Jawab : Iman
dan takut tidak dapat hadir secara bersamaan.
Iman digambarkan dalam Ibrani 11:1 sebagai menjadi “pasti akan apa yang tidak dapat
kita lihat.” Iman adalah sebuah keyakinan absolut bahwa Tuhan secara konstan bekerja dibalik
semua situasi dalam setiap area kehidupan kita, bahkan ketika tidak ada bukti
nyata yang dapat disaksikan. Pada sisi lain, takut,pada dasarnya adalah ketidakpercayaan atau percaya yang
lemah. Saat tidak percaya, kita mengandalkan pikiran-pikiran kita, takut
menguasai emosi-emosi kita.
Keterlepasan kita dari takut dan kuatir didasarkan pada iman, yang sangat bertolak belakang dengan ketidakpercayaan. Kita harus memahami bahwa iman bukan sesuatu yang dapat kita hasilkan dari dalam diri kita sendiri. Iman adalah sebuah pemberian cuma-Cuma (Efesus 2:8-9 “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah”) dan iman digambarkan sebagai sebuah buah (atau karakteristik) yang dihasilkan didalam kehidupan kita oleh Roh Kudus ( Galatia 5:22).
Keterlepasan kita dari takut dan kuatir didasarkan pada iman, yang sangat bertolak belakang dengan ketidakpercayaan. Kita harus memahami bahwa iman bukan sesuatu yang dapat kita hasilkan dari dalam diri kita sendiri. Iman adalah sebuah pemberian cuma-Cuma (Efesus 2:8-9 “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah”) dan iman digambarkan sebagai sebuah buah (atau karakteristik) yang dihasilkan didalam kehidupan kita oleh Roh Kudus ( Galatia 5:22).
Iman Kristen adalah sebuah jaminan yang meyakinkan didalam Tuhan yang mengasihi kita, yang mengetahui pikiran-pikiran kita dan peduli dengan kebutuhan-kebutuhan kita yang terdalam. Iman itu terus bertumbuh saat kita mempelajari Alkitab dan belajar atribut-atribut karakternya yang menakjubkan. Semakin kita belajar tentang Tuhan semakin kita dapat melihat Dia bekerja didalam kehidupan kita dan semakin kuat iman kita bertumbuh.
Iman yang bertumbuh adalah apa yang kita dambakan untuk dimiliki dan hal yang Tuhan inginkan dihasilkan didalam diri kita. Tetapi bagaimana, didalam kehidupan sehari-hari, kita bias membangun sebuah iman yang menaklukan ketakutan-ketakutan kita? Alkitab berkata, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Roma 10:17). Studi firman Tuhan yang seksama merupakan hal penting yang utama dalam perkembangan sebuah iman yang kokoh.
Tuhan menginginkan kita untuk mengenal Dia dan sepenuhnya bergantung pada panduannya didalam kehidupan kita. Melalui mendengar, membaca dan merenungkan firman Tuhan sehingga kita mulai mengalami sebuah iman yang kokoh, meyakinkan yang menyingkirkan kuatir dan takut. Meluangkan waktu dalam doa dan penyembahan yang sepenuh jiwa membangun sebuah hubungan dengan Bapa surgawi kita yang menjagai kita setiap saat bahkan didalam malam-malam tergelap.
Dalam Mazmur kita melihat sebuah gambaran dari Daud,yang, seperti halnya kita, telah mengalami saat-saat takut. Mazmur 56:3 menyingkapkan imannya dengan kata-kata ini :” Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;.” Mazmur 119 digenapi dengan ayat-ayat yang mengekspresikan bagaimana Daud begitu mempercayai Firman Tuhan : “Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau” (Maz 119:10); “Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu” (ayat 15); “Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu” (ayat 11). Ayat-ayat ini merupakan kata-kata yang meperkatakan hikmat kepada kita pada hari ini.
Tuhan itu
baik dan memahami kelemahan-kelemahan pada diri kita, tetapi Dia meminta kita untuk
maju terus didalam iman, dan Alkitab jelas menyatakan bahwa iman tidak akan
dewasa dan dikuatkan tanpa ujian-ujian. Kesulitan adalah alat Tuhan yang paling
efektif untuk mengembangkan sebuah iman yang kokoh. Pola ini terbukti didalam Alkitab. Tuhan membawa setiap kita
melalui situasi-situasi yang menakutkan, dan ketika kita belajar mematuhi
Firman Tuhan dan membiarkannya untuk
memenuhi –memekati pikiran-pikiran kita, kita melihat setiap ujian menjadi sebuah batu
pijakan menuju iman yang lebih kuat dan lebih dalam. Ujian-ujian iman
memberikan kepada kita kemampuan untuk
mengatakan, : Dia telah
memeliharaku dimasa lalu, Dia akan membawaku melalui hari ini dan Dia akan
menopangku dimasa mendatang!” Tuhan telah
melakukan hal ini dalam kehidupan Daud. Ketika Daud oleh keinginannya bertarung melawan
Goliat, dia berkata,” "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan
dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu”
(1Samuel 17:37). Daud telah mengetahui bahwa Tuhan yang telah memelihara dia
melalui berbagai situasi berbahaya di masa lalu. Dia telah melihat dan
mengalami kuasa Tuhan dan kesempurnaan dalam hidupnya, dan ini membentuk didalam
dirinya sebuah iman yang tanpa takut.
Firman Tuhan kaya dengan janji-janji bagi kita untuk dipegang dan dimiliki untuk diri kita sendiri. Ketika kita menghadapi masalah keuangan, Filipi 4:19 berkata kepada,” Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus..” Jika kita cemas akan sebuah keputusan yang terkait dengan masa depan, Mazmur 32:8 mengingat kita bahwa Tuhan akan ,” Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.” Dalam sakit kita dapat mengingat bahwa Roma 5:3 berkata,” kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan.” Jika seseorang melawan kita, kita dapat di tenangkan dengan kata-kata dalam Roma 8:31, “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” Disepanjang hidup kita akan terus menghadapai berbagai ujian yang dapat mengakibatkan kita takut, tetapi Tuhan menjamin kita bahwa kita dapat mengenal sebuah damai yang tenang dalam melalui setiap situasi, “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus” (Filipi 4:7).
Faith Vs Fear-what does the Bible say?| diedit dan diterjemahkan oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment