F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Apa yang Anda Benci Tentang Yesus? – Bagian 1




Kerap kali ketika saya bertatap muka dengan orang-orang non Kristen dalam sebuah dialog rohani, merupakan hal yang umum untuk mendengarkan   sebuah keluhan berantai tentang gereja, perilaku orang-orang Kristen munafik, dan seterusnya. Beberapa kritisme benar adanya sementara yang  lainnya tidak memiliki dasar kebenarannya. Akan tetapi, karena orang-orang Kristen sejati  tidak  berdasarkan pada kemanusiaannya  atau hal-hal yang duniawi, tetapi lebih kepada manusia rohaninya yang telah dikuduskan.  Saya berupaya melakukan sebisa saya untuk membawa mereka kembali kepada Yesus dan mengarahkan mereka untuk tertuju pada Yesus saja.  Sebuah pertanyaan yang biasanya saya kemukakan, “ Saya mendengarkan apa yang anda katakan, tetapi mari kita bicara tentang Yesus  satu menit saja. Katakan padaku, apa yang kamu benci dari Yesus?”

0 Memegang Kendali : “Kuasa dan Damai dari “Aku Tidak Tahu”


Salmon berenang melawan arus, menghadapi
bahaya disantap beruang Grizzly
Kita cenderung untuk berpikir mengenai orang yang berjuang  untuk  mengendalikan dirinya  sebagai orang yang gila dan tidak stabil. Dalam filem-filem, si aktor mencengkram  bahu orang yang tidak  bisa mengendalikan dirinya, mengguncang-guncangkan bahunya,  sambil berkata seperti ini, ”berpeganglah sesuatu!” atau “ Kuasailah dirmu, Bung!” Pada kenyataannya, kita sebagai masyarakat memiliki pengagungan yang  tinggi pada individu yang yang  memiliki kendali atas setiap hal dan yang memiliki semua jawaban.  Masalahnya adalah, individu mitologi semacam ini tidak pernah ada. Kita tidak akan pernah memiliki semua jawaban,dan kita harus  dapat  menjadi nyaman dalam mengatakan, “Aku tidak tahu,” ketika kehidupan memperhadapkan diri kita dengan pertanyaan-pertanyaan  besar  bagi kita.

0 Apakah Anda Sungguh-Sungguh Mengenal Kasih-Nya yang Tak Bersyarat?


Colorado wildfires force 11,000 from their homes
[telegraph.co.uk]

Aku sedang duduk di meja  makan di ruang makanku, paru-paruku terbakar didalam dadaku. Ini bukan semacam  terbakar dalam artian metafora super  rohani. Paru-paruku memang terasa seperti memiliki batu bara yang membara didalamnya. Selama empat hari area utara Colorado dimana saya tinggal telah tertutupi sebuah selimut asap- asap kebakaran. Ini tidak baik bagi siapapun untuk menghirupnya, tetapi ketika anda seorang pengidap Asma seperti aku,  situasi semacam ini sungguh-sungguh menjadi masalah. Bahkan dalam  cobaan-cobaan semacam ini  dan lain-lainnya, Bapa surgawiku mengajarkan aku tentang kasih-Nya kepadaku yang tak tergoncangkan, tak bersyarat dan  yang sangat menggairahkan.

0 GKI Yasmin congregation says federal dictate impairs rule of law.

Special to Morning Star News


JAKARTA, Indonesia, October 16 (Morning Star News) – A church in Bogor, West Java is snubbing a ministerial decree that, because of Islamic opposition, it must relocate.

The Indonesian Christian Church (GKI) in the Yasmin Park area of Bogor, 60 kilometers (38 miles) south of Jakarta, is demanding that the national and local governments comply with a Supreme Court ruling calling for the revocation of its permit to be reinstated.

Thomas Wadura, head of the GKI Yasmin elder board, stated that the church firmly rejected the ministerial decree. Both the local and central government must carry out the ruling by the Supreme Court and the mandatory recommendation of the federal Ombudsman to allow the GKI Yasmin Church to worship in its own building, Wadura said.

0 Apakah Tuhan Perjanjian Lama seorang Monster tanpa Belas kasih? (4 selesai)


Orang-orang Asyria pemburu kepala sedang mengumpul
tropi-tropi mereka (yaitu kepala para korban).
Dua pencatat berdiri bersisi-sisian di sebelahkanan,
mencatat jumlah musuh yang dibunuh dalam sebuah
penyerangan di bagian selatan Mesopotamia.
Kepala-kepala diletakan  bertumpuk di kaki mereka.
Juru catat paling depan menggunakan pena dan
tinta pada sebuah gulungan kulit; juru tulis lainnya
menuliskan dengan semacam pena jarum diatas
sebuah papan berengsel dan dilapisi dengan
lilin {British Museum- Editor, H. S. (2002;2002).
BAR 17:01 (Jan/Feb 1991). Biblical Archaeology
Society.Grisly Assyrian Record of Torture and Death
By Erika Belibtreu]
Oleh :Robin Schumacher, Ph.D.

Pada bagian pertama :Dalam bukunya “The God Delusion”, seorang ateis Richard Dawkins menuliskan sebuah  kritik tajam  penggambaran Tuhan sebagaimana dia    melihat Tuhan dalam Perjanjian Lama. Dawkins berkata : “Tuhan Perjanjian Lama  sangat-sangat nyata merupakan karakter yang sangat tidak menyenangkan dalam semua kisah fiksi : .......

