Bacalah terlebih dahulu : Siapakah Yesus?
Oleh : Rev. Dr. Keith Krell
Sepasang anak muda, keduanya buta, berjalan saling bergandeng tangan menyeberangi sebuah perempatan yang sibuk. Mobil-mobil lalu lalang tanpa henti dari segala arah. Masing-masing mengetuk trotoar dengan sebuah tongkat putih sambil berupaya menyeberangi jalan tersebut. Menjadi seram bagi semua yang menyaksikannya, pasangan yang buta ini mulai membelok ke tengah-tengah persimpangan. Tak menyadari bahayanya, mereka terus berjalan langsung ke arah datangnya mobil-mobil. Pada saat itu, setiap mobil dari setiap arah menghentikan mobilnya secara simultan dengan suara berdecit melengking. Seorang pengemudi truk melongokkan kepalanya dari jendela dan berteriak “ke kananmu!ke kananmu!” Orang lain turut berteriak,”ke kananmu!” Tanpa kehilangan langkah, pasangan itu kembali ke kanan dan kembali ke arah yang benar, mengetuk dengan tongkat mereka dan mendengarkan teriakan-teriakan dari para pengemudi. Mereka berhasil menyeberang ke sisi jalan satunya tanpa insiden, masih saling bergandeng tangan.
Kisah itu membuatku berpikir tentang Yesus. Dia telah datang ke dunia karena Dia mengasihi kita. Tak hanya kita telah terhilang, tetapi kita sedang berjalan menuju sebuah jurang yang membawa kepada kematian yang pasti. Dalam situasi semacam itu, Yesus tidak mengajar dengan kegairahan seorang guru yang baru. Dia tidak datang untuk mengimpartasikan pengetahuan bahwa Dia mengasihi, kepada para murid-muridnya. Dia tidak berkata,” Sekarang, murid-murid buka bacaan pelajaranmu untuk hari ini. Disana kamu akan mendapatkan sebuah kisah bahwa kamu akan bersukacita dengan limpahnya.” Dia telah mengajar dengan urgensi-situasi yang mendesak pada semua pengemudi yang berupaya mencegah agar pasangan buta tersebut tidak terbunuh! Dia berteriak kepada umat manusia,” ke kananmu! Ke kananmu!”[ Kisah ini telah direvisi berdasarkan Max Anders, New Christians Handbook (Nashville: Nelson, 1999), 31-32.]
Sebelumnya kita telah belajar bahwa Yesus telah mengklaim bahwa dia lebih dari sekedar seorang murid, seorang guru,
atau seorang manusia yang hebat. Dia mengklaim dirinya adalah Tuhan. Oleh
karena itu, jika Yesus benar-benar “Kristus, Anak Allah yang hidup” (Matius
16:16), kita harus duduk dengan perhatian penuh, bergantung pada setiap
ucapanNya. Jika dia yang telah mengklaim
dirinya adalah Tuhan, kita semestinya ingin mengetahui apakah yang Dia
telah ajarkan selama pelayanannya di bumi. Faktanya, hal ini semestinya menjadi
pengejaran yang paling penting didalam hidup kita. Selagi kita belajar apa yang
telah Yesus ajarkan dan mengijinkan
pengajaran itu menguasai kehidupan kita, kita akan mulai menjalani kehidupan
yang sungguh amat berbeda dengan dunia ini seperti halnya yang diperlihatkan
Yesus.
[Kebenaran paling penting bahwa selama pelayanannya di bumi Yesus
mengajarkan…]
1. Manusia harus diselamatkan (Yohanes 3:1-18).
Dalam Yohanes 3, rasul Yohanes mencatat,”
1. Manusia harus diselamatkan (Yohanes 3:1-18).
Dalam Yohanes 3, rasul Yohanes mencatat,”
Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya." Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh." Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?" Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi? Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Jelas bahwa Yesus telah mengajarkan bahwa manusia
dipisahkan dari Tuhan dan hilang
tanpa pengharapan karena dosa. Kecuali orang itu percaya kepada Yesus, maka dia akan dipisahkan dari Tuhan
selamanya. Konsekuensi puncak dengan menolak Yesus adalah menghabiskan
kekekalan di sebuah tempat yang disebut neraka.
Pada Matius 25:41, Yesus menjelaskan bahwa neraka telah dipersiapkan untuk Setan dan malaikat-malaikatnya. Namun juga bagi mereka yang menolak ketetapan Yesus, mereka akan bernasib sama. Omong-omong, apakah kamu tahu
bahwa Yesus lebih banyak mempercakapkan neraka daripada surga?[
Mat 5:22, 29; 10:28; 23:33] Dia
memperbincangkan hal-hal yang terkait dengan kehidupan setelah kematian
merupakan konsekuensi kekal. Manusia
terhilang dan harus diselamatkan. Yesus telah datang untuk
memperdamaikan kita dengan Tuhan.
- Sampai kita melihat dosa kita, kita tidak akan melihat kebutuhan kita akan seorang Juru selamat
- Setiap orang berdosa harus diampuni atau dihukum
- Keselamatan tidak dapat diupayakan; keselamatan hanya dapat diterima.
- Keputusan terbesar dalam hidup adalah apa yang engkau putuskan terkait Yesus
- Apa yang kamu lakukan terhadap Kristus saat ini akan menentukan apa yang akan Dia lakukan terhadapmu kelak
- Untuk ke surga, kamu harus pergi dengan jalan salib
- Orang-orang berdosa adalah satu-satunya orang yang dapat diselamatkan
- Kita tidak diselamatkan oleh apa yang kita perbuat tetapi oleh apa yang telah diperbuat Kristus.
- Keselamatan bukan soal berupaya tetapi mempercayai
- Kita diselamatkan oleh kematian Kristus, bukan oleh perbuatan kita.
2.Kebenaran Sejati adalah hal internal, bukan eksternal (Lukas 18:9-14).
Pada Lukas 18:9-14, Yesus telah menceritakan sebuah kisah yang luar biasa. Setelah memberikan perumpamaan mengenai doa (18:1-8), Yesus menyampaikan perumpamaan lainnya “Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.Pada 18:14, Yesus menyimpulkan perumpamaannya dengan kata-kata yang menusuk : ‘ Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." Perempumaan ini hendak memberitahukan kepada setiap diri kita bahwa anda dapat memiliki berton-ton hal yang religious tapa satu ons keselamatan. Keselamatan dan Kristen tumbuh tidak berdasarkan pada apa yang kita lakukan tetapi siapakah kita.
Selanjutnya pada bagian terakhir: Kasih adalah prioritas puncak kehidupan, Tumbuhdengan memperlihatkan karakter Kristen
What Did Jesus Teach? (A Walk Through the Gospels) |diterjemahkan dan diedit oleh :Martin Simamora
No comments:
Post a Comment