Ada banyak
budaya masa kini yang tidak mengakui Alkitab sebagai otoritas bagi moral apapun, khususnya untuk hal
homoseksualitas. Hal ini tidaklah mengherankan bahwa ateis dan skeptis berada pada posisi ini; sebagai contoh
misalkan almarhum Christopher Hitchens pernah menyatakan, “ Apa yang saya
pedulikan adalah apa yang dikatakan oleh teks-teks abad perunggu mengenai homoseksualitas?”
Sebagaimana yang dikemukakan oleh apologet William
Lane Craig dalam pengamatannya, “salah
satu cara terbaik untuk mempertahankan legitimasi gaya hidup homoseksualitas
adalah dengan menjadi seorang ateis.”
Namun demikian ada sejumlah pelaku homoseksual dan aktivis yang bukan ateis dan berpendapat bahwa Alkitab melegitimasi perilaku homoseksual secara umum. Argumen utama mereka adalah : bahwa Alkitab telah disalahapahami dan disalahmengerti terkait soal homoseksualitas.
Namun demikian ada sejumlah pelaku homoseksual dan aktivis yang bukan ateis dan berpendapat bahwa Alkitab melegitimasi perilaku homoseksual secara umum. Argumen utama mereka adalah : bahwa Alkitab telah disalahapahami dan disalahmengerti terkait soal homoseksualitas.
Mari kita
berterus terang: jika mereka benar
dan Firman Tuhan nyata-nyata tidak mengecam perilaku homoseksualitas, maka
seluruh kekhawatiran dan upaya yang
berlangsung didalam gereja dan
masyarakat dapat lenyap dalam sekejab.
Tetapi pertanyaan senilai $64.000 adalah, apakah mereka benar?