Pengantar
[Matius 4:18 – 5:16]
Dalam pelajaran pertama kita dalam serial ini, Saya
menasehatkan agar anda jangan pernah
berupaya mempelajari sebuah subyek
semata dengan menggunakan program
konkordansi untuk mencari sebuah kata tertentu. Penggunaan kata “pengharapan/hope” dalam injil-injil adalah sebuah ilustrasi yang
sangat baik. Seseorang dapat menjadi salah sepenuhnya untuk menyimpulkan bahwa
hanya ada sedikit “pengharapan” didalam injil karena kata “hope” hanya
ditemukan dua kali. 2 Permasalahan dalam injil-injil adalah: bahwa “hope” yang
kita temukan adalah pengharapan yang keliru. Kita akan menemukan
pengharapan-pengharapan (berharap pada kemungkinan-kemungkinan sebuah peristiwa
terjadi) sedemikian tingginya bergerak
dalam hati Israel
pada masa pelayanan Tuhan kita Yesus Kristus di muka Bumi, tetapi mereka keliru
dalam pengharapan-pengharapan, sebab didasarkan pada motif-motif dan
harapan-harapan yang salah.
Jauh dari “harapan”
yang tidak dijumpai didalam injil-injil, saya menyarankan pemahaman
secara tepat dalam memahami
“pengharapan,” bahwa “pengharapan” merupakan
salah satu kunci krusial untuk memahami apa yang sedang terjadi didalam
injil-injil. Membaca Injil-Injil dari perspektif “pengharapan” bisa jadi
merupakan sebuah cara baru dalam
pemikiran seluruh kehidupan Kristus, tetapi saya percaya bahwa ini lebih
bernilai dalam hal waktu dan upaya untuk dijalankan. Dan sedemikianlah saya
bersungguh-sungguh dalam pelajaran ini,
tentang subyek pengharapan didalam Injil-Injil.
Pengharapan Didalam 400 Tahun Kesunyian
Kitab Maleakhi diakhiri dengan kata-kata yang secara
langsung berkaitan dengan nubuat
tampilnya Yohanes Pembatis dalam Injil-Injil :
4:5 Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu
menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. 4:6Maka ia akan
membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada
bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah. [Maleakhi
4]
Kita tahu ada kurun waktu 400 tahun kesunyian dari masa
nubuat Maleakhi hingga ke masa waktu
kesunyian itu dikoyakan oleh deklarasi Yohanes “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" (Matius 3:2)
Selama waktu sunyi itu, Roma menjadi sebuah kekuatan dunia
yang dominan dan efektif memerintah Israel. Kita tahu ada sisa-sisa
orang-orang percaya yang setia seperti
Simeon dan Hana 4 yang penuh harap
menantikan kedatangan Messias. Tetapi selama kurun waktu itu, para pemimpin
agama menjadi semakin korup. Pengharapan-pengharapan yang dimiliki hampir
seluruh Israel
lebih bersifat duniawi ketimbang berorientasi kepada surga.
Kesunyian Berakhir
Beberapa hal yang telah terjadi, membangkitkan
pengharapan-pengharapan yang ilahi pada bangsa Israel, sementara bagi orang-orang
lain hal ini malah menciptakan ketakutan didalam hati. Kejadian-kejadian pertama
berkaitan dengan kelahiran Yohanes Pembaptis dan Tuhan yang berurusan dengan
Zakaria, ayah Yohanes Pembaptis :
1:21 Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci. 1:22 Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu.[Lukas 1:21-22, penekanan oleh penulis]
1:21 Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci. 1:22 Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu.[Lukas 1:21-22, penekanan oleh penulis]
1:64 Dan seketika
itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan
memuji Allah. 1:65 Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di
sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan
Yudea. 1:66 Dan semua orang, yang
mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi
apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia. [Lukas
1:64-66]
Apa yang telah dialami oleh Zakaria telah menjadi perhatian yang mendalam pada sejumlah orang Israel,
dan ini menciptakan sebuah rasa akan pengharapan. Mereka tidak memiliki
internet dan teknologi maju lainnya; namun demikian. Gosip atau kabar terkait kelahiran
Yohanes meyebar dengan cepat dan meluas. Tuhan sedang melakukan sesuatu, dan
mereka tertarik untuk melihat apakah itu.
Kelahiran Yesus menambahkan rasa pengharapan pada Israel. Laporan
para gembala tentang kunjungan malaikat yang mereka alami dan melihat Messias
menarik perhatian mereka yang mendengar :
2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. 2:18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. [Lukas 2:17-18, penekanan oleh penulis]
2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. 2:18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. [Lukas 2:17-18, penekanan oleh penulis]
Ketika Yesus dibawa ke bait suci, Simeon dan Hanna ada
disana melihat Messias. Laporan yang diungkapkan oleh Hanna tidak diragukan
menyebar ke bangsa Israel
yang memiliki pengharapan :
2:36 Lagipula di
situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah
sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama
suaminya, 2:37 dan sekarang ia janda
dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah
dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. 2:38 Dan pada ketika itu
juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara
tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
[Lukas 2:36-38, penekanan oleh manusia]
Pembantaian bayi-bayi di
perkampungan Bethlehem
5 pastilah menyebabkan banyak orang bertanya-tanya akan ancaman sehebat apakah
yang menyebabkan Herodes mengambil tindakan semacam ini. Kemunculan Yesus di Bait
Allah pada usia 12 pastilah juga
mengakibatkan mereka yang mendengarkan apa yang telah terjadi menjadi
bertanya-tanya akan kearah manakah semua
kejadian ini.
2:46 Sesudah tiga
hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah
alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada mereka. 2:47 Dan semua orang
yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang
diberikan-Nya. [Lukas 2:46-47]
Yesus dan Yohanes Pembaptis
Selama beberapa waktu, Yohanes telah memperingatkan orang-orang
Israel
bahwa Messias (dan penghakiman) telah datang, namun belum diketahui siapakah
Messias itu.
3:1 Pada waktu
itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang
gurun Yudea dan memberitakan: 3:2 "Bertobatlah,
sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" [Matius 3:1-2]
Perasaan akan harapan (pengaharapan) kini menjadi sangat
tinggi bergelora dalam bangsa Israel,
sekalipun Yohanes tidak melakukan tanda-tanda ajaib,6 orang-orang
berkumpul mengikuti dia di gurun.
Adalah baptisan Yesus yang mengkonfirmasi identitas atau menegaskan siapakah Yesus
sebagai Messias yang dijanjikan
1:29 Pada
keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata:
"Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. 1:30 Dialah yang kumaksud ketika kukatakan:
Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia
telah ada sebelum aku. 1:31 Dan aku
sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan
membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel." 1:32 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah
melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. 1:33 Dan akupun tidak mengenal-Nya,
tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman
kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di
atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. 1:34 Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah
Anak Allah." [ Yohanes 1:29-34]
Ketika Yesus menampilkan dirinya dihadapan publik, Dia
menggaungkan kata-kata Yohanes :
4:17 Sejak waktu
itulah Yesus memberitakan: /"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah
dekat!" [Matius 4:17]
Seiring perjalanan waktu, Yesus menjadi semakin
populer—lebih terkenal daripada Yohanes Pembaptis, hal ini menyebabkan perasaan sedih dan khawatir pada
murid-muridnya namun tidak bagi Yohanes Pembaptis sendiri.7 Namun, setelah
beberapa lama dalam tahanan Herodes, Yohanes pun mulai memberikan ruang bagi
kekhawatiran dalam dirinya sendiri :
11:1 Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka. 11:2 Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, 11:3 lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" 11:4 Yesus menjawab mereka: /"Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: 11:5 orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. 11:6 Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku. [Matius 11:1-6]
11:1 Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka. 11:2 Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, 11:3 lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" 11:4 Yesus menjawab mereka: /"Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: 11:5 orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. 11:6 Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku. [Matius 11:1-6]
Kita akan menimbang alasan kebimbangan Yohanes sesaat lagi.
