F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Pernikahan. Show all posts
Showing posts with label Pernikahan. Show all posts

0 Penjelasan Yesus Mengenai Kemuliaan Diri-Nya



Oleh: Martin Simamora

“Ia adalah Sang Mesias & Sang Hakim Agung dan Kekal”

Aku Layak Untuk Dimuliakan Di Bumi Ini & Perkataan-Perkataanku Memerintah Kekal
Tetapi sebelumnya,  bagaimana para murid Kristus dan masyarakat umum memandang dirinya? Mari kita menyorot satu momen sangat istimewa ini:

▬Lukas 19:36-37  Dan sementara Yesus mengendarai keledai itu mereka menghamparkan pakaiannya di jalan. Ketika Ia dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat yang telah mereka lihat.

Orang banyak memberikan pemuliaan yang sungguh agung dengan menghamparkan pakaiannya di jalan dan  para murid memberikan pemuliaan dengan pujian nyaring kepada Yesus karena segala mujizat yang telah mereka lihat. Dan ini adalah sebuah perilaku yang salah bagi para pemuka agama, karena bagaimana mungkin seorang manusia disembah dan diagungkan sedemikian rupa bagaikan Tuhan? Sebagaimana terpotret dalam episode ini:

Lukas 19:39 Beberapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, tegorlah murid-murid-Mu itu."

Sementara para pemuka agama begitu gusar dengan pemuliaan diri Yesus yang  terlampau tinggi  bagi seorang manusia, Yesus memberikan jawaban yang mencengangkan, ia bukan saja menyatakan ia layak untuk dimuliakan oleh manusia tetapi segenap alam ciptaan memang  harus memuliakan dirinya:

Lukas 19:40 Jawab-Nya: "Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak."

Pada dasarnya pada momen tersebut, Yesus menyingkapkan siapakah dirinya, sayangnya para pemuka agama Yerusalem tak dapat melihat hal itu sebagaimana dikatakan oleh Yesus sendiri:

Lukas 19:41-42 Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu.

0 Renungan Singkat Bagi Setiap Suami Kristen:


Oleh: Martin Simamora
Suami, Asuh dan Rawatlah Isterimu Sebagaimana Kristus Terhadap 
Jemaat-Nya
(Mengenal dasar Tersuci bagi Setiap Suami Untuk Membina Hubungan dengan Isterinya dan Membangun Keluarga yang Kokoh dalam Tuhan)

Suami Nahkoda Kebenaran dalam Keluarga
Shinta, isteriku
Dalam Alkitab, peran seorang suami begitu sentral dalam kehidupan rohani keluarganya, dan akan seperti apakah hasil pembangunan kehidupan keluarganya akan ditentukan oleh suami:

Efesus 5:22-23 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

Ayat ini memberikan makna dan kehidupan yang sangat mendalam terkait kehidupan rohani seorang suami. Apakah sebagai suami, saya dan anda memiliki kehidupan rohani yang terbangun di atas pengenalan Yesus Kristus yang telah menebus kehidupannya yang dahulu dalam taklukan kuasa dosa, untuk kemudian masuk ke dalam kehidupan yang penuh dengan persekutuan Kristus yang mengubahkan hidupnya sehingga mampu melayani Tuhan? Ketika para suami membaca suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat, maka pertanyaan krusialnya adalah:  apakah saya dan anda memang memiliki pengenalan akan Kristus adalah kepala jemaat yang sungguh mengasihi, merawat dan melindungi jemaat-Nya daripada yang jahat, bukan memanipulasi dan bukan menjadi sumber kehancuran kehidupan rumah tangga/jemaat-Nya.

Jadi dalam hal ini, menjadi suami Kristen lebih dari sekedar seorang pria menjadi seorang laki-laki jantan atau laki-laki sejati bagi isterinya yang sanggup menjadi suami-suami yang baik, mampu membahagiakan anak dan isteri, penuh kelemah-lembutan sementara memiliki kepemimpinan yang dewasa.Bukan itu, sementara itu harus dimiliki, tetapi dasar bagi semua itu adalah apakah  seorang suami memiliki pengenalan yang benar kepada Yesus Kristus?


Mengapa demikian? Karena sebetulnya setiap suami-isteri Kristen ketika memenuhi kebenaran ini, ia sedang memberikan kesaksian tentang Kristus yang mengasihi jemaat-Nya yang masih di dunia ini. Sebuah kehormatan yang  dibangun bukan berdasarkan kekuatan diri tapi berdasarkan pengenalan yang sejati dengan Kristus.
Sehingga memang ini adalah soal seorang suami atau seorang pria memiliki pengenalan dan kehidupan dalam persekutuan dengan Kristus yang  telah memberikan hidup kekal dan persekutuan dengan Allah.Kalau saja para suami dapat memiliki kehidupan sebagai kepala isteri sebagaimana Kristus adalah kepala jemaat, maka di dunia ini, setiap suami Kristen memang dapat diandalkan untuk menjadi nahkoda rumah tangganya dan pemberita injil yang berbasis keluarga atau kehidupan keluarganya.

0 Klausula Yesus Mengenai Perceraian: “Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah…ia menjadikan isterinya menjadi zinah”



Oleh: Martin Simamora

“Apakah Sebuah Pintu Emas Bagi Suami Untuk Menceraikan Isterinya, Ataukah Peringatan Betapa Kudusnya Sebuah Pernikahan Untuk Dipermainkan?”

1.Bukan Hal yang Sumir, Tetapi Betapa Sucinya Pernikahan itu: Dosa Membawa Dampak Kerusakan Pernikahan Suci

Hal pertama yang harus saya sampaikan, artikel ini saya tuliskan sehubungan dengan janji  yang begitu lama tertunda untuk saya penuhi kepada sahabat dan beberapa orang yang menanyakan perihal ini. Topik ini tidak boleh semata diperlakukan sebagai pengetahuan, tetapi harus menjadi sebuah refleksi bagi setiap pria yang telah berkeluarga atau akan berkeluarga, dan tentunya setiap rumah tangga Kristen, agar mengerti dan menghidupi kehidupan rumah tangganya sebagai hal yang mulia dan kudus, tidak seharusnya dipandang sebagai ikatan emosional belaka: dicintai dan karenanya mencintai, atau sebaliknya. Hal kedua, yang sama pentingnya, artikel ini  juga memiliki tujuan untuk menunjukan bahwa klausula pengecualian perceraian boleh dilakukan, harus pertama-tama dipandang sebagaimana Yesus memandang: betapa tingginya kesucian sebuah pernikahan harus diperlakukan dan dihidupi oleh pasangan suami-isteri. Sebagaimana Yesus begitu tinggi memandang kesucian dan kesetian hubungan antara dirinya dengan para murid yang sangat dikasihinya. Bahwa klausula pengecualian perceraian boleh dilakukan, harus dipandang sebagai sebuah kebenaran dari sudut Allah, betapa Allah sangat membenci kecemaran  pada kesucian pernikahan, bukan sebaliknya, dipandang dari sudut kedagingan manusia yang cenderung memandang klausula ini dalam kotornya dan rendahnya moralitas manusia untuk sanggup memandang kesucian pernikahan yang sedang diangkat Yesus melalui klausula ini. Tentu saya dapat memaklumi, sungguh mengejutkan kalau Yesus sampai benar-benar mengucapkan klausula itu. Namun, jika kita mau mempelajarinya secara cermat, sebaliknya kita akan melihat betapa rendahnya kekuatan moralitas dan kekudusan manusia untuk bisa memahami bahwa didalam Tuhan, pernikahan tidak dirancang untuk menuju sebuah perceraian namun manusia tidak kebal dan berdaya untuk senantiasa sanggup menjunjung kemurnian pernikahannya melawan daya pikat dosa yang menyasar pada kesucian pernikahan.

Saya juga harus menandaskan, sementara secara populer klausula tersebut telah dipandang sebagai sumir dan bahkan dianggap sebagai penyimpangan diantara injil sinoptik, seharusnyalah setiap orang Kristen yang menghargai Alkitab sebagai sumber tertulis paling otoratif bagi praktik  hidup keimanannya, setiap orang Kristen seharusnya memiliki pemahaman yang memadai, sebelum menghakimi bagian tertentu pada injil, dan bahkan Yesus Kristus sendiri.

2.Perceraian & Kekudusan Pernikahan yang Retak Dalam Alkitab
Dalam Alkitab, pada injil, perceraian dan kekudusan pernikahan yang retak merupakan salah satu topik yang diajarkan  oleh Yesus:

►Matius 19:3-10 “Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?" Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?" Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah." Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin."

