Bacalah terlebih dahulu bagian sebelumnya yang bertajuk :Teori-Teori Palsu Sekitar Kebangkitan Yesus : Dia Hanya Pingsan, Tidak Mati dan bagian 2 di sini
Teori
Kebangkitan Spiritual
Definisi Teori
Ini adalah pandangan yang menyatakan bahwa kebangkitan Kristus bukan merupakan kebangkitan jasmani. Para penentang dengan teori ini menyatakan bahwa tubuh Kristus tetap berada didalam kubur dan kebangkitan Yesus yang sesungguhnya bersifat spiritual. Teori ini hanya menjelaskan seperti ini untuk menggambarkan kebenaran kebangkitan spiritual.
Definisi Teori
Ini adalah pandangan yang menyatakan bahwa kebangkitan Kristus bukan merupakan kebangkitan jasmani. Para penentang dengan teori ini menyatakan bahwa tubuh Kristus tetap berada didalam kubur dan kebangkitan Yesus yang sesungguhnya bersifat spiritual. Teori ini hanya menjelaskan seperti ini untuk menggambarkan kebenaran kebangkitan spiritual.
Sanggahan
Perhatikan apa yang dikatakan William Craig dalam bukunya yangberjudul “Knowing the Truth About Resurrection, Our Response to the Empty Tomb”:
Perhatikan apa yang dikatakan William Craig dalam bukunya yangberjudul “Knowing the Truth About Resurrection, Our Response to the Empty Tomb”:
“Kita harus melihat secara jernih bahwa kebangkitan hanya dapat menjadi dampak-dampak positif secara teologia sejauh kebangkitan itu berkaitan dengan kenyataan sejarah. Sementara itu banyak teolog yang mungkin melihat hal itu sebagai sebuah keyakinan kuno yang tidak memiliki pengharapan, orang yang berada di jalanan mengetahui hal ini dengan benar. Akal sehatnya mengatakan kepadanya bahwa tidak ada dasar mengapa seorang manusia yang mati harus menentukan eksistensinya pada hari ini, dan saya setuju dengannya. Sekali pengajaran-pengajaran doktrinal dilepaskan dari kenyataan-kenyataan historis, kita memasuki arena mitos. Dan pada dasarnya tidak ada alasan yang baik untuk lebih menyukai mitos-mitos Kristen daripada mitos-mitos lainnya atau, karena hal itu, filsafat-filsafat sekular. Kebangkitan satu-satunya yang nyata bagi kehidupan kita hari ini jika kebangkitan itu adalah sebuah peristiwa sejarah yang nyata.”(introduction, hal.xiii).
Sebuah jasad fisik menghilang dari kubur. Jika kebangkitan hanyalah sebuah kebangkitan spiritual, maka apa yang terjadi dengan jasadnya? Sejarah memperlihatkan ada sebuah jasad disana dan menghilang. Musuh-musuh Kristus tidak pernah dapat untuk memperlihatkan tubuhnya dan juga tidak pernah mematahkan bukti kebangkitan.
Catatan-catatan
kebangkitan tidak disajikan dalam bahasa parabolik atau simbolik, tetapi sebagai fakta nyata.
Yohanes 20 dipenuhi dengan apa yang oleh
ahli tata bahasa Yunani disebut kalimat-kalimat dalam bentuk present tense yang tajam untuk menekankan kenyataan historis
pada berita Injil.
Catatan
dalam injil menyatakan bahwa Dia telah dijamah dan dipegang, bahwa Dia memiliki
sebuah tubuh, dan bahkan dia makan bersama dengan murid-murid.
Lukas 24:30-31, 41-43 dst
Waktu Ia
duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu
memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata
mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka…
(41) Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.
Yohanes 21:12-14
Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
1 Korintus 15 mengajarkan kita bahwa Kristus tidak hanya bangkit, tetapi Dia telah bangkit beserta tubuh jasmaniah. Dia telah memiliki tubuh yang telah dimuliakan yang memiliki kapasitas-kapasitas unik. 1 Korintus 15:44 menyebutnya sebagai sebuah tubuh rohani, tetapi tubuh rohani itu, walau demikian juga merupakan tubuh jasmaniah. Perhatikan fakta-fakta berikut ini mengenai tubuh Kristus:
(41) Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.
Yohanes 21:12-14
Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
1 Korintus 15 mengajarkan kita bahwa Kristus tidak hanya bangkit, tetapi Dia telah bangkit beserta tubuh jasmaniah. Dia telah memiliki tubuh yang telah dimuliakan yang memiliki kapasitas-kapasitas unik. 1 Korintus 15:44 menyebutnya sebagai sebuah tubuh rohani, tetapi tubuh rohani itu, walau demikian juga merupakan tubuh jasmaniah. Perhatikan fakta-fakta berikut ini mengenai tubuh Kristus:
- Dia dapat tampil dalam bentuk-bentuk berbeda (Markus 16:12 “Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota.”)
- Dia dapat makan walau hal itu tidak diperlukan untuk kelangsungan hidupnya (Lukas 24:30)
- Dia dapat muncul dan menghilang dan dapat menembus melalui obyek-obyek padat (Yohanes 20:19,26)
- Dia dapat berlalu dalam sekejab dari satu tempat ke tempat lainnya (Lukas 24:31).
Filipi 3:21 memperlihatkan bahwa tubuh-Nya mulia dan unik, tetapi walau demikian,masih sebuah tubuh yang kelak seperti inilah tubuh kita akan diubah. Sehingga, itu adalah tubuh spiritual, dimuliakan, dan tetap sebuah tubuh jasmani dengan tulang dan daging.
Selanjutnya : Teori Pencurian, Teori Kubur yang Tak Dikenal
False Theories Against the Ressurection of Christ| diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment