Ia
Memanggil & Memberikan Mandat Untuk Menggembalakan Domba-Domba-Nya Yang
Akan Datang Kepada Kristus
Oleh:
Blogger Martin Simamora
A.Hal
Terpenting yang Dipikirkan Dan Dikehendaki Sang Kristus Setelah Kebangkitannya
Kebangkitan Kristus dari
antara orang mati, telah diketahui secara seksama secara indrawi mereka, tak
terbantahkan walau tetap sebuah kesukaran untuk dapat melihat dimanakah
kemegahannya. Bagi mereka kebangkitannya tidak serta merta memulihkan situasi
dan apalagi visi-misi mereka sebagai murid-muridnya terkait pemberitaan “kerajaan
Allah sudah datang,” itu nyata sekali mengalami semacam ketidaksinambungan.
Rutinitas semacam ini:
Lukas
4:43-44Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus
memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." Dan
Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.
tidak segera berlangsung
sediakala setelah kebangkitannya, tepat sama seperti Yesus Kristus tidak lagi
senantiasa bersama-sama dengan mereka senantiasa secara fisik. Ini benar-benar
secara dramatis mengubah kehidupan mereka:
Yohanes
21:2-3Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus,
Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya
yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau."
Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap
apa-apa.
Mereka kembali pada
kehidupan semula sebagaimana yang mereka jalani sebelum Yesus untuk kali
pertama memanggil dan mengajarkan mereka sebagai penjala manusia (bacalah: Matius 4:18-22). Dan Yesus Sang Kristus telah bangkit dari antara orang mati
tersebut, kembali mengunjungi,
memperhatikan dan bercakap-cakap dengan mereka. Sebuah percakapan yang akan
menarik kehidupan semua murid yang terhanyut begitu hebat menjauhi panggilan
yang terlihat telah hilang dalam pandangan
dan pengalaman hidup mereka, sehingga semua pikiran dan kehendak Sang Kristus
atas mereka sejak semula bukan saja dipulihkan tetapi diteguhkan di muka bumi
ini. Sang Kristus memulai percakapan penuh kuasa atas setiap muridnya tepat pada situasi sukar
yang mereka alami: kekurangan pangan dan hidup kehilangan panggilan yang mereka
terima dari Sang Kristus. Mari kita memperhatikan percakapan ini:
Yohanes
21:4-5 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata
Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai
lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."
Tidak mudah untuk
menjelaskan apa sesungguhnya yang terjadi dengan para murid sampai-sampai tidak
mengetahui itu adalah Yesus, pada mulanya. Namun yang jelas arah hidup dan jiwa
kehidupan mereka memang sama sekali seperti orang yang mengalami layang-layang
putus dibawa angin entah kemana, tiada arah. Kristus mencari mereka dan
berkata: “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?”
Situasi kehidupan para murid
memang sangat menggenaskan, tidak ada sekedar bahan pangan memadai untuk makan walau
mereka semua telah bekerja keras menebarkan jalan, tak ada ikan tangkapan bagi
mereka. Yesus mengetahui situasi ini dan kemudian memberikan instruksi yang
akan menuntun mereka kembali pulang kepada Kristus Sang Gembala Hidup:
Yohanes
21:6-7 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan
perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka
tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Maka murid yang dikasihi
Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu
Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia
mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
Itu
Tuhan. Tepat ketika mereka mentaati instruksi itu dan kuasa
Sang Kristus mulai bekerja mengadakan ikan untuk berlimpah ruah dalam jala
mereka hingga tak mungkin lagi mereka tarik, murid yang dikasihi celik matanya
dan memberitahukan pada Petrus: Itu
Tuhan. Ini bukan semata pemulihan dan kebangkitan rohani, tetapi ini adalah
domba-domba yang hanya akan mendengarkan suara gembalanya dan tak mungkin dapat
mendengarkan suara gembala yang palsu. Kristus memang pernah memberikan
perumpamaan yang menunjukan sebuah relasi antara dirinya sebagai Sang Gembala
dan semua domba miliknya yang tak mungkin bagi Sang Gembala kehilangan kontrol,
kuasa dan pemerintahan penggembalaannya atas setiap domba-dombanya: jika semua dombanya telah dibawanya ke luar,
ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka
mengenal suaranya (Yohanes 10:4). Itu Tuhan, seruan ini merupakan kuasa
Sang Gembala yang telah menemukan kembali domba-domba yang telah kehilangan
arah hidup dan panggilan hidup Tuhan atas setiap diri mereka.
Murid yang dikasihi segera
memberitahu Petrus, dan segera saja Petrus dibangkitkan untuk bergegas lari
menuju Sang Gembala yang memanggilnya. Petrus mempersiapkan diri sebaik yang
dia mampu untuk berlari menghampiri Sang Gembala yang memanggil jiwanya untuk
mengenalinya bahwa Ia adalah Tuhannya: Ketika
Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab
ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau (Yohanes 21;7).
