The road to infidelity starts long before sex is involved |
Secara
pribadi ini adalah sesuatu yang tidak biasa-biasa didalam kehidupan saya sendiri yang saya amati
secara dekat didalam persekutuan dalam
gereja kami dan jika saya ada menjumpai apapun juga yang bahkan sekedar mulai
mengarah kepada jenis kompromi ini, jika ada sedikit saja yang menunjukan hal
tersebut, maka gejala ini pun harus dihadapi dengan respon yang sungguh-sungguh
dan sikap yang teramat tanggap untuk menolong setiap orang yang terlibat. Dan
oleh karena anugerah Tuhan, Dia telah
melindungi kita dari skandal semacam
ini. Gereja tidak dapat memberikan
toleransi terhadap adanya dosa. Tuhan kita
dengan begitu eksplisit dalam perkataannya memang mengungkapnya dengan banyak
cara , tetapi, berangkali segamblang
pesan kepada jemaat di Tiatira (Wahyu 2:18), dimana Tuhan mengecam
perbuatan zina dan menjatuhkan penghukuman penderitaan besar bagi mereka yang
melakukannya. “Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka
yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar.” (
Wahyu 2:22).
Bacalah lebih dahulu bagian-bagian sebelumnya :
Paulus berkata, “Ada sesuatu yang harus dilakukan,” dalam ayat 2. “Orang ini harus dijauhkan ( 1 Korintus 5:2). “ Anda seharusny bersedih atas dosa anda, bukan memberikan ruang toleransi bagi dosa. Bersedih atas dosa itu dan menjauhkan orang tersebut, menempatkan orang tersebut diluar komunitas orang percaya. Menjauhkan mereka dari jemaat didefiniskan secara rinci bagi kita dalam Matius 18. Mengenai Matius 18 kita telah mempelajarinya. Kita tidak akan mengulasnya kembali saat ini. Dimulia pada 1 Korintus 5 ayat 3 Paulus memberitahukan kepada mereka metodenya. Paulus seperti telah menyajikan situasinya pada dua ayat pertama, mengungkapkannya, dan sekarang metodenya pada ayat 3 sampai 5. Paulus berkata, “Sebab aku, sekalipun secara badani tidak hadir, tetapi secara rohani hadir, aku--sama seperti aku hadir.” Paulus bertkata,” Aku telah menjatuhkan hukuman atas dia, yang telah melakukan hal yang semacam itu. Aku telah membawanya ke pengadilan dan menjalankan pengadilanku, telah membuat keputusanku.
Aku tahu apa yang harus kulakukan, nah sekarang mengapa anda tidak melakukannya? Ketika kabar itu sampai kepadaku aku telah membuat keputusanku. Dan apa yang hendak kalian lakukan, ayat 4, “Didalam nama Tuhan kita Yesus Kristus ketika kita berkumpul bersama sebagai sebuah jemaat dan rohku ada disana-“ Dan dia tidak sedang berbicara mengenai semacam kehadiran dirinya secara mistik. Apa yang Paulus maksudkan dengan rohku adalah gaung pengajaranku. “Gaung pengajaranku, peninggalan pengetahuan akan hal-hal tersebut yang telah aku berikan kepadamu dari Tuhan kala anda berkumpul sebagai sebuah jemaat dan anda mengingat kembali perintah dan kuasa Tuhan kita Yesus Kristus ada hadir, dan menyerahkan orang tersebut kepada Setan agar tubuhnya dimusnahkan.”
Apakah yang Paulus maksudkan dengan hal itu, “ Menjauhkannya
dari jemaat?” Apa yang dia maksudkan dengan menyerahkannya kepada Setan? Setan
adalah pangeran dunia, penguasa dunia ini, ini____________. “ Menjauhkannya
dari jemaat,” yang merupakan wilayah Tuhan. “Menjauhkan atau menyingkirkannya dari
dalam perlindungan Tuhan dan menyerahkan dia kepada Setan.” Seperti halnya
dengan 1 Timotius 1:20 di antaranya Himeneus dan Aleksander, yang telah
kuserahkan kepada Iblis, supaya jera mereka menghujat. “ Mereka disingkirkan
dari dalam jemaat. Mengeluarkan mereka dari proteksi jemaat yang melingkupinya.
