehingga melakukan pembelaan bagi orang-orang berdosa. Hyper Calvinisme pada intinya menyangkal atau menolak konsep tanggung jawab manusia, dan oleh sebab itu pasti melenyapkan pembelaan yang seperti apapun juga, hal ini  berakibat pada sebuah penyampaian injil yang tidak akurat.

Mari kira periksa satu-persatu dari lima variasi hyper  Calvinisme


1. Penyangkalan panggilan Injil.  Jenis  hyper Calvinisme  pertama dan paling ekstrim  menolak bahwa panggilan-panggilan injil pada semua orang berdosa untuk bertobat dan beriman. Panggilan injil (undangan untuk datang kepada Kristus agar selamat—Wahyu 22:17; Matius 11:28-29; Yesaya 45:22; 55:1-7) disangkal ditawarkan kepada semua manusia, hanya  ditawarkan untuk yang  dipilih.

0 Apakah Hyper-Calvinisme Itu?



Preaching the Gospel
Oleh: Phillip R. Johnson

Yehezkiel 33:11
Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?


Hyper-Calvinisme, sederhananya dikatakan sebagai sebuah doktrin yang menekankan kedaulatan Tuhan untuk meniadakan tanggungjawab manusia. Menyebut hal ini “hyper-Calvinisme” adalah sebuah nama atau istilah yang tidak tepat. Doktrin ini sebenarnya sebuah penolakan terhadap Calvinisme yang historis. Hyper-Calvinisme mensyaratkan sebuah penyangkalan akan apa yang diajarkan  baik dalam Kitab suci dan pernyataan-pernyataan keyakinan  utama Calvinistik, sebagai  gantinya adalah sebuah  gagasan kedaulatan Tuhan yang tidak seimbang dan tidak bersumber pada Alkitab.


Hyper-Calvinisme memiliki sejumlah cita rasa, sehingga doktrin  ini  tidak memiliki definisi yang sederhana dan ringkas. Berikut ini adalah sejumlah definisi  Hyper Calvinisme untuk dipertimbangkan. Saya akan memberikan komentar secara ringkas  atas definisi-definisi tersebut dan kemudian akan memberikan sebuah definisi yang lebih komprehensif:

0 Teori-Teori Palsu Penentang Kebangkitan Yesus Kristus (Bagian 2) : Orang yang Menampakan Diri adalah Seseorang Yang Diserupakan dengan Yesus


Pemunculan Yesus di jalan menuju Emaus-farmvin.org
Bacalah terlebih dahulu bagian sebelumnya yang bertajuk :Teori-Teori Palsu Sekitar Kebangkitan Yesus : Dia Hanya Pingsan, Tidak Mati



Oleh : J. Hampton Keathley, III, Th.M

Kondisi-Kondisi  dan Fakta-Fakta Salib



Yohanes 19:31-35 “Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya.”



Markus 15:43-45 “Karena itu Yusuf, orang Arimatea, seorang anggota Majelis Besar yang terkemuka, yang juga menanti-nantikan Kerajaan Allah, memberanikan diri menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka ia memanggil kepala pasukan dan bertanya kepadanya apakah Yesus sudah mati. Sesudah didengarnya keterangan kepala pasukan, ia berkenan memberikan mayat itu kepada Yusuf.


Kondisi-kondisi dan fakta-fakta ini membuktikan Yesus telah mati. Dia mati   berdasarkan penilaian para prajurit, berdasarkan penilaian Pilatus, berdasarkan penilaian orang-orang Yahudi yang meminta   penjaga untuk ditempatkan di kuburan, dan dalam penilaian para perempuan yang pergi ke kubur untuk persiapan  jasad   yang harus dilakukan dengan membaluri rempah-rempah pada jasad Yesus.