Kawanan domba yang sempat
terserak dan kehilangan arah hidup sehingga kembali pada kehidupan sebagai para
nelayan ini, secara keseluruhan kembali mengenali Sang Gembala dan
berlari-larian mendatangi suara yang memanggil jiwa mereka satu demi satu:murid-murid
yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya
kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu
(Yohanes 21:8).
Tanpa percakapan atau
pembicaraan bersifat verifikasi, setiap diri murid itu begitu teguh tahu bahwa
itu adalah Tuhan, sebuah keadaan yang berubah secara tajam dari tidak mengenali
sama sekali dan sekarang begitu teguh percaya siapakah dia yang telah memanggil
mereka untuk kembali masuk kedalam persekutuan yang diadakan Sang Kristus bagi
mereka:
Yohanes
21:12Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya:
"Siapakah Engkau?" Sebab
mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.
Kita harus memahami bahwa
situasi bagi para murid hingga pada titik ini pun tidak mudah,sangat sukar.
Mereka bukan saja kehilangan kedekatan dengan Yesus sebagaimana sediakala,
walau Ia telah bangkit. Kristus tidak lagi senantiasa bersama mereka,
pengimanan mereka akan Yesus tak mungkin bergantung pada pengalaman sesaat kala
mereka melihat Yesus dan lalu kembali menghilang. Kristus saja sumber kekuatan
persekutuan iman bagi para murid bersamanya dalam situasi ini: Yesus maju ke depan, mengambil roti
dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu (Yohanes 21:3).
Harus Yesus yang memberikan kehidupan bagi mereka: jiwa dan jasmani yaitu
dirinya yang telah bangkit dan pemeliharaan hidup secara total yaitu makanan yang datang dari tangannya sendiri.
Pada momen yang lain, Yesus
kembali mendatangi mereka dalam sebuah momen yang paling fundamental terkait
arah kehidupan dan persekutuan kekal antara dirinya dan para murid utamanya:
Yohanes
21:15-17 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak
Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku
lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar
Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya:
"Gembalakanlah domba-domba-Ku." Kata Yesus pula kepadanya
untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi
Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku
mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
Kata
Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih
hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau
mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala
sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya:
"Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Kehidupan para murid,
setelah kebangkitan Kristus, memang menempatkan Petrus sebagai pemimpin dalam
kehidupan oleh para murid-murid yang lain, Petrus juga yang memimpin mereka
kepada kehidupan kembali sebagai nelayan. Kehidupan yang harus mereka jalani
bersama-sama dalam ketakpastian yang sangat kental mereka rasakan. Sekarang
Sang Kristus menarik Petrus kembali kepada panggilan sejak semula telah
didesain oleh Sang Kristus yaitu: perintah
untuk menggembalakan domba-domba milik Sang Kristus. Ini adalah pikiran dan
kehendak Sang Kristus Sang Gembala untuk dilakukan oleh para murid-muridnya
dengan Petrus walau seorang yang paling terpukul menjauh dari panggilannya
namun juga dipilih Kristus untuk menjawab pertanyaan dan instruksi mahamulia
dari Sang Gembala untuk dilaksanakan oleh Petrus bersama murid-murid yang
lainnya. Kita tahu bahwa pada saat itu juga kepada Petrus, Sang Kristus
berterus terang menyingkapkan bagaimana kesudahan hidupnya akan terjadi: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika
engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke
mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan
mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke
tempat yang tidak kaukehendaki." (Yohanes 21:18, bandingkan dengan 2Petrus 1:14).
B.Dari
Tidak Tahu Menjadi Tahu Untuk Melakukan Instruksi Penggembalaan Domba-Domba
Kristus
Apa yang terpenting setelah
kebangkitan Kristus adalah bukan saja mengetahui dan menemukan Yesus Kristus
yang bangkit tetapi kembali dibawa masuk kedalam persekutuan hidup yang membawa
mereka masuk dalam kehendak Bapa yang dinyatakan Kristus, yaitu: menggembalakan
domba-domba Kristus yang akan datang.
Setelah jawaban Petrus
kepada Sang Gembala yang telah memanggilnya kembali, mereka masih harus
menunggu beberapa waktu lagi sampai genap waktu bagi mereka untuk menggenapi tugas penggembalaan
domba-domba yang juga masih belum diberikan Kristus kepada mereka.
Aktivitas-aktivitas Kristus
setelah kebangkitannya adalah Ia secara terus menerus bekerja untuk membangun
kembali pondasi-pondasi terpenting apa yang harus dimiliki oleh setiap murid agar pada
saatnya siap untuk kelak menggembalakan para domba Kristus. Sama pentingnya, Kristus
memperlihatkan siapakah dirinya setelah kebangkitan dari antara orang mati
dengan berbagai perbuatan-perbuatannya yang akan menunjukan kuasa kebangkitannya
yang kini menyertai dirinya kemanapun ia pergi: dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang
telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar. Masih banyak
hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus
dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab
yang harus ditulis itu (Yohanes 21:24-25).
SOLI
DEO GLORIA
No comments:
Post a Comment