Seorang anak di San Atonio mengais mencari makanan saat Depresi Besar 1930-an foto:Russell Lee Library of Congress Prints and Photographs Division |
Bacalah terlebih dahulu bagian pertama di sini dan bagian kedua di sini
Oleh : Rev. Dr. Keith Krell
-Tuhan akan mengenakan pakaian pada tubuh jasmanimu.
Yesus berkata, “Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh [Tanaman-tanaman memiliki rentang hidup yang singkat (Maz37:2; 90:5–6; 102:11; 103:15–16; Yes 40:6–8; Yak 1:10–11; 1 Pet 1:24–25)] tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika [Ini merupakan kalimat kondisional kelas satu dimana Matius mengasumsikannya sebagai kebenaran. Tuhan memang memelihara ciptaannya.] demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?” (Matius 6:28-30) Yesus berkata, “Jangan kuatir mengenai apa yang akan kamu kenakan, pandanglah bunga-bunga itu”[ Walaupun secara tradisional krinon telah dianggap sejenis lily, para ahli telah mengajukan beberapa kemungkinan jenis-jenis bunga termasuk anemone, poppy, gladiolus, dan sebuah jenis bunga Daisy yang tidak begitu dikenal.Dalam tinjauan jenis yang tidak pasti semacam ini, maka “bunga-bunga” yang lebih umum lebih disukai. Lihat pada catatan-catatan studi NET] Pada saat pertama kali membacanya, kata-kata Yesus mengenai bunga-bunga lili, seperti juga halnya dengan burung-burung adalah kata-kata yang indah, tetapi tidak terlalu menggugah. Jelas, burung-burung dan bunga-bunga lili tidak peduli mengenai hidup, mereka juga tidak memilki hipotik, pembayaran-pembayaran mobil, tagihan-tagihan belanja bahan makanan, dan biaya-biaya kuliah yang membuat mereka susah tidur di malam hari [Thomas Long, Matthew. Westminster Bible Companion (Louisville: Westminster/John Knox, 1997), 75.]
Oleh : Rev. Dr. Keith Krell
-Tuhan akan mengenakan pakaian pada tubuh jasmanimu.
Yesus berkata, “Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh [Tanaman-tanaman memiliki rentang hidup yang singkat (Maz37:2; 90:5–6; 102:11; 103:15–16; Yes 40:6–8; Yak 1:10–11; 1 Pet 1:24–25)] tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika [Ini merupakan kalimat kondisional kelas satu dimana Matius mengasumsikannya sebagai kebenaran. Tuhan memang memelihara ciptaannya.] demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?” (Matius 6:28-30) Yesus berkata, “Jangan kuatir mengenai apa yang akan kamu kenakan, pandanglah bunga-bunga itu”[ Walaupun secara tradisional krinon telah dianggap sejenis lily, para ahli telah mengajukan beberapa kemungkinan jenis-jenis bunga termasuk anemone, poppy, gladiolus, dan sebuah jenis bunga Daisy yang tidak begitu dikenal.Dalam tinjauan jenis yang tidak pasti semacam ini, maka “bunga-bunga” yang lebih umum lebih disukai. Lihat pada catatan-catatan studi NET] Pada saat pertama kali membacanya, kata-kata Yesus mengenai bunga-bunga lili, seperti juga halnya dengan burung-burung adalah kata-kata yang indah, tetapi tidak terlalu menggugah. Jelas, burung-burung dan bunga-bunga lili tidak peduli mengenai hidup, mereka juga tidak memilki hipotik, pembayaran-pembayaran mobil, tagihan-tagihan belanja bahan makanan, dan biaya-biaya kuliah yang membuat mereka susah tidur di malam hari [Thomas Long, Matthew. Westminster Bible Companion (Louisville: Westminster/John Knox, 1997), 75.]
Sekalipun begitu, disini, Yesus berkata,”Tuhan akan memenuhi kebutuhan akan pakaianmu.” Anda mungkin tidak akan menggunakan pakaian keluaran desainer, tetapi kamu akan memiliki apa yang
kamu butuhkan. Kata kerja “perhatikanlah” adalah kata yang kuat. Makna kata ini
lebih dari sekedar sebuah pandangan
biasa. Makna kata ini adalah mempelajari keindahan bunga-bunga tersebut.
Penekanan sedikit bergeser pada Matius 6:30
dimana Yesus berbicara mengenai pakaian
pada “padang rumput”[ Rumput hijau
musim semi ketika dipotong , mengering, dan
diikat dalam sebuah ikatan merupakan sumber alami bahan bakar untuk api
pada oven-oven dan merupakan metafora alkitab yang umum untuk perubahan
dramatis untuk peruntungan dan kelemahan
manusia dan kefanaan.]
Seperti halnya
bunga-bunga, rumput juga fana dan bahkan lebih tidak mengesankan. Namun
demikian, Tuhan mendandani rumput itu entah kita memupukinya entah kita tidak
memupukinya. Yesus merindukan anda untuk
mempelajari sebuah pelajaran dari bunga-bunga dan rumput-rumput. Yesus menutup dengan sebuah
peringatan :”Kamu yang imannya kecil,” yang merupakan sebuah ekspresi yang
ditujukan kepada murid-murid Yesus [Yesus
memperingatkan murid-muridnya dengan frasa
ini didalam Mat 8:26; 14:31; 16:8; dan 17:20. Frasa ini selain
pada bagian ini, hanya ada di Lukas
12:28. France menuliskan, “‘Iman,’ didalam Matius, bermakna keyakinan diri bahwa Tuhan dapat dan
akan bertindak untu kepentingan umatnya.” France, The Gospel of Matthew,
270. Morris mencatat, “Kapanpun istilah ini muncul dalam Perjanjian Baru, istilah ini (iman)
hanya ditujukan pada murid-murid.” Morris, The Gospel According to Matthew,
170.] Iman yang kecil tidak
mengindikasikan sebuah ketiadaan iman tetapi iman yang kurang [Wilkins, Matthew, 298.]. Yesus
sedang berkata,”Percayakanlah dirimu pada Tuhan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhanmu.”
“Tuhan itu dapatkah dipercaya adalah isunya. Apakah Tuhan memeliharamu kemarin?
Bagaimana dengan hari sebelumnya?
Bagaimana dengan dua hari sebelumnya?
Kemudian, bagaimana kamu menjadi kuatir
pada hari ini? Bapa yang seperti apakah yang kamu miliki?
Beberapa orang memiliki iman yang memadai untuk percaya bahwa Tuhan akan
membawa mereka ke surga tetapi tidak cukup percaya bahwa Tuhan akan membawa
mereka untuk melalui waktu 24 jam. Mereka tak terbantahkan percaya diri akan hal yang manis-manis tetapi
ketakutan akan hal- buruk yang datang saat
ini juga [Robinson, What Jesus Said About Successful Living,
229.]
Kabut dapat menyelimuti sebuah kota seluas tujuh blok dan dengan ketebalan hingga 100 kaki. Tetapi jika
anda dapat mengambil kabut itu dan mengubahnya
menjadi air, hanya akan mengisi penuh satu gelas. Kuatir bagaikan kabut
raksasa yang dapat membutakanmu dan
menyebabkan anda menutup mata terhadap Tuhan. Tetapi ketika anda melihat kuatir
itu yang sesungguh-sungguhnya, anda menyadari bahwa kuatir tidak lebih dari segelas air saja. Ketika anda sebenarnya
sedang berupaya untuk memeluk kuatir dan
anda dimakannya, kuatir itu dalam sekejab saja sehingga bahkan sudah tidak ada [Doug
McIntosh, “Dealing With Worry” (Matt 6:25–34): http://www.cornerstonebibch.org/html/Sermons/Matthew/Matt23.pdf,
6] Yesus berkata, “Tuhan akan menuntunmu melalui kabut kuatir jika anda
membiarkan DIa memimpin jalanmu. Hanya Dia
yang dapat menaklukkan
kuatir-kuatirmu. Jangan kuatir,
berpengharapan penuhlah.
[Kuatir adalah sebuah tindakan yang sia-sia. Mengapa demikian? Untuk alasan yang sederhana maka Yesus akan memenuhi kebutuhan materialmu. Yesus kini memberikan sebuah alasan kedua mengapa kita tidak semestinya kuatir]
2.Kuatir adalah sebuah demonstrasi Ketidakberimanan (Matius 6:31-34).
Ayat-ayat ini mengulangi larangan dari Matius 6:25, merangkumkan pemikiran-pemikiran dari 6:26-30, dan menarik sebuah kesimpulan [Turner, Matthew, 200.]. Yesus berkata,”Jangan kuatir , kemudian dia mengatakan, “Apa yang akan kami makan?” atau “Apa yang akan kami minum?” atau “Apa yang akan kami pakai untuk pakaian?” Larangan ini dinyatakan dalam 6:31:”Jangan kuatir.” Tata bahasa dalam 6:31 berbeda dengan 6:25. Disini, Yesus sedang mengatakan ,”Jangan mulai menguatirkan” (bandingkan dengan Filipi 4:6)[ Ini adalah kata kerja yang sama digunakan dalam 6:25. Pada 6:25 merupakan sebuah kalimat berbentuk present tense imperative; sementara disini merupakan kalimat berbentuk aorist subjunctive. Morris menulis, “Jika ada sebuah perbedaan,Yesus sekarang sedang berkata kepada mereka [murid-murid-Nya] untuk tidak mulai mencemaskan apapun juga, sedangkan pada ayat terdahulu dia sudah mengatakan tentang sikap-sikap yang dilakukan terus-menerus.” Morris, The Gospel According to Matthew, 160 n. 102.]
