Tipu Daya Yang Terselebung
Tipu daya bekerja lebih dalam daripada yang kita pikirkan.
Tipu daya tak terpisahkan dari masalah dosa seksual pada dua level atau tahap.
Pertama,
adanya kehidupan ganda dengan hubungan
zinah yang dilakukan secara rahasia, jam-jam tak terhingga pada komputer secara rahasia, penyalahgunaan waktu yang tak ada penjelasannya yang terjadi jauh dari
rumah dan kantor. Perilaku semacam ini dilakukan secara hati-hati agar
tersembunyi dari pandangan, tetapi
terdapat kebohongan-kebohongan, kemudian kebohongan-kebohongan lagi
untuk menutupi kebohongan-kebohongan sebelumnya. Hadapi fakta-fakta ini : motif merahasiakan disini agar dapat melakukannya terus. Tetapi merahasiakan
dosa seksual juga mengindikasikan
komitmen seseorang untuk pergi
meninggalkan terang. “tetapi
manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan
mereka jahat” (Yohanes 3:19)
Tipu daya tahap kedua adalah tipu daya diri sendiri, Jika
hati sangat licik, ini berdampak pada
cara kita ingin melihat hal-hal
rahasia didalam kehidupan-kehidupan kita, khususnya dosa-dosa seksual yang rahasia.
Bacalah terlebih dahulu bagian sebelumnya :
Bacalah terlebih dahulu bagian sebelumnya :
- Dosa Seksual Dalam Pelayanan (1) : Seberapa Seriuskah Perjuangan Kita?
Misionaris dapat membenarkan dirinya pergi ke
pantai-pantai para nudis atau pantai
yang dikhususkan para penganut gaya
hidup telanjang; seorang pastor atau pendeta melihat nilai dari sebuah skandal karena hal ini membuatnya senang; pergi ke sebuah
tempat pelacuran pada hari Senin sebagai sebuah upah atas kerja kerasnya pada hari Minggu.
Ketika anda berkata, “Saya akan menyimpan bagian hidup saya
ini sebagai rahasia,” apa yang anda sembunyikan?
Menyembunyikan dari pandangan publik adalah sebuah perilaku
skandal/tidak terpuji yang akan secara
pasti menakutkan jemaat manapun atau pasangan manapun. Perilaku semacam ini
juga adalah sebuah kontradiksi yang telah
memperhitungkan citra seseorang
dihadapan publik jika perilaku tak terpuji yang tersembunyi ini terungkap dan
membawa kehancuran. Perilaku semacam ini bias jadi sebuah hubungan yang anda
percayai begitu sempurna yang tak dapat
anda bayangkan untuk mengahirinya.
Setiap
orang berpikir bahwa mereka sedang menyembunyikan perbuatan-perbuatan dosa
mereka : hawa nafsu, menipu, porno, dan perzinahan. Pemikiran semacam ini
membuat hal-hal jahat tersebut lebih mudah
mendapatkan pembenaran untuk dirahasiakan demi kebaikan atau kepentingan yang lebih besar yaitu pernikahan seseorang, keluarga, pelayanan, pekerjaan,
dan masa depan.
Rasionalisasi
atau pembenaran semacam ini adalah hal yang
universal untuk semua dosa seksual yang dirahasiakan. “Pada
ahirnya, ada banyak orang dapat terluka
jika mereka mengetahui apa yang sedang saya lakukan selama ini.
“Sebagaimana seorang pastor/pendeta mengisahkannya, “ Saya ada terlibat dalam sebuah hubungan gelap yang telah berjalan selama enam bulan, pada saat yang sama berkhotbah dan melakukan konseling terhadap pelaku perzinahan, dan mengatakan kepada diri saya sendiri bahwa Tuhan tidak akan memedulikannya sebab gereja sudah bertumbuh.
“Sebagaimana seorang pastor/pendeta mengisahkannya, “ Saya ada terlibat dalam sebuah hubungan gelap yang telah berjalan selama enam bulan, pada saat yang sama berkhotbah dan melakukan konseling terhadap pelaku perzinahan, dan mengatakan kepada diri saya sendiri bahwa Tuhan tidak akan memedulikannya sebab gereja sudah bertumbuh.
Pada kenyataannya, bukan hanya tindak-tanduk saja yang disembunyikan.
Dosa seksual yang dirahasiakan adalah sebuah racun yang agresif bagi jiwa, pikiran dan tubh. Ini
adalah sebuah racun di kedalamann jiwa
yang terisolasi sehingga tidak menemukan kepuasan didalam Tuhan dan intimasi dengan sesama yang penuh dengan
makna! Bagi anda, ini hal yang pasti dapat terjadi pada diri anda, “bahwa
setiap orang yang melakukan imoralitas atau ketidakmurnian secara seksual…tidak
mewarisi kerajaan Kristus dan Tuhan” (Efesus 5:5).
Perilaku seksual yang tidak dapat dibedakan dari dunia yang tidak mengenal Tuhan dapat mengindikasikan bahwa orang tersebut bukan sungguh-sungguh seorang anak Tuhan.
Bersambung
Sexual Sin in the Ministry, Harry Scaumburg | Martin Simamora
Perilaku seksual yang tidak dapat dibedakan dari dunia yang tidak mengenal Tuhan dapat mengindikasikan bahwa orang tersebut bukan sungguh-sungguh seorang anak Tuhan.
Bersambung
Sexual Sin in the Ministry, Harry Scaumburg | Martin Simamora
No comments:
Post a Comment