Yesus telah memanggil 12 orang menjadi murid-muridnya dan
jaminan-jaminan yang pasti telah disiratkan atau dikatakan, jaminan-jaminan
dimana pengharapan-pengharapan mereka pasti didapatkan. Misalnya, ada sebuah
janji akan kehadirannya :
3:14 Ia
menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya
memberitakan Injil [Markus 3:14]
Kemudian ada janji
akan penyediaan-Nya terhadap kebutuhan-kebutuhan mereka. Kita melihat hal ini
dalam Lukas 5, dimana Yesus untuk pertama kali secara mujizar menyediakan
sebuah tangkapan ikan yang melimpah, dan
tepat setelah itu memerintahkan mereka untuk meninggalkan jaring
penangkap ikan dan mengikut Dia.8
Ketika Yesus mengutus 12 murid, semakin jelas bagi mereka
bahwa Dia memberikan kuasa kepada mereka
untuk memproklamasikan injil, disertai dengan tanda-tanda dan mujizat-mujizat :
10:7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. 10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. 10:9 Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. 10:10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. [ Matius 10:7-10]
10:7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. 10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. 10:9 Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. 10:10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. [ Matius 10:7-10]
Yesus sepertinya
kemudian menjanjikan baik berkat-berkat di dunia dan surga :
10:29 Jawab
Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku
dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya
perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, 10:30 orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima
kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu,
anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia
akan menerima hidup yang kekal.”[ Markus 10:29-30, penekanan oleh penulis]
Sementara
Ia telah memberikan janji
tertentu terkait berkat-berkat duniawi, Yesus tidak menjanjikan ‘damai dan
kemakmuran: dimasa kini. Dia tidak memberikan dorongan kepada para pengikut
potensialnya dengan memberitahukan kepada mereka tuntutan-tuntutan pemuridan.
Yesus membuat hal ini jelas kepada semua
pengikutnya bahwa mengikuti Dia akan mendatangkan penganiayaan :
5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 5:10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga 5:11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat 5:12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu." 5:13 Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. 5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. 5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. [ Matius 5:9-15]
9:57 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan
perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku
akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." 9:58 Yesus berkata kepadanya:"Serigala mempunyai liang dan
burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk
meletakkan kepala-Nya." 9:59 Lalu Ia
berkata kepada seorang lain:"Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata:
"Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku." 9:60 Tetapi Yesus berkata kepadanya:
"Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan
beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana." 9:61 Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau,
Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku." 9:62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap
orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk
Kerajaan Allah."[ Lukas 9:57-62]
10:38 Barangsiapa
tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.[Matius 10:38]
Dua belas murid Yesus sungguh-sungguh mengikuti Dia, tetapi
kita tahu akan ada sebuah masa dimana mereka akan meninggalkan Dia.
Alasan-alasan mereka meninggalkan Yesus
Kristus menjadi bukti sebagaimana kita diberitahukan tentang beberapa diskusi
dan debat-debat diantara mereka sendiri.
22:24 Terjadilah
juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap
terbesar di antara mereka. [Lukas 22:24]
10:35 Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus,
mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau
kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!" 10:36 Jawab-Nya kepada
mereka: /"Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?" 10:37 Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami
duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang
seorang di sebelah kiri-Mu." 10:38 Tetapi
kata Yesus kepada mereka: /"Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah
kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus
Kuterima?" 10:39 Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus
berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum
dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. 10:40 Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku,
Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi
siapa itu telah disediakan." 10:41 Mendengar
itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. [Markus
10:35-41]
1:6 Maka
bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa
ini memulihkan kerajaan bagi Israel?"
[Kisah Para Rasul 1:6]
Sehingga, saya yakin
adalah aman/tidak keliru untuk
mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis dan
12 murid Yesus Kristus memiliki “pengharapan-pengharapan yang tinggi,”
namun demikian mereka semua menjadi lemah dalam iman.9 Saya mengajukan sejumlah
karakteristik umum antara Yohanes Pembaptis dan murid-murid Yesus yang
menyebabkan mereka bermasalah seiring perjalanan waktu dan prospek masa depan
yang tidak terlalu menjanjikan daripada apa yang mereka harapkan, yaitu
harapan-harapan mereka yang duniawi. Berikut ini adalah beberapa alasan untuk
“goyahnya pengharapan-pengharapan”
Yohanes Pembaptis dan murid-murid Yesus :
- Mereka telah gagal untuk menyadari bahwa Messias harus datang ke dunia untuk kedua kalinya, dengan sebuah jedah interval waktu antara kedatangan pertama yang telah terjadi dan kedatangan kedua yang masih dinantikan—sebuah hal yang tidak dianggap begitu penting ketika kita meninjau kebelakang dari titik pandang sejarah. Dengan kalimat lain, mereka telah gagal untuk memahami bahwa Messias telah datang satu kali untuk memberikan keselamatan kepada mereka yang memercayainya, dan bahwa dia akan datang kembali untuk menghakimi dunia (memberi upah kepada orang-orang percaya sejati dan membawa penghakiman kepada mereka yang menolak kebenaran10. Pada waktu itulah Dia akan menegakkan Kekuasaannya di dunia.
Saya tidak mengatakan ini untuk menuding mereka sehubungan
dengan kegagalan ini sebagai sebuah misteri yang bahkan tidak diketahui para nabi (dan Yohanes pembaptis adalah
seorang nabi). Tetapi tidak mengetahui bahwa Messias akan datang untuk kali ke dua, mereka mengharapkan Dia untuk melakukan penghakiman dan menegakan
Kerajaannya di atas Bumi selama
kedatangannya yang pertama.
- Mereka
nampaknya gagal untuk menangkap/memahami perlunya Yesus untuk mengalami
penderitaan dan kematian diatas kayu salib di Kalvari, dan kemudian
bangkit kembali. Jika telah diasumsikan bahwa Messias akan menegakan
Kerajaannya di Bumi ini pada
kedatangannya yang pertama, maka tidak akan ada tempat bagi seorang
Messias yang menderita. Ini bukan hanya menjadi masalah bagi Yohanes
Pembaptis dan para murid; ini menjadi sebuah masalah bagi semua nabi dalam
Perjanjian Lama :
1:10 Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu. 1:11 Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu. [ 1 Petrus 1:10-11]
Tidak mengherankan Petrus merasa berkewajiban untuk menegor
Yesus Kristus untuk membicarakan kedatangannya dan penderitaan dan kematiannya di Yerusalem :
16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. 16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." [Matius 16:21-22]
16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. 16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." [Matius 16:21-22]
- Perhatian mereka tertuju pada berkat-berkat didunia saat ini ketimbang pada berkat-berkat surgawi mendatang. Para murid terus saja menanyakan Yesus tentang kerajaan itu dan kapankah Kerajaan itu datang.11 Yesus telah mengatakan kepada mereka bahwa mereka akan duduk di 12 tahkta,12 dan mereka begitu ingin untuk melakukannya. Mereka bahkan berupaya untuk mendapatkan tempat-tempat teragung dan otoritas—di sebelah kanan dan sebelah kiri Yesus Kristus.
Anda sangat sulit
untuk mengecam para murid karena demikian inginnya untuk melihat kerajaan Tuhan
di muka bumi datang. Tapi siapapun juga harus menyadari bahwa Yesus telah
menyatakan dengan sangat jelas bahwa menjadi seorang murid akan menuntut
pengorbanan/ongkos (dalam makna dunia), membedakan antara “sekarang” dengan
kesusahan-kesusahan dan pengorbanan-pengorbanan, dan kerajaan yang akan ada “kelak,” dengan segala
keuntungan-keuntungannya yang mulia. Ini tidak hendak mengatakan bahwa tidak
akan ada berkat-berkat untuk masa
sekarang ini, tetapi Yesus tidak hendak membuat kita sulit mengenali garis antara berkat-berkat masa sekarang berserta kesulitan-kesulitan dan berkat-berkat kekal.
Jadi seorang murid harus hidup dalam masa sekarang ini dalam sebuah cara yang
“mengarah ke kekayaan diatas” yang ada di surga.13
Setelah mengungkapkan kelemahan-kelemahan Yohanes Pembaptis
dan para murid, kita diharapkan tidak boleh gagal untuk memandangan Tuhan kita
menggunakan kerawanan-kerawanan ini dalam sebuah cara sehingga rencana
penebusan ilahi digenapi. Adalah hal/keadaan yang diperlukan bagi para murid
untuk meninggalkan Yesus sesaat. Cara ini
membuat mereka tidak dihukum mati bersama dengan Yesus. Ungkapan kekecewaan yang mendalam terhadap
orang yang sangat mereka andalkan dan keputusasaan menegaskan realita
kebangkitan dan kuasa Roh Kudus. Penyangkalan Petrus terhadap Tuhannya secara
ilahi didayagunakan sehingga memulihkan Petrus menjadi lebih baik, mampu
memperkuat persaudaraannya.14 Maksud saya disini pada dasarnya untuk
memperlihatkan bahwa para murid tidak menderita akibat pengharapan yang lemah,
tetapi lebih karena akibat pengharapan-pengharapan yang palsu dari sebuah
pengharapan yang disimpangkan. Pengharapan yang disimpangkan ini lebih mirip pengharapan masa yang berpusat pada diri sendiri, yang membawa
kepada pembelokan peristiwa-peristiwa secara mendadak yang memuncak dengan
seruan massa itu untuk menyalibkan Yesus
dan membebaskan Barabbas.
Bersambung ke Bagian 2
Hope in the Gospels (Matthew 4:18—5:16) Study By: Bob Deffinbaugh | Martin Simamora
Hope in the Gospels (Matthew 4:18—5:16) Study By: Bob Deffinbaugh | Martin Simamora
No comments:
Post a Comment