Preaching the Gospel |
Oleh:
Phillip R. Johnson
Yehezkiel 33:11
Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?
Hyper-Calvinisme, sederhananya dikatakan sebagai sebuah doktrin yang menekankan kedaulatan Tuhan untuk meniadakan tanggungjawab manusia. Menyebut hal ini “hyper-Calvinisme” adalah sebuah nama atau istilah yang tidak tepat. Doktrin ini sebenarnya sebuah penolakan terhadap Calvinisme yang historis. Hyper-Calvinisme mensyaratkan sebuah penyangkalan akan apa yang diajarkan baik dalam Kitab suci dan pernyataan-pernyataan keyakinan utama Calvinistik, sebagai gantinya adalah sebuah gagasan kedaulatan Tuhan yang tidak seimbang dan tidak bersumber pada Alkitab.
Hyper-Calvinisme memiliki sejumlah cita rasa, sehingga doktrin ini tidak memiliki definisi yang sederhana dan ringkas. Berikut ini adalah sejumlah definisi Hyper Calvinisme untuk dipertimbangkan. Saya akan memberikan komentar secara ringkas atas definisi-definisi tersebut dan kemudian akan memberikan sebuah definisi yang lebih komprehensif:
Yehezkiel 33:11
Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?
Hyper-Calvinisme, sederhananya dikatakan sebagai sebuah doktrin yang menekankan kedaulatan Tuhan untuk meniadakan tanggungjawab manusia. Menyebut hal ini “hyper-Calvinisme” adalah sebuah nama atau istilah yang tidak tepat. Doktrin ini sebenarnya sebuah penolakan terhadap Calvinisme yang historis. Hyper-Calvinisme mensyaratkan sebuah penyangkalan akan apa yang diajarkan baik dalam Kitab suci dan pernyataan-pernyataan keyakinan utama Calvinistik, sebagai gantinya adalah sebuah gagasan kedaulatan Tuhan yang tidak seimbang dan tidak bersumber pada Alkitab.
Hyper-Calvinisme memiliki sejumlah cita rasa, sehingga doktrin ini tidak memiliki definisi yang sederhana dan ringkas. Berikut ini adalah sejumlah definisi Hyper Calvinisme untuk dipertimbangkan. Saya akan memberikan komentar secara ringkas atas definisi-definisi tersebut dan kemudian akan memberikan sebuah definisi yang lebih komprehensif:
Dari sebuah kamus teologia popular:
1.[Hyper-Calvinism] adalah sebuah sistem teologi yang dirancang untuk meninggikan kehormatan dan kemuliaan Tuhan dan dengan demikian secara tajam meminimalkan tanggungjawab moral dan spiritual orang-orang berdosa…Hyper Calvinisme menekankan anugerah yang tidak dapat ditolak hingga pada luasan tertentu disana kelihatan benar-benar tidak diperlukan sama sekali untuk menginjili; lebih jauh lagi, Kristus ditawarkan hanya kepada yang dipilih…
2.Ini merupakan kelompok penganut lima poin Calvinisme supralapsarianisme[catatan—sebuah kelompok penganut supralapsarianisme, bukan supralapsarianisme pada umumnya] yang sangat menekankan kedaulatan Tuhan dengan penekanan berlebihan pada kehendak Tuhan tersembunyi yang disingkapkan dan kekekalan atas waktu, sehingga hal ini meminimalkan tanggungjawab pada orang-orang berdosa, secara khsusus dengan mengacu pada penyangkalan penggunaan kata “menawarkan” dalam hubungan dengan memberitakan Injil; sehingga hyper Calvinisme membahayakan kewajiban universal orang-orang berdosa untuk percaya kepada Tuhan Yesus agar selamat dengan jaminan/kepastian bahwa Kristus sungguh-sungguh mati bagi mereka; dan ini mendorong introspeksi dalam mencari tahu apakah seseorang itu dipilih atau tidak[Peter Toon, "Hyper-Calvinism," New Dictionary of Theology (Leicester: IVP, 1988), 324]
Perhatikan
tiga poin krusial dalam definisi diatas
tersebut: Pertama, secara tepat menunjukan bahwa hyper-Calvinis cenderung
untuk menekankan kehendak Tuhan yang tersembunyi/tidak diketahui manusia (atau
memiliki kekuatan mewujudkan dari keputusan yang telah ditetapkan sebelumnya)
atas kehendakNya yang telah dinyatakan
(atau yang dapat dipahami). Tentu saja didalam semua diskusi mereka mengenai “kehendak
Tuhan,” hyper-Calvinis bagaimanapun juga secara rutin mengaburkan perbedaan antara
kehendak Tuhan sebagaimana yang direfleksikan dalam perintah-perintah-Nya dan
kehendak-Nya sebagaimana direfleksikan dalam keputusan-keputusannya yang kekal.