0 Semua Yang Surga Perbolehkan: Homoseksualitas dan Makna Kasih (Cinta)- 4

Oleh :Dr. Kenneth Boa



Semua Yang Surga
Perbolehkan: Homoseksualitas dan Makna Kasih (Cinta)



--Bacalah lebih dulu bagian 3


credit: archbishop cranmer

IMAMAT DAN KEKEJIAN-KEKEJIAN


Sejauh ini, nas-nas Alkitab paling sukar terkait dengan homoseksualitas, memberikan penjelasan larangan-larangan kategorial/telak pada  perbuatan-perbuatan homoseksual dalam Imamat 18:22 dan 20:13.


Imamat 18:22 Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian.


Imamat 20:13 Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian, pastilah mereka dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.



Sebagaimana dikemukakan J. Gordon Melton, ayat-ayat ini telah terbukti paling sukar untuk direinterpretasikan”[J. Gordon Melton, The Churches Speak On : Homosexuality; Official Statements from Religious Bodies and Ecumenical Organizations ( Detroit: Gale Research, 1991),xxii.]. Kedua   teks ini melarang orang laki-laki untuk  terlibat dalam aktivitas seksual dengan laki-laki , dan label untuk aktivitas seperti ini  adalah sebuah “kekejian.” Hampir semua penulis yang membela homoseksualitas mengakui bahwa teks-teks ini mengecam tindakan-tindakan seks sejenis, tetapi berupaya untuk memperlihatkan bahwa teks-teks ini  merefleksikan situasi kuno secara budaya  dan karenanya tidak lagi berlaku pada masa kini.

0 Semua Yang Surga Perbolehkan: Homoseksualitas dan Makna Kasih (Cinta)- 3

Oleh:Dr. Kenneth Boa

Bacalah terlebih dulu bagian 2


Semua Yang Surga Perbolehkan: Homoseksualitas dan Makna Kasih (Cinta)




”The Homosexual In America,”
October 31, 1969

Dosa-Dosa Sodom


Berangkali nas firman  dalam Alkitab yang paling sering didiskusikan  dalam hubungannya dengan homoseksualitas adalah kisah penghancuran Sodom dan Gomora di  kitab Kejadian 19. Pada pandangan tradisional, kota-kota ini  telah dihancurkan karena  mereka telah sedemikian  merosot secara moral dimana  perbuatan-perbuatan homoseksual  adalah wajar disana. Para pembela homoseksualitas kerap berpendapat bahwa dosa Sodom secara khusus ( kota dimana Lot  menetap dan hidup)  adalah ketidakramahan—atau secara lebih tegas, perlakuan tidak pantas  terhadap orang-orang asing.

0 Semua Yang Surga Perbolehkan: Homoseksualitas dan Makna Kasih (Cinta)- 2

Oleh :  Dr. Kenneth Boa

Bacalah lebih dulu bagian1




Semua Yang Surga Perbolehkan: Homoseksualitas dan Makna Kasih (Cinta)



Cover Credit: PHOTOGRAPH BY PETER HAPAK FOR TIME
Credit: time.com


Apakah   Yang Alkitab Katakan?

Pengajaran Biblikal tentang  seks bukan semata  yang negatif.  Berlawanan dengan keyakinan umum ( diakui memang diajarkan dan dikembangkan oleh sejumlah orang-orang Kristen selama bertahun-tahun), seks dalam pemikiran Alkitab bukan dosa.  Adalah seks diluar  hubungan yang semestinya  yang membentuk dosa seksual. Hubungan   seks yang semestinya  itu, menurut Alkitab, adalah hubungan suami-isteri.



Seks Pada Permulaan

Fondasi  untuk pandangan biblikal atas seks diletakan dalam bab-bab pembukaan kitab Kejadian. Dasar bagi pandangan biblikal atas  natur manusia adalah, bahwa  Tuhan telah menciptakan ras manusia dalam  citra-Nya sebagai  laki-laki  dan perempuan ( Kejadian 1:27). Tuhan telah  memutuskan sebelumnya bahwa ras manusia akan mereproduksi dirinya sendiri melalui persatuan seksual  laki-laki dan perempuan (ayat 28), sehingga ini menjelaskan  bahwa seks    yang seperti ini sejak dahulu merupakan disain Allah dan  adalah “sangat baik” (ayat 31).