Pada 6:32-33 dua alasan diberikan terkait mengapa anda tidak semestinya kuatir[Lihat juga Yesaya 26:3: “Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya..”] . Pertama, orang-orang bukan Yahudi” (maksudnya orang-orang yang belum menjadi percaya-tidak mengenal Tuhan[lihat NET]) sangat berkeinginan mencari semua hal-hal ini” (6:32a). Pada masa Yesus, orang-orang pagan-penyembah berhala mengejar makanan, minuman, dan pakaian karena mereka tidak mengenal Tuhan sebagai Bapa yangmengasihi. Mereka telah disiksa oleh kecemasan karena mereka meyakini masa depan mereka ada di tangan takdir dan peruntungan[Charles H. Talbert, Reading the Sermon on the Mount: Character Formation and Ethical Decision Making in Matthew 5-7 (Grand Rapids: Baker, 2004), 127.]
Yesus sedang mengatakan bahwa kuatir pada dasarnya adalah ateisme [Robert H. Mounce, Matthew. A Good News Commentary (San Francisco: Harper & Row, 1985), 58.] Ketika anda dan saya kuatir, kita sedang berperilaku persis seperti orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Pernahkah saya kuatir? Tentu saja saya pernah. Saya memiliki banyak tanggungjawab dan tekanan-tekanan. Namun demikian, hasratku untuk kuatir menjadi sebuah kota mungil yang saya lintasi saja , bukan sebuah tempat untuk menggantungkan topiku. Saya menginginkan kuatir menjadi sebuah tahap sesaat saja, bukan sebuah gaya hidup. Alasan kedua untuk tidak kuatir adalah:” Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu” (6:32b). Jika anak-anakku kuatir tentang apakah saya akan memberikan makanan dan pakaian mereka, saya akan merasa sangat buruk tentang cara mereka berpikir mengenai diriku sebagai seorang ayah. Mereka mendakwaku ketika mereka kuatir. Ketika anda kuatir anda sedang berkata, “Tuhan saya sungguh-sungguh tidak mengenal engkau. Saya tidak yakin Engkau Tuhan yang peduli. Saya tidak yakin Engkau Tuhan Pemelihara. Engkau baik bagi gereja pada hari Minggu, tetapi saya tidak yakin akan Engkau. Sehingga saya harus menjaganya sendiri.” Tuhan akan mengurusmu. Jangan kuatir berpengharapan penuhlah.
Setelah memberikan dua alasan untuk tidak kuatir, Yesus memberikan sebuah perintah dalam 6:33a. Yesus berkata,” Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya.” Ini sebuah perintah dalam kalimat berbentuk present tense. Kata “cari” (zeteo) digunakan untuk menggambarkan aktivitas seorang pemburu yang bersembunyi mengendap-endap untuk memburu burung-burung. Dia sedang berburu makanan, bukan hanya olah raga. Dia berfokus pada segenap pikirannya pada burung-burung itu. Matanya selalu mengawasi mereka. Dia selalu awas dengan busurnya. Burung-burung akan berada dalam jarak tembak hanya untuk sesaat sehingga dia selalu dalam keadaan awas. Persis seperti pemburu yang menempatkan burung-burung di pusat perhatiannya, anda harus membuat Kerajaan Tuhan menjadi prioritas puncak [Robinson, What Jesus Said About Successful Living, 231.]
Maksudnya
jika anda menjadi cemas mengenai apapun
juga, itu semestinya menjadi urusan kerajaan Tuhan[Philips,
Exploring the Gospel of Matthew, 121.]
Pada 6:33b, Yesus kini bergerak dari sebuah perintah menuju ke sebuah janji. Dia menyatakan bahwa jika anda memenuhi kondisi mencari terlebih dahulu kerajaan Tuhan dan kebenarannya”semua hal ini [keperluan-keperluan material] akan ditambahkan kepadamu.’[nas ini tidak bermakna bahwa makanan, minuman, dan pakaian akan datang kepada para murid secara otomatis tanpa bekerja atau kemampuan untuk memenuhi apa yang diperlukan. Apa yang diulas teks hanya masalah kecemasan yang tak teratasi tentang hal-hal ini. Hagner, Matthew 1-13, 166–67.]
Selanjutnya pada bagian terakhir : Semua itu akan ditambahkan kepadamu, Jangan kuatir akan hari esok…
Lifestylesof the Content & Worry –Free (Matthew6:25-34) | diterjemahan dan diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment