Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini dan bagian 2 di sini
Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M
Pentingnya Respon Kita Terhadap Kebangkitan Kristus
Hingga disini berangkali hanya sedikit saja hal yang baru dari apa yang telah saya katakan kepada anda. Sangat berharap memang benar demikian. Tetapi walaupun faktanya ada banyak orang yang percaya akan hal-hal yang telah saya katakan, sejumlah dari mereka tidak benar-benar dilahirkan kembali. Percaya kepada kebangkitan Yesus Kristus saja tidak berarti menyelamatkan manusia.
Saya diingatkan akan kisah di Matius mengenai kebangkitan Yesus Kristus. Dia mengatakan kepada kita bahwa para prajurit yang menjaga kubur dimana Yesus Kristus telah dikuburkan sangat ketakutan oleh kejadian-kejadian yang menyertai kebangkitan Kristus, dan ketakutan oleh penampakan malaikat, yang menggulingkan batu penutup kubur :
Matius 28:2-4
Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati.
Walaupun hal semacam ini dialami mereka, tidak ada bukti
bahwa orang-orang ini menjadi beriman kepada Kristus. Sebaliknya, mereka telah
menerima bayaran, dan telah menjadi
bagian sebuah konspirasi untuk menutup-nutupi kebangkitan :
Matius 28:12-13, 15
Dan
sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan
sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu. dan berkata: "Kamu harus
mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika
kamu sedang tidur.
Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan
ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
Kebangkitan Kristus bukan semata sebuah fakta, yang dapat dipandang secara gampangan—kebangkitan adalah
sebuah soal kehidupan atau kematian
kekal. Kebangkitan bukan semata sebuah fakta untuk dipercayai atau ditolak,
kebangkitan adalah sebuah fakta yang
mana tanggapan kita akan menentukan
destini kekal kita. Kebangkitan Yesus Kristus
merupakan sebuah titik pemisah
krusial dalam Perjanjian Baru. Kebangkitan merupakan sebuah peristiwa dengan sejumlah perubahan penting namun jarang
dipertimbangkan. Disini saya hendak
mengulas dua
perubahan yang merupakan hasil dari kebangkitan Yesus Kristus. Hal –hal
ini akan menjadi perhatian utama bagi mereka yang tidak sungguh-sungguh orang-orang Kristen yang dilahirkan kembali,
namun yang secara keliru mendapatkan kebangkitan sebagai sebuah sumber
pengharapan.
Pada perayaan
natal kita cenderung untuk berpikir akan perubahan besar yang berlangsung ketika
Yesus telah datang ke dunia dalam wujud
manusia, dalam inkarnasi-Nya sebagai bayi didalam palungan Bethleham. Akan
tetapi, jarang kita memikirkan
perubahan-perubahan [Pada Yakobus 1:17 kita diberitahukan bahwa pada Tuhan tidak ada “. . . tidak ada perubahan atau bayangan
karena pertukaran.” Poinnya disini bahwa
Tihan tidak berubah dalam karakter-Nya. Tidak ada kebimbangan, sebagaimana
umumnya pada manusia (bandingkan dengan Yakobus 1:6-8). Sementara Tuhan tidak berubah,
pada prinsipnya,dalam Dia berurusan dengan manusia (sebagai contoh, Dia selalu
berurusan dengan manusia melalui anugerah,dan melalui sarana-sarana iman), Dia
memang berubah dalam sejumlah hal utama
didalam dia berurusan dengan manusia. Kedua
hal ini perlu dan sah untuk memberikan perhatian pada perubahan-perubahan itu yang merupakan
sebuah akibat dari kebangkitan Yesus Kristus] yang terjadi pada
kebangkitan dan kenaikan Yesus Kristus. Kita membuat pembedaan mental
antara era Perjanjian Lama dan era
Kristus, yang jarang untuk diamati, tetapi memliki dampak signifikansi yang
besar. Izinkan saya untuk menarik perhatian anda kepada perubahan-perubahan yan
telah terjadi sebagai akibat kebangkitan Yesus Kristus.
Hal pertama, ada perubahan-perubahan dalam riasan jamaninya, penampilan, dan manifestasi tampak luar pada Yesus Kristus, sebagai akibat kebangkitan dan kenaikan-Nya. Ketika Yesus Kristus datang dalam wujud manusia, Dia telah meniadakan manifestasi-manifestasi kemuliaan dan keanggunan-Nya yang meliputinya, sehingga manusia tidak menjadi tertarik kepadanya oleh tampilan-Nya yang dapat dilihat. Kaplingnya adalah mengalami penderitaan dan penolakan manusia. Secara tampilan luar, tidak seorangpun menyimpulkan bahwa Dia adalah, memang benar, Anak Allah :
Yesaya 53:1-3
Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.