Namun demikian perbedaan itu adalah
sebuah bagian penting dari Teologia Reformed yang historis ( Lihat John Piper, “Are
There Two Wills in God? Divine Election anda God’s Desire for All To Be
Saved” Thomas R. Schreiner,ed., The
Grace of God and the Bondage of The Will, 2 volume. Grand Rapids: Baker, 1995,
1:107-131)
Kedua, perhatikan penekanan definisi diatas menempatkan penyangkalan hyper calvinisme akan penggunaan kata “menawarkan” dalam hubungannya memberitakan injil.” Ini pada dasarnya merupakan perlambang semangat hyper calvinisme: ini adalah sebuah penyangkalan bahwa berita injil mencakup proposal belas kasih Tuhan yang tulus kepada orang-orang berdosa pada umumnya.
Ketiga, tandai fakta bahwa hyper-calvinisme “mendorong instrospeksi untuk mengetahui apakah seseorang itu dipilih atau tidak.” Jaminan atau kepastian cenderung mengabaikan pemahaman pada orang yang berada dibawah pengaruh pengajaran hyper calvinis. Oleh karena itu, hyper calvinisme segera mengalami degenerasi menjadi sebuah dogma yang dingin tanpa kehidupan. Gereja-gereja hyper calvinis dan denominasinya cenderung menjadi mandul dan malas, atau militan dan bersifat elit (atau semua yang disebutkan diatas).
Beberapa definisi umum (tetapi tidak persis sama): Hyper Calvinisme terkadang didefinisikan sebagai pandangan yang menyatakan bahwa Tuhan akan menyelamatkan yang dipilih tanpa perlu sarana-sarana apapun. Beberapa, tetapi sangat sedikit, para hyper calvinis modern memegang pandangan ekstrim semacam ini. Mereka yang menganut pandangan semacam ini menentang segala bentuk penginjilan dan pekabaran kepada mereka yang belum percaya kepada Yesus, karena mereka percaya Tuhan akan menyelamatkan siapapun yang telah Dia pilih, terlepas dari sarana-sarana manusia.
Kedua, perhatikan penekanan definisi diatas menempatkan penyangkalan hyper calvinisme akan penggunaan kata “menawarkan” dalam hubungannya memberitakan injil.” Ini pada dasarnya merupakan perlambang semangat hyper calvinisme: ini adalah sebuah penyangkalan bahwa berita injil mencakup proposal belas kasih Tuhan yang tulus kepada orang-orang berdosa pada umumnya.
Ketiga, tandai fakta bahwa hyper-calvinisme “mendorong instrospeksi untuk mengetahui apakah seseorang itu dipilih atau tidak.” Jaminan atau kepastian cenderung mengabaikan pemahaman pada orang yang berada dibawah pengaruh pengajaran hyper calvinis. Oleh karena itu, hyper calvinisme segera mengalami degenerasi menjadi sebuah dogma yang dingin tanpa kehidupan. Gereja-gereja hyper calvinis dan denominasinya cenderung menjadi mandul dan malas, atau militan dan bersifat elit (atau semua yang disebutkan diatas).
Beberapa definisi umum (tetapi tidak persis sama): Hyper Calvinisme terkadang didefinisikan sebagai pandangan yang menyatakan bahwa Tuhan akan menyelamatkan yang dipilih tanpa perlu sarana-sarana apapun. Beberapa, tetapi sangat sedikit, para hyper calvinis modern memegang pandangan ekstrim semacam ini. Mereka yang menganut pandangan semacam ini menentang segala bentuk penginjilan dan pekabaran kepada mereka yang belum percaya kepada Yesus, karena mereka percaya Tuhan akan menyelamatkan siapapun yang telah Dia pilih, terlepas dari sarana-sarana manusia.
Contoh yang
paling terkenal dari jenis hyper calvinis adalah kala John Ryland mendengar William Carey berbicang-bincang
tentang menjadi misionaris ke India,dan mengatakan padanya,”duduk anak
muda. Ketika Tuhan memutuskan untuk menyelamatkan orang-orang berdosa, Dia akan melakukannya
tanpa pertolongan anda.”
Definisi umum lainnya namun tidak tepat menyamakan hyper calvinisme dengan fatalisme. Fatalisme adalah sebuah determinisme mekanistik, bersifat antithesis terhadap gagasan Tuhan yang personal. Sementara itu memang benar bahwa variasi-variasi hyper calvinisme paling ekstrim cenderung untuk melucuti Tuhan yang pribadi, tidak tepat untuk memotret semua hyper calvinis sebagai fatalistis.
Hyper calvinisme kerap disamakan dengan supralapsarianisme dan predestinasi ganda. Tetapi tidak mungkin menjadi seorang supralapsarian, dan memegang semacam “predestinasi ganda” tanpa menganut hyper- Calvinisme. (Pada dasarnya semua Hyper Calvinis adalah supralapsarian, tetapi, tidak semua supralapsarian adalah hyper calvinis. Untuk informasi lebih lanjut mengenai supralapsarianisme, lihat tulisanku “Notes on Supralapsarianisme & Infralapsarianism”)
Terakhir, beberapa kritik tanpa berpikir menamparkan label “hyper” pada variasi Calvinisme apapun yang menganut pandangan lebih tinggi daripada apa yang mereka anut. Para Arminian suka menyamakan semua Calvinisme lima Poin (TULIP) dengan hyper calvinisme( sebagaimana yang dilakukan penulis Calvary-Chapel George Bryson yang dilakukannya dalam buku kecilnya yang mengerikan berjudul, The Five Points of Calvinisme:”Weighed and Found Wanting”[Costa Mesa:Word for Today,1996]).Pendekatan ini lemah dalam integeritas dan hanya membuat bingung orang.
Lima Macam Definisi : Definisi yang saya ajukan ini menggambarkan lima variasi hyper Calvinisme , terdaftar dibawah ini adalah sebuah susunan dari atas ke bawah, dari jenis yang paling buruk hingga variasi yang tidak terlampau ekstrim(yang mana beberapa orang lebih suka mengelompokannya sebagai “Calvinisme Ultra Tinggi”):
Seorang Hyper-Calvinis adalah seseorang yang bisa jadi adalah salah satu dari dibawah ini:
Definisi umum lainnya namun tidak tepat menyamakan hyper calvinisme dengan fatalisme. Fatalisme adalah sebuah determinisme mekanistik, bersifat antithesis terhadap gagasan Tuhan yang personal. Sementara itu memang benar bahwa variasi-variasi hyper calvinisme paling ekstrim cenderung untuk melucuti Tuhan yang pribadi, tidak tepat untuk memotret semua hyper calvinis sebagai fatalistis.
Hyper calvinisme kerap disamakan dengan supralapsarianisme dan predestinasi ganda. Tetapi tidak mungkin menjadi seorang supralapsarian, dan memegang semacam “predestinasi ganda” tanpa menganut hyper- Calvinisme. (Pada dasarnya semua Hyper Calvinis adalah supralapsarian, tetapi, tidak semua supralapsarian adalah hyper calvinis. Untuk informasi lebih lanjut mengenai supralapsarianisme, lihat tulisanku “Notes on Supralapsarianisme & Infralapsarianism”)
Terakhir, beberapa kritik tanpa berpikir menamparkan label “hyper” pada variasi Calvinisme apapun yang menganut pandangan lebih tinggi daripada apa yang mereka anut. Para Arminian suka menyamakan semua Calvinisme lima Poin (TULIP) dengan hyper calvinisme( sebagaimana yang dilakukan penulis Calvary-Chapel George Bryson yang dilakukannya dalam buku kecilnya yang mengerikan berjudul, The Five Points of Calvinisme:”Weighed and Found Wanting”[Costa Mesa:Word for Today,1996]).Pendekatan ini lemah dalam integeritas dan hanya membuat bingung orang.
Lima Macam Definisi : Definisi yang saya ajukan ini menggambarkan lima variasi hyper Calvinisme , terdaftar dibawah ini adalah sebuah susunan dari atas ke bawah, dari jenis yang paling buruk hingga variasi yang tidak terlampau ekstrim(yang mana beberapa orang lebih suka mengelompokannya sebagai “Calvinisme Ultra Tinggi”):
Seorang Hyper-Calvinis adalah seseorang yang bisa jadi adalah salah satu dari dibawah ini:
- Menyangkal bahwa panggilan Injil berlaku kepada semua yang mendengar, ATAU
- Menyangkal bahwa Iman adalah tugas setiap orang berdosa, ATAU
- Menyangkal bahwa Injil membuat semua “tawaran” akan Kristus, keselamatan, atau belas kasihan kepada mereka yang tidak dipilih (atau menyangkal bahwa tawaran belas kasih Tuhan adalah cuma-cuma dan universal), ATAU
- Menyangkal bawa ada hal yang disebut sebagai “anugerah umum,” ATAU
- Menyangkal bahwa Tuhan memiliki semacam kasih terhadap mereka yang tidak dipilih.
Semua lima
variasi hyper calvinisme membahayakan penginjilan atau memelintir berita injil.
Banyak penganut hyper calvinis modern menenangkan diri mereka sendiri dengan berpikir dalam sudut pandang mereka bahwa mereka tidak dapat menjadi sungguh-sungguh hyper calvinis karena, pada akhirnya,mereka semua percaya pada proklamasi injil pada semua manusia. Akan tetapi, “injil” yang mereka proklamasikan adalah sebuah doktrin keselamatan yang dikebiri dengan sebuah penekanan yang tidak selaras pada keputusan Tuhan terkait dengan benda-benda kemurkaan Tuhan [lihat Roma 9:22-red]. Seorang hyper calvinis bereaksi atas terhadap komentar-komentarku mengenai subyek ini pada sebuah email list, menyatakan,”Kabar injil itu adalah: bahwa Tuhan menyelamatkan mereka yang adalah milik kepunyaannya dan menghukum mereka yang tidak.” Jadi kabar baik tentang kematian dan kebangkitan Kristus digantikan dengan sebuah kabar tentang pemilihan dan benda-benda kemurkaan—biasanya disertai dengan banyak sekali penekanan pada benda-benda kemurkaan Tuhan. Dalam istilah praktikal, “Injil” Hyper Calvinis kerap mengurangi berita bahwa Tuhan pada dasarnya dan hanya memiliki pemikiran tunggal , tidak suka mereka yang Dia telah pilih dihukum, dan tidak ada apapun juga yang dapat mereka lakukan terhadap hal ini.
Dengan sengaja
menyingkirkan/menjauhkan dari “penginjilan” hyper
calvinisme merupakan pembelaan terhadap
orang berdosa untuk direkonsiliasi dengan Tuhan. Orang-orang berdosa tidak diberitahukan
bahwa Tuhan menawarkan mereka pengampunan atau keselamatan. Faktanya, hampir semua
hyper calvinis pasti menyangkal bahwa Tuhan bagaimanapun juga memberikan
tawaran didalam injil.
Bersambung :Bagian 2
A Primer on Hyper Calvinisme, Spurgeon.org | diterjemahkan dan diedit oleh :Martin Simamora
Bersambung :Bagian 2
A Primer on Hyper Calvinisme, Spurgeon.org | diterjemahkan dan diedit oleh :Martin Simamora
No comments:
Post a Comment