F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Apakah Kata Alkitab Mengenai Damai?



Catatan  Editor

Jika Tuhan berkenan, maka dalam hitungan jam kita semua boleh tetap sehat dan ada (hidup) untuk  menghirup udara   tahun yang baru, 2013. Ya tahun yang baru didalam dunia yang sama, dunia yang semakin tua, dunia yang semakin  hari akan semakin sulit untuk dikatakan semakin mudah, semakin damai, apalagi semakin tenang. Tentu sebagai orang-orang  percaya kita menjalani  dan menghadapi semua tantangan itu tidak sendirian tetapi diberikan kekuatan dan kemampuan oleh Tuhan yang selalu menyertai kita (Matius 28 : 20b Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zamanJuga lihat Roma 8:31-37.) sehingga apapun dan bagaimanapun kenyataan hidup yang harus kita lalui, tidak akan  pernah kita kehilangan sumber kekuatan sejati untuk menghadapi dan melalui  fakta yang ada didunia ini, sehingga kita mampu mengatasi dan melewatinya. Semua orang berharap 2013 akan lebih baik dan diatas semuanya itu , damai adalah hal yang  paling didambakan.  Sebagai bangsa  dan rakyat Indonesia kita  masih menyaksikan bahwa damai di negeri terasa semakin sulit ditegakkan. Berbagai aksi kekerasan ; antar kelompok, antar kampung, antar desa atau bahkan konflik yang lebih besar  masih sangat kuat mewarnai negeri ini. Atas  nama kepentingan, atas nama agama, atas nama politik tanpa disadari sebagai bagian dari warga bangsa Indonesia  ada   yang  rela merobek damai antar sesama  anak bangsa. 


Apakah mungkin untuk tetap merindukan damai di dunia yang semakin tua dan semakin diwarnai dengan kekerasan?Ya..seolah  nilai seorang manusia tidak ada bedanya  dengan seekor hewan; bagaikan ayam atau seekor kucing, atau mungkin lebih bernilai daripada  hewan? Entah bagaimana dunia menjelaskan masalah ini atau bagaimana dunia menawarkan damai, tetapi Alkitab memberikan sebuah kepastian didalam ketidakpastian. Alkitab menawarkan sebuah damai   ditengah-tengah sulitnya mereguk damai, walau cuma setetes. Artikel  berjudul  “Apakah yang  Dikatakan Alkitab Mengenai Damai?” akan memberikan jawaban kepada dunia yang mengalami  kelangkaan Damai, ya..damai yang sejati, damai yang mengamankan jiwa dan pengharapan  akan kebahagiaan didalam setiap diri insan manusia. Semoga anda  telah memiliki damai sejati yang  berasal dari Tuhan.


Salam dalam Kasih Kristus, biarlah  Tuhan yang  membawa dan menuntun kita menuju dan menjalani tahun 2013

Martin Simamora
Founder & Editor


Jawab : Damai  adalah sesuatu  yang diinginkan setiap orang, namun nampaknya hanya beberapa orang saja yang mendapatkannya. Apakah damai itu? Damai dapat didefinisikan sebagai “ketenangan, harmoni, atau keamanan.” Bergantung  pada situasi, damai dapat bermakna “kemakmuran” atau “ dalam keadaan baik.” Berbagai bentuk kata “damai” dijumpai sebanyak 429 kali dalam alkitab versi King James. Ada berbagai jenis  damai, termasuk damai yang palsu, damai dalam jiwa, damai dengan Tuhan dan damai dengan manusia.

0 Natal : Lenyapnya Daya Hancur Maut


Oleh : John Blom


Catatan Editor:

Tidak semua orang percaya menyambut natal dengan tawa apalagi girang, berangkali. Kehilangan orang-orang yang teramat dikasihi sangat mungkin membuat pilu jiwa ini dan bisa jadi  inilah warna natal kali ini, kita tidak dapat lagi  merayakan Kasih Tuhan yang Akbar ini dalam susana suka namun sedih. Demikian juga dalam keluarga besar saya  terutama untuk Laeku Daniel Silaban harus menyambut natal dalam duka sebab Amangboru dan Namboru , telah meninggalkan kita kembali kepada Tuhan di bulan Desember ini. Namun demikian biarlah  kelahiran Yesus Kristus yang telah melenyapkan kuasa maut dapat membuat kita tetap tegar dan bangkit sebagai anak-anak Tuhan yang berpengharapan.  Selamat Natal Laeku,  Tuhan menampung air matamu, Dia  yang menghiburmu.


Selamat Natal bagi para pembaca Anchor of Life Fellowship, jikapun natal kali ini tidak bisa sepenuhnya diekspresikan dalam suka dan girang,  ingatlah selalu bahwa Yesus telah melakukan hal yang hebat bagi akhir kehidupan kita, sebuah karya  terakbar yang membuat kita sebagai milik kepunyaan-Nya : walau kita mati namun sesungguhnya  kita tidak mati.