Bagian kedua : Orang-orang Amalek khususnya   melancarkan serangan-serangan mereka sebagai pengecut kepada Israel dan dengan sengaja membunuh orang yang lemah dan tua yang terkadang tercecer di belakang kelompok inti  yang   melakukan perjalanan mereka ke tanah yang dijanjikan Tuhan ( bandingkan dengan Ulangan 25:17-19). Kitab Hakim-Hakim (6:3-5) merekam bahwa orang-orang Amalek secara konsisten beraliansi dengan bangsa-bangsa lain untuk melakukan pembasmian bangsa Israel.  Ajaibnya ,  Tuhan memilih untuk tidak menghancurkan orang-orang Amalek sampai  setidaknya 400 tahun berlalu dari tindakan dosa mereka yang pertama terhadap umat-Nya. Waktu yang demikian panjangnya seperti ini memperlihatkan kesabaran Tuhan dan  mengenyahkan tuduhan apapun bahwa Tuhan cepat marah dan tergesa-gesa melakukan penghukuman terhadap mereka yang berdosa dihadapan-Nya.

Bagian Ketiga : Apa yang terkadang terlewatkan pada  nas kitab suci tersebut   adalah bagian-bagian yang mendahului kisah ini : ” "Apabila kamu dengan tidak sengaja melalaikan salah satu dari segala perintah ini, yang telah difirmankan TUHAN kepada Musa, yakni dari segala yang diperintahkan TUHAN kepadamu dengan perantaraan Musa, mulai dari hari TUHAN memberikan perintah-perintah-Nya dan seterusnya turun-temurun, dan apabila hal itu diperbuat di luar pengetahuan umat ini, tidak dengan sengaja, maka haruslah segenap umat mengolah seekor lembu jantan muda sebagai korban bakaran menjadi bau yang menyenangkan bagi TUHAN, serta dengan korban sajiannya dan korban curahannya, sesuai dengan peraturan; juga seekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa. Maka haruslah imam mengadakan pendamaian bagi segenap umat Israel, sehingga mereka beroleh pengampunan, sebab hal itu terjadi tidak dengan sengaja,...


Ketiadaan Fondasi Moral Ateisme

Setelah menanggapi tuduhan-tuduhan utama terhadap keadilan Tuhan dalam Perjanjian Lama, kita sekarang mengalihkan perhatian kita pada bagaimana  ateis berupaya mendukung posisi moral mereka dalam mencap Tuhan sebagai jahat dan tidak adil sebagai tudingan utama. Perangkat etika dan filosopi apakah   yang mereka gunakan sebagai fondasi mereka?

0 Apakah Tuhan Perjanjian Lama seorang Monster tanpa Belas kasih? (3)



Relief Niniwe : Pasukan Asyria/Asyur
yang terkenal kekejamannya sedang
menusuk  musuhnya dengan sebuah tiang
dan dipancangkan
[sumber :Grisly Assyrian Record of Torture and Death
By Erika Belibtreu]

Oleh :Robin Schumacher, Ph.D.

Pada bagian pertama :Dalam bukunya “The God Delusion”, seorang ateis Richard Dawkins menuliskan sebuah  kritik tajam  penggambaran Tuhan sebagaimana dia    melihat Tuhan dalam Perjanjian Lama. Dawkins berkata : “Tuhan Perjanjian Lama  sangat-sangat nyata merupakan karakter yang sangat tidak menyenangkan dalam semua kisah fiksi : .......

Bagian kedua :
Orang-orang Amalek khususnya   melancarkan serangan-serangan mereka sebagai pengecut kepada Israel dan dengan sengaja membunuh orang yang lemah dan tua yang terkadang tercecer di belakang kelompok inti  yang   melakukan perjalanan mereka ke tanah yang dijanjikan Tuhan ( bandingkan dengan Ulangan 25:17-19). Kitab Hakim-Hakim (6:3-5) merekam bahwa orang-orang Amalek secara konsisten beraliansi dengan bangsa-bangsa lain untuk melakukan pembasmian bangsa Israel.  Ajaibnya ,  Tuhan memilih untuk tidak menghancurkan orang-orang Amalek sampai  setidaknya 400 tahun berlalu dari tindakan dosa mereka yang pertama terhadap umat-Nya. Waktu yang demikian panjangnya seperti ini memperlihatkan kesabaran Tuhan dan  mengenyahkan tuduhan apapun bahwa Tuhan cepat marah dan tergesa-gesa melakukan penghukuman terhadap mereka yang berdosa dihadapan-Nya.



Sebuah Pola yang dapat dipahami


Berdasarkan contoh-contoh yang telah diutarakan sebelumnya, kita dapat melihat sebuah pola unik/khas yang mengemuka dari penghukuman-penghukuman yang didatangkan oleh Tuhan terhadap beragam  orang :


  1. Tuhan mendeklarasikan sebuah pemusnahan sebagai bentuk penghukuman untuk membasmi sebuah “kanker” 
  2. Penghukuman-penghukuman untuk dosa ekstrim yang diketahui secara luas oleh masyarakat umum 
  3. Penghukuman didahului oleh peringatan dan/atau  masa-masa panjang pengungkapan kebenaran dan waktu untuk bertobat 
  4. Setiap dan semua orang dewasa  yang “tidak berdosa” diberikan sebuah jalan meloloskan diri beserta keluarga-keluarga mereka; terkadang diberikan sebuah jalan untuk meluputkan diri dari penghukuman melalui pertobatan atau meninggalkan sebuah kawasan tertentu. Perlu dicatat juga bahwa  pengusiran dari sebuah daerah merupakan penghukuman yang paling umum, bukan pemusnahan. Pola ini  semacam terjadi mulai dari pengusiran  Adam dan Hawa dari  Taman Eden (bandingkan dengan Kejadian 3:24) 
  5. Seseorang hampir selalu  selamat (ditebus) dari budaya jahat 
  6. Penghukuman dari Tuhan berlangsung atau terjadi

Pola semacam ini kembali ditemukan dalam Perjanjian Lama.  Jauh dari keadaan yang disebutkan oleh para pengeritik sebagai  keadaan tanpa dosa, obyek-obyek penghukuman Tuhan tersebut telah terlibat dalam dosa yang menyolok mata dan melakukan tindakan-tindakan biadab yang dahsyat seperti membakar anak-anak mereka sendiri hingga mati dalam kaitan ritual tertentu sebagai persembahan kepada tuhan-tuhan palsu mereka.

0 Apakah Tuhan Perjanjian Lama seorang Monster tanpa Belas kasih? (2)

of its position (Photograph: David Spurgeon).

Pada bagian pertama :Dalam bukunya “The God Delusion”, seorang ateis Richard Dawkins menuliskan sebuah  kritik tajam  penggambaran Tuhan sebagaimana dia    melihat Tuhan dalam Perjanjian Lama. Dawkins berkata : “Tuhan Perjanjian Lama  sangat-sangat nyata merupakan karakter yang sangat tidak menyenangkan dalam semua kisah fiksi :
.......Apakah penggambaran-penggambaran  Tuhan yang demikian  adalah akurat? Apakah Perjanjian Lama melukiskan sebuah gambar Tuhan sebagai tidak  lebih dari seorang penggertak atau pengancam kosmik dengan sebuah pemicu  begitu   tipisnya yang siap untuk menyiksa atau mengakhiri banyak kehidupan siapapun juga mereka  yang  melakukan pengabaian sama sekali sebuah perintah surga yang kelihatannya perintah yang  kecil?

Penghancuran Yerikho
Kritik-kritik atas tindakan-tindakan Tuhan dalam Perjanjian Lama secara khusus mengutip ayat berikut ini sebagai sebuah contoh sempurna “pembunuhan masal”  terkait bagaimana Tuhan menghadapi musuh-musuh Israel : ” Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, domba dan keledai” (Yoshua 6:21). Bagaimana  bisa, Tanya mereka, Tuhan  terlihat menyetujui pada kematian para wanita dan  yang muda? Richard Dawkins,  menggambarkan apa yang dia yakini sebagai  tindak kriminal yang dilakukan oleh Tuhan, dengan mengatakan pendudukan Yerikho  “secara moral tidak dapat dibedakan dari invasi Hitler ke Polandia, atau pembantaian Saddam Hussein terhadap orang-orang Kurdi dan  orang  Arab Marsh ( dikenal sebagai orang Maʻdān - red )” [Dawkins, 247.] Benarkah ini kasusnya?

0 Apakah Tuhan Perjanjian Lama seorang Monster tanpa Belas kasih? (1)


Oleh : Robin Schumacher, Ph.D

Is the Old Testament God Evil?


Abstraksi :
Orang-orang  non Kristen terkadang menyatakan bahwa Tuhan yang dipotret dalam Perjanjian Lama  sebagai sebuah ketuhanan yang kasar dan  bengis yang  tanpa pandang bulu memerintahkan penghukuman  terhadap orang-orang yang nampaknya tidak bersalah, para perempuan, dan anak-anak, atau secara  langsung menyebabkan kematian mereka melalui berbagai macam sarana. Tuhan semacam ini,  lanjut argumen ini, tidak mungkin dalam cara bagaimanapun mewakili Pencipta yang kasih atau figur Bapa yang ditawarkan oleh Perjanjian Baru, dan semestinya dalam cara apapun tidak disembah atau dimuliakan. Akan tetapi, sebuah pemeriksaan yang lebih dekat terhadap Yahweh dalam Perjanjian Lama menganulir tuduhan bahwa Pencipta adalah  seorang tirani dan sebaliknya  menyingkapkan Tuhan yang benar, sabar,  penuh belas kasih, dan  mengasihi,  benar-benar Tuhan yang  mencerminkan gambar yang dilukiskan oleh Yesus dan   semua penulis Perjanjian Baru lainnya.

0 Jadilah Tenang dalam Kekacauan


thewayitcouldbe.com
Matius 11:28
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu
Pernahkan anda tenang?  Adakah saat-saat dalam kehidupanmu ketika anda benar-benar beristirahat—secara jasmani, secara  mental, secara emosional? Saya tahu diriku tidak terlalu sering menjadi tenang. Saya hidup dalam sebuah masyarakat  yang penuh dengan hiruk-pikuk, dan saya telah terbawa kedalam tekanannya. Beberapa hari  kelihatannya setiap menitku telah terjadwal. Saya makan   seraya berpergian, mencoba untuk bangun lebih dini agar lebih siap. Tetap terbangun  di  malam  yang kian larut untuk mendapatkan sedikit hal yang sepertinya merilekskan dan mendapatkan angin. Menyusun rencana bersama dengan teman-teman, saya  telah menjadwalkannya satu bulan didepan. Urusan-urusan yang tak terduga atau   jadwal-jadwal pertemuan berarti pergeseran seluruh jadwal. Tidak ada lagi ruang dimanapun yang dapat ditemukan. Apakah hal yang sama ini juga terjadi pada anda?