Perendahan yang sama telah diprediksi Yesaya dalam nubuatnya yang digambarkan oleh Paulus sebagai sejarah, dalam kehidupan Yesus Kristus :
Filipi 2:6-8
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Lukas 24:31
Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Yohanes 20:26 : Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka
Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Yohanes 20:26 : Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka
Filipi 2:9-11 : Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! Maka kita keliru untuk berpikir bahwa Yesus Kristus kini masih ada dalam kehadiran yang sama persis kala Dia berjalan diatas bumi diantara manusia. Yohanes, orang yang nampaknya memiliki hubungan paling karib dengan Yesus Kristus, menggambarkan Dia dalam Kitab Wahyu kondisi-kondisi yang sangat berbeda dari apa yang dijumpai dalam Injil Yohanes. Demikian juga, tanggapan Yohanes sangat berbeda kepada Yesus dalam tampilan-tampilannya yang surgawi :
Wahyu 1:13-18
Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api. Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah. Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik. Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Orang yang kepadanya dahulu ia bersandar padanya (bandingkan dengan Yohanes 21:20), sekarang adalah Dia yang dihadapan-Nya Yohanes tersungkur bagai orang mati. Pada tampilan luar, Tuhan kita sangat berubah daripada hari-harinya di bumi kala tinggal diantara manusia.
Hal yang kedua, kebangkitan Yesus Kristus
telah mengubah respon-Nya kepada orang-orang berdosa [Tuhan selalu benci terhadap
dosa, dan tidak pernah berubah terhadap
hal ini. Akan tetapi ada sebuah bukti perubahan yang tajam,
dalam tanggapannya terhadap orang-orang berdosa setelah kematian dan
kebangkitan-Nya. Pada perubahan inilah saya akan memfokuskannya disini].
Semua kita (orang-orang berdosa) mendapatkan kelegaan besar didalam kata-kata
Tuhan kita Yesus, diucapkan kepada
perempuan yang kedapatan berbuat
dosa perzinahan,
Yohanes 8:11
"Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Para pendakwa perempuan ini benar dalam pemahaman bahwa Hukum telah menghukum orang-orang yang bersalah dalam perzinahan. Sementara itu setiap orang lainnya memiliki kesalahan dan karenanya tidak dapat mengambil batu untuk melempari wanita ini, Yesus dapat saja menghukumnya, Hukum Taurat akan meminta Yesus melakukannya.
Yohanes 8:11
"Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Para pendakwa perempuan ini benar dalam pemahaman bahwa Hukum telah menghukum orang-orang yang bersalah dalam perzinahan. Sementara itu setiap orang lainnya memiliki kesalahan dan karenanya tidak dapat mengambil batu untuk melempari wanita ini, Yesus dapat saja menghukumnya, Hukum Taurat akan meminta Yesus melakukannya.
Mengapa kemudian, Yesus tidak menghukum perempuan ini? Jawabannya sungguh sangat
sederhana : Yesus tidak menghukum perempuan ini
karena Dia sendiri telah datang untuk
menanggung penghukuman dari Hukum itu.
Tujuan kedatangan pertama Yesus Kristus bukan untuk menghakimi, tetapi
kedatangannya untuk dihakimi.
Yohanes 3:16-17
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. (bandingkan dengan Yohanes 8:15; Yohanes 12:47)
Beberapa orang telah secara keliru mengupayakan penyesuaian dalam kata-kata Yesus Kristus yang baik budi ini terhadap wanita pezinah ini sebagaimana dicatat dalam injil Yohanes. Mereka percaya bahwa Yesus telah dibangkitkan dari kematian, mereka, juga, akan dibangkitkan. Dan, dalam derajat yang seperti apapun mereka membayangkan sebuah penghakiman, mereka secara keliru menduga bahwa Yesus yang telah dibangkitkan akan merespon mereka dalam sebuah cara sama dengan tanggapan Yesus kepada wanita yang telah jatuh kedalam dosa. Ini sungguh kesalahan fatal, karena ada hal-hal yang telah berubah kini bahwa Tuhan Yesus telah dibangkitkan dari kematian, dan berbagai hal akan sangat berbeda bagi mereka yang tidak percaya, yang suatu saat kelak akan dibangkitkan dari kubur mereka.