Mengeluarkannya dari dalam jemaat. Menyerahkanya kepada Setan. Dunia yang
adalah wilayah penguasaan Setan akan
segera berdampak pada orang tersebut.” Apa yang akan dilakukan Setan agar tubuh
orang tersebut binasa?” sebagaimana kata Paulus. Nampaknya orang ini diserahkan
kepada Setan untuk menerima beberapa hal jahat secara jasmaniah, sejumlah penderitaan jasmaniah, dan tubuhnya
menjadi dilemahkan, bisa berupa penderitaan badan, bisa berupa penyakit
menular, bisa juga beberapa jenis gangguan metabolisme tubuh.” Menyerahkan dia
kepada setan yang dapat menghancurkan tubuhnya.” Tetapi dikatakan agar rohnya selamat, karena ia milik Tuhan dan
Tuhan akan menerima Anugerahk Keselamatan. Secara rohani itu adalah janji Tuhan
kepada dia, tetapi secara jasmani dosanya menempatkan dirinya didalam
kesengsaraan yang hebat.
Ini adalah metode pendisiplinan. Jemaat berkumpul bersama,
dipimpin oleh para pemimpin yang berotoritas dan dengan Kuasa yang diberikan
Yesus Kristus dan berdasarkan pengajaran firman Tuhan, menyingkirkan/menjauhkan orang yang
amoral tersebut sehingga Setan dapat mendatangkan kesengsaraan kepadanya, dan
dalam penderitaan semacam ini akan ada sebuah efek pemulihan. Diharapkan, akan
membawanya kembali kepada kekudusan. Itulah yang dikehendaki.
“Sehingga anda melihat kebutuhannya?” Dia berkata.” Anda
harus bertindak. Gereja harus bertindak dalam penjagaan yang dimilikinya dalam
hal-hal terkait kemurnian.” Mengapa? Ayat 6,” Kemegahanmu tidak baik.”
Dan,kembali, mereka menjadi bangga atas hal-hal kala mereka seharusnya merasa malu atas keadaan mereka yang rendah.
Apakah mereka mengabaikan hal jahat ini
dalam kesombongan mereka atau apakah mereka berbangga atas kejahatan ini, entah
karena Anugerah Tuhan dapat bekerja menyelesaikannya, atau karena memang jahat.
Hal ini tidaklah baik. Tidak tahukah anda bahwa sedikit ragi—ragi, tentu saja,
dijauhkan dari adonan, ragi ini
dilarutkan dalam air, kemudian biasanya
mulai bekerja dan meluas dan memberikan efek fermentasi pada roti, ini
berbicara hal pengaruh ragi yang meluas/menyebar.
Dalam Perjanjian Lama
ketika anak-anak Israel
meninggalkan Mesir mereka harus makan roti tak beragi, yang berarti bahwa
tidak ada ragi sama sekali yang dicampurkan kedalam roti. Ragi merupakan symbol kehidupan yang lama.
Mereka harus meninggalkan Mesir menuju kehidupan baru. Mereka harus memulai
kehidupan yang baru sama sekali. Dan apa yang anda katakan kepada jemaat
Korintus adalah hal yang sama. Paulus berkata,” Lihat, Kristus- 1 Kor 5:7” Buanglah
ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang
tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu
Kristus.” Sehingga melalui kematian
Kristus kita memasuki kehidupan baru. Didakam kehidupan baru kita memulai hal
yang sama sekali baru. Kita tidak membawa pengaruh ragi yang meluas yang berasal dari berbagai imoralitas yang
terjadi pada masa lampau untuk menginfiltrasi/menyusup kedalam kehidupan kita
yang baru. Anda tidak bisa membawa pengaruh ragi yang berasal dari kehidupan
lama anda tersebut kedalam gereja. Anda
tidak dapat memberi ruang toleransi untuk hal ini didalam gereja. Ragi itu
tidak boleh ada di gereja.
Dan itu sebabnya saya berkata ketika seorang pria dalam
kepemimpinan diberhentikan dalam area ini ditempatkan kembali ke posisi
kepemimpinan dengan mengatakan “ yah itukan dapat ditoleransi/masih dapat
diterima.” Tindakan ini memberitahukan
kepada orang-orang bahwa anda sesungguhnya tidak ingin memberitahukannya.