0 Teori-Teori Palsu Penentang Kebangkitan Yesus Kristus (Bagian 1)


Penguburan Yesus Kristus

Oleh : J. Hampton Keathley, III, Th.M



Pengantar



Philip Schaff, sejarahwan besar menuliskan, “maksud sejarahwan bukan  untuk merekonstruksi sebuah sejarah dari ide-ide yang telah dibangun sebelumnya dan menyesuaikannya dengan kesukaan kita, tetapi untuk  mereproduksi sejarah dari bukti terbaik dan membiarkan sejarah untuk berkata bagi dirinya sendiri.” Terkait bermacam-macam teori manusia yang berupaya untuk menjelaskan  kejadian kebangkitan, Josh McDowell, yang telah melakukan serangkaian investigasi yang luar biasa pada kebangkitan dan keunikan-keunikan Alkitab, menulis :


Banyak teori-teori yang telah diajukan, berupaya untuk memperlihatkan kebangkitan Yesus Kristus merupakan sebuah  penipuan. Saya percaya  kebanyakan orang yang  muncul dengan teori-teori ini  pasti memiliki dua buah otak—satu diantaranya telah hilang, dan  otak satunya lagi berupaya menemukan  otak yang hilang itu. Sejarahwan-sejarahwan  pasti menjadi anti historis dengan menciptakan  sejumlah ide-ide mereka sendiri ( The Ressurection  Factor,p.76).

0 [Pelajaran 3] Yusuf : Seorang Pria Beriman 3: Tuhan Memaksudkannya Untuk Kebaikan


Yusuf dari Budak Menjadi
Penguasa

Bacalah terlebih dahulu bagian sebelumnya :  Apakah Ketekunan Orang Percaya Itu?  [Pelajaran 1] Yusuf : Seorang Pria Yang Beriman 1 :Menanggapi Penolakan, dan bagian dua  tentang Yusuf di sini


Oleh : Melanie Newton



Ini adalah bagian akhir studi tentang Yusuf terkait topik ini



Kejadian 42-45; 50:15-22


Latar Belakang


Mimpi mengerikan Firaun  telah menjadi kenyataan: sebuah bencana kelaparan yang  dahsyat  melanda  bumi,  dengan  perdana menteri Firaun yang  bijak, telah mempersiapkan negerinya untuk menghadapi kehancuran yang sedang datang, dan Mesir adalah negara yang melimpah. Kembali ke Kanaan, keluarga Yusuf mengalami kelaparan. Saudara-saudaranya ( kecuali Benyamin) melakukan perjalanan untuk membeli bahan pangan. Lebih dari 20 tahun telah berlalu sejak mereka menjebloskan Yusuf ke sebuah lubang dalam yang sempit. Yusuf kini hidup sebagai seorang  berpakaian dan berbicara sebagai orang  Mesir, dan saudara-saudaranya putus asa tidak mengenali dia selagi mereka berdiri dihadapannya, seorang pejabat yang sangat berkuasa, memohon untuk mendapatkan makanan.   Tetapi Yusuf mengenali mereka. Orang  hanya dapat membayangkan keterkejutannya selagi dia melihat mereka. Dia harus mengetahui, tanpa mengungkapkan identitasnya,  apakah mereka masih membenci dirinya atau  telah menyesali bersedih atau bersalah atas perbuatan-perbuatan jahat mereka. Dia harus tahu jika orang-orang brutal ini telah berubah dalam pikiran dan hatinya. Yusuf memutuskan untuk menguji mereka secara keras, karena situasi yang menyakitkan cenderungan untuk menyingkapkan karakter seseorang yang sesungguhnya.

0 Profesor Daniel Wallace Menjelaskan Penemuan Fragmen Injil Markus dan Papiri Biblikal Lainnya


Under the supervision of curator, Thomas Lannon, we visited the library on Thursday, August 2, to prepare the three manuscripts for photography. This task involves counting leaves, lines, and columns; determining contents; documenting material (papyrus, parchment, or paper), measuring dimensions, and many other minutiae. It usually takes 2–3 hours to prepare one manuscript this way....  Altogether, we photographed 600 pages of text. The manuscripts are codex 2421 (NYPL Ms. 125), a thirteenth century minuscule (two leaves) containing portions of John 17 and 18; lectionary 175 (NYPL Ms. 103), a fifteenth century manuscript of select readings from the New Testament used in the Orthodox liturgy; and lectionary 956 (NYPL Ms. 102), another fifteenth century manuscript of New Testament selections. We brought with us two Graz Travellers Conservation Copy Stands (CSNTM may be the only institute in the world with two of these; they are designed in Austria specifically to photograph ancient, rare, and fragile manuscripts), two Canon EOS 1Ds Mark III 21 megapixel cameras, several computers, light panels, hard drives, wedges to hold the manuscripts in place, and all sorts of paraphernalia needed to do the job right.- CNSTM.org

Berikut ini adalah terjemahan trasnkrip wawancara yang dilakukan oleh Hugh Hewitt dengan Profesor Daniel Wallace. Inisial HH adalah Hugh Hewitt dan DW adalah Daniel Wallace. Selamat membaca dan menikmatinya.