0 Siapa sih yang memegang kendali disini? (3 Selesai) : Sebuah tinjauan terhadap kedaulatan Tuhan


Cruise ship in storm, Antarctica
Photographer:MITSUAKI IWAGO/ MINDEN PICTURES/National Geographic Stock

Yesaya 43:1-3

"Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.
Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu
Kedaulatan Tuhan adalah salah satu terminologi  doktrinal yang terdengar tinggi sehingga banyak teolog yang mendiskusikannya panjang lebar. Jadi  bagaimana jika Tuhan berdaulat? Lebih jauh lagi, bagaimana jika  Dia tidak berdaulat? Apa perbedaan yang akan dihasilkan? Pada sebuah acara retreat wanita beberapa waktu lalu, saya meminta kepada para wanita untuk menuliskan dari urutan bawah ke atas 1-2 hal yang paling mereka takuti dalam hidup. Hasil-hasilnya telah dapat diperkirakan (  jika anda tidak  memasukan juga ketakutan muntah di  toilet perkemahan)—meninggalnya seseorang yang dikasihi tanpa mengenal Kristus, penyakit-penyakit  kritis, kehancuran ekonomi.

Namun demikian Alkitab secara konsisten mengatakan kepada kita “
jangan takut.” Bagaimana kita tanpa takut di saat-saat terburuk yang dapat  terjadi pada kita atau mereka yang kita kasihi? Dapatkah kita bahkan tanpa rasa takut didalam dunia ini? Sebagai orang-orang Kristen, pertanyaan yang kita gumuli adalah  siapa atau apa yang menentukan hal-hal  ini terjadi? Siapa atau apa yang menyebabkan apapun itu untuk terjadi didalam hidup kita? Jika kita tidak   mengetahui, maka kita akan menghadapi masa depan yang mengerikan karena takut akan apa yang tidak diketahui adalah  penghasil stress terbesar dalam hidup ini.

0 Siapa sih yang memegang kendali di sini? (2) : Apakah Tuhan Berdaulat atau apa?


Credit: iStockphoto/Eric Gevaert- http://www.sciencedaily.com
Efesus 1:4
Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Artikel bagian pertamaku memeriksa pertanyaan siapa atau apa yang mengendalikan berbagai peristiwa dalam kehidupan kita. Bukan “kesempatan” (yang tidak punya kuasa untuk mengendalikan apapun), tidak juga kehendak-kehendak “bebas” orang—termasuk kita—yang benar-benar memegang kendali atas semua kejadian yang terjadi dalam kehidupan kita.  Hal ini hanya menyisakan dua kemungkinan—Setan dan antek-anteknya atau Tuhan. Mari kita  hadapi, ini adalah sebuah isu yang sangat besar. Apa yang kita percayai  tentang siapa/apa yang memegang kendali kehidupan kita memiliki dampak yang luar biasa pada bagaimana kita hidup.

Beberapa orang menjadi  terbujuk  untuk berpikir bahwa  Setan  memiliki kendali atas sejumlah bagian tertentu kehidupan, sehingga Tuhan secara terus-menerus melakukan perbaikan-perbaikan  atas rencana-rencana-Nya untuk mengakomodasi trik-trik Setan. Apakah ini sebuah pemikiran yang melegakan? Apakah ide bahwa Setan memiliki kendali atas bagian-bagian tertentu kehidupanmu membuat anda  tidak takut, seorang yang percaya diri?

0 Siapa sih yang memegang kendali disini? Jika Tuhan berdaulat, lalu apa?


Mazmur 139:16
mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.”
Baiklah,  bagaimana jika saya membenarkan bahwa  baik  kehendak “bebas” (diriku atau siapapun juga), peluang, Setan, atau roh-roh jahat TIDAK dapat menjegal  rencana-rencana Tuhan  atau menahan tangan-Nya untuk melakukan apapun yang Dia hendak lakukan? Bagaimana hal ini  membuat perubahan didalam hidupku? Ketika badai-badai dalam kehidupan melanda, ketika orang-orang yang dikasihi meninggalkan dunia ini, ekonomi  hancur dan saya kehilangan pekerjaanku, apa yang dapat diberikan  kedaulatan Tuhan kepadaku? Akankah kedaulatan Tuhan menghidupkan kembali yang mati, menyediakan kebutuhan bagi keluargaku, atau  meringankan beban-beban  kehidupan  yang saya tanggung setiap hari?

0 Apakah Tuhan yang Menenggelamkan Titanic?


gothamist.com : The Titanic Sunk 100 Year Ago
April 2012 menandai seratus tahun tenggelamnya Titanic, sebuah  kapal yang bertanggungjawab atas dimulainya debat panjang mengenai siapa dan  apa penyebab kapal tersebut tenggelam. “Titanic, pernah dikenal sebagai  “kapal yang  tidak dapat tenggelam,”  menabrak sebuah gunung es dan tenggelam di sebelah selatan Newfoundland pada pelayaran perdananya. Hari-hari menjelang pelayaran perdana, seorang karyawan White Star Line sesumbar , Tuhan sendiri tidak dapat menenggelamkan kapal itu.” Tempat  terakhir  tenggelamnya rongsokan kapal tersebut tetap menjadi misteri hingga 1985 ketika oceanographer Bob Ballard menemukan Titanic lebih dari dua mil dibawah kegelapan yang pekat sama sekali. Para penyelam laut dalam mengkonfirmasikan laporan-laporan yang dikemukakan para korban yang selamat bahwa kapal tersebut telah terbelah menjadi dua bagian.; bagian haluan dan buritan telah ditemukan ditempat terpisah.” Ironisnya kehancuran Titanic yang telah dimulai satu abad lalu masih berlangsung hingga kini. Sebuah bakteri baru  yang ditemukan   telah dan  hingga kini masih memakan besi lambung kapal sejak peristiwa tragis  yang menimpanya pada  14 April 1912. Seorang insinyur dari Dalhousie University mengatakan dalam sebuah rilis, “Disamping  bagian-bagian yang terbuat dari kuningan, pada akhirnya tidak akan ada   yang tersisa dari Titanic  kecuali sebuah  noda karat di dasar samudera.”-- CBC News – Bacteria Dissolving Titanic – 2010

0 Benarkah Alkitab-Roma 1 Mendukung Homoseksualitas?


ehow.com

Roma 1: 21
Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.
Ada banyak budaya masa kini yang tidak mengakui Alkitab sebagai otoritas bagi  moral apapun, khususnya untuk hal homoseksualitas. Hal ini tidaklah mengherankan bahwa ateis dan skeptis  berada pada posisi ini; sebagai contoh misalkan almarhum Christopher Hitchens pernah menyatakan, “ Apa yang saya pedulikan adalah apa yang dikatakan oleh teks-teks  abad perunggu mengenai homoseksualitas?” Sebagaimana yang dikemukakan oleh apologet  William  Lane  Craig dalam pengamatannya, “salah satu cara terbaik untuk mempertahankan legitimasi gaya hidup homoseksualitas adalah dengan menjadi seorang ateis.”

Namun demikian ada sejumlah pelaku homoseksual dan aktivis  yang bukan ateis dan berpendapat bahwa Alkitab  melegitimasi perilaku homoseksual secara umum. Argumen utama mereka adalah : bahwa Alkitab telah  disalahapahami dan disalahmengerti  terkait soal homoseksualitas.

Mari kita berterus terang: jika mereka  benar dan  Firman Tuhan nyata-nyata tidak  mengecam perilaku homoseksualitas, maka seluruh  kekhawatiran dan upaya yang berlangsung didalam  gereja dan masyarakat  dapat lenyap dalam sekejab. Tetapi pertanyaan senilai $64.000 adalah, apakah mereka  benar?

0 Dia adalah Tuhan yang Sama, Dahulu dan Sekarang, dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru


Funscrape.com

Keluaran 33:11
Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya.”
Pada permukaannya, Tuhan didalam Perjanjian Lama terlihat menjadi begitu berbeda secara radikal dibandingkan dengan dalam Perjanjian Baru. Dalam  Perjanjian Lama, Dia  terlihat bergitu berkuasa, kudus, menghukum, murka, dan  cemburu. Dalam Perjanjian Baru, dalam  wujud Yesus, Dia terlihat baik, mengasihi, lemah lembut,dan pengampun. Bagaimana kita mempertemukan Keilahian yang demikian berkuasa, memerintahkan penghancuran kota-kota yang tak terhitung jumlahnya dengan  Yesus yang berlutut membela wanita  pelacur?

Kuncinya adalah menyadari konteksnya. Dalam Perjanjian Lama, konteksnya adalah Tuhan  yang memilki hubungan dengan  bangsa yang  telah Dia pilih untuk mewakili kekudusan-Nya dan mengajarkan dunia mengenai Dia. Dalam  Perjanjian Baru, dan sekarang dalam era gereja, konteksnya adalah Tuhan yang memiliki hubungan dengan pribadi-pribadi dan gereja yang telah Dia pilih untuk mewakili kekudusan-Nya dan  mengajarkan dunia  mengenai Dia. Ada beberapa area dimana  tindakan-tindakan-Nya dalam Perjanjian Lama dapat dibandingkan dengan pekerjaan-Nya dalam Perjanjian Baru, dan dalam kehidupan kini di saat ini.

0 Mengapa Tuhan memberikan kepada kita empat Injil?


Interwoven Gospels : a diligent study of  gospels
Tanya :”Mengapa Tuhan memberikan kepada kita empat Injil?”

Jawab : Berikut ini beberapa alasan mengapa Tuhan memberikan empat Injil ketimbang hanya satu:

1)Untuk memberikan sebuah gambar mengenai Kristus  yang lebih lengkap. Sementara keseluruhan Alkitab diinspirasi oleh Tuhan ( 2 Timotius 3:16), Tuhan menggunakan penulis-penulis manusia dengan latar belakang-latar belakang berbeda untuk menyelesaikan tujuan-tujuan-Nya melalui tulisan mereka. Setiap  penulis injil  memiliki sebuah tujuan yang khas dibalik injilnya dan dalam menjalankan tujuan-tujuan tersebut, setiap injil menekankan aspek-aspek yang berbeda dari pribadi dan pelayanan Yesus Kristus.

Matius menuliskan injilnya untuk pembaca Yahudi, dan salah satu dari tujuan-tujuannya,yaitu untuk memperlihatkan silsilah  keturunan Yesus dan penggenapan nubuat-nubuat Perjanjian Lama, bahwa Dia adalah Mesias yang telah lama dinantikan, dan dengan demikian sepatutnya dipercayai. Penekanan Matius adalah: bahwa Yesus adalah Raja yang dijanjikan, “Anak Daud,” yang akan menduduki tahkta Israel selama-lamanya ( Matius 9:27; 21:9).

0 Empat Injil, Satu Kesatuan Kabar Keselamatan

Tanya : “Mengapa  empat Injil kelihatannya membawakan  sebuah pesan keselamatan  yang berbeda dibandingkan dengan bagian lain dari Perjanjian Baru?”

