Ia Memberikan Berkat Termulia Bagi Mereka Saat
Kenaikannya Ke Sorga
Oleh: Blogger Martin Simamora
A.
Keraguan Terhadap-Nya, Kemuliaan Dirinya Ditunjukan
Pembicaraan intensif dan interaksi yang mulia
menjadi agenda sangat penting bagi Kristus. Empat puluh hari merupakan
hari-hari yang dipenuhi-Nya dengan pengenalan akan dirinya melalui
pekerjaan-pekerjaan ajaib. Menjadi penting bagi Yesus Sang Kristus untuk menggembalakan
segenap diri mereka untuk masuk kedalam sebuah persekutuan yang begitu khusus
dan eksklusif:
Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah
penderitaan-Nya selesai, dan dengan
banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh
hari Ia berulang-ulang menampakkan
diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah- Kisah Para Rasul 1:3
Bagi para murid, tantangan terbesar yang tak
mungkin mereka taklukan adalah bagaimana dapat mengimani Kristus setelah
kebangkitan. Kristus sebelum kematian dan kebangkitan adalah Kristus yang
didambakan dalam pengharapan dan pikiran mereka, namun Kristus setelah kematian
dan kebangkitannya dari antara orang mati adalah Kristus yang tak mungkin
begitu saja dapat mereka imani kembali sediakala.
Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian
sebelumnya, tantangan bagi para murid semakin pelik, sebab Kristus setelah
kebangkitan, bukanlah Kristus yang senantiasa bersama dengan mereka sebagaimana
sebelumnya; Kristus setelah kebangkitan adalah Kristus yang berulang-ulang
menampakan diri kepada mereka, secara eksklusif kepada 11 murid diajarkannya
tentang Kerajaan Allah. Ekspektasi kerajaan yang dipimpin oleh Mesias jelas
telah runtuh dalam tatanan pengharapan dan pemikiran mereka, bagaikan batu sandung
besar dan melukai secara hebat rohani
mereka, kematiannya adalah sebuah kegagalan yang tak terampuni bagi mereka.
Dan karena itulah telah menjadi salah satu fokus penting yang diberikan Yesus kepada para
murid, yang telah menjadi catatan penting dijumpai dalam perjalanan menuju Emaus:
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang
bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu,
yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu
untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam
seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.-Lukas
24:25-27
Kristus dan kematian adalah problem teramat
besar untuk bisa disinkronkan dengan
kebenaran yang dibangun berdasarkan kitab suci, sekalipun. Memahami bahwa
kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi menuliskan tentang dirinya abhwa ia
harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya? Sangat sukar
untuk diterima begitu saja. Kisah Para Rasul memberikan penekanan istimewa pada
“dengan banyak tanda Ia membuktikan,
bahwa Ia hidup.” 40 hari Yesus membuktikan dirinya bahwa ia adalah dirinya
sebagaimana yang dikenal setiap murid sebelum ia memasuki kematian dan
kebangkitannya, bahwa ia adalah benar-benar Yesus yang sebelumnya dikenali dan
bahwa ia sendiri benar-benar yang mengalami penyaliban, kematian…dan pada
puncaknya, Yesus menunjukan bahwa dirinya adalah diri yang sama sebagaimana
sebelumnya dikenali para murid pada saat-saat mereka senantiasa bersama Yesus
dan ikut dalam pelayanan Sang Mesias.
Apakah yang diajarkan Yesus dalam kurun waktu 40
hari kebangkitannya? Satu-satunya hal yang paling penting adalah Kerajaan Allah
dan ini adalah apa yang diajarkan Yesus kemanapun juga selama kurun waktu
kehidupannya hingga jelang saat kematiannya. Perhatikan ini:
Lukas 4:43 Tetapi Ia berkata kepada mereka:
"Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan
Injil Kerajaan Allah sebab untuk
itulah Aku diutus."
Lukas 7:22 Dan
Yesus menjawab mereka: "Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa
yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan,
orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan
kepada orang miskin diberitakan kabar baik.
Apakah yang dimaksudnya dengan Kerajaan Allah?
Jelas sekali bahwa hal terkait Kerajaan Allah adalah kedatangan dirinya
sendiri. Pemberitaan Kerajaan Allah, oleh Yesus, adalah mengenai dirinya
sendiri:
Lukas 11:20 Tetapi
jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang
kepadamu.
Tetapi jelas, ketika Kristus mengajarkan kembali
mengenai Kerajaan Allah setelah kebangkitannya, walau tidak ada sedikitpun
perubahan atau revisi, namun jelas Ia sedang mengajarkan dalam sebuah era yang
sama sekali berbeda, era dimana nubuat yang dituliskan kitab suci terkait untuk
apa ia datang kedalam dunia saat itu, telah digenapi. Konstruksi Kerajaan Allah, dalam apa yang diajarkan
Yesus, kini dalam konstruksi yang sudah utuh dan sempurna terkait telah
tergenapinya:
Yohanes 12:23-24 Tetapi Yesus menjawab mereka,
kata-Nya: "Telah tiba saatnya
Anak Manusia dimuliakan. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam
tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan
menghasilkan banyak buah.
Yohanes 3:14-15 Dan sama seperti Musa meninggikan
ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Apa yang sebelumnya belum dicapai oleh Yesus, kini telah dicapainya secara sempurna dalam penggenapan tak
bercela. Yesus sebelum kebangkitan dari
antara orang mati adalah Yesus yang tak mungkin memberikan kehidupan bagi
banyak manusia yang percaya kepadanya, percaya atau beriman pada Yesus yang tak
mati dan bangkit dari kematian adalah kesia-siaan. Sama sia-sianya manusia yang
mengejar keselamatan berdasarkan penggenapan hukum dan mempelajari segala
kehendak yang diminta kitab suci tapi gagal menemukan kehendak tunggal kitab
suci yaitu: datang kepadanya Sang Hidup:
Yohanes 5:39-40Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci,
sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi
walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak
mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.
Kemuliaan Yesus menjadi sempurna selaras dengan
kesempurnaan Yesus menggenapi kitab suci, dan dalam hal inilah beriman kepada
Yesus adalah memperoleh hidup, yang dalam bahasa Kitab Musa: “maka berfirmanlah
TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular
tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut,
jika ia melihatnya, akan tetap hidup." (Bilangan 21:8) dimana Yesus
adalah sumber dan sekaligus pemberi hidup. Pada titik inilah beriman kepada
Yesus Sang Mesias memberikan hidup dan menunjukan bahwa Ia adalah Tuhan yang
menyelamatkan manusia berdasarkan kasih karunia. Berdasarkan kasih karunia
sebab pada hakikatnya semua berada dalam murka Allah sebagaimana Kitab Bilangan
21 menunjukannya:
Ulangan 21:5-6Lalu mereka berkata-kata melawan
Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami
mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan
akan makanan hambar ini kami telah muak." Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut
mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.
Kerajaan Allah yang diajarkan oleh Yesus dalam kurun waktu 40 hari adalah
Kerajaan Allah yang diberitakan pada era bukan saja era digenapinya janji
kedatangan Mesias sebagaimana dituliskan oleh Musa: “sebab jikalau kamu percaya
kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis
tentang Aku”, Yohanes 5:46, namun pada era Ia menggenapi apa yang harus
dilakukan oleh Mesias sebagaimana dituliskan oleh kitab-kitab Musa dan kitab
nabi-nabi. Para murid dididik oleh Kristus untuk mempelajari Kitab Suci tepat
pada selesainya penggenapan Kitab Suci terkait untuk apakah ia datang kedalam
dunia saat itu.
B. Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan
di bumi (Matius 28:18)
Bagaimana seharusnya memahami maksud perkataan
Yesus ini? Sebagaimana telah disinggung pada bagian A diatas, ada sebuah
perbedaan signifikan terkait kemuliaan dan tatanan pemerintahan Yesus Kristus
yaitu bahwa Ia setelah kebangkitannya adalah ia yang telah mencapai kemuliaan
sempurna akan pekerjaannya melalui penyaliban, kematian dan kebangkitannya..dan
telah pertama-tama dipersembahkannya sendiri kepada Bapa sebagaimana ia telah
melakukannya dihadapan Bapa dan terlaksana secara sempurna. Yesus mempersembahkan
kesempurnaan karya penebusan di salib itu yang terekam secara sempurna pada
tubuhnya kepada Bapa:
Kata
Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi
kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada
mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku
dan Allahmu."- Yohanes 20:17
Terkait
kuasa di bumi, bahkan sebelum kematiannya, ia telah mengungkapkan kuasanya
dibumi. Perhatikan ini:
Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa-Markus
2:10
Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."-Lukas
6:5
Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan
hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati
selama-lamanya. Percayakah
engkau akan hal ini?"- Yohanes 11:25-26
Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah
menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak,- Yohanes 5:22
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa
mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai
hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut
ke dalam hidup- Yohanes 5:24
Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk
menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.- Yohanes 5:27
Yesus sebelum kematian dan kebangkitan adalah Yesus
yang memiliki kemahakuasaan yang tak terbayangkan untuk dimiliki oleh sebuah
pribadi dalam rupa manusia, dan ketika Yesus berkata kepada 11 muridnya bahwa:
. kepada-Nya telah diberikan segala
kuasa di sorga dan di bumi, pasti berkaitan dengan siapakah Yesus setelah kebangkitannya dari kematian, bahwa
Ia telah mencapai kesempurnaan yang memungkinkan dirinya menggenapi Kitab Musa
bahwa Ia adalah sumber dan pemberi kehidupan kepada manusia dari segala bangsa
yang mau percaya kepadanya melalui pemberitaan segala sesuatu yang telah
diajarkan oleh Sang Mesias itu sendiri:
Matius 28:19-20 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku
dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Era setelah kebangkitan Yesus dari antara orang
mati adalah era pemerintahan Kerajaan Allah yang tegak di bumi ini untuk
menggenapi amanat agung kerajaan-Nya: jadikanlah semua bangsa murid-Ku.
Kerajaan Anak Manusia itu, kini bergerak menjangkau segala bangsa dibawah
pemerintahan Kerajaan-Nya bahwa setiap orang yang memandang kepada Yesus dan
percaya maka diselamatkan melalui keberimanan yang tatanannya dibangun diatas
Yesus Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati.
Merupakan hal yang menakjubkan bahwa Kristus
memberikan instruksi semacam ini: jadikanlah semua bangsa murid-Ku berdasarkan
siapakah dirinya-apakah yang telah diselesaikannya terkait tulisan mengenai
dirinya pada kitab-kitab Musa dan kitab nabi-nabi, serta Mazmur, untuk
dikerjakan oleh 11 murid yang bahkan untuk menyembah Yesus saja memiliki
keraguan yang hebat (Matius 28:17).
C.Aku Menyertai Kamu Senantiasa Sampai Kepada Akhir Zaman
Sementara para murid setelah kebangkitan memiliki
pengalaman yang sangat janggal yaitu Sang Kristus tidak senantiasa secara
jasmani bersama-sama mereka, namun Yesus saat menjelang momen-momen kenaikannya
meninggalkan mereka di bumi, justru berkata: Aku Menyertai kamu Senantiasa
Sampai Kepada Akhir Zaman. Ini menunjukan dua hal yang sangat kuat, bahwa Yesus
maha hadir dan Yesus maha kuasa dan berdaulat penuh memegang kendali
pemerintahan Kerajaan-Nya di bumi setelah Ia menggenapi kitab-kitab Musa dan kitab nabi-nabi terkait
tujuan kedatangannya ke dunia pada saat itu.
Kehidupan dan perjumpaan mereka dengan Yesus tidak
akan pernah seperti sebelumnya, tak akan ada lagi kebersamaan secara jasmaniah,
tak ada lagi perjalanan pemberitaan Kerajaan Allah dari satu rumah ibadah ke
rumah ibadah lainnya bersama-sama, namun mereka belajar dan memasuki sebuah
tatanan kehidupan kerajaan Allah yang sama sekali baru bahwa Yesus yang telah
bangkit itu berkuasa secara absolut untuk menjalankan pemerintahannya melalui
para rasulnya-melalui gereja-Nya yang kudus dalam sebuah persekutuan yang kelak
dikenali oleh para rasul-Nya: bahwa Kristus adalah kepala dan jemaat adalah
Tubuh-Nya. Begitulah pemerintahan Kerajaan Allah yang dihadirkan dan ditegakan
Kristus berlangsung: Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.
C. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan
Bapa-Ku (Lukas 24:49)
Apakah yang ada dalam pikiran Bapa terhadap para
murid-murid Kristus? Jika Yesus selama ini beserta dengan mereka sehingga kuasa
dan pemerintahan Allah benar-benar mengintegrasikan setiap murid dalam sebuah
persekutuan kekal dengan Bapa sementara masih di bumi dan masih harus melakukan
perjalanan yang jauh sebagai para pengembara yang membawa amanat agung, kini
siapakah yang beserta dengan mereka di bumi ini?
Bapa telah menjanjikan kepada Kristus bahwa Bapa
akan memberikan Roh Penghibur/Roh Kudus bagi para murid Kristus yang akan
menyertai mereka secara lekat dan permanen dalam kehidupan dan kerasulan mereka
kelak. Memberikan kepada mereka otoritas dan kuasa Kerajaan Allah untuk
bermanifestasi dalam pemberitaan Kerajaan Allah: bahwa banyak manusia akan dimuridkan menjadi
murid-murid Kristus untuk masuk dalam persekutuan iman dalam Kristus, walau
Sang Kristus telah naik ke sorga setelah Ia selesai menggenai kitab-kitab Musa
dan kitab nabi-nabi terkait untuk apakah Ia datang kedalam dunia pada saat itu.
Kerajaan Allah yang dibangun oleh Kristus adalah
Kerajaan Allah yang otentik, bukan abstrak. Karena itu Kerajaan Allah yang
mengamanatkan para rasul untuk menjalankan misi Kristus: jadikanlah semua bangsa murid-Ku, akan hadir dengan kuasa Kerajaan
Allah: tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi
dengan kekuasaan dari tempat tinggi. (Lukas 24:49). Kerajaan ini bukan
berasal dari dunia, otoritas dan kuasanya pun bukan dari dunia ini tetapi dari
tempat tinggi, oleh sebab itu sementara manusia adalah pelaksana amanat, namun
semua itu berlangsung didalam pemerintahan Kerajaan Allah yang ditegakan oleh Sang
Kristus di bumi ini.
Setelah berkata demikian, untuk kali terakhirnya
Sang Kristus memberkati 11 murid-Nya : Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia
sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga.
(Lukas 24:50-51)
Soli Deo Gloria
No comments:
Post a Comment