Salam dalam Kasih Kristus

Martin Simamora




Rasul Paulus menulis ,”O Maut dimanakah sengatmu?” ( 1 Korintus 15:5). Siapapun meratapi kematian seseorang yang mereka kasihi sedemikian mendalamnya, juga akan berkata bahwa “sengat”  mulai terasa sulit untuk menggambarkan rasa sakit yang dialami.

Dan Natal kerap  memperkuat rasa sakit ini. Dekorasi-dekorasi tertentu mengingatkan tangan-tangan yang tidak akan pernah kita genggam  lagi. Berkumpul membuat kehilangan orang-orang terkasih terasa semakin nyata. Suara-suara yang manis masih menggema dalam ingatan-ingatan saat kita menyanyi atau berbagi kisah.

2 Apakah Perbedaan antara Eksegesis dan Eisegesis?


Jawab : Eksegesis dan Eisegesis adalah  dua pendekatan yang  berkonflik dalam studi Alkitab. Eksegesis adalah eksposisi atau penjelasan dari sebuah teks berdasarkan analisa-analisa yang seksama dan obyektif. Kata eksegesis secara harfiah bermakna “menuntun keluar dari.” Maksudnya bahwa si interpreter  menuntun kesimpulan-kesimpulannya dari  teks Alkitab.


Lawan dari  pendekatan terhadap  Alkitab ini adalah eisegesis, dimana interpretasi sebuah nas Kitab suci berdasarkan pada sebuah pembacaan subyektif dan tanpa analisa. Kata eisegesis secara hurufiah berarti “menuntun masuk kedalam,” yang bermakna bahwa interpreter menyuntikan/memasukan ide-idenya sendiri kedalam teks, menjadikan teks tersebut bermakna apapun yang dia maui.

0 Kristologi : Yesus Kristus - Bagian 3 Selesai

ICR

Bacalah terlebih dahulu dua bagian sebelumnya; yang pertama  di sini dan kedua di sini

oleh : Greg Herrick, Ph.D




Kenaikan dan Peninggian Kristus


Dalam Lukas 24:50-53 dan Kisah Para Rasul 1:11, Lukas mencatatkan bagi kita fakta sejarah dan  natur Yesus saat kenaikan. Bahasa yang digunakan menyiratkan bahwa Yesus telah naik dengan tubuh jasmaninya  ke sebuah tempat dan ruang waktu yang tak berkesudahan, tetapi kita tidak dapat melihat atau mengetahui dimana.

Akan tetapi secara teologi, Lukas telah menyatakan dengan jelas terkait apakah makna kenaikan itu. Apa yang dimaksudkan dengan kenaikan tidak hanya Yesus  pergi ke sebuah tempat.  Sesungguhnya, kenaikannnya membawa kepada peninggiannya ke takhta dan haknya untuk memerintah atas ciptaan, bangsa-bangsa dan gereja. Dia telah ditinggikan ke sebelah kanan Tuhan ( sebuah tempat kuasa dan otoritas ) sesuai dengan pengharapan Davidik ( Mazmur 110:1; Kisah Para Rasul 2:34-35) dan saat ini sedang memerintah atas alam semesta ( Efesus 1:20-22a) dan dia adalah kepala atas segala sesuatu terkait dengan gereja ( Efesus 1:22b-23; 1 Petrus 3:22). Sebagai pendiri, pemimpin, kapten dan tujuan gereja yang ilahi dia telah mengirimkan Roh Kudus ( Kisah Para Rasul 2:33) untuk memberkati gereja dengan  hidup, kasih dan kuasa dan suatu hari akan kembali membawa  gerejanya berada dimana Yesus berada, dan menundukan segala  hal baik di surga dan dibumi kepada ke-Tuhan-anNya (Lordship). Dia telah menerima, dan hingga kini masih terus menerima kemuliaan, puji, dan hormat dalam kenyataan siapakah dia dan apa yang telah dia lakukan (Wahyu 5:12). Setiap lutut harus bertekuk lutut dihadapan Kristus Tuhan, Tuhan semesta alam telah ditinggikan. Pada suatu hari kelak, semua akan bertekuk lutut ( Filipi 2:9)!

0 Kristologi : Yesus Kristus - Bagian 2

Bacalah terlebih dahulu bagian pertama di sini


oleh : Greg Herrick, Ph.D

Kesempurnaan (Ketakbercelaan-Tidak Dapat Melakukan Dosa) Kristus


Dengan pemahaman keilahian yang sejati dan kemanusiaan yang sesungguh-sungguhnya pada Kristus, pertanyaan yang mengemuka terkait apakah  godaan-godaan yang dialaminya merupakan godaan yang memang aktual dan  mungkinkah godaan-godaan itu benar-benar membuatnya mungkin untuk berbuat dosa. Apakah Kristus mampu  untuk tidak berdosa atau tidak mampu untuk berdosa?  Beberapa orang berkata kemanusiaannya yang sejati meliputi ide bahwa dia dapat saja berbuat dosa. Sementara yang lainnya mengklaim bahwa keilahiannya membuat hal ini tidak mungkin bagi dia untuk berbuat dosa. Semua sarjana evangelikal mengakui realita godaan-godaan dan fakta bahwa dia tidak berbuat dosa, tetapi lebih  jauh dari ini tidak tersedia kesepakatan yang cukup besar.

