F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 [Pelajaran 1] Yusuf : Seorang Pria Yang Beriman 1 :Menanggapi Penolakan

Bacalah terlebih dahulu bagian sebelumnya :  Apakah Ketekunan Orang Percaya Itu?


Oleh : Melanie Newton


Kejadian 37;39:1-6


Latar Belakang

Terminologi atau istilah Patriakh merujuk kepada bapak atau pemimpin pria dari sebuah keluarga atau suku. Ketika istilah ini digunakan didalam studi-studi Alkitab, biasanya merujuk kepada tiga karakter utama didalam  Kejadian 12-50: Abraham, Ishak, dan Yakub. Dibawah arahan Tuhan, Abraham pergi meninggalkan Ur di Mesopotamia, beserta budayanya dan kenyamanan-kenyamanan, pergi ke  negeri Kanaan. Kehidupan para Patriakal semi nomaden. Para  patriakh berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, mencari tanah penggembalaan  dan air bagi ternak mereka. Mereka mempertahankan kesehatan  mereka dengan  ternak dan  benda-benda yang bisa dipertukarkan seperti perak,emas dan kemah-kemah.


Melalui Abraham dan keturunan-keturunannya, Tuhan telah mulai membangun sebuah umat  kepunyaannya sendiri. Kovenan atau perjanjian Abrahamik berisikan banyak perjanjian yang berharga: Abraham akan memiliki keturunan yang besar jumlahnya; keturunan-keturunanya akan  memiliki tanah Kanaan; dan Mesias akan datang  pada suatu  hari dari  keturunannya. Janji-janji ini diteruskan kepada Ishak dan kemudian kepada Yakub. Anak-anak Yakub membentuk nekleus atau cikal bakal 12 suku Israel.


Yusuf adalah anak laki-laki yang telah lama dinantikan Yakub (yang Tuhan berikan nama baru menjadi Israel), dan isterinya Rahel.  Setelah tahun-tahun yang  panjang tanpa memiliki anak dari  Rahel, Yusuf lahir didalam sebuah keluarga yang menjadi besar dengan 10 saudara-saudara angkatnya. Kemudian, Rahel meninggal selagi sedang melahirkan putera keduanya—adik Yusuf bernama Benyamin. Yusuf sangat dikasihi oleh ayahnya dan  memiliki ikatan yang kuta dengan Benyamin. Dua belas putera Yakub merupakan  bapak-bapak leluhur  dari anak-anak Israel, yang dari mereka inilah Tuhan telah mengirimkan Anak-Nya , Yesus.

Membaca  Kehidupan Yusuf Dalam Konteks ( Opsional):


Bacalah Kejadian Bab 37-50 untuk mendapatkan “Gambaran Besar” bagi 3 pelajaran untuk dipelajari dari kisah Yusuf.



Studi Hari Pertama
Membangun Latar Belakang


Gunakanlah pedoman Alkitab, catatan-catatan teks Alkitab, atau sumber-sumber lainnya untuk mendapatkan informasi  yang lebih banyak terkait periode waktu  hidup Yusuf. Topik-topik  yang dianjurkan untuk diselediki:



-Ragam penggunaan jubah
-Kafilah
-Kehidupan seorang budak di Mesir
-Pekerjaan seorang pelayan
-Cincin meterai
-Gudang-gudang penyimpanan orang Mesir




1. Baca Kejadian Bab 37:1-11.  Gambarkan natur atau sifat  hubungan Yusuf dengan ayahnya dan  abang-abangnya.


2.Bagaimana baik Yakub dan Yusuf turut  berperan menggelakan kebencian dalam diri saudara-saudara Yusuf?



3.Baca Kejadian 37:11-36. Gambarkan apa yang terjadi terhadap Yusuf. Apakah motivasi dibalik perlakuan kejam semacam itu?



4.Kita mendapatkan sekilas reaksi Yusuf terhadap semua hal  yang  ada dalam Kejadian 42:21. Bagaimana dia meresponinya?


Pikiran  Hal Ini : ‘Walaupun saudara-saudara Yusuf tidak membunuh dia sama sekali, mereka tidak berharap Yusuf akan  bertahan lama sebagai seorang budak. Mereka  memang sungguh-sungguh ingin membiarkan para pedagang budak yang  bengis melakukan pekerjaan kotornya untuk mereka. Yusuf mengahadapi 30 hari perjalanan melalui padang gurun, berangkali  kakinya dirantai. Dia bisa jadi diperlakukan seperti barang bawaan, dan ketika  tiba di Mesir, dijual sebagai sebuah barang dagangan. Saudara-saudaranya berpikir bahwa mereka tidak akan pernah  lagi melihatnya…”(Life Application Study Bible)



5.Baca Kejadian 39:1. Yusuf dibawa ke Mesir, dan dibeli oleh Potifra, seorang kepala pengawal Firaun. Dalam periode singkat, Yusuf, 17 tahun telah  dirampas dari ayah yang dikaguminya dan lingkungan pedesaan yang sederhana ke perbudakan yang bekepanjangan di negeri dan budaya asing—semuanya  karena perbuatan saudara-saudaranya sendiri.  Setraumatis apakah   apakah  menurutmu penyesuaian-penyesuaian yang yang harus dilakukan Yusuf, secara jasmani, secara mental, dan secara emosi?