Jawab: Kita harus mengingat bahwa Alkitab dimaksudkan  agar dipahami sebagai sebuah keseluruhan. Kitab-kitab yang mendahului empat Injil  bersifat lebih dulu (antisipatori) dan buku-buku sesudahnya  bersifat  mengutarakan/menjelaskan (eksplanatori). Diseluruh Alkitab, apa yang Tuhan minta adalah iman- Kejadian 15:6; Mazmur 2:12; Habakuk 2:4; Matius 9:28; Yohanes 20:27; Efesus 2:8; Ibrani 10:39.

Keselamatan tidak datang oleh upaya-upaya kita tetapi dengan mempercayai apa yang Tuhan lakukan bagi diri kita.
Setiap Injil memiliki penekanan-penekanan tersendiri pada pelayanan Kristus.

Matius, menuliskan untuk pembaca Yahudi, menekankan penggenapan nubuat Perjanjian Lama,  membuktikan bahwa Dia adalah Mesias yang telah lama dinantikan. Markus menulis dengan alur yang cepat, kisah yang dipadatkan, mencatat perbuatan-perbuatan ajaib Yesus dan tidak mencatat percakapan-percakapan  Yesus yang panjang. Lukas memotret Yesus  sebagai penyembuh penyakit-penyakit dunia, menekankan kemanusiaan Yesus  yang sempurna, dan kepedulian manusia kepada yang lemah, menderita, dan terbuang. Yohanes menekankan ketuhanan Yesus dengan memilih banyak percakapan-percakapan dan perkataan-perkataan Yesus pada subyek tersebut dan juga termasuk “tanda-tanda” yang membuktikan Dia adalah Anak Allah.

0 Apakah doktrin kecukupan alkitab?

Tamya : ”Apakah doktrin kecukupan alkitab? Apakah makna bahwa alkitab  cukup?”

Jawab : doktrin kecukupan Alkitab adalah sebuah prinsip fundamental  Iman Kristen. Mengatakan kitab suci adalah cukup berarti alkitab adalah segala sesuatu yang kita  perlukan untuk memperlengkapi kita bagi  sebuah kehidupan iman dan pelayanan. Doktrin ini memberikan sebuah demonstrasi yang jelas akan maksud Tuhan untuk memulihkan hubungan yang terputus antara Diri Tuhan dan manusia melalui anak-Nya Yesus Kristus,  Juru selamat kita melalui karunia iman, menyingkapkan pemilihan atas mereka dan keselamatan sebagai sebuah hasil dari kematian-Nya di salib dan kebangkitan . Tidak ada tulisan-tulisan lain yang diperlukan agar  berita baik ini  dapat dimengerti, atau tidak juga diperlukan tulisan-tulisan lain yang  memperlengkapi kita untuk kehidupan iman.

0 Apakah sola scriptura?

Tanya : “ Apakah sola scriptura?”

Jawab : frasa sola scriptura berasal dari   bahasa Latin : sola mengandung ide “satu-satunya,” “dasar,” basis,” dan kata scriptura bermakna “tulisan-tulisan”—merujuk kepada kitab suci.  Sola scriptura berarti bahwa kitab suci satu-satunya  otoritas  bagi iman dan praktek Kristen. Alkitab  sudah selesai, otoratif, dan benar. “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus” ( 2 Timotius 3:16).

Sola scriptura merupakan teriakan nyaring yang digemakan Reformasi Protestan. Selama berabad-abad Gereja Roma Katholik  telah menjadikan tradisi-tradisinya mengungguli otoritas Alkitab. Ini berdampak pada banyak praktek yang faktanya bertentangan dengan Alkitab. Beberapa contoh : berdoa kepada orang-orang kudus dan/atau Maria, yang dikandung tanpa dosa, transubstansi, baptisan bayi,indulgensi, dan otoritas paus. Martin Luther, pendiri Gereja Lutheran dan bapa Reformasi Protestan secara terbuka mengecam Gereja Katholik karena pengajaran-pengajarannya yang tidak  biblikal. Gereja mengancam Martin Luther dengan ekskomunikasi (dan kematian) jika dia tidak  menarik kembali kecamannya.  Jawaban Martin Luther ,”Kecuali karena  aku diyakinkan dengan kesaksian kitab suci,  atau oleh alasan yang paling jelas, kecuali aku diyakinkan oleh sarana-sarana kitab suci yang telah aku kutip, dan kecuali mereka kemudian  menjalankan kesadaran nurani  yang terikat oleh Firman Tuhan, aku tidak dapat dan tidak akan menariknya kembali, karena adalah tidak aman bagi seorang Kristen untuk berbicara melawan nuraninya. Disini Aku berdiri, aku tidak dapat melakukan yang lain; semoga Tuhan menolongku!Amin!”

0 Apakah yang Yesus maksud ketika Dia mengatakan , “Pikul Salibmu dan Ikutlah Aku”?


Ilustrasi : kasus pelarangan ibadah GKI Yasmin oleh masa Intoleran
Sumber : Anchor of Life Fellowship

Yohanes 16:33
Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia
Jawab :  Mari kita mulai dengan apa yang  bukan Yesus maksudkan. Banyak orang menginterpretasikan :

“salib” sebagai sejumlah beban yang harus mereka bawa dalam kehidupan mereka.: sebuah hubungan yang tegang, sebuah  pekerjaan yang  tidak patut untuk menerima ucapan terima kasih, kesakitan jasmaniah. Dengan   kebanggaan mengasihi diri sendiri, mereka berkata,” itulah salibku yang  harus  saya tanggung.”  Pemahaman semacam ini bukan apa yang Yesus maksudkan ketika Dia berkata,”Pikul salibmu dan ikulah Aku.”

Ketika Yesus memikul salib-Nya ke Golgota untuk disalibkan, tak seorangpun yang berpikir  tentang salib sebagai simbol untuk sebuah beban yang harus dipikul. Bagi seseorang di abad pertama, salib bermakna satu hal dan satu hal saja : kematian oleh  berbagai alat yang paling menyakitkan dan paling merendahkan martabat manusia yang dapat dibuat oleh manusia.

Dua ribu tahun kemudian, orang-orang Kristen memandang salib sebagai sebuah  simbol pengharapan akan penebusan,pengampunan, anugerah dan kasih.  Tetapi pada masa Yesus, salib tidak mewakili apapun kecuali penghukuman kematian. Karena orang-orang Roma memaksa para terhukum kejahatan untuk membawa salib-salib mereka masing-masing, membawa sebuah salib berarti membawa  alat penghukuman atas diri mereka sendiri  sambil menerima olokan disepanjang jalan menuju tempat kematian.

0 M A N U S I A (Part 1)




Gereja Kristen Injili Nusantara (GKIN)

“R E V I V A L”
Kebaktian Minggu : Jam 09.00 di Hotel Sylvia Lt.4; Pemahaman Alkitab : Rabu, Jam 17.00 di Hotel Dewata

Khotbah Minggu, 23 September 2012

M A N U S I A
(Part 1)

Ilustrasi :Anak-Anak Indonesia - worldbank
Ayub 12:9-10 – (9) Siapa di antara semuanya itu yang tidak tahu, bahwa tangan Allah yang melakukan itu (10) bahwa di dalam tangan-Nya terletak nyawa segala yang hidup dan nafas setiap manusia?

By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK




Pdt. Stephen Tong pernah berkata : “Nilai terbesar di dalam kebudayaan manusia adalah manusia itu sendiri. Potensi terbesar di dalam sejarah manusia adalah manusia itu sendiri. Bahaya terbesar di dalam masyarakat adalah manusia itu sendiri. Bukankah manusia telah menjadi sasaran kasih yang paling mempesona manusia yang lain? Manusia, siapakah manusia itu? (Peta dan Teladan Allah, hal. vii). Ya! Siapakah manusia itu? Ini adalah salah satu pertanyaan yang paling penting di dalam dunia ini. Pertanyaan ini bukan saja penting tetapi juga klasik sekaligus “up to date”.

Anthony Hoekema – Manusia menjadi salah satu problem paling krusial pada zaman kita. Para filsuf bergumul dengannya, para sosiolog mencoba untuk menjawabnya, para psikolog dan psikiater tengah menghadapinya, pakar etika dan aktivis sosial mencoba untuk memecahkannya. Bahkan para penulis novel dan dramawan juga melibatkan diri dalam pertanyaan ini…Hampir setiap novel atau drama kontemporer bergumul dengan pertanyaan, “Apakah manusia itu?” (Manusia : Ciptaan Menurut Gambar Allah, hal. 2-3).

0 KEBENARAN TUHAN ( 3 Selesai) :"Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah"


Lukas 16:15
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah."

Kebenaran Tuhan didalam Perjanjian  Baru

Jika kebenaran dan keadilan adalah jantung Perjanjian Lama, maka  kebenaran dan keadilan adalah jantung perselisihan antara Yesus dan orang-orang  farisi dan ahli-ahli  taurat,  yang dapat kita temukan diantaranya : Matius 23, Lukas 16:15, dan Filipi 3:1-11.

Pada awal sekali perlayanan Yesus di muka bumi, Yesus memulai dengan mempertajam perbedaan interpretasi-Nya terhadap pengajaran Perjanjian Lama mengenai kebenaran dengan  apa yang  diajarkan oleh para ahli taurat dan orang farisi. Pada kenyataan-Nya, Yesus tidak menawarkan sebuah interpretasi yang “baru” tentang kebenaran atau  tentang Hukum itu; sebaliknya Yesus berupaya menegakan kembali pemahaman yang tepat mengenai kebenaran  sebagaimana yang diajarkan oleh  kitab Hukum dan kitab Nabi-Nabi, Yesus berulang kali menggunakan  formula  seperti ini , “Kamu telah  mendengar ada  dikatakan…” (“Ini adalah apa yang diajarkan oleh  orang  farisi dan ahli taurat…”), “ Tetapi aku mengatakan kepadamu…” ( Tetapi Perjanjian Lama memaksudkan  agar dimengerti seperti ini…”).

Orang-orang farisi dan ahli taurat berpikir diri mereka sebagai acuan dan standard kebenaran. Mereka merasa bahwa mereka, semua mereka, adalah orang benar. Yesus mengejutkan mereka semua ketika Dia berkata,

0 KEBENARAN TUHAN (2) :” TUHAN menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan.”



Wikipedia : John Martin - Sodom and Gomorrah
Mazmur 11:5

TUHAN menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan.

Kebenaran Tuhan dan Bangsa Israel
Kebenaran Tuhan harus terlihat dalam setiap tindakan-nya dengan bangsa Israel :

1 Samuel 12:6-7
(6) Lalu berkatalah Samuel kepada bangsa itu: "Tuhanlah saksi, yang mengangkat Musa dan Harun dan yang menuntun nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir. (7) Maka sebab itu, berdirilah supaya aku bersama-sama dengan kamu berhakim di hadapan TUHAN mengenai segala perbuatan keselamatan TUHAN yang telah dikerjakan-Nya kepadamu dan kepada nenek moyangmu.

Kebenaran Tuhan dalam hubungannya dengan bangsa Israel memiliki beragam manifestasi :
(1) Tuhan mengungkapkan kebenaran-Nya dengan menyatakan kehendak-Nya dan firman-Nya kepada Dunia melalui bangsa Israel.

Ulangan 4:5-8
(5) Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya (6) Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi(7) Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti TUHAN, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya? (8) Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum ini, yang kubentangkan kepadamu pada hari ini?

0 KEBENARAN TUHAN (1) :” Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?”


Abraham memohon kepada Tuhan untuk kepentingan Sodom & Gomora
Copyright: Cook Communications Ministries
Kejadian 18:
(25) Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?" (26) TUHAN berfirman: "Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka."
Pengantar
Kebenaran Tuhan,  merupakan salah satu atribut Tuhan yang sangat mengemuka dalam nas-nas kitab suci, atribut ini juga salah satu yang sangat  sulit untuk didefinisikan. Pada dasarnya, membedakan kebenaran Tuhan dari kekudusan-Nya atau kebaikan-Nya terlihat sulit. Lagi pula, kebenaran Tuhan  sebenarnya  merupakan sinonim bagi keadilan-Nya :

Sementara di  dalam hampir pada umumnya Perjanjian Lama kata adil berarti “lurus,” dan  kata tersebut dalam Perjanjian Baru berarti  “sama,” dalam sebuah pemahaman moral keduanya bermakna “benar.” Ketika Tuhan berkata bahwa Tuhan itu adil, kita sedang mengatakan bahwa Dia selalu  melakukan apa yang benar, apa yang  harus dilakukan, dan Dia melakukannya secara konsisten, tanpa memihak atau prasangka. Kata adil  dan kata benar merupakan kata-kata yang identik baik didalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.  Terkadang para penerjemah menerapkan kata asli  “adil” dan pada lain waktu menggunakan “benar”  tanpa alasan yang nyata (bandingkan Nehemia 9:8 dan 9:33 dimana kata yang sama digunakan). Tetapi kata manapun yang mereka gunakan, kata itu pada dasarnya merupakan hal yang sama. Kata yang digunakan pasti berkaitan dengan tindakan-tindakan Tuhan.  Tindakan-tindakan yang selalu benar dan adil.

Kebenaran Tuhan ( atau keadilan) pada dasarnya merupakan ungkapan kekudusan-Nya. Jika Dia  suci tak terbatas, maka Dia pastilah menentang semua dosa, dan penentangan   terhadap dosa pasti didemonstrasikan dalam  perlakuan-Nya pada ciptaan-ciptaan-Nya. Ketika kita membaca bahwa Tuhan  benar atau adil, kita sedang dijaminkan bahwa tindakan-tindakan-Nya terhadap kita  ada didalam kesepakatan sempurna dengan natur-Nya yang kudus.--- Richard L. Strauss, The Joy of Knowing God, (Neptune, New Jersey: Loizeaux Brothers, 1984), hal. 140.

0 KEKUDUSAN TUHAN (5 Selesai) : "sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus"


Ananias and Sapphira – Raphael – Wikipedia entry on Ananias and Sapphira
1 Petrus 1:
16) sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.(17) Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.
Kekudusan Tuhan dan Gereja
(Kisah Para Rasul 5:1-16; 1 Korintus 11:17-34)

Kisah Ananias dan Safira merupakan kisah  yang dikenal baik oleh orang-orang Kristen. Pada masa-masa awal gereja, ada perhatian  yang besar terhadap mereka yang miskin. Ketika kebutuhan meningkat, orang-orang percaya/kudus akan menjual beberapa benda miliknya dan menyerahkannya di kaki para rasul untuk didistribusikan (lihat Kisah Para Rasul 2:44-45; 4:34-37). Ananias dan Safira juga melakukannya, tetapi tidak dengan sepenuh hati dan dalam sebuah cara  tipu daya. Mereka telah menjual sebuah properti tetapi mengambil kembali sebagian dari hasil penjualan untuk diri mereka sendiri. Mereka  menyerahkan sisanya kepada para rasul seolah-olah itulah jumlah keseluruhannya. Ketika dosa mereka terungkap oleh Petrus, dia mempersoalkan dengan mereka, dan mereka berdua mati. Ketakutan besar melanda seluruh gereja, belum lagi masyarakat sekitarnya.

0 KEKUDUSAN TUHAN (4) : “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah”


UB David
Markus 2:7-...
"Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?"(8) Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?
Kekudusan Yesus Kristus
Janji-janji kedatangan Mesias dalam Perjanjian Lama menjadi semakin spesifik, hingga janji-janji itu menjadi terbukti bahwa Mesias tidak hanya manusia tetapi juga Tuhan (lihat Yesaya 9:6-7; Mika 5:2). Dengan demikian, Dia  haruslah yang  kudus. Dan demikianlah, ketika  malaikat memberitahukan kepada Maria mengenai anak yang akan dilahirkan secara ajaib dari dirinya, seorang perawan, malaikat itu berkata,” "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. (Lukas 1:35)

Sepanjang hidup dan pelayanan Yesus Kristus di bumi, semakin jelas bahwa Yesus bukanlah manusia pada umumnya;  jelas sekali, Dia lebih dari sekedar nabi dan lebih dari sekedar manusia biasa. Yesus adalah Anak Allah. Bahkan setan-setan mengakui dia sebagai  yang kudus dari Tuhan” (Markus 1:24; Lukas 4:34). Hal-hal yang Yesus ucapkan dan lakukan menandai Dia sebagai  Orang yang  menegakan kepala dan  pundaknya diatas manusia-manusia biasa lainya. Petrus adalah seorang nelayan profesional, namun ketika dia mematuhi instruksi-instruksi Yesus, hasilnya menakjubkan. Respon  Petrus  tepat :

Lukas 5:8
Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9