0 Kristologi : Yesus Kristus


oleh : Greg Herrick, Ph.D

Mosaic of Jesus Christ in church of
Hagia Sofia,
Istanbul, Turkey



Istilah “Kristologi” (berasal dari bahasa Yunani “Christos”  bermakna “yang diurapi” atau “Kristus”) merujuk kepada studi tentang Kristus.  Kristologi kerap meliputi  topik-topik seperti  pra eksistensi dan kekekalan Kristus, nubuat-nubuat Perjanjian Lama mengenai Kristus, kemanusiaan Kristus, ketuhanan dan inkarnasi, juga hal-hal terkait pencobaan-pencobaan dan ketidakberdosaan, kematiannya, kebangkitan, kenaikan dan peninggian, kedatangan kembali, tiga jabatan, dan hakikat Yesus.

Pra eksistensi Kristus

Ada beberapa teks dalam Perjanjian Baru yang dalam sejumlah cara berbicara tentang pra eksistensi Kristus. Yohanes berkata “firman” menjadi manusia yang menyiratkan bahwa dia telah ada sebelum inkarnasinya (Yohanes 1:1,14). Yesus sendiri mengungkapkan pra eksitensinya didalam sejumlah teks. Yesus berkata bahwa dia  memiliki kemuliaan dengan  Bapa sebelum dunia ada (Yohanes 17:5) dan dia  telah datang/berasal dari Bapa (Yohanes 5:43; 6:38), Ayat-ayat ini menunjukan pra eksistensinya. Paulus juga merujuk Kristus sebagai Adam terakhir, menyiratkan prakesistensinya karena orang Yahudi kerap menganggap Adam dan Musa merupakan praeksisten. Demikian juga ketika Yesus berkata bahwa Yesus dahulu “kaya” tetapi kemudian menjadi “miskin,” bahwa dia  sebelumnya “didalam wujud Tuhan,” tetapi telah “merendahkan dirinya sendiri,” bahwa dia telah ada “sebelum segala sesuatunya” (Kolose 1:17). Kedua referensi ini merujuk kepada perendahan pada inkarnasi dan oleh karena itu menunjukan bahwa Kristus telah ada sebelum kedatangannya ke dunia (Lihat  1 Korintus 15:45; dan Filipi 2:6).

0 Kasih Tanpa Batas-Batas (Matius 5:38-48) - Bagian 7 Selesai


realtruth.org

Bacalah terlebih dahulu Enam  bagian sebelumnya, bagian satu baca di sini ,bagian dua baca di sini  ,bagian  tiga di sini  , bagian  empat di sini,  bagian lima di sini dan bagian enam di sini

Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell

Anda berangkali membaca Matius 5:48 dan bertanya-tanya, “Akankah saya pernah dapat melakukannya?” Jika demikian, anda sedang menanyakan pertanyaan yang keliru. Saya tidak tahu apakah saya  dapat  terjun kedalam peperangan. Saya menyaksikan  tayangan-tayangan  di televisi—peperangan, keberanian, dan pengorbanan-pengorbanan, para korban—dan saya bertanya-tanya andaikan saya mengalaminya.  Akan tetapi keputusan utama dan terberat  bukan apakah saya dapat terjun  berperang dengan sebuah AK-47, tetapi apakah saya pertama-tama dapat bergabung atau masuk ke kesatuan  militer. Jika saya sampai dititik dimana saya merasa dipanggil untuk masuk kedalam militer dan saya menandatangani sejumlah dokumen, maka pada titik ini saya sudah memutuskan bahwa saya bersedia  untuk terjun berperang. Jawaban “ya’ untuk pertanyaan pertama, “Dapatkan saya mengabdi di militer?” Secara otomatis jawaban untuk yang kedua, “Dapatkah saya terjun ke medan perang?”

Tuntutan-tuntutan pada Khotbah di Bukit juga bekerja dalam cara yang sama. Ketika anda mengamati  persyaratan-persyaratannya, anda dapat dipastikan  akan bertanya, ”Dapatkah  sebenarnya aku melakukannya?” Tetapi ini adalah pertanyaan keliru  untuk dijadikan fokus. 

0 Kasih Tanpa Batas-Batas (Matius 5:38-48) - Bagian 6


scottsdaledomesticviolencedefense.com

Bacalah terlebih dahulu Lima  bagian sebelumnya, bagian satu baca di sini ,bagian dua baca di sini  ,bagian  tiga di sini  , bagian  empat di sini, dan bagian lima di sini



Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell




Mengapa anda harus mengasihi musuh-musuhmu?


Yesus memberikan tujuan dalam mengasihi musuh-musuhmu dan mendoakan mereka yang menganiaya kamu dalam Matius 5:45 :” Karena dengan demikianlah  kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar ”[Berdasarkan  Matius 5:45 inilah para  teolog merujukan istilah “Anugerah Umum” ( yaitu  perhatian Tuhan  yang dicurahkan baik kepada orang percaya dan tidak percaya)]. Anda mungkin berkata,”Tunggu sebentar, saya pikir saya telah menjadi seorang putera atau puteri Tuhan. “Jika anda telah percaya kepada Kristus sebagai Juru selamatmu, anda adalah putera atau puteri Tuhan. Fokus ayat ini bukan untuk mencapai sebuah hubungan baik dengan Tuhan, tetapi  lebih kepada  menjadi seseorang yang memiliki karakteristik-karakteristik Tuhan. Inilah apa yang dimaksudkan dengan idiom semitik “anak dari.” Kita mungkin akan berkata “Sebagaimana  ayah, seperti itulah anak”[ France, The Gospel of Matthew, 226.]. Kita mengatakan  tentang  anak laki-laki, “Perilakunya persis seperti ayahnya.”  Untuk anak perempuan kita mengatakan, “dia serupa benar dengan ibunya”[ Robinson, What Jesus Said About Successful Living, 165.].

0 Kasih Tanpa Batas-Batas (Matius 5:38-48) - Bagian 5


Bacalah terlebih dahulu Empat  bagian sebelumnya, bagian satu baca di sini ,bagian dua baca di sini  ,bagian  tiga di sini   dan bagian empat di sini


Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell


Pada ilustrasi Yesus yang keempat dan terakhir dalam Matius 5:42, Dia berkata : “Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.” Ilustrasi ini berkaitan dengan hukum memberikan pinjaman [Beberapa orang  meyakini bahwa kata-kata Yesus ini  merujuk pada meminta-minta; memberikan sedekah yang dipandang sebagai tindakan yang sangat dihargai  dalam dunia purba (Mat 6:1–4; Ulangan 15:7–11).] Ulangan 15:7-11 Memperlihatkan bahwa hutang-hutang dihapuskan setiap tujuh tahun. Para peminjam menyukai  hal ini. Para pemberi pinjaman tidak terlampau antusias. Jika saya adalah  seorang pemberi pinjaman dan seseorang datang kepadaku untuk mendapatkan pinjaman pada tahun ke-enam, saya akan berpikir dua kali sebelum memberikan kepadanya. Jika dia tidak melunasinya dengan segera, pinjaman yang kuberikan akan berubah menjadi  pemberian cuma-cuma/hadiah

0 Kasih Tanpa Batas-Batas (Matius 5:38-48) - Bagian 4

http://blogs.oc.edu/secondmile/about/

Bacalah terlebih dahulu tiga  bagian sebelumnya, bagian satu baca di sini ,bagian dua baca di sini  dan bagian  tiga di sini



Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell


Pada ilustrasi Yesus yang ketiga dalam Matius 5:41 Ia berkata :  Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.” Ayat ini memberikan latar belakang untuk sebuah ungkapan yang berbunyi , “Go the second mile” ( jalanilah mil ke dua).  Pada masa Yesus, prajurit-prajurit Roma memiliki otoritas untuk memaksa  penduduk sipil untuk mengangkut muatan-muatan mereka sejauh satu mil. Akan tetapi, Hukum Roma berkata bahwa seseorang hanya harus melakukannya sejauh satu mil dan kemudian dia bebas untuk pergi. Jelas, orang-orang Yahudi mengikuti ketentuan dalam hukum ini. Mereka mengukur  mil dalam hitungan langkah : seribu langkah tepatnya. Dan mereka menghitung setiap langkah kaki. Ketika  tiba pada langkah ke seribu mereka berhenti, meletakan barang yang mereka angkut, dan meninggalkan orang  Roma membawa bawaannya sendiri atau mencari korban lainnya [Robinson, What Jesus Said About Successful Living, 157.].

0 Sebuah Pelajaran Bagi Kita Semua dari Newtown


Setidaknya 20 anak dan 6 orang dewasa tewas dalam
sebuah aksi penembakan brutal di sebuah sekolah dasar
yang berlokasi  di Newtown-Connecticut- Foxnewsinsider

Oleh : Pastor John Piper


Membunuh seorang manusia lainnya merupakan sebuah serangan terhadap Tuhan. Dia  telah menciptakan kita dalam citraNya sendiri. Menghancurkan sebuah citra biasanya  bermakna anda membenci apa yang dicitrakan. Membunuh manusia sebagai pembawa citra Tuhan tidak sekedar membunuh. Itu adalah pengkhianatan terhadap pencipta dunia ini. Tindakan itu  merupakan kriminal besar—dan lebih daripada itu. “Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri” (Kejadian 9:6)

Seperti biasa, Yesus mengangkat hal ini dalam istilah-istilah yang mematikan. Tak satupun dari kita dapat meluputkan diri.

0 Kasih Tanpa Batas-Batas (Matius 5:38-48)- Bagian 3

Bacalah terlebih dahulu dua bagian sebelumnya, bagian satu baca di sini dan bagian dua baca di sini



Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell

Beberapa tahun lampau, Tiger Woods  memenangkan Master’s Tournament, Fuzzy Zoeller mengomentarinya dengan  sejumlah kata kasar, tanggapan-tanggapan yang berbau rasis—tanggapan yang dimaksudkannya untuk melucu, tetapi yang ada hanyalah kata-kata yang berjiwa kasar. Fuzzy telah menerima akibat  besar yang  pantas dari kritik-kritik didalam komentar-komentarnya, tetapi  respon Tiger Wood adalah,”Baiklah, kita semua membuat kesalahan-kesalahan dan kini waktunya untuk tetap maju.” Tiger dapat saja  balas menghina—media pasti senang—tetapi dia telah menolak untuk membalas. Sebaliknya dia berkata, “ Let’s move on.”

Apakah anda juga melakukan  apa yang dilakukan Wood? Apakah ini menjadi sikapmu kala anda menanggung hinaan-hinaan paling hebat? Dapatkah anda berkata,”Kita semua membuat kesalahan-kesalahan dan  kini waktunya untuk tetap maju?” Yesus tidak mengajarkan kejahatan dibalas dengan kejahatan. Dia tidak  dalam bisnis untuk mendapatkan keseimbangan. Beberapa dari kita akan menyamakan kedudukan, bahkan jika itu berarti membunuh kita—dan itu bisa terjadi! Secara alami  kita ingin membalaskan  dendam.

0 Kasih Tanpa Batas-Batas (Matius 5:38-48)- Bagian 2


Bacalah terlebih dahulu pada bagian 1 di sini



Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell

Dalam Matius 5:39b-42, Yesus  memberikan empat ilustrasi  tentang apa makna tidak membalas terhadap orang yang berbuat jahat[Empat ilustrasi ini dijumpai dalam sebuah paralel terpisah dalam Lukas 6:29–30]. Dalam ilustrasinya  yang pertama pada Matius 5:39b, Yesus berkata,” melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.” Ayat ini kerap digunakan untuk melarang bentuk bela diri yang bagaimanapun bentuknya. Tetapi apakah ini yang Yesus maksudkan?



Pertama-tama, perhatikan bahwa Yesus secara spesifik menyebutkan “pipi kanan.”  Kira-kira 90% orang di dunia adalah orang yang menggunakan tangan kanannya  sebagai yang utama dalam melakukan aktivitas-bukan kidal.[ Ajak seorang anak muda ke panggung dan lakukan demonstrasi visual ini dalam gerakan lambat] Saya bukan kidal dan jika saya meninjumu dengan tangan kanan, saya akan mengenai pipi kirimu. Jika saya berupaya untuk memukulmu pada pipi kananmu dengan tinju kananku. Saya tidak akan melukaimu sedikitpun. Yesus disini tidak sedang merujuk kepada  sebuah situasi dimana seorang yang lain berupaya untuk memukulmu sekenanya. Yesus sedang berbicara sebuah tamparan   telak ke pipi kananmu dengan punggung  telapak tangan.

0 Kasih Tanpa Batas-Batas (Matius 5:38-48)- Bagian 1


Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell


Beberapa waktu lalu, tetanggaku dan juga mitra kerjaku  secara mengejutkan  menjadi seorang 40 tahun yang berjiwa muda. Isterinya yang murah hati telah membelikannya sebuah  gym mini seharga seribu dolar. Ted dan saya berdiri bersisian terpana! Kita akhirnya akan mengangkat beban-beban sebagaimana  Tuhan pada dasarnya maksudkan. Hanya ada satu masalah: tiga kotak datar yang telah diantarkan terlihat sama sekali tidak seperti gym yang kita bayangkan. Kami harus mengatur sendiri  taman angkat berat ini. (saya membenci hal ini manakala tidak ada demo model!) Kami membaca melalui internet bahwa waktu kira-kira yang diperlukan  untuk merakit semuanya adalah delapan jam! Saya ingin  berteriak ketika saya membacanya!Membuat masalah ini semakin  menyiksa, petunjuk-petunjuk perakitannya mengerikan! Siapapun yang menuliskan petunjuk-petunjuk pemasangan pastilah seorang ilmuwan roket dari MIT dengan sebuah chip di bahunya, atau seorang yang sama sekali dungu dengan selera humor yang sadis, Tidak seperti diriku, Ted sangatlah   menyukai hal yang mekanik. Namun demikian bahkan Ted berkata,”Saya tidak pernah merakit apapun lebih sulit daripada Marcy 4300.” Pada waktunya kami telah merakitnya. Atau semestinya saya katakan, Ted akhirnya menaklukan proyek ini. Saya hanya memberikan alat-alat dan berupaya tidak membuat terlalu banyak kesalahan. Pada akhirnya, satu-satunya cara untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah dengan mengikuti  petunjuk-petunjuk. Sekalipun petunjuk-petunjuk itu membingungkan, sulit, dan dapat dipertanyakan, tanpa adanya petunjuk-petunjuk itu kita akan karam. Oleh karena itu kami membaca seksama  setiap halaman, gambar-gambar foto, diagram, panduan langkah-langkah,  mengambil informasi    yang mungkin dapat membantu.

Demikian juga dengan dunia rohani, satu-satunya cara untuk berurusan dengan  sesuatu  khususnya  hal berat yang menciutkan  hati atau terkait dengan hubungan adalah dengan mempelajari petunjuk- petunjuk dalam firman Tuhan. Peringatan ini khususnya  penting  ketika tiba pada mengasihi mereka yang melukaimu.

0 “Apakah yang Yesus Ajarkan?”– Bagian 2 Selesai



Bacalah terlebih dahulu  bagian 1 di sini


Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell
3. Kasih adalah Prioritas Puncak Kehidupan (Matius 22:37-40)
.

Pada Matius 22, Yesus  kala itu sedang berbicara kepada sebuah kelompok yang terdiri dari pemimpin-pemimpin agama, seorang pakar hukum agama,   menanyai Yesus, apakah perintah yang terbesar. Dia mengajukan pertanyaan ini dalam upaya menjatuhkan Dia melalui jawaban yang akan diberikannya. Yesus menjawab, “KASIHILAH TUHAN, ALLAHMU, DENGAN SEGENAP HATIMU DAN DENGAN SEGENAP JIWAMU DAN DENGAN SEGENAP AKAL BUDIMU"[Ayat-ayat paralel, Mark 12:30 dan  Lukas 10:27,  memiliki tambahan  “dan dengan segenap kekuatanmu.”]. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.”Apakah maksudnya mengasihi Tuhan? Tidakkah ini bermakna memiliki  luapan emosi bergejolak, yang meledak-ledak seperti jarimu yang menghentak-hentakan  tuts piano? Tidakkah ini  bermakna untuk hidup dengan memiliki rasa atau sensasi aneh yang berkitar pada tengkukmu? Apakah ini bermakna menjadi dipenuhi, sepanjang waktu, dengan berbagai pemikiran  yang hangat tentang Tuhan? Rasul Yohanes  telah mencatat jawaban Yesus terkait pertanyaan ini dalam Yohanes 14:21, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." Yohanes juga menulis, dalam 1 Yohanes 5:3a,” Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya.”

0 “Apakah yang Yesus Ajarkan?”– Bagian 1

Bacalah terlebih dahulu :  Siapakah Yesus?



Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell


Sepasang anak muda, keduanya buta, berjalan saling bergandeng tangan menyeberangi sebuah perempatan yang sibuk. Mobil-mobil lalu lalang tanpa  henti dari segala arah. Masing-masing mengetuk trotoar dengan sebuah tongkat putih sambil berupaya menyeberangi  jalan tersebut.  Menjadi seram bagi semua yang menyaksikannya, pasangan yang buta ini mulai membelok ke tengah-tengah persimpangan. Tak menyadari bahayanya, mereka terus berjalan langsung  ke arah  datangnya mobil-mobil. Pada saat itu, setiap mobil dari setiap arah menghentikan mobilnya secara simultan dengan suara berdecit melengking. Seorang pengemudi truk  melongokkan kepalanya dari  jendela dan berteriak “ke kananmu!ke kananmu!”  Orang lain turut berteriak,”ke kananmu!” Tanpa kehilangan langkah, pasangan itu  kembali ke kanan  dan kembali ke arah yang benar, mengetuk dengan tongkat mereka dan mendengarkan  teriakan-teriakan dari para pengemudi. Mereka berhasil menyeberang ke sisi jalan satunya tanpa insiden, masih saling bergandeng tangan.

