Bacalah terlebih dahulu Empat bagian sebelumnya, bagian satu baca di sini ,bagian dua baca di sini ,bagian tiga di sini dan bagian empat di sini
Oleh : Rev. Dr. Keith Krell
Pada ilustrasi Yesus yang keempat dan terakhir dalam Matius 5:42, Dia berkata : “Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.” Ilustrasi ini berkaitan dengan hukum memberikan pinjaman [Beberapa orang meyakini bahwa kata-kata Yesus ini merujuk pada meminta-minta; memberikan sedekah yang dipandang sebagai tindakan yang sangat dihargai dalam dunia purba (Mat 6:1–4; Ulangan 15:7–11).] Ulangan 15:7-11 Memperlihatkan bahwa hutang-hutang dihapuskan setiap tujuh tahun. Para peminjam menyukai hal ini. Para pemberi pinjaman tidak terlampau antusias. Jika saya adalah seorang pemberi pinjaman dan seseorang datang kepadaku untuk mendapatkan pinjaman pada tahun ke-enam, saya akan berpikir dua kali sebelum memberikan kepadanya. Jika dia tidak melunasinya dengan segera, pinjaman yang kuberikan akan berubah menjadi pemberian cuma-cuma/hadiah
Semakin
dekat dengan tahun ke-tujuh, maka semakin ketat kepalan tinju para pelaku
bisnis. Tetapi Yesus berkata bahwa mereka tidak diperbolehkan pada tahun
ke-tujuh untuk menagihnya. Manakala seseorang memiliki sebuah kebutuhan, umat
Tuhan diberikan dengan murah hati. Pada masa kita, apakah hal ini bermakna bahwa seorang bankir Kristen
tidak boleh sedikitpun menolak sebuah aplikasi pinjaman, tidak peduli betapa
buruknya laporan kredit seseorang? Tidakkah ini
bermakna bahwa anda harus meminjamkan
uang berkali-kali kepada orang yang tidak bertanggungjawab, bahkan sekalipun anda tahu bahwa mereka tidak
akan berupaya untuk mengembalikannya? Atau
setiap kali anda didatangi oleh seseorang di jalan berarti anda harus
memberikan mereka uang anda? Tidak, karena perintah ini tidak membebaskan anda
dari kewajibanmu untuk mengelola sumber-sumber dayamu secara bertanggungjawab.
Adalah tanggungjawabmu untuk berperilaku
murah hati, tetapi juga menjadi tanggungjawabmu untuk melakukan
pertimbangan-pertimbangan. Yesus sedang berbicara tentang orang yang dalam
kebutuhan yang sah.
Apakah anda suka membayar pajak-pajak? Jika anda seperti kebanyakan orang Amerika, anda berangkali akan membencinya-menolaknya, benar tidak? Berangkali anda berharap dapat menemukan sebuah cara untuk meyakinkan pemerintah bahwa anda tidak mendapatkan uang sepeserpun. Saya bertanya-tanya andaikan Yesus akan memberikan saran sebagai tambahan terhadap pembayaran pajak-pajakmu bahwa anda juga diminta membayarkan uang tambahan dengan gembira. Berangkali Yesus sedang meminta kepada anda untuk bahkan mengorbankan komoditas yang lebih berharga— yaitu waktumu. Pemerintah mendukung semua jenis program-program sosial yang menyediakan makanan, perumahan dan mengedukasi mereka yang miskin. Anda dapat menolak untuk membayar layanan-layanan ini atau anda dapat berkata ,”Anda tahu, saya dapat melakukan yang lebih baik daripada itu. Saya dapat menjadi sukarelawan untuk program-program yang memberikan pekerjaan bagi mereka yang memerlukan pekerjaan, pemondokan bagi mereka yang membutuhkan perumahan, makanan bagi mereka yang lapar, dan layanan-layanan kesehatan masyarakat bagi mereka yang sakit [Long, Matthew, 63–64.]. Saya dapat membangun sebuah rumah atau mengajar seseorang agar dapat membaca. Saya dapat mendukung sebuah organisasi yang menyediakan kebutuhan-kebutuhan bayi bagi ibu-ibu yang tidak menikah”[ Bell, “Sweet Revenge.]. Ketika anda mengasihi tanpa batas-batas, anda menyerupai Tuhan.
[Komitmen
pertama yang harus anda buat adalah melepaskan semua hak-hak yang anda miliki.
Ini perlu karena sebagai seorang murid anda tidak memiliki “hak-hak.” Jika
anda harus hidup seperti Yesus, anda
harus hidup diatas dan melampaui Hukum.
Komitmen kedua yang harus anda lakukan adalah…]
2. Bunuhlah musuh-musuhmu dengan kebaikan-kebaikan (
5:43-48).
Jelas disini saya sedang berbicara secara figuratif saja. Cara utama bagimu untuk memperlihatkan bahwa anda adalah murid Kristus adalah dengan kasihmu kepada sesama [Yesus kepada murid-muridnya, “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (John 13:34–35).], terutama kepada musuh-musuhmu. Pada Matius 5:43 Yesus berkata,” Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.” Frasa “Kasihilah sesamamu manusia” dikutip dari Imamat 19:18. Kata “sesama” disini mengandung ide orang yang dekat denganmu. Sesama disini dapat bermakna saudara seiman atau seorang musuh. Frasa “bencilah musuhmu” bukanlah kutipan langsung dari bagian manapun dalam Perjanjian Lama; tetapi merupakan kesimpulan dari berbagai teks (Ulangan 23:3-6; 25:17-19; Maz 139:21)[ Blomberg, Matthew, 114.].