0 Semua Yang Surga Perbolehkan: Homoseksualitas dan Makna Kasih (Cinta)- 1

Oleh : Dr. Kenneth Boa

it can’t be wrong when it feels so right…Itu tidak dapat salah ketika itu terasa begitu benar…”- Debby Boone, judul lagu dalam  You Light My Life ( 1977)



Semua Yang Surga Perbolehkan: Homoseksualitas dan Makna Kasih (Cinta)


Credit: richarddawkins.net
Sebanyak kegelisahan dan kebingungan sebagaimana pada gerakan feminis yang menguasai budaya Barat   dengan badai pada 1970-an, yang telah mendatangkan bagi orang-orang Kristen dan masyarakat secara umum,  tuntutan-tuntutan yang bahkan feminis-feminis  paling  radikal terlihat jinak dibandingkan dengan  gerakan-gerakan hak-hak homoseksual yang  mengemuka pada 1990-an. Tidak ada isu lain terlihat memprovokasi perasaan-perasaan lebih kuat didalam masyarakat daripada yang satu ini.

0 Narkotika Baru : Pornografi

Oleh : Morgan Bennett

Artikel dengan judul diatas , diangkat dan diadopsi dari sebuah artikel yang disajikan  oleh  Morgan Bennett, Juris Doctor   candidate, di Public Discourse, The Whiterspoon Institute. Diharapkan artikel ini memberikan peringatan serius bahwa pornografi adalah bahaya yang amat mematikan, sama mematikannya dengan jika anda kecanduan Kokain atau Heroin, bahkan riset-riset otak belakangan ini menunjukan bahaya   yang lebih dahsyat daripada yang disebabkan Kokain. Biarlah Tuhan Yesus Kristus menjadi sumber pertolongan dan pemulihan bagi   siapapun untuk lepas dari  candu pornografi/narkotika baru.


Narkotika Baru : Pornografi





Riset neurologika baru  menyingkapkan bahwa  pornografi sama berpotensi adiktif seperti heroin atau kokain.


Suatu hari, aku mendengar seorang pria berkata bahwa Starbucks  adalah “dealer  narkotika terbesar di Amerika Serikat.” Tetapi bagaimana jika saya katakan kepadamu bahwa internet “ adalah dealer narkotika terbesar di Amerika Serikat?”

 
Sebuah badan riset mendukung pernyataan semacam ini  terkait  sebuah jenis “narkotika” baru : pornografi internet. The National Survey on Drug Use and Health telah memperkirakan bahwa pada 2008 ada 1,9juta pengguna kokain. Menurut Central Intelligence Agency, ada sebuah perkiraan pengguna heroin sebesar 2juta di Amerika Serikat, dengan sekitar 600.000  hingga 800.000 dianggap pecandu-pecandu kelas berat. Bandingkan angka-angka ini dengan 40 juta pengguna reguler pornografi online di Amerika.

0 M A N U S I A (Part 3)




Gereja Kristen Injili Nusantara (GKIN)

“R E V I V A L”
Kebaktian Minggu : Jam 09.00 di Hotel Sylvia Lt.4; Pemahaman Alkitab : Rabu, Jam 17.00 di Hotel Dewata

Khotbah Minggu, 11 Nov 2012
M A N U S I A (Part 3)
By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.


Dalam bagian 1-2, kita sudah membahas 4 hal seputar penciptaan manusia :
      1.    Manusia diciptakan melalui perundingan ilahi.
      2.    Manusia diciptakan langsung dan segera.
      3.    Manusia diciptakan pada hari ke enam
      4.    Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.

Sekarang kita akan melihat fakta-fakta yang lain lagi :

V.    MANUSIA DICIPTAKAN DENGAN MULTI ASPEK.

Mengamati catatan Alkitab tentang penciptaan manusia maka akan terlihat bahwa sewaktu Allah menciptakan manusia, Ia telah menggabungkan 2 unsur penting di dalam diri manusia yakni debu tanah dan nafas hidup/roh.

Kej 2:7 - Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

0 Kemurnian Seksual Didalam Gereja, Bagian (6-selesai) : BAGAIMANA GEREJA ANDA Bersikap Terhadap Skandal/Dosa Seksual? Menyembunyikannya Rapat-Rapat Atau…?

The road to infidelity starts long before sex is involved
Secara pribadi ini adalah sesuatu yang tidak biasa-biasa  didalam kehidupan saya sendiri yang saya amati secara  dekat didalam persekutuan dalam gereja kami dan jika saya ada menjumpai apapun juga yang bahkan sekedar mulai mengarah kepada jenis kompromi ini, jika ada sedikit saja yang menunjukan hal tersebut, maka gejala ini pun harus dihadapi dengan respon yang sungguh-sungguh dan sikap yang teramat tanggap untuk menolong setiap orang yang terlibat. Dan oleh karena  anugerah Tuhan, Dia telah melindungi kita dari  skandal semacam ini. Gereja  tidak dapat memberikan toleransi terhadap adanya dosa. Tuhan  kita dengan begitu eksplisit dalam perkataannya memang mengungkapnya dengan banyak cara , tetapi, berangkali segamblang  pesan kepada jemaat di Tiatira (Wahyu 2:18), dimana Tuhan mengecam perbuatan zina dan menjatuhkan penghukuman penderitaan besar bagi mereka yang melakukannya. “Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar.” ( Wahyu 2:22).

Bacalah lebih dahulu bagian-bagian sebelumnya :

0 Kemurnian Seksual Didalam Gereja (5) : Kala Gereja Membuat Dunia Terhenyak Dengan Skandal-Skandalnya!


Sekarang kita kembali ke bab 5. Dan sebagaimana kita telah tiba di kesimpulan sederhana pada saat ini saya ingin agar anda mengarahkan perhatian anda kepada pemikiran  tentang apakah yang harus dilakukan gereja terhadap hal ini. Ini adalah aspek korporat. Aspek personal telah kita lihat pada bab 6, aspek korporat ada pada bab 5. Apa yang kita lakukan tentang hal ini sebagai sebuah gereja  ketika kita mengetahui hal ini? Ibu yang periang ini berbicara  kepada Patricia dan saya, dan dia berkata, “Saya tidak dapat  membawa pastur/pendetaku  bertemu dengan suamiku. Suamiku telah pergi meninggalkan diriku. Suamiku sekarang tinggal dengan wanita lain. Saya tidak dapat  mempertemukan pasturku dengan suamiku. Saya telah  bertanya kepadanya, saya telah menanyai pendeta-pendeta terkait, tak seorangpun akan pergi. Tak seorangpun akan menemuinya dan menanyainya. Apa yang sedang saya coba lakukan adalah  memperlihatkan kepadanya konsekuensi dosanya?”Ada orang-orang yang menyarankan untuk bersikap  lemah lembut. Mereka  yang berpikir bahwa Tuhan akan mengampuni dan memulihkan dan Ia akan melakukannya dalam waktunya dan kita tidak seharusnya terlibat dan masalah ini bukan urusan kita, dan lain sebagainya. Apakah  yang harus dilakukan gereja?

Dimanakah posisi gereja dalam hal ini? Kita menemukan jawabannya  pada bab 5. Paulus sangat jelas menyatakannya dan anda akan melihatnya, saya yakin, bukti yang kuat akan ditemukan saat kita memperhatikan teks ini.

Bacalah terlebih dahulu bagian-bagian sebelumnya :

0 Kemurnian Seksual Didalam Gereja (4) : Tubuhmu Adalah Kediaman Roh Kudus !


Pada 1 Korintus 6:18, Paulus lebih lanjut   memperlihatkan  betapa seriusnya dosa ini, “Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.” Sangat sulit untuk mengetahui secara persis keseluruhan pandangan yang dimiliki Paulus disini. Tetapi apa yang nampaknya dikatakan  adalah : bahwa setiap dosa lainnya mendekati anda dari sisi luar, tetapi dosa satu ini muncul dari sisi dalam diri manusia. Penyebab terjadinya dosa ini datang dari dalam diri manusia itu sendiri.  Dosa-dosa lainnya  memiliki pemicu-pemicu dari luar. Dosa ini nampaknya memiliki pemicu internal. Penyebab dosa-dosa lain bisa berasal dari luar diri manusia. Penyebab dosa satu ini dari dalam diri manusia. Sebuah hasrat dan dorongan untuk melakukan yang teramat kuat dan memiliki kapasitas untuk merusak  lebih dalam dan lebih luas daripada dosa-dosa lainnya. Saya secara pribadi percaya bahwa dosa seksual lebih merusak dari pada narkoba,  lebih merusak dari pada alkohol, lebih merusak daripada pola-pola kejahatan,dan, sangat kerap, semua dosa-dosa ini ada bersama-sama dengan dosa seksual. Tetapi sesuatu yang mendalam pada seseorang dipengaruhi oleh dosa ini, sehingga dia berbuat dosa terhadap tubuhnya sendiri dalam sebuah cara yang teramat serius.

Bacalah terlebih dahulu bagian-bagian sebelumnya :

0 Jagalah Kemurnian Dirimu, Bagian 3 : Dosa Seksual Menghempaskan Pernikahan Anda!

Oleh John MacArthur
Cheating husband- metro.co.uk

Jika anda meluangkan waktu bersama seorang anak kecil (usia 1-3 tahun), anda tahu bahkan  perintah yang paling dasar dan sederhana  akan dijalankan dengan serangkaian tanya “mengapa” tanpa   ada habisnya. Perilaku dibalik pertanyaan-pertanyaan ini berkisar mulai dari  rasa ingin tahu yang dalam hingga pada pemberontakan, tetapi kecenderungannya adalah mempertanyakan otoritas yang dengan kuatnya melilit didalam diri kita semua.

Tidak cukup hanya dengan diberitahu agar jangan menyentuh kompor yang panas—kita harus tahu mengapa kita tidak boleh menyentuhnya. Dan kerap kali, kita memerlukan pengalaman langsung atas konsekuensi-konsekuensi sebelum bersedia untuk melakukan apa yang diperintahkan. Sejatinya, kepatuhan diawal tidak datang secara alami.

Bacalah lebih dahulu bagian sebelumnya :

0 Jagalah Kemurnian Dirimu, Bagian 2 : JANGAN LAGI "Kembangbiakan" Hawa Nafsumu!

Oleh John MacArthur


Sebuah kunci dan   aspek kebaikan Tuhan yang kerap dilewatkan adalah : bahwa Ia tidak memberikan perintah  yang tidak dapat kita penuhi. Dia tidak mempermainkan kita dengan perintah-perintah yang mustahil atau menantang kita dengan  perintah-perintah yang melampaui kemampuan kita untuk melakukannya. Merupakan bagian dari asumsi untuk setiap perintah-perintah Tuhan kepada kita adalah: bahwa  melalui Roh Kudus, kita mampu  menyelesaikan apa yang Ia perintahkan untuk kita lakukan.

Sehingga ketika Tuhan memerintahkan umatnya di 1 Tesalonika 4:3  untuk tidak turut serta  dalam imoralitas seksual, Dia  tidak  sedang menetapkan standar yang tidak bisa kita lakukan. Perintah itu  untuk menjadi murni  adalah  perintah yang dapat kita lakukan—dan diharapkan—untuk diikuti.


Bacalah lebih dahulu bagian sebelumnya :

0 Jagalah Kemurnian Dirimu, Bagian 1: Sebuah Perintah "Aneh" Di Zaman Kita Sekarang Ini!

Oleh John MacArthur
-Casual Sex- Christopher Grey Studios / istockphoto.com,psmag.com

Anda barangkali kerap  mendengar betapa masyarakat kita sedemikian majunya. Apakah dalam bidang teknologi atau ilmu pengetahuan, terobosan-terobosan dalam pengobatan atau manufaktur, ada di area-area lainya dimana kemajuan dapat diukur, kita sangat ingin untuk mengetahui sejauh mana kemajuan  telah kita capai.

Pada saat yang sama, budaya sama sekali buta tidak menyadari bagaimana budaya mengalami kemunduran. Penyimpangan dan keabnormalan seksual  berlangsung secara luas tanpa dapat ditahan, dan semua jenis imoralitas dipromosikan dan diparadekan seolah-olah kesemuanya itu patut dibanggakan.

0 Dosa Seksual Dalam Pelayanan (4- selesai) : JANGAN TUNGGU Sampai Kepergok, Konsekuensinya Teramat Mahal!

Jangan Tunggu Sampai Kepergok!

Beberapa waktu lalu saya berjumpa dengan seorang pastor yang mengatakan kepada saya bahwa ia  memiliki tiga  hubungan asmara terlarang di sejumlah jemaat yang  dilayaninya. Dia berkata “Reputasiku didalam denominasiku hanya  terganggu  kecil saja dan reputasiku  terus menanjak, hanya perlu melayani jemaat kecil lainya dan reputasiku menanjak. Saya telah melakukan langkah semacam ini sebanyak tiga kali, tetapi faktanya, saya hanya pindah saja ke gereja  baru sebelum saya tertangkap basah melakukan tiga hubungan asmara terlarang itu. “Pria ini tidak memiliki alasan untuk mengungkapkan dosa seksualnya atau meninggalkan pelayanannya. Mengapa orang lain harus tahu?

Mengapa orang harus meninggalkan dosa seksual sebelum ia tertangkap basah?

Bacalah terlebih dahulu bagian-bagian sebelumnya :


0 Hormatilah Perkawinan Yang Ditetapkan Tuhan : Pernikahan Sejenis Tidak Pernah Ada Dalam Ketetapan Tuhan! (1)

Ibrani 13:1-6
Peliharalah kasih persaudaraan! Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.  Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri juga adalah orang-orang hukuman. Dan ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini. Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"

Khotbah kali ini berlandaskan  pada 8 poin yang dirancang untuk memberikan  sebuah pandangan alkitabiah  mengenai pernikahan dalam kaitannya dengan homoseksualitas, dan dalam kaitannya dengan amandemen  pernikahan yang  telah diajukan di Minnesota (Amerika Serikat). Saya meminta agar Ibrani 13:1-6 dibaca bukan karena saya akan menyampaikan sebuah eksposisi, tetapi untuk mengangkat  satu ayat pada ayat 4 :” Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan.” Bagian  ini yang saya harapkan dapat dikedepankan, untuk kemuliaan Tuhan dan untuk pedomanmu dan kebaikanmu.

0 Rayuan Pornografi dan Integeritas Pernikahan Kristen, Bagian Dua (C - selesai)


Pertimbangkan dua gambar ini. Gambar pertama ada seorang pria yang telah menetapkan dirinya sendiri menuju sebuah  komitmen kemurnian seks, dan menjalani kehidupan dalam integeritas seksual dengan isterinya. Sehingga memenuhi  berbagai harapan yang memang berhak dimiliki oleh isterinya dan untuk memaksimalisasi kenikmatan bersama di tempat tidur pernikahan mereka, suami menjalani kehidupannya dengan tidak sembarangan, juga dalam berkata-kata, memimpin dan mengasihi dalam sebuah cara yang membuat isteri memperoleh kepenuhannya dalam menyerahkan dirinya kepada suami dalam kasih. Tindakan seks lantas menjadi sebuah kegenapan seluruh hubungan mereka, bukan sebuah tindakan jasmaniah yang terpisah sehingga menjadi sekedar hal yang isedentil dalam menyatakan cinta  mereka satu sama lain.

Bacalah bagian-bagian ini terlebih dahulu :

0 Rayuan Pornografi dan Integeritas Pernikahan Kristen, Bagian Dua (B)

credit :Frank Gaglione/Getty
Mengacu definisi, seks dalam pernikahan bukan sekedar kelengkapan untuk pemenuhan seksual pada dua pihak individu  yang  berbagi tempat tidur yang sama. Lebih dari itu, seks dalam pernikahan adalah saling memberi satu sama lain  sehingga mencapai kenikmatan-kenikmatan baik secara jasmani dan rohani. Aspek emosional pada seks tidak dapat  dipisahkan dari dimensi jasmani  tindakan seks . Walaupun para pria kerap tergoda untuk melupakan hal ini, para  wanita cenderung memiliki lebih banyak sarana-sarana yang halus dalam menyatakan kebutuhan semacam ini.

0 Rayuan Pornografi dan Intergeritas Pernikahan Kristen, Bagian Dua (A)

Cara pandang Kristen harus  mengarahkan semua pertimbangan seksualitas kepada institusi pernikahan. Pernikahan  bukan sekedar arena aktifitas seksual, dinyatakan dalam kitab suci sebagai rancangan ilahi untuk memperlihatkan  kemuliaan Tuhan diatas bumi ketika seorang suami dan seorang isteri bersama-sama menuju hubungan satu daging dalam  perjanjian pernikahan. Dipahami secara benar dan dilakukan secara benar, pernikahan adalah sebuah gambar kesetiaan  perjanjian Tuhan sendiri. Pernikahan harus memperlihatkan kemuliaan Tuhan, mengungkapkan pemberian-pemberian yang baik dari Tuhan  bagi ciptaan-ciptaannya, dan melindungi manusia dari kehancuran yang tak terhindarkan yang terjadi ketika  hasrat-hasrat seksual dicerai-beraikan dari tempat yang seharusnya.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9