Pada Waktu Itu Orang Akan Melihat Anak Manusia Datang Dalam Awan-Awan Dengan Segala Kekuasaan dan Kemuliaan-Nya
Oleh: Blogger Martin Simamora
A.Pertanyaan Teologis Teragung Bagi Sang Kristus
Yesus Sang Kristus dalam proses interaksinya dengan berbagai individu, kelompok masyarakat dan kalangan para pemimpin agama tak terelakan akan memberkaskan dalam benak dan jiwa mereka terkait siapakah sebenarnya Yesus. Pertanyaan ini bukan sekedar asal-usul, kuasa, spiritualitas dan kemurnian atau ketakbercelaannya, sebab secara natural Kristus dalam kemanusiaannya tak terelakan melahirkan semacam ekspektasi mesianik yang “terlampau” divinitas sehingga menimbulkan kekuatiran semacam penduaan Tuhan. Mari kita pertama-tama memperhatikan sebuah pertanyaan teologis yang teragung bagi Sang Kristus, dikatakan teragung karena keagungan pertanyaan itu sendiri adalah eksistensi Sang Mesias itu sendiri sementara para penanyanya dapat dipastikan tidak dapat sama sekali menerima kebenaran hukum yang paling utama ini. Perhatikan ini:
Markus 12:28 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?"
Markus 12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
Ini adalah jantung spiritualitas dan pondasi iman bangsa Israel dalam mengenal Dia Yang Maha Tinggi. Ini bukan kredo ciptaan bangsa ini sebab pada dasarnya mereka tidak mengenal Dia oleh karena mencari tahu siapakah pencipta mereka sesungguhnya.
Sementara Yesus menjawab pertanyaan ahli Taurat tersebut secara jitu dan tak meleset sama sekali. Ahli Taurat tersebut sebenarnya sedang mendekati Yesus dalam sebuah paradigma yang menunjukan bahwa ia mengenal kebenaran tetapi tidak mengenal siapakah Yesus Kristus:
Markus 12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.