Orang banyak yang sedang mendengarkan khotbah Yesus pasti berkata, “Oke, saya akan mengasihi tetangga di sebelahku, tetapi, mereka yang adalah orang-orang Samaria yang menghina Tuhan dan orang-orang bukan Yahudi yang Nazis, itu soal lain lagi”[ Long, Matthew, 64.]. Akan tetapi dalam Matius 5:44, Yesus sekali mengatasi dan melampau Hukum dengan mendeklarasikan :” Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu”[Lihat contoh Stefanus dalam Kisah Para Rasul 7:60].
Disini Kasih tidak sekedar dipuji tetapi diperintahkan[Morris, The Gospel According to Matthew, 130.]. Untuk melakukan hal ini memerlukan kekuatan supernatural. Telah dikatakan, “Untuk membalas kejahatan kepada kebaikan adalah iblis; untuk membalas kebaikan kepada kebaikan adalah manusia; untukmembalas kebaikan kepada kejahatan adalah Tuhan”[ Alfred Plummer, Matthew (London: Paternoster, 1910), 89.].
Sekarang bila anda telah diperkosa dan dianiaya, anda tidak harus berteman dengan musuh-musuhmu. Dalam kasus-kasus semacam ini hal itu tidak sehat dan akan berbahaya. Tetapi anda masih diperintahkan untuk mengasihi musuhmu. Akan tetapi Yesus tidak berkata bahwa anda harus menyukai musuhmu atau menyukai apa yang dia perbuat. Sebaliknya anda dipanggil untuk mengasihinya. Kasih agape yang biblikal mensyaratkan bahwa anda memperhatikan kesejahteraan bahkan musuh-musuhmu. Ini bermakna bahwa anda akan melakukan hal-hal yang akan menguntungkan dan tidak membahayakan mereka. Bagaimana anda tahu jika anda sungguh-sungguh mengasihi musuhmu? Apakah anda berdoa baginya?[Lihat juga Michael Eaton, The Way that Leads to Life (Great Britain: Christian Focus, 1999), 103.]. Anda dapat dengan yakin bahwa anda mengasihi musuhmu ketika anda berdoa baginya. Pernahkah anda menyadari bahwa musuh terbesar dan penganiayamu adalah pasanganmu, anakmu, saudaramu, atau orang tuamu?
Selanjutnya : Mengapa anda harus mengasihi musuh-musuhmu?
Love Without Limits (Matthew 5:38–48) | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
Jelas disini saya sedang berbicara secara figuratif saja. Cara utama bagimu untuk memperlihatkan bahwa anda adalah murid Kristus adalah dengan kasihmu kepada sesama [Yesus kepada murid-muridnya, “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (John 13:34–35).], terutama kepada musuh-musuhmu. Pada Matius 5:43 Yesus berkata,” Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.” Frasa “Kasihilah sesamamu manusia” dikutip dari Imamat 19:18. Kata “sesama” disini mengandung ide orang yang dekat denganmu. Sesama disini dapat bermakna saudara seiman atau seorang musuh. Frasa “bencilah musuhmu” bukanlah kutipan langsung dari bagian manapun dalam Perjanjian Lama; tetapi merupakan kesimpulan dari berbagai teks (Ulangan 23:3-6; 25:17-19; Maz 139:21)[ Blomberg, Matthew, 114.].
Orang banyak yang sedang mendengarkan khotbah Yesus pasti berkata, “Oke, saya akan mengasihi tetangga di sebelahku, tetapi, mereka yang adalah orang-orang Samaria yang menghina Tuhan dan orang-orang bukan Yahudi yang Nazis, itu soal lain lagi”[ Long, Matthew, 64.]. Akan tetapi dalam Matius 5:44, Yesus sekali mengatasi dan melampau Hukum dengan mendeklarasikan :” Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu”[Lihat contoh Stefanus dalam Kisah Para Rasul 7:60].
Disini Kasih tidak sekedar dipuji tetapi diperintahkan[Morris, The Gospel According to Matthew, 130.]. Untuk melakukan hal ini memerlukan kekuatan supernatural. Telah dikatakan, “Untuk membalas kejahatan kepada kebaikan adalah iblis; untuk membalas kebaikan kepada kebaikan adalah manusia; untukmembalas kebaikan kepada kejahatan adalah Tuhan”[ Alfred Plummer, Matthew (London: Paternoster, 1910), 89.].
Sekarang bila anda telah diperkosa dan dianiaya, anda tidak harus berteman dengan musuh-musuhmu. Dalam kasus-kasus semacam ini hal itu tidak sehat dan akan berbahaya. Tetapi anda masih diperintahkan untuk mengasihi musuhmu. Akan tetapi Yesus tidak berkata bahwa anda harus menyukai musuhmu atau menyukai apa yang dia perbuat. Sebaliknya anda dipanggil untuk mengasihinya. Kasih agape yang biblikal mensyaratkan bahwa anda memperhatikan kesejahteraan bahkan musuh-musuhmu. Ini bermakna bahwa anda akan melakukan hal-hal yang akan menguntungkan dan tidak membahayakan mereka. Bagaimana anda tahu jika anda sungguh-sungguh mengasihi musuhmu? Apakah anda berdoa baginya?[Lihat juga Michael Eaton, The Way that Leads to Life (Great Britain: Christian Focus, 1999), 103.]. Anda dapat dengan yakin bahwa anda mengasihi musuhmu ketika anda berdoa baginya. Pernahkah anda menyadari bahwa musuh terbesar dan penganiayamu adalah pasanganmu, anakmu, saudaramu, atau orang tuamu?
Selanjutnya : Mengapa anda harus mengasihi musuh-musuhmu?
Love Without Limits (Matthew 5:38–48) | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment