Yesaya 6:3-5 (3) Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!" |
Pengantar
Banyak orang yang datang ke gereja pada Minggu Paskah untuk kali pertama atau kali kedua pada tahun itu (mereka juga datang ke gereja pada Natal). Pasti ada sesuatu yang positif, sesuatu yang memberikan kekuatan dan pengharapan dalam Paskah. Ada penekanan pada kebangkitan Kristus dan pengharapan kebangkitan semua orang, walaupun, bagi mereka yang tidak percaya, pengharapan ini adalah hal yang sangat mengada-gada.
Banyak orang yang datang ke gereja pada Minggu Paskah untuk kali pertama atau kali kedua pada tahun itu (mereka juga datang ke gereja pada Natal). Pasti ada sesuatu yang positif, sesuatu yang memberikan kekuatan dan pengharapan dalam Paskah. Ada penekanan pada kebangkitan Kristus dan pengharapan kebangkitan semua orang, walaupun, bagi mereka yang tidak percaya, pengharapan ini adalah hal yang sangat mengada-gada.
Penyaliban
Kristus dimulai sebagai sebuah festival
kemenangan, terlihat sebagai sebuah
kemenangan dipihak para lawan Yesus
Kristus dan sebuah sengat kekalahan bagi Kristus. Tetapi kala berbagai kejadian yang mengarah kepada kematian Yesus
Kristus berlangsung, semuanya ini telah berubah. Kerumunan orang banyak menjadi
ketakutan oleh apa yang telah mereka lihat, dan mereka terguncang :
Lukas 23: 46-48
(48) Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.
Lukas 23: 46-48
(48) Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.
Setelah Yesus Kristus bangkit dari kematian dan naik ke surga kepada Bapa, para murid mulai memproklamasikan Dia sebagai Mesias yang dijanjikan dan yang telah bangkit :
Kisah Para Rasul :2:22-36
(22) Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. (23) Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka (24) Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu (25) Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah (26)…(27) sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan…(34) Sebab bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada TuankuL35) Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu. (36) Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
Hal ini mengakibatkan kekhawatiran besar bagi mereka yang berpikir bahwa mereka telah berhasil membungkam Yesus untuk selama-lamanya.
Lihat : Kisah Para Rasul 4:1-2
(1) Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki. (2) Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati.
Bagi
orang-orang Kristen, kebangkitan Yesus Kristus dari kubur adalah sebuah berita
yang menenangkan, yang seharusnya juga menginspirasi penghormatan dan kesetiaan, karena kebangkitan Kristus
dari kematian adalah bukti dari
kekudusan-Nya.
Tetapi kebangkitan yang sama ini pastilah menanamkan sebuah ketakutan yang
lain didalam hati mereka yang telah menolak Dia, karena ketika Dia datang kembali
ke dunia, Dia akan menaklukan musuh-musuh-Nya. Jika mereka sungguh-sungguh
memahami dampak-dampaknya, kebangkitan
Yesus Kristus pasti tidak memberikan
ketenangan pada mereka yang tidak percaya. Akan tetapi hal ini dapat memotivasi
orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus Kristus untuk bertobat dan berpaling
pada Dia untuk pengampunan atas dosa-dosa dan kehidupan kekal, sebagaimana yang
terjadi pada ribuan orang pada hari Pentakosta.
Lihat Kisah Para Rasul 2:37-42
(37) Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?" (38) Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus (39) Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita. (40) Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini.” (41) Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. (42) Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Lihat Kisah Para Rasul 2:37-42
(37) Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?" (38) Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus (39) Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita. (40) Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini.” (41) Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. (42) Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Selagi kita
mempelajari atribut kekudusan Tuhan dan
Anak Allah ( dan tidak melupakan Allah Roh Kudus), mari kita
mempertimbangkan respon dimana kebenaran ini seharusnya dihasilkan dalam
kehidupan-kehidupan kita ketika kita beribadah dan melayani Tuhan.
Pentingnya Kekudusan Tuhan
Ketika kita
mendekati subyek kekudusan Tuhan, mari kita
memperhatikan pentingnya atribut
Tuhan ini. R.C Sproul membuat pengamatan
yang mendalam ini berdasarkan Yesaya 6:3
[Dan mereka
berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN
semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"]
“Alkitab berkata bahwa Tuhan adalah kudus, kudus, kudus. Bukan bahwa Dia semata kudus, atau bahkan kudus, kudus. Dia Kudus, kudus, kudus. Alkitab tidak pernah berkata bahwa Tuhan adalah kasih, kasih, kasih, atau murah hati, murah hati, atau murka, murka, murka, atau adil, adil, adil. Dikatakan bahwa Dia kudus,kudus,kudus, seluruh bumi penuh dengan kemuliaan-Nya.-- R. C. Sproul, The Holiness of God (Wheaton, Illinois: Tyndale House Publishers, Inc., 1985), p. 40.”
[ “The Bible says that God is holy, holy, holy. Not that He is merely holy, or even holy, holy. He is holy, holy, holy. The Bible never says that God is love, love, love, or mercy, mercy, mercy, or wrath, wrath, wrath, or justice, justice, justice. It does say that He is holy, holy, holy, the whole earth is full of His glory.”
Kekudusan Didefinisikan
“Alkitab berkata bahwa Tuhan adalah kudus, kudus, kudus. Bukan bahwa Dia semata kudus, atau bahkan kudus, kudus. Dia Kudus, kudus, kudus. Alkitab tidak pernah berkata bahwa Tuhan adalah kasih, kasih, kasih, atau murah hati, murah hati, atau murka, murka, murka, atau adil, adil, adil. Dikatakan bahwa Dia kudus,kudus,kudus, seluruh bumi penuh dengan kemuliaan-Nya.-- R. C. Sproul, The Holiness of God (Wheaton, Illinois: Tyndale House Publishers, Inc., 1985), p. 40.”
[ “The Bible says that God is holy, holy, holy. Not that He is merely holy, or even holy, holy. He is holy, holy, holy. The Bible never says that God is love, love, love, or mercy, mercy, mercy, or wrath, wrath, wrath, or justice, justice, justice. It does say that He is holy, holy, holy, the whole earth is full of His glory.”
Kekudusan Didefinisikan
Istilah “kudus”
kerap dimengerti dalam penggunaan masa kini/kontemporer ketimbang dimengerti
dalam makna sejatinya dalam kitab suci. Untuk alas an inilah, studi kita harus
dimulai dengan meninjau beberapa dimensi berbagai definisi kekudusan .
(1) Menjadi Kudus
berarti menjadi berbeda, terpisah, dalam sebuah kelas tersendiri. Seperti yang
dinyatakan Sproul :
Makna utama kudus adalah “terpisah.” Kata ini berasal dari kata kuno yang berarti “memotong,” atau “memisahkan.” Berangkali bahkan akan lebih tepat difrasakan “ sebuah potongan yang melampaui sesuatu.” Ketika kita mendapatkan sebuah kain atau barang lainnya yang luar biasa, yang memiliki kesempurnaan yang luar biasa, kita menggunakan ungkapan “a cut above the rest.”- R. C. Sproul, The Holiness of God (Wheaton, Illinois: Tyndale House Publishers, Inc., 1985), p. 54.
[The primary meaning of holy is ‘separate.’ It comes from an ancient word that meant, ‘to cut,’ or ‘to separate.’ Perhaps even more accurate would be the phrase ‘a cut above something.’ When we find a garment or another piece of merchandise that is outstanding, that has a superior excellence, we use the expression that it is ‘a cut above the rest.]
Ini berarti bahwa orang yang kudus adalah kudus secara unik, tanpa dapat disaingi atau dikejar.
Makna utama kudus adalah “terpisah.” Kata ini berasal dari kata kuno yang berarti “memotong,” atau “memisahkan.” Berangkali bahkan akan lebih tepat difrasakan “ sebuah potongan yang melampaui sesuatu.” Ketika kita mendapatkan sebuah kain atau barang lainnya yang luar biasa, yang memiliki kesempurnaan yang luar biasa, kita menggunakan ungkapan “a cut above the rest.”- R. C. Sproul, The Holiness of God (Wheaton, Illinois: Tyndale House Publishers, Inc., 1985), p. 54.
[The primary meaning of holy is ‘separate.’ It comes from an ancient word that meant, ‘to cut,’ or ‘to separate.’ Perhaps even more accurate would be the phrase ‘a cut above something.’ When we find a garment or another piece of merchandise that is outstanding, that has a superior excellence, we use the expression that it is ‘a cut above the rest.]
Ini berarti bahwa orang yang kudus adalah kudus secara unik, tanpa dapat disaingi atau dikejar.
“Ketika Alkitab menyebut Tuhan kudus, ini terutama berarti bahwa Tuhan terpisah secara transcendental.
Dia begitu jauh di atas dan melampaui kita sehingga Dia terlihat
hampir sepenuhnya asing bagi kita. Menjadi kudus adalah menjadi “lain,” menjadi berbeda dalam sebuah cara yang
special. Makna dasar yang sama digunakan ketika kata kudus diterapkan untuk
hal-hal duniawi.”-- R. C. Sproul, The Holiness of God (Wheaton,
Illinois: Tyndale House Publishers, Inc., 1985), p. 55
[“When the Bible calls God holy it means primarily that God is transcendentally separate. He is so far above and beyond us that He seems almost totally foreign to us. To be holy is to be ‘other,’ to be different in a special way. The same basic meaning is used when the word holy is applied to earthly things.]
[“When the Bible calls God holy it means primarily that God is transcendentally separate. He is so far above and beyond us that He seems almost totally foreign to us. To be holy is to be ‘other,’ to be different in a special way. The same basic meaning is used when the word holy is applied to earthly things.]
Kitab suci
menyatakan dalam cara ini :
Keluaran 15:11
Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?
Keluaran 15:11
Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?
1 Samuel 2:2
Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita.
Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita.
Mazmur 86
:8-10
(8) Tidak ada seperti Engkau di antara para allah, ya Tuhan, dan tidak ada seperti apa yang Kaubuat (9) Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang sujud menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan, dan akan memuliakan nama-Mu. (10) Sebab Engkau besar dan melakukan keajaiban-keajaiban; Engkau sendiri saja Allah. [lihat juga Mazmur 99:1-3; Yesaya 4):25; 57:15]
(8) Tidak ada seperti Engkau di antara para allah, ya Tuhan, dan tidak ada seperti apa yang Kaubuat (9) Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang sujud menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan, dan akan memuliakan nama-Mu. (10) Sebab Engkau besar dan melakukan keajaiban-keajaiban; Engkau sendiri saja Allah. [lihat juga Mazmur 99:1-3; Yesaya 4):25; 57:15]
(2) Menjadi suci
berarti menjadi kudus secara moral.
Ketika
benda-benda dibuat menjadi kudus, ketika dinyatakan sebagai suci, maka benda-benda itu dipisahkan untuk
hal suci. Mereka akan digunakan dalam
sebuah cara yang suci. Benda-benda ini
merefleksikan kesucian serta juga keterpisahan yang gamblang . Kesucian tidak dikecualikan
dari ide kudus; kesucian terkandung dalam kekudusan. Tetapi poin yang harus kita
ingat : bahwa ide kudus tidak pernah usang oleh pemikiran tentang kesucian. Kekudusan mencakup kesucian tetapi
jauh lebih besar daripada itu. Kudus adalah
kesucian dan transenden. Kudus adalah sebuah kesucian yang transenden.--
R. C. Sproul, The Holiness of God (Wheaton, Illinois: Tyndale House
Publishers, Inc., 1985), p. 57.
[When things
are made holy, when they are consecrated, they are set apart unto purity. They
are to be used in a pure way. They are to reflect purity as well as simple
apartness. Purity is not excluded from the idea of the holy; it is contained
within it. But the point we must remember is that the idea of the holy is never
exhausted by the idea of purity. It includes purity but is much more than that.
It is purity and transcendence. It is a transcendent purity]
Mazmur
24:3-5
“Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
“Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
Yesaya 6:3-5
(3) Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!" (4) Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap. (5) Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
(3) Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!" (4) Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap. (5) Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
Habakuk
1:13a
Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman
Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman
(3) Sebab Tuhan menjadi
kudus karena Dia kudus dalam hubungan
terhadap setiap aspek natur dan karakter-Nya
Ketika kita
menggunakan kata kudus untuk menggambarkan Tuhan, kita menghadapi masalah lain.
Kita kerap menggambarkan Tuhan dengan
mengkompilasi atau menyusun sebuah daftar kualitas-kualitas atau
karakteristik-karakteristik yang kita sebut
atribut-atribut. Kita mengatakan bahwa Tuhan adalah roh, sehingga Dia
mengetahui setiap hal, bahwa Dia itu kasih, adil, penuh belas kasih, murah
hati, dan seterusnya. Kecenderungannya adalah
untuk menambahkan ide kudus
kedalam daftar panjang atribut-atribut sebagai sebuah atribut diantara banyak
atribut lainnya. Tetapi ketika kata kudus diterapkan pada Tuhan, kata itu tidak
menandakan sebuah atribut tunggal.
Sebaliknya , Tuhan disebut kudus dalam
sebuah pengertian umum. Kata kudus digunakan sebagai sinonim bagi ketuhanan-Nya.
Oleh sebab itu, kata kudus memanggil
semua akan siapakah Tuhan. Kata ini mengingatkan kita bahwa kasih-Nya, keadilan-Nya, belas kasih-Nya adalah
belas kasih yang kudus, pengetahuan-Nya adalah pengetahuan yang kudus, roh-Nya
adalah roh Kudus.-- R. C. Sproul, The Holiness of God (Wheaton,
Illinois: Tyndale House Publishers, Inc., 1985), p. 57
[When we use the word holy to describe God, we face another problem. We often describe God by compiling a list of qualities or characteristics that we call attributes. We say that God is a spirit, that He knows everything, that He is loving, just, merciful, gracious, and so on. The tendency is to add the idea of the holy to this long list of attributes as one attribute among many. But when the word holy is applied to God, it does not signify one single attribute. On the contrary, God is called holy in a general sense. The word is used as a synonym for his deity. That is, the word holy calls attention to all that God is. It reminds us that His love is holy love, his justice is holy justice, his mercy is holy mercy, his knowledge is holy knowledge, his spirit is holy spirit]
[When we use the word holy to describe God, we face another problem. We often describe God by compiling a list of qualities or characteristics that we call attributes. We say that God is a spirit, that He knows everything, that He is loving, just, merciful, gracious, and so on. The tendency is to add the idea of the holy to this long list of attributes as one attribute among many. But when the word holy is applied to God, it does not signify one single attribute. On the contrary, God is called holy in a general sense. The word is used as a synonym for his deity. That is, the word holy calls attention to all that God is. It reminds us that His love is holy love, his justice is holy justice, his mercy is holy mercy, his knowledge is holy knowledge, his spirit is holy spirit]
Seberapa Pentingkah Kekudusan?
Kekudusan Tuhan tidak sekedar sebuah subyek teologia yang cocok bagi para akademisi yang tertarik dan memiliki ketekunan untuk mempelajarinya. Sangat benar bahwa kekudusan Tuhan adalah sebuah persoalan yang teramat penting bagi setiap jiwa yang hidup. Orang Kristen, khsususnya, sangat peduli dengan kekudusan Tuhan. Sejumlah insiden dalam Perjanjian Lama memperlihatkan pentingnya kekudusan bagi orang percaya. Contoh-contoh ini merupakan sejumlah kisah dalam kitab suci yang berkaitan dengan kekudusan Tuhan dan dampaknya terhadap orang-orang percaya.
Bersambung : bagian 2
The Holiness of God, Study By: Bob Deffinbaugh | diterjemahkan oleh : Martin Simamora
The Holiness of God, Study By: Bob Deffinbaugh | diterjemahkan oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment