F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Seruan Nabi Terakhir Perjanjian Lama: Dia Penyelamatmu


Lihatlah Anak Domba Allah, Yang Menghapus Dosa Dunia: Adakah Yang Mau Memandangnya & Menerimanya?
Oleh: Blogger Martin Simamora


Seruan nabi terakhir perjanjian lama yang sekaligus satu-satunya nabi terakhir yang menubuatkan momen-momen terdekat tampilnya mesias dalam sebuah garis waktu penggenapan nubuat nabi-nabi mengenai  mesias yang harus menderita, merupakan teriakan yang menyalakan sebuah terang yang menelanjangi natur manusia  yaitu ketidakberdayaan manusia untuk menanggulangi dosa sebagaimana Allah menghendaki, sekaligus menunjukan kerusakan total manusia yang mendefinisikan bahwa keselamatan manusia berkait erat dengan penyelesaian problem yaitu konsekuensi dosa yang tak dapat dan tak mungkin diatasi tuntas oleh manusia. Teriak seru nabi terakhir perjanjian lama- Yohanes Pembaptis : lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia (Yohanes 1:29), oleh karena itu, tidak dapat semata dipandang sebagai sebuah proses penggenapan firman Allah yang telah disampaikan oleh para nabi, tetapi juga adalah penyingkapan divinitas bahwa tak satupun manusia dapat menyelamatkan dirinya sendiri olehnya sendiri. Kita harus tahu bahwa kepada bangsa Yahudi sendiri, rasul Petrus dan rasul Yohanes setelah Pentakosta menunjukan bahwa ini adalah sentral pemberitaan injil:

Kisah Para Rasul 3:13-14 Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan. Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu.

0 Aku, Manusia Celaka, Rasul Paulus


Siapakah Yang Akan Melepaskan Aku Dari Tubuh Maut Ini?
Oleh: Blogger Martin Simamora


Sebagaimana Sang Kristus yang menyatakan dosa adalah maut yang membelenggu setiap manusia sehingga memerlukan perbuatan Tuhan untuk menyelamatkan (Sebagaimana Kristus nyatakan dalam Yohanes 3:16; 5:14;bandingkan dengan Matius 10:28) sebab memang manusia sama sekali tak berdaya, rasul Paulus dalam Epistel Roma menunjukan hal yang sama namun dengan sebuah pendekatan yang secara tajam menunjukan bagaimana manusia mengalami keadaan sama sekali tak berdaya, dan bagaimana dosa adalah sebuah kemelesetan yang membawa manusia menuju maut secara total tanpa satu cara pun manusia dapat menata ulang rute kehidupannya agar berbalik dari kemelesetannya menuju kembali kepada kejituan tujuan hidup oleh karya dan upaya diri sendiri. Rasul Paulus kepada dirinya sendiri secara nyaring dan terang benderang menunjukan situasi semua manusia dengan satu ekspresi yang sangat kuat dan gelap yaitu: Aku, manusia celaka! (Yohanes 7:24). Pada bagian ini dalam suratnya tersebut, sang rasul memberikan gambaran yang mampu menunjukan betapa kuatnya kuasa dosa membelenggu manusia dalam sebuah tatanan yang bahkan kekuatannya berada diluar jangkauan manusia untuk dapat mengakhirinya, bahkan tindakan manusia untuk memilih berhenti untuk berbuat dosa dan menarik diri dari keterlibatan dunia bahkan tak dapat menggugurkan kekuatan kuasa dosa mengikat seorang manusia. Mari perhatikan pernyataan rasul Paulus berikut ini:

Apakah kamu tidak tahu, saudara-saudara, --sebab aku berbicara kepada mereka yang mengetahui hukum--bahwa hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu hidup? Sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu. Jadi selama suaminya hidup ia dianggap berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain; tetapi jika suaminya telah mati, ia bebas dari hukum, sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain. Sebab itu, saudara-saudaraku, kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Allah. (Roma 7:1-4)

0 Kebencian Tanpa Alasan & Roh Kudus


Dia Penolong Yang Lain Dalam Dunia Penuh Kebencian Tanpa Alasan

Oleh: Blogger Martin Simamora


A.Sumber Kebencian Dunia, Persekutuan Kekal Kristus dan Para Murid Sepanjang Abad
Sebuah topik yang keras dikemukakan Yesus Sang Mesias secara tegas dan gamblang sebagai sebuah lingkungan yang akan melingkupi perjalanan setiap orang yang disebut para pengikut Kristus yaitu kebencian yang tak mungkin diredakan oleh siapapun. Perhatikan pernyataan ini: jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu (Yohanes 15:18), pernyataan ini mencengangkan sebab sebuah reaksi kebencian terhadap murid-murid Kristus bukan terjadi disebabkan oleh perilaku jahat atau hal-hal negatif yang diperbuat oleh siapapun murid Kristus, tetapi disebabkan oleh Sang Kristus sendiri. Ada apa dengan Sang Kristus, apakah ia melakukan sebuah kejahatan? Kristus berkata bahwa dunia (artinya ini adalah kondisi yang berlangsung di segala abad) membenci, sebab dunia telah lebih dahulu membenci Kristus. Dunia memiliki sebuah permusuhan yang abadi terhadap Kristus yang akan memburu siapapun setiap murid Kristus. Ini adalah hukum rohani adikodrati yang menunjukan bahwa Sang Kristus terhadap dunia berada dalam relasi begitu terpisahkan dan tak mungkin ada satu titik damai dan tak mungkin ada sebuah kompromi seperti apapun juga, demikian juga dengan setiap orang yang adalah murid Kristus di segala zaman akan mengalaminya: jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dulu membenci Aku dari pada kamu.

Situasi ini merupakan wujud alamiah bagi siapapun yang merupakan murid Kristus dimanapun dan kapanpun juga, tak peduli masa lalu dan hari ini, pun kelak akan sama di masa yang mendatang. Menjadi murid Kristus, karena itu, tidak akan pernah lahir dari sebuah proses inisiasi dan doktrinisasi dan apalagi sebuah proses untuk menjadi layak dan pantas menjadi murid Kristus yang dibangun berdasarkan kemurnian moral dan kesucian akhlak yang diasah terus-menerus sehingga memiliki kecemerlangan jiwa yang akan meraih keilahiannya. Tidak akan pernah demikian. Kala Kristus berkata: jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu, maka kita wajib mengetahui: ada apakah dengan Kristus dan bagaimana mungkin atau apa yang terjadi dengan kita sehingga mengalami hukum rohani adikodrati semacam itu?
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9