6.Menimbang natur atau tabiat  manusia,  potensi reaksi-reaksi seperti apakah yang mungkin dilakukan Yusuf terhadap Tuhan selama mengalami masa  yang menekan ini?



7.Baca  Kejadian 39:2. Apapun perasaan dan.atau reaksi-reaksinya yang mungkin telah terjadi terhadap Tuhan,  ada dimanakah Tuhan sebenarnya selama masa ini menutut Kitab suci (Kejadian 39:2)?




8. Perjalanan Hidupmu: Tuhan Mengatakan kepada kita didalam  Firmannya bahwa kesulitan-kesulitan adalah  sebuah bagian dari kehidupan, bahkan bagi anak-anak-Nya (Matius 7:24). Dia juga menjanjikan kita bahwa Dia akan bersama dengan  kita didalam jam tergelap kita, seperti halnya Dia telah bersama dengan Yusuf. Bacalah ayat-ayat berikut ini. Bagaimanakah ayat-ayat ini memberikan semangat padamu? Bagaimana  kamua bias menerapkan ayat-ayat ini kepada kehidupanmu?


Ulangan 31:6
Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."



Yesaya 40:27-31
Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.



Mazmur 118:5-9
Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan memberi kelegaan. TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku? TUHAN di pihakku, menolong aku; aku akan memandang rendah mereka yang membenci aku. Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia. Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada para bangsawan



Ibrani 13:5
Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."



Studi  Hari Kedua



9. Baca Kejadian 39:1-6. Yusuf telah ditolak, dikhianati dan telah dibuang  oleh keluarganya sendiri. Statusnya telah berubah dalam sekejab dari anak yang dikasihi di Kanaan menjadi budak yang tidak dikenal di rumah seorang Mesir. Perhatikan tidak disebutkan waktu dalam ayat 1-6. Kita tidak bisa mengetahui berapa lama Yusuf dipekerjakan untuk Potifar  ketika kejadian-kejadian ini diungkapkan. Bisa berlangsung selama berbulan-bulan atau bisa terjadi selama bertahun-tahun. Pada titik yang rapuh ini dalam kehidupannya, Yusuf dapat dengan mudah masuk kedalam    keputusasaan dan tak berpengharapan. Sebaliknya , Yusuf memilih (menggunakan kehendaknya), untuk membawa dirinya sendiri melayani rumah tangga Potifar. Apakah yang sedang didemonstrasikan dengan   respon seperti ini terhadap situasi yang kasar, membingungkan dalam kehidupan Yusuf?



10.Bagaimana respon Tuhan terhadap hambanya  Yusuf yang setia (ayat 2-6)?



11.Perjalanan  Hidupmu:  pertimbangkan sebuah waktu dimana anda memilih (menggunakan hakmu) untuk merespon Tuhan dengan  kesetiaan sekalipun didalam situasi-situasi yang sulit didalam kehidupan.

Bagaimana Tuhan setia kepadamu? Dalam cara-cara seperti apakah Dia memberikan semangat kepadamu?
Bagaimana anda memberikan dorongan semangat kepada seseorang  yang sedang berjuang dengan  situasi ini pada saat ini?


Pikirkan Hal Ini: “ Penuhilah pikiranmu dengan pemikiran bahwa Tuhan ada di sana. Dan ketika pikiranmu  benar-benar dipenuhi dengan pemikiran seperti ini, ketika anda mengalami kesulitan-kesulitan, dengan mudah seperti bernafas bagimu untuk mengingat, “Bapaku di surga mengetahui semua hal ini!”…Yesus telah berkata ada saat-saat ketika Tuhan tidak mengangkat kegelapan darimu, tetapi anda harus percaya  kepada Dia. Pada saat-saat Tuhan akan muncul seperti seorang teman yang tidak baik, tetapi Dia tidak seperti itu; Dia akan  terlihat seperti seorang hakim yang tidak adil,  tetapi Dia tidak seperti itu. Simpanlah pemikiran-pemikiran bahwa pikiran Tuhan ada dibalik segal sesuatu yang  kuat dan sedang bertumbuh. Oleh karena itu, anda dapat beristirahat didalam keyakinan diri yang sempurna kepada Dia…Tuhan tidak memberikan kepada kita sebuah kehidupan yang mengatasi kita—Dia memberikan kepada kita sebagai yang mengatasi kehidupan. Kesulitan hidup adalah apa yang membangun kekuatan kita, Jika tidak kesulitan, tidak akan ada kekuatan…” (Oswald Chambers).


[Lesson 1] Joseph : A Man of Faith 1: Responding to Rejection | diterjemahkan dan diedit  oleh : Martin Simamora


No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9