Meninggalkan kota Antiokia,
Paulus dan Silas pertama-tama melalui Syria dan
Kilikia, memperkuat jemaat-jemaat. Kita harus mencatat, yang terutama, bahwa Syria dan Kilikia adalah nama daerah yang
disebutkan didalam surat yang dikirimkan oleh
para pemimpin Yerusalem :
Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain.(Kisah Para Rasul 15:23)
Bacalah terlebih dahulu bagian sebelumnya :
Debat-Debat Hebat (1) : Perselisihan Itu Sedemikian Tajamnya, Perpisahan Yang Tak Terelakan
Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain.(Kisah Para Rasul 15:23)
Bacalah terlebih dahulu bagian sebelumnya :
Debat-Debat Hebat (1) : Perselisihan Itu Sedemikian Tajamnya, Perpisahan Yang Tak Terelakan
Dalam perjalanan keliling dari kota
ke kota Paulus
dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua
di Yerusalem dengan pesan, supaya jemaat-jemaat menurutinya. Demikianlah
jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar
jumlahnya. (Kisah Para Rasul 16:4-5)
Kita patut juga mencatat bahwa perjalanan misionaris pertama
tidak membawa injil ke Syria
dan Kilikia. Paulus dan Barnabas pergi ke Sleucia dan berlayar dari sana menuju Siprus. Dari
Siprus, mereka berlayar ke Asia Kecil. Itu sebabnya, nampaknya jemaat-jemaat yang telah "dikunjungi" oleh Paulus dan
Silas di Syria dan Kilikia sebenarnya dibangun oleh
Paulus setelah ia mengunjungi Yerusalem
:
Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara
anggota jemaat, mereka membawa dia ke Kaisarea dan dari situ membantu dia ke Tarsus. (Kisah Para Rasul
9:30)
Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya. Tetapi aku tidak melihat seorangpun dari rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus Di hadapan Allah kutegaskan: apa yang kutuliskan kepadamu ini benar, aku tidak berdusta. Kemudian aku pergi ke daerah-daerah Siria dan Kilikia. (Galatia 1:18-21)
Sebuah Nilai Penerapan
Sebelum kita memasuki lebih lanjut, mari kita berhenti
sejenak untuk melihat nilai penerapannya untuk menjadi perhatian anda.
Perhatikan bagaimana cepatnya Barnabas
digantikan oleh Silas. Saya ingin menyarankan agar kita menyimpan hal ini
didalam benak kita, khususnya apabila kita kita memandang diri kita tidak tergantikan. Anda akan teringat bahwa Elia berpikir bahwa dirinya
sendiri adalah adalah “Nabi terakhir yang berdiri.”(6) Dia tentu saja bukan
satu-satunya orang benar, ada lebih dari
7000 orang yang tetap percaya kepada Tuhan
(1 Raja-Raja 18:18). Betapa mudahnya dan cepatnya siapapun diri kita dapat
digantikan.
Saya bertanya-tanya jika teks yang kita pelajari ini
bukanlah sebuah contoh bagaimana Tuhan,
bagaikan seorang pelatih yang sangat terampil, menempatkan hanya pemain-pemain yang tepat di lapangan
untuk melakukan apa yang ada didalam benak Tuhan. Jika anda memperhatikan
pertandingan American football, anda
tahu ada beberapa tim khusus didalam sebuah tim yang dilatih dengan tugas-tugas
khusus, seperti tim yang melakukan kick off,
tim pendobrak, tim penerima dan berlari menopang tim, tim di area gol, tim
serang dua menit, dan sebagainya.
Saya yakin bahwa Barnabas adalah rekan setim yang tepat bagi Paulus pada perjalanan misionaris pertama. Saya demikian juga berpikir bahwa Silas dan Timotius (diantara yang lainya, barangkali, termasuk Lukas) adalah rekan-rekan satu tim yang tepat bagi Paulus pada perjalanan misionaris yang kedua. Sebagai contoh, ketika Paulus dan Silas ditahan dan dipukuli di Filipi, dengan tepat mengajukan keberatan karena mereka yang adalah warga negara Roma (Kisah Para Rasul 16:37).
Kita tahu bahwa Paulus dan Silas adalah warga negara Roma, tetapi benarkah dengan Barnabas, atau Yohanes Markus? Berangkali tidak. Jadi pergantian personil pada perjalanan misionaris kedua sangat mungkin adalah perencanaan strategi Tuhan, sehingga dampak tim ini dapat dimaksimalisasi. Peristiwa-peristiwa yang pada awalnya terlihat sebagai tragedi kemudia berubah menjadi bukti kerja Tuhan kita yang bijaksana untuk kebaikan kita dan kemuliaan Tuhan sendiri (Roma 8:28).
Saya yakin bahwa Barnabas adalah rekan setim yang tepat bagi Paulus pada perjalanan misionaris pertama. Saya demikian juga berpikir bahwa Silas dan Timotius (diantara yang lainya, barangkali, termasuk Lukas) adalah rekan-rekan satu tim yang tepat bagi Paulus pada perjalanan misionaris yang kedua. Sebagai contoh, ketika Paulus dan Silas ditahan dan dipukuli di Filipi, dengan tepat mengajukan keberatan karena mereka yang adalah warga negara Roma (Kisah Para Rasul 16:37).
Kita tahu bahwa Paulus dan Silas adalah warga negara Roma, tetapi benarkah dengan Barnabas, atau Yohanes Markus? Berangkali tidak. Jadi pergantian personil pada perjalanan misionaris kedua sangat mungkin adalah perencanaan strategi Tuhan, sehingga dampak tim ini dapat dimaksimalisasi. Peristiwa-peristiwa yang pada awalnya terlihat sebagai tragedi kemudia berubah menjadi bukti kerja Tuhan kita yang bijaksana untuk kebaikan kita dan kemuliaan Tuhan sendiri (Roma 8:28).
No comments:
Post a Comment