“Tidakah anda tahu,” ia berkata,” Bahwa sebuah porsi kecil dari adonan yang
belum dipanggang disimpan dan diawetkan didalam air yang berasal dari adonan
terahir dan digunakan sebagai pemula
untuk adonan berikutnya yang akan memfermentasikannya? Dan tidakah anda tahun
bahwa imoralitas didalam gereja anda
akan mengembang luas dan sebuah toleransi untuk hal ini, pada satu level, akan
menjadi sebuah toleranis untuk level-level lainnya, kisah lama sebuah apel
busuk yang dapat merusak satu drum?
Hanya memerlukan seekor ulat untuk menghancurkan pohon jarak Yunus (Yunus 4:6-7)? Hanya
memerlukan sebuah kanker kecil untuk
mendatangkan bahaya dan menghancurkan sebuah kehidupan. Terkena sedikit
saja dan seluruh gereja akan benar-benar terusakan.”
Sehingga pada ayat 7 Paulus berkata, “Hari raya baru itu,
menggantikan yang lama- meninggalkan Paskah yang lama. Mari kita pelihara hari
raya Paskah yang baru, bukan dengan gaya
hidup yang lama—ragi dari kehidupan lama. Tidak dengan cara hidup kita yang
lama. Tidak dengan ragi yang jahat dan
keburukan. Jangan biarkan ragi itu mengambil bagian.” Kata jahat nampaknya diarahkan pada niat jahat dan perilaku. Keburukan nampaknya
diarahkan pada perbuatan. Marilah jangan lagi membawa perilaku-perilaku dan
perbuatan-perbuatan yang berasal dari kehidupan kita yang lama, tetapi lebih
baik mari kita menikmati benih-benih ketulusan dan kebenaran yang tidak
terpengaruhi, ketulusan dan kebenaran.
Tuhan berkata,” Aku menghendaki seorang wanita dari seorang
pria.” Dan menyiratkan juga bahwa Tuhan
menginginkan semua pria dengan seorang wanita. Dia menata para pria menjadi
model kebajikan dalam hal kemurnian sehingga setiap orang dapat mengetahui
apakah standar-standarnya. Dan saya sangat percaya bahwa kita memiliki sebuah peperangan
yang dahsyat ditangan kita untuk mempertahankannya pada hari-hari mendatang.
Jika anda telah berdosa dalam hal ini, ya benar, Tuhan akan mengampuni anda.
Tetapi ada bahaya, ada sejumlah hal dimana dosa masih mengendalikan dirimu
karena dosa-dosa masa lalumu. Ada
sebuah penyimpangan, efek dimana pada
satu derajat tertentu, masih melekat didalam hidupmu. Tetapi Tuhan akan
mengampuni anda dan Tuhan akan
menempatkan anda ditempat yang berguna. Ini akan membatasi wewenangan anda,
membatasi fungsi yang dapat anda jalankan didalam gereja. Tetapi kita tidak
dapat menurunkan standarnya. Standar itu harus secara konstan tetap berjalan
pada level dimana Tuhan telah tetapkan dalam firmannya. Kita tidak sedang berupaya terbebas dari ragi;
kita hanya ingin menjadi konsisten untuk
menetapkan standar dimana Tuhan telah menetapkannya demi kebaikan umatnya.
Saya hanya dapat
membayangkan anak-anakku sendiri dan cucuku dalam hari-hari mendatang dan
anak-anak anda dan cucu-cucu anda dan berharap bahwa sebuah generasi dari masa
ini masih ada yang memegang standar kemurnian secara konsisten bersama firman
Tuhan, demi kebaikan mereka dan hal itu dilakukan untuk kehormatan Tuhan juga.
Mari kita tundukan kepala bersama dalam doa. Saya ingin anda
sejenak meluangkan waktu berdoa didalam hati anda dan saya ingin anda meminta
kepada Tuhan untuk bekerja didalam hidup anda dalam area kemurnian dan pikiran dan perbuatan sehingga anda dapat
setia kepada hal ini, perintah-Nya. Dan agar anda juga melakukannya, tidak hanya dalam pengertian yang negative yaitu anda membatasi diri anda, tetapi dalam
sebuah sukacita karena menundukan diri
dalam kepatuhan. Teguhkanlah janji
didalam hatimu dan minta Roh Tuhan memampukan anda untuk hidup dalam kehidupan
yang murni.
Selesai
Sexual
Purity In Church, by John MacArthur
| Martin Simamora
No comments:
Post a Comment