0 “Siapakah Yesus?” ( Matius 16:13-16)- Bagian 2 Selesai

Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini


Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell



Selalu ada sebuah hal besar dari dikusi mengenai  identitas  Yesus. Juga jelas  bahwa orang selalu menganut beragam opini terhadap Dia [Leon Morris, The Gospel According to Matthew (Grand Rapids: Eerdmans, 1992), 420.]. Semua  penggambaran  Matius 16:14 dan contoh-contoh masa kini mengungkapkan penghormatan besar  terhadap Yesus, namun tidak satupun  merupakan sebuah tanggapan yang memadai terhadap apa yang sedang dibangun dalam pelayanannya yaitu mengenai pribadiNya dan karyaNya. Bagi  rata-rata orang, Yesus dianggap sebagai salah satu dari kebanyakan orang. Baik, tetapi bukan yang terbaik; besar, tetapi bukan yang terbesar; Seorang nabi, tetapi bukan nabi utama. Akan tetapi, pandangan-pandangan semacam ini tidak pernah memberikan peninggian. Pandangan-pandangan ini mencacinya  dengan pujian yang kosong. Jika dia semata hanyalah seperti   manusia lainnya, Dia  adalah seorang penipu karena Dia  telah  mengklaim menjadi setara dengan Allah Bapa [William MacDonald, Ed. Art Farstad, Believers Bible Commentary (Nashville: Thomas Nelson, 1995[1989]),1266.] 

0 “Siapakah Yesus?” ( Matius 16:13-16)- Bagian 1


Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell

Ayahku selalu  senang mengikuti   perkembangan dalam olah raga baseball. Akibatnya, saya   tumbuh besar dengan menonton baseball, bermain baseball, dan mengumpulkan kartu-kartu baseball. Dalam 30 tahunku sebagai  seorang fan, saya telah  menonton banyak pemain-pemain hebat. Namun demikian jika saya mengisahkan beberapa favoritku dimasa kecil, hampir semua dari anda tidak mengenali nama-nama mereka. Kebanyakan  para pemain tersebut telah lama dilupakan. Mereka adalah  berita-berita kemarin. Para atlet yang lebih besar, lebih kuat, lebih cepat, dan lebih mudah telah menggantikan mereka. Ini adalah sebuah kenyataan dari sebuah olah raga.

Ketika kita  mengamati  setiap  cabang  olah raga dan hiburan  maka kita melihat sebuah pintu berputar para selebriti. Pintu itu mengeluarkan  selebriti yang sudah tua dan memasukan yang baru. Akan tetapi ada sebuah pengecualian  untuk aturan ini. Namanya adalah Yesus Kristus. Yesus telah menentang-melawan  sejarah manusia selama 2000 tahun. Dia adalah  Pribadi yang paling banyak dibicarakan di dunia ini. Ada lebih banyak tulisan mengenai Yesus daripada siapapun juga di dunia ini. Ada lebih   banyak lagun-lagu yang dinyanyikan tentang  Yesus daripada siapapun di dunia ini. Kita tiba pada kesimpulan bahwa ketenaran manusia  bersifat   fana, ketenaran Kristus selamanya.

0 Gaya Hidup Cukup & Bebas dari Perasaan Kuatir – Bagian 4 Selesai

Bacalah terlebih dahulu bagian-bagian sebelumnya. Untuk bagian satu di sini, bagian 2 di sini dan untuk bagian 3 di sini


Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell
Yesus secara spesifik membatasi janji ini hanya kepada mereka yang mematuhi Matius 6:33a “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya”. Ketimbang sebagai sebuah selimut janji, pernyataan pada ayat tersebut merupakan janji yang bersifat kondisional  yang berlaku kepada para murid yang sepenuhnya berada dalam kepemilikan Kristus. Para murid yang berkomitmen untuk membangun kerajaan finansial yang bersifat sementara tidak menerima jaminan-jaminan semacam ini. Janji ini merupakan pengharapan kepada pencarian kerajaan Allah terlebih dahulu. Ini bukan merupakan lisensi kemalasan. Satu elemen mencari kerajaan Allah dan kebenarannya  adalah bekerja. Para murid dijanjikan kelangsungan hidup bukan kemakmuran [France, The Gospel of Matthew, 272.]

0 Gaya Hidup Cukup & Bebas dari Perasaan Kuatir – Bagian 3


Seorang anak di San Atonio mengais mencari makanan
saat Depresi Besar 1930-an
foto:Russell Lee
Library of Congress Prints and Photographs Division
Bacalah terlebih dahulu bagian pertama di sini dan bagian kedua di sini



Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell


-Tuhan akan mengenakan pakaian  pada  tubuh jasmanimu
.

Yesus berkata, “Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh [Tanaman-tanaman memiliki rentang hidup yang singkat (Maz37:2; 90:5–6; 102:11; 103:15–16; Yes 40:6–8; Yak 1:10–11; 1 Pet 1:24–25)] tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika [Ini merupakan kalimat kondisional kelas satu dimana Matius mengasumsikannya sebagai kebenaran. Tuhan memang memelihara ciptaannya.] demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?” (Matius 6:28-30) Yesus berkata, “Jangan kuatir  mengenai apa yang akan kamu kenakan, pandanglah bunga-bunga itu”[ Walaupun secara tradisional krinon  telah dianggap sejenis  lily,  para ahli telah mengajukan  beberapa kemungkinan jenis-jenis bunga  termasuk  anemone, poppy, gladiolus, dan sebuah jenis  bunga Daisy yang  tidak begitu dikenal.Dalam tinjauan jenis yang tidak pasti semacam ini, maka “bunga-bunga” yang lebih umum  lebih disukai. Lihat pada catatan-catatan studi  NET] Pada saat pertama kali membacanya, kata-kata Yesus mengenai bunga-bunga lili, seperti juga halnya dengan burung-burung adalah  kata-kata yang indah, tetapi tidak terlalu menggugah. Jelas, burung-burung dan bunga-bunga lili tidak peduli mengenai hidup, mereka juga tidak memilki hipotik,  pembayaran-pembayaran mobil,   tagihan-tagihan belanja bahan makanan, dan biaya-biaya kuliah yang membuat mereka susah tidur di malam hari [Thomas Long, Matthew. Westminster Bible Companion (Louisville: Westminster/John Knox, 1997), 75.]  

0 Gaya Hidup Cukup & Bebas dari Perasaan Kuatir – Bagian 2

Bacalah  terlebih dahulu bagian Pertama di sini


Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell



-Tuhan akan  menjamin keberlangsungan hidupmu
.


Yesus  berkata, “Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?” ( 6:25b) Yesus mengajukan sebuah argumen dari  hal yang lebih besar hingga hal yang lebih kecil. Karena  Tuhan telah memberikan kepadamu hidup, Dia dapat dengan pasti mempertahankan kelangsungan hidup itu. Hampir dalam nada gurau Yesus berkata,”Jika anda hendak kuatir, setidaknyak kuatirkanlah tentang sesuatu yang penting, seperti  kehidupan anda.” Kita kuatir apakah kita akan memiliki makanan yang cukup. Tuhan berkata, “Jika aku akan membangunkanmu  pada esok hari, aku akan memberikanmu makanan.



Kuatirlah apakah jantungmu akan berhenti nanti malam. Kuatirlah apakah aku akan menjaga otakmu tetap bekerja dan jantungmu memompa. Jika anda bersikeras untuk kuatir, kuatirlah akan hal itu. “Kenyataannya  kebanyakan kita tidak mengkuatirkan hal-hal semacam itu. Kita mengasumsikan ketika kita pergi tidur  pada malam hari  maka kita pastilah akan bangun keesokan harinya [
Tony Evans, Returning to Your First Love (Chicago: Moody, 1995), 277–78.].

0 Gaya Hidup Cukup & Bebas dari Perasaan Kuatir – Bagian 1


Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell

           
           
"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?... (Matius 6:25-34)


Suatu pagi Kematian memasuki sebuah kota ketika seorang pria menghentikannya dan bertanya  apa yang sedang dia lakukan. Kematian menjawab, “Saya akan ke kota untuk membunuh 10.000 orang.”  Orang itu lantas membalas,” Itu sungguh mengerikan bahwa  anda akan membunuh 10.000 orang.” Kematian  menjawab,”Mengambil nyawa orang ketika waktunya tiba adalah tugas saya.  Hari ini saya harus mengambil nyawa 10.000 orang  yang telah ditentukan bagi saya.” Kemudian, selagi Kematian berjalan meninggalkan kota itu, orang itu lantas menemuinya. Kembali dia menjadi geram. Dia berkata,”Anda tadi berkata  kepada saya pagi ini bahwa kamu akan mengambil nyawa 10.000 orang, tetapi hari ini 70.000 orang telah mati.” Kematian menjawab,” Jangan marah padaku. Saya hanya mengambil 10.000 orang. Kuatir membunuh selebihnya”[ Haddon W. Robinson, What Jesus Said About Successful Living (Grand Rapids: RBC, 1991), 221.]

0 Kelahiran Yesus Kristus - Bagian 2 Selesai


Anak Laki-Laki dari Bethlehem


Salah satu kekejaman keji dalam sejarah manusia adalah pembunuhan bayi-bayi Bethlehem oleh Herodes yang Agung.  Tetapi benarkah peristiwa ini sungguh terjadi?


Pada bab ke dua dalam injil Matius, kita membaca bahwa ketika  Herodes yang Agung mendengar kelahiran Messias “ dia menjadi  terkejut berserta seluruh Yerusalem.” Kemudian ketika  orang majus tidak  kembali untuk menyampaikan laporan kepadanya, dia menjadi marah dan memerintahkan semua bayi laki-laki hingga usia 2 tahun yang ada  di dan sekitar  Yerusalem dibunuh!


Tiga pertanyaan melintas  dalam pikiran selagi kita menimbang  insiden sadis ini : Pertama, berapa banyakkah  bayi yang sebenarnya telah dibunuh  Herodes? Kedua, berapakah usia Yesus ketika  hal ini terjadi? Dan terakhir, mengapa tidak ada catatan sejarahwan purba lainnya mengenai pembantaian ini? Dengan kata lain, apakah pembantaian bayi Bethlehem benar-benar  terjadi?



Bacalah terlebih dahulu bagian sebelumnya di sini
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9