HH: Saya sangat senang untuk melakukan  sebuah perbincangan dengan Profesor Daniel Wallace. Dia adalah seorang professor Perjanjian Baru di DallasTheological Seminary. Dia   meraih B.A dari  Biola University, dan Profesor Wallace, selamat datang, terimakasih  untuk meluangkan waktunya bersama kami malam ini


DW: Ya, terimakasih banyak. Merupakah kehormatan  tampil di acara anda.


HH: Saya harus mengatakan kepada anda, profesor, anda telah membuat banyak kepala tercengang ketika anda memberikan paparan dalam debat anda baru-baru ini dengan Bart Ehrman tentang sebuah manuskrip, atau fragmen atau sebuah manuskrip terkait Injil Markus. Saya tahu bahwa anda memiliki  restriksi-restriksi akademik pada apa yang dapat dan tidak dapat dikatakan, tetapi dapatkah anda katakan kepada  pemirsa apakah yang boleh diungkapkan mengenai hal tersebut?

0 [Pelajaran 2] Yusuf : Seorang Pria Beriman 2: Diuji Melalui Godaan


credit: cosmo.ph

Oleh : Melanie Newton


Kejadian 39-41


Melalui kesulitan yang menyiksa, Yusuf  memilih untuk mempercayakan dirinya kepada Tuhan dengan segala hal yang sedang terjadi pada dirinya kala itu. Oleh karena itulah, dia  mampu melanjutkan kehidupannya, berupaya untuk melakukan hal terbaik dalam setiap hal yang diminta dari dirinya. Upaya-upayanya telah diberkati  oleh Tuhan dan telah diperhatikan oleh Potifar, yang pada akhirnya mempercayakan kepada Yusuf setiap hal kedalam tangan Yusuf. Kemudian,  ketika Yusuf dihormati dengan kuasa dan otoritas, dia dalam paksaan diperhadapkan dengan godaan.

Studi Hari Pertama

  1. Baca Kejadian 39:1-19. Gambarkanlah keadaan-keadaan sulit yang dialami Yusuf. 
  2. Jenis konflik-konflik emosi apakah yang dihadapi Yusuf dalam bayangan anda selagi dikejar  oleh keinginan isteri Potifar yang tak bisa ditolak hari demi hari?
  3. Bagaimana Yusuf menghadapi godaan rayuan ini?
  4. Bagaimana respon Yusuf mendemonstrasikan sikapnya :

    • Terhadap dosa?
    • Terhadap Tuhan?
    • Terhadap mereka yang percaya kepadanya?

0 “Apakah Alkitab Menginstruksikan Kita Untuk Memiliki Iman Seperti Anak-Anak?”


Jawab : Tak perlu dipertanyakan,  iman adalah esensi kehidupan Kristen. Iman adalah hal yang diserukan diseluruh Alkitab dan dihadirkan sebagai keharusan mutlak. Faktanya, “tanpa iman, tidak mungkin untuk berkenan kepada Tuhan” (Ibrani 11:6). Keseluruhan bab pada Ibrani 11 berkisah tentang iman dan mereka yang memiliki iman. Iman adalah pemberian  cuma-cuma dari Tuhan, sebagaimana kita lihat dalam Efesus 2:8-9 dan bukan sesuatu yang muncul  dengan kekuatan kita sendiri. Semua orang Kristen telah menerima karunia iman dan iman adalah bagian dari perisai Tuhan—tameng yang melindungi diri kita dari “panah –panah api si jahat” (Efesus 6:16).

Bertentangan dengan opini populer, Alkitab tidak pernah mendorong kita untuk memiliki iman “seperti  anak-anak”, tidak juga  Alkitab mendorong kita untuk percaya sebagaimana anak-anak percaya. Kerap disalahpahami adalah Matius 18:2-4, dimana Yesus berkata bahwa kita harus “menjadi seperti anak-anak kecil” sebab seorang anak kecil adalah “yang terbesar didalam kerajaan surga,” dan kecuali kita berubah menjadi seperti  anak-anak kecil, kita tidak akan memasuki kerajaan surga. Yesus telah mengatakan hal-hal ini  menanggapi pertanyaan murid-murid, “Siapakah yang terbesar didalam kerajaan surga?”(ayat 1). Tidak ada diskusi iman dalam nas ini.  Sebaliknya, Yesus mendorong kita untuk mendapatkan kerendahan hati seorang  anak yang  tak sedikitpun memiliki ambisi, kebanggaan, dan kesombongan. Anak-anak   memiliki karakteristik rendah hati dan dapat diajar.

0 [Pelajaran 1] Yusuf : Seorang Pria Yang Beriman 1 :Menanggapi Penolakan

Bacalah terlebih dahulu bagian sebelumnya :  Apakah Ketekunan Orang Percaya Itu?


Oleh : Melanie Newton


Kejadian 37;39:1-6


Latar Belakang

Terminologi atau istilah Patriakh merujuk kepada bapak atau pemimpin pria dari sebuah keluarga atau suku. Ketika istilah ini digunakan didalam studi-studi Alkitab, biasanya merujuk kepada tiga karakter utama didalam  Kejadian 12-50: Abraham, Ishak, dan Yakub. Dibawah arahan Tuhan, Abraham pergi meninggalkan Ur di Mesopotamia, beserta budayanya dan kenyamanan-kenyamanan, pergi ke  negeri Kanaan. Kehidupan para Patriakal semi nomaden. Para  patriakh berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, mencari tanah penggembalaan  dan air bagi ternak mereka. Mereka mempertahankan kesehatan  mereka dengan  ternak dan  benda-benda yang bisa dipertukarkan seperti perak,emas dan kemah-kemah.


Melalui Abraham dan keturunan-keturunannya, Tuhan telah mulai membangun sebuah umat  kepunyaannya sendiri. Kovenan atau perjanjian Abrahamik berisikan banyak perjanjian yang berharga: Abraham akan memiliki keturunan yang besar jumlahnya; keturunan-keturunanya akan  memiliki tanah Kanaan; dan Mesias akan datang  pada suatu  hari dari  keturunannya. Janji-janji ini diteruskan kepada Ishak dan kemudian kepada Yakub. Anak-anak Yakub membentuk nekleus atau cikal bakal 12 suku Israel.

0 Apakah Ketekunan Orang Percaya itu?


Endurance-alive.com

Kita  hidup didalam sebuah dunia dimana menurut Yesus kita tak terelakan akan menghadapi masalah ( Yohanes 16:33 :” Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."). Beberapa  ujian dan kesengsaraan pada dasarnya berasal dari kehidupan di dunia yang telah jatuh dalam dosa dan hal ini umum dialami oleh  manusia. Beberapa masalah merupakan kejadian unik beragam yang menimpa anak Tuhan yang  tinggal di dunia orang  yang tidak percaya. Beberapa ujian merupakan  hal internal—jenis yang digambarkan “Roma 7”- ketika kita merindukan untuk bertumbuh didalam anugerah,namun  mendapatkan dosa  masih bercokol kuat didalam diri kita. Apapun jenis pergumulan yang kita hadapi, kita membutuhkan sebuah pengharapan yang aman sehingga  kita dapat “bergantung disana” sepanjang masa bertumbuh didalam anugerah.


Pada Ibrani 6:19 pengharapan disebut sebuah “jangkar bagi jiwa.” Itu  merupakan  sebuah penggambaran yang menakjubkan,  gambaran sebuah jangkar atau sauh memberikan keamanan dan stabilitas  bagi sebuah kapal di tengah-tengah  sebuah badai. Seperti  itulah pengharapan bagi kita, bahkan lebih lagi.

0 Apakah Maksudnya Bahwa Yesus adalah Penulis dan Penyempurna Iman Kita ( Ibrani 12:2)?


Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.(Ibrani 12:2)


Let us fix our eyes on Jesus, the author and perfecter of our faith, who for the joy set before him endured the cross, scorning its shame, and sat down at the right hand of the throne of God..
(Ibrani 12-2- NIV)


looking to Jesus, the founder and perfecter of our faith, who for the joy that was set before him endured the cross, despising the shame, and is seated at the right hand of the throne of God. (Ibrani 12:2-ESV)


Jawab : Yesus digambarkan sebagai penulis dan penyempurna, atau penuntas iman kita dalam Ibrani 12:2. Seorang penulis  adalah seorang pencipta  atau  kreator, seperti halnya pada  sebuah teori atau rencana. Kata  Yunani yang diterjemahkan “Penulis” dalam Ibrani 12:2 dapat juga berarti kapten, pemimpin utama atau pangeran. Kisah Para Rasul 3:15 menggunakan kata yang sama :”Dan telah membunuh Pangeran kehidupan, yang telah Tuhan bangkitkan dari kematian; dimana kami adalah saksi” (KJV), sementara NIV dan ESV menggunakan kata “ penulis- author.” Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa Kristus adalah pembangkit iman  kita yang didalam kita Dia memulainya, mengarahkan  iman seperti  seorang kapten  yang mengemudikan  sebuah kapal,dan memimpinnya dan merawatnya sebagai seorang raja yang memimpin dan merawat rakyatnya.

0 Iman Vs Takut- Apa Kata Alkitab?


Jawab : Iman dan takut tidak dapat hadir secara bersamaan.  Iman digambarkan dalam Ibrani 11:1 sebagai menjadi “pasti akan apa yang tidak dapat kita lihat.” Iman adalah sebuah keyakinan absolut  bahwa Tuhan secara konstan bekerja dibalik semua situasi dalam setiap area kehidupan kita, bahkan ketika tidak ada bukti nyata yang dapat disaksikan. Pada sisi lain, takut,pada dasarnya  adalah ketidakpercayaan atau percaya yang lemah. Saat tidak percaya, kita  mengandalkan pikiran-pikiran kita, takut menguasai emosi-emosi kita.


Keterlepasan kita dari takut dan kuatir didasarkan pada iman, yang sangat bertolak  belakang dengan ketidakpercayaan. Kita harus memahami bahwa iman bukan sesuatu yang dapat kita hasilkan dari dalam diri kita sendiri. Iman adalah sebuah pemberian cuma-Cuma (Efesus 2:8-9 “
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah) dan  iman digambarkan sebagai sebuah buah (atau  karakteristik) yang dihasilkan didalam kehidupan kita oleh Roh Kudus ( Galatia 5:22).

0 Buatlah Sebuah Perjanjian yang Baru Bersamaku: Kita Akan Menyelesaikannya Didalam Iman



Memperlakukan berakhirnya tahun 2012 seperti berakhirnya kehidupanmu.Kemudian anda  menjadi begitu amat senangnya bahwa anda  bisa memulai sebuah hidup yang baru esok hari-hari ini.
Bagi beberapa dari kita, tak hanya berakhirnya tahun 2012, tetapi demikian juga dengan sebuah kehidupan pelayanan. Ketika jam berdentang menunjukan tengah malam, saya akan menyerahkan kepemimpinan senior Gereja Baptis Bethlehem kepada Jason Meyer  (dengan diliputi penuh pengucapan syukur karena kebaikan Tuhan). Saya masih tetap   bertugas hingga 31 Maret 2013, tetapi secara efektif, masa kepemimpinanku  berakhir. Sehingga tidak  hanya saya harus memulai sebuah kehidupan  baru  untuk  hari esok (sebagaimana telah dimasuki), saya harus memulai sebuah era baru kehidupan (sebagaimana yang sedang dijalani saat ini).


Berikut ini adalah apa yang saya khotbahkan untuk diriku sendiri, dan untuk anda juga, jika anda ingin mendengarkannya: pelayanan-pelayanan dan kehidupan yang panjang dan efektif dapat berakhir dengan sangat buruk. Jangan biarkan hal ini terjadi. Selesaikanlah dalam iman.

Saya hanya mengambil satu contoh, Asa, raja Yehuda, yang memerintah dari 911 hingga 870 SM.  Dia telah memulainya dengan sangat baik. Dia menjalaninya dengan baik. Dan dia telah mengakhirinya dalam  ketidakpercayaan yang bodoh. Hal itu memang terjadi. Kisah ini diceritakan dalam 2 Tawarikh 14-16. Buatlah Perjanjian denganku, oleh anugerah, tidak akan dibiarkan hal semacam itu terjadi.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9