Yohanes 3:16-17
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. (bandingkan dengan Yohanes 8:15; Yohanes 12:47)
Beberapa orang telah secara keliru mengupayakan penyesuaian dalam kata-kata Yesus Kristus yang baik budi ini terhadap wanita pezinah ini sebagaimana dicatat dalam injil Yohanes. Mereka percaya bahwa Yesus telah dibangkitkan dari kematian, mereka, juga, akan dibangkitkan. Dan, dalam derajat yang seperti apapun mereka membayangkan sebuah penghakiman, mereka secara keliru menduga bahwa Yesus yang telah dibangkitkan akan merespon mereka dalam sebuah cara sama dengan tanggapan Yesus kepada wanita yang telah jatuh kedalam dosa. Ini sungguh kesalahan fatal, karena ada hal-hal yang telah berubah kini bahwa Tuhan Yesus telah dibangkitkan dari kematian, dan berbagai hal akan sangat berbeda bagi mereka yang tidak percaya, yang suatu saat kelak akan dibangkitkan dari kubur mereka.
Kebangkitan Yesus Kristus memastikan semua manusia, yang selamat dan tak selamat, dibangkitkan dari kubur,
tetapi hal ini tidak menjamin sama
sekali bahwa semua manusia mengalami berkat-berkat yang sama :
Daniel 12:2
Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal.
Yohanes 5:28-29
Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.
Daniel 12:2
Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal.
Yohanes 5:28-29
Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.
Wahyu 21:6-8
Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan. Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku. Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua." (bandingkan dengan Wahyu 22:13-15; Kisah Para Rasul 5:31)
Sementara itu tujuan kedatangan Yesus Kristus yang pertama bukan untuk menghakimi, tetapi terutama untuk dihakimi, tujuan kedatangan-Nya yang kedua akan menghakimi mereka semua yang telah menolak Dia, dan yang telah berupaya mendekatkan diri mereka dengan Tuhan diatas dasar perbuatan-perbuatan baik mereka, ketimbang diatas dasar kematian, penguburan dan kebangkitan-Nya. Bukan orang berdosa yang bertobat, yang melemparkan dirinya kepada belas kasih Tuhan, yang akan dihukum, tetapi mereka yang dengan bangganya percaya kepada pembenaran religius atas dirinya sendiri yang akan dihukum (bandingkan dengan Yohanes 8:6-9; Matius 23; Lukas 18:9-14).
Kebangkitan Yesus Kristus bermakna bahwa pengorbanan bagi orang-orang berdosa telah dibayar, satu kali untuk selama-lamanya, oleh Yesus Kristus, dan bahwa korban ini telah diterima. Mereka yang masih terus dalam dosa mereka, dan yang tidak meletakan diri mereka pada Kristus untuk keselamatan mereka harus menunggu Dia kembali sebagai seorang Hakim. Kebangkitan Yesus Kristus dari kematian pasti tidak akan membawa kelegaan, tetapi kengerian, pada setiap hati orang-orang yang tidak percaya.
Selanjutnya : Kesimpulan
Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan. Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku. Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua." (bandingkan dengan Wahyu 22:13-15; Kisah Para Rasul 5:31)
Sementara itu tujuan kedatangan Yesus Kristus yang pertama bukan untuk menghakimi, tetapi terutama untuk dihakimi, tujuan kedatangan-Nya yang kedua akan menghakimi mereka semua yang telah menolak Dia, dan yang telah berupaya mendekatkan diri mereka dengan Tuhan diatas dasar perbuatan-perbuatan baik mereka, ketimbang diatas dasar kematian, penguburan dan kebangkitan-Nya. Bukan orang berdosa yang bertobat, yang melemparkan dirinya kepada belas kasih Tuhan, yang akan dihukum, tetapi mereka yang dengan bangganya percaya kepada pembenaran religius atas dirinya sendiri yang akan dihukum (bandingkan dengan Yohanes 8:6-9; Matius 23; Lukas 18:9-14).
Kebangkitan Yesus Kristus bermakna bahwa pengorbanan bagi orang-orang berdosa telah dibayar, satu kali untuk selama-lamanya, oleh Yesus Kristus, dan bahwa korban ini telah diterima. Mereka yang masih terus dalam dosa mereka, dan yang tidak meletakan diri mereka pada Kristus untuk keselamatan mereka harus menunggu Dia kembali sebagai seorang Hakim. Kebangkitan Yesus Kristus dari kematian pasti tidak akan membawa kelegaan, tetapi kengerian, pada setiap hati orang-orang yang tidak percaya.
Selanjutnya : Kesimpulan
The Significance of the Resurrection | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin
Simamora
No comments:
Post a Comment