Ia
Menjelaskan Apa Yang Tertulis Tentang Dia Dalam Seluruh Kitab Suci, Mulai Dari Kitab-Kitab
Musa Dan Segala Kitab Nabi-Nabi
Oleh:Blogger
Martin Simamora
Supper at Emaus |
A.Situasi yang Mencekam: Apakah
Masih Harus Berharap Pada Sang Mesias?
Kehidupan
para murid Kristus dan siapapun yang terkait dengan Yesus Kristus telah menjadi
tidak mudah dan begitu penuh bahaya bahkan secara politis. Konspirasi politik
yang dibangun oleh para imam-imam dan
prajurit Romawi telah meletakan kehidupan semua pengikut Yesus Kristus dalam
bahaya yang tak akan pernah mereka bayangkan dan apalagi untuk diantisipasi.
Namun semua telah terjadi dan kehidupan tetap harus dijalani dalam alam
konspirasi semacam ini:
Matius
28:2-4Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun
dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya.
Wajahnya
bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. Dan
penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati.
Matius
28:11-13 Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga
itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
Dan sesudah berunding dengan tua-tua,
mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada
serdadu-serdadu itu dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa
murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.
Situasi
membuat kehidupan para murid menjadi semakin rapuh dan meruntuh pengharapan
mereka akan mesias. Hal ini sangat terlihat jelas saat Sang Mesias yang telah
bangkit dari orang mati menjumpai dua orang muridnya yang sedang dalam perjalanan menuju Emaus.
Percakapan ini menjadi begitu penting sebab sentralnya adalah Sang Mesias dan
kebenaran yang dibangun didalam dan hanya digenapi dalam diri Sang Mesias itu
saja. Mari kita membacanya sebagaimana injil mencatatkannya:
Lukas
24:13-17Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah
kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari
Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap
tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang
bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka,
lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi
mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. Yesus berkata kepada
mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.
B.Ia Menjelaskan Apa Yang
Tertulis Tentang Dirinya Dalam Seluruh Kitab Suci
Kehidupan
para murid secara keseluruhan (tak hanya 11 murid utama Yesus Kristus) telah
sungguh-sungguh berubah, mereka tak hanya kehilangan pengharapan tetapi telah
menjalani kehidupan dalam sebuah tujuan yang tak memiliki kepastian. Penyaliban
Kristus dan kematiannya bukan hanya sekedar masalah kematian seorang manusia
tetapi telah menjadi masalah bagi banyak orang yang menaruh pengharapan
terbesar kepada Sang Mesias, Kleopas menumpahkan tekanan emosional yang selama
ini berkecamuk dalam dirinya kepada Sang Mesias yang bahkan tidak lagi dapat
dilihat dalam pandangannya:
Lukas
24:17-18Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan
sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.
Seorang
dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu
apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"
Bagi
Kleopas, pertanyaan Yesus adalah pertanyaan yang sangat konyol, sebab apa yang
dipercakapkan bukanlah peristiwa biasa tetapi peristiwa besar yang seantero
negeri pasti mengetahui!
Namun
Sang Mesias terus menyelidik hendak menggali keluar apa yang menjadi kecemasan
murid-muridnya ini, dan ini akan menjadi pondasi kebenaran yang akan ditegakan
Sang Mesias pada murid-muridnya:
Lukas
24:19-24Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa
yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia
adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan
Allah dan di depan seluruh bangsa kami.Tetapi imam-imam kepala dan
pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka
telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang
datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga
hari, sejak semuanya itu terjadi. Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami
telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan
tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka
malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup. Dan beberapa teman kami
telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan
itu, tetapi Dia tidak mereka lihat."
Perhatikan,
bahkan Kleopas dan temannya telah mendengarkan berita bahwa Kristus telah hidup
dan kubur Kristus telah kosong! Namun masih merupakan problem yang sungguh amat
serius. Bagi mereka, tidak seharusnya mesias mengalami kematian yang begitu
keji terlepas pada akhirnya ia bangkit. Bagi Kleopas ini adalah berita Mesias
yang kalah terhadap dunia, bukan mesias yang menang. Jika ia pada akhirnya
bangkit, mengapa tidak ia mempertahankan diri dengan kuasa yang sama, sehingga
mesias tidak perlu menjadi begitu terhina, bahkan sekarang situasinya menjadi
semakin buruk sebab para pengikut Yesus telah disudutkan dengan berita bahwa
mereka adalah pencuri mayat Yesus. Bagi semua murid Kristus, inilah yang harus
dipertahankan sebagai sebuah kemuliaan: Dia
adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan
Allah dan di depan seluruh bangsa kami.
Namun
apa yang diharapkan manusia sekalipun
mulia dan agung, bukan sama sekali apa yang dikehendaki oleh Allah dalam
firman-firman-Nya. Problem utama manusia dalam memahami problem manusia dan
penderitaan adalah ketidakmampuan melihat dan memahami bahwa Allah harus masuk
kedalam dunia manusia beserta problemnya agar manusia dapat mengalami kelepasan
berdasarkan ketetapan-ketetapan Allah yang telah disampaikan melalui para nabi
kudusnya yang dituangkan kedalam kitab suci. Perhatikanlah apa yang dinyatakan
Yesus berikut ini:
Lukas
24:25-27 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak
percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias
harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu
Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab
Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
Sang
Kristus memulai penjelasannya terkait pengharapan mesianik berdasarkan pada apa
yang telah dikatakan para nabi. Ini menunjukan pada satu hal saja bahwa Sang
Mesias adalah Sang Penggenap Kitab Suci. Dan ini begitu gamblang dan lugas
dinyatakannya dengan menjelaskan dirinya sendiri berdasarkan apa yang telah
dituliskan oleh kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
Dengan
kata lain, setelah kebangkitannya dari kematian, tidak ada hal baru dan tidak
ada sama sekali satu koreksipun terkait pengajaran Yesus pada masa sebelum
penyaliban hingga kematian dan pada masa setelah kebangkitannya dari
kematiannya. Tepat sebagaimana dikemukakan oleh malaikat:
Lukas
24:4-7 Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada
dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. Mereka
sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada
mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?
Ia
tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah
apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan
ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang
ketiga."
Kebenaran
perkataan Yesus adalah kebenaran yang bersifat absolut dan tak dapat melenceng
sedikitpun dalam waktu, cara dan hasil kerjanya untuk menggenapi ucapannya
sendiri yang merupakan penggenapan kitab suci. Malaikat hanya berkata: ingatlah
apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea.
Kebenaran
sebelum kematian, dalam kematian, kehidupannya setelah kebangkitan dari antara
orang mati adalah tetap dan tak berubah sebab kebenarannya merupakan
penggenapan kebenaran pada Kitab Suci. Pada kesempatan lain, kembali kita
menyaksikan kebenaran ini:
Lukas
24:38-40 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan
apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah
Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang
kamu lihat ada pada-Ku." Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya
kepada mereka.
Lukas
24:44-45 Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah
Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada
tertulis tentang Aku dalam kitab
Taurat Musa dan kitab
nabi-nabi dan kitab Mazmur."
Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
Ketika
Sang Mesias memperlihatkan tangan dan kaki-Nya, Ia juga berkata bahwa semua itu
harus terjadi sebagai sebuah penggenapan sempurna pada apa yang telah dituliskan
tentang Kristus dalam Taurat Musa,
nabi-nabi dan Mazmur, bahwa: Mesias harus
menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga (Lukas
24:6).
C.Belajar Hidup Bersama
Yesus Dalam Iman
Kristus
memang tidak lagi senantiasa bersama mereka sebagaimana sebelumnya sehingga
tidak bisa senantiasa dapat ditemui secara fisik, ini adalah perubahan hidup
lainnya yang harus mereka hadapi sebagai pelajaran hidup bersama Yesus dalam
iman, bukan lagi dalam melihat dan dekat sekali secara fisik. Mereka harus
belajar keras dalam waktu-waktu terpenting yang masih mereka miliki dalam
ketentuan Yesus saja:
Lukas
24:30-31
Waktu
Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu
memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika
itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari
tengah-tengah mereka.
Kehidupan
para murid sungguh amat berbeda, mereka telah disajikan oleh Yesus dengan
tubuhnya sendiri yang telah menggenapi kitab suci sebagai kemenangan gilang
gemilang; mereka telah mengambil tubuh Kristus yang dibagikan oleh Kristus
sendiri dalam rupa roti. Ini mengingatkan mereka pada momen sebelum Sang Guru
harus melakukan penggenapan Kitab Suci:
Matius
26:26 Dan
ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat,
memecah-mecahkannya lalu memberikannya
kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku."
Sekalipun
Yesus tidak lagi bersama-sama dengan mereka sebagaimana sebelumnya, namun
Kristus telah mempersembahkan tubuh kebangkitannya kepada para murid-muridnya
sendiri tepat sebagaimana telah ia janjikan pada perjamuan akhir itu. Ia
melakukan ini semua pertama-tama kepada para muridnya. Itulah sebabnya
peristiwa kebangkitan dan tubuhnya pertama-tama adalah bagi semua domba
kepunyaannya sebagaimana rasul Paulus sendiri menyatakannya:
1
Korintus 15:3-8 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa
yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa
kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah
dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas
dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah
itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus;
kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di
antaranya telah meninggal. Selanjutnya
Ia menampakkan diri kepada Yakobus,
kemudian kepada semua rasul. Dan
yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan
diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
Presentasi
termulia yang dilakukan Yesus adalah memberikan tubuh kebangkitan yang
merupakan penggenapan Kitab Suci. Inilah pemberitaan injil yang bergerak dari
pengajaran Yesus sebelum dan sesudah kebangkitannya yang diteruskan kepada
segala bangsa yang mau menerima tubuh kebangkitannya dalam iman walau tidak
lagi dapat melihat dan hidup bersama Kristus, tepat sebagaimana yang telah
dialami oleh para rasul Kristus sendiri.
Soli
Deo Gloria
No comments:
Post a Comment