Credit: iStockphoto/Eric Gevaert- http://www.sciencedaily.com Efesus 1:4Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. |
Artikel bagian pertamaku memeriksa pertanyaan siapa atau apa yang mengendalikan berbagai
peristiwa dalam kehidupan kita. Bukan “kesempatan” (yang tidak punya kuasa
untuk mengendalikan apapun), tidak juga kehendak-kehendak “bebas” orang—termasuk
kita—yang benar-benar memegang kendali atas semua kejadian yang terjadi dalam
kehidupan kita. Hal ini hanya menyisakan
dua kemungkinan—Setan dan antek-anteknya atau Tuhan. Mari kita hadapi, ini adalah sebuah isu yang sangat
besar. Apa yang kita percayai tentang
siapa/apa yang memegang kendali kehidupan kita memiliki dampak yang luar biasa
pada bagaimana kita hidup.
Beberapa
orang menjadi terbujuk untuk berpikir bahwa Setan
memiliki kendali atas sejumlah bagian tertentu kehidupan, sehingga Tuhan
secara terus-menerus melakukan perbaikan-perbaikan atas rencana-rencana-Nya untuk mengakomodasi
trik-trik Setan. Apakah ini sebuah pemikiran yang melegakan? Apakah ide bahwa
Setan memiliki kendali atas bagian-bagian tertentu kehidupanmu membuat
anda tidak takut, seorang yang percaya
diri?
Pada sisi
lain lain , saya kerap mendengar orang berkata bahwa Setan sedang melakukan
ini, itu dan yang lainnya terhadap
mereka. Tidak seperti ini. Setan tidak
mahahadir (omnipresent); dia hanya dapat
ada di satu tempat pada satu waktu. Sehingga
peluang-peluang bahwa setan ada didalam rumah anda, mengganggui anda sangatlah jauh dari mungkin. Setan
memiliki orang yang lebih penting untuk diancam. Ini tidak hendak mengatakan
bahwa kekuatan-kekuatan demonik setan
tidak berlangsung di mana-mana mengerjakan pekerjaan-pekerjaan kotor mereka.
Tetapi Setan itu sendiri tidak berkemah di luar kediaman anda. Gedung Putih?
Mungkin. Tetapi rumah anda? Sepertinya tidak.
Ingat Kitab
Ayub. Setan datang menghadap kepada Tuhan dan berkata “ Ayub hanya melayani
Tuhan karena Engkau melindungi dia.” Sehingga Tuhan memberikan izin kepada
setan untuk melakukan hal-hal tertentu terhadap Ayub dan tidak lebih ( Ayub
1:1-12, 2:3-7). Dapatkah Setan melakukan
lebih daripada itu? Tidak. Tuhan sepenuhnya memiliki kendali atas Setan
dan antek-anteknya yang mencoba menjegal rencana-rencana Tuhan di setiap
langkah.
Pertimbangkan ini.
Setan telah mengetahui sejak Perjanjian
Lama bahwa rencana Tuhan bagi Yesus untuk datang ke dunia ini, dikhianati,
disalib, dan bangkit dari kematian, dan
memberikan keselamatan bagi berjuta-juta orang, dan jika ada cara apapun untuk
mencegah hal-hal tersebut terjadi, Setan tentu saja sudah melakukannya,
bukankah demikian?
Jika hanya satu saja dari ratusan nubuatan
mengenai Messias telah dapat
digagalkan oleh sebab Setan
menggagalkanya untuk terwujud, maka
keseluruhannya akan runtuh. Tetapi keputusan-keputusan yang jumlahnya
luar biasa besar oleh ribuan orang secara mandiri, digunakan oleh Tuhan untuk membuat rencana-Nya genap tepat sebagaimana telah Dia rencanakan
semenjak permulaan, dan Setan tidak dapat melakukan satu hal pun terhadap hal ini. Yesus telah diserahkan oleh tujuan
yang telah ditetapkan dan ditentukan oleh Tuhan” (Kisah Para Rasul 2:23)
menjadi disalibkan bagi kita, menghancurkan selama-lamanya kuasa Setan.
Tidak ada tindakan oleh
orang-orang Roma, orang-orang
Farisi, Yudas atau siapapun juga
yang membuat rencana Tuhan tidak bergulir tepat dalam cara
yang Dia telah maksudkan untuk terjadi
sejak dunia ini belum terbentuk. Efesus 1:4 berkata kita telah dipilih didalam Dia bahkan sebelum dunia ini diciptakan. Kita
telah ada didalam pikiran Tuhan untuk diselamatkan oleh iman dalam Kristus. Ini
bermakna Tuhan merajutnya bersama dengan pemberontakan Setan, dosa Adam dan Hawa, kejatuhan umat
manusia, dan kematian dan penyaliban Kristus, semuanya terlihat sebagai
kejadian-kejadian yang mengerikan, menyelamatkan kita sebelum Dia telah menciptakan kita.
Kita
terkadang mendapatkan kesan bahwa Tuhan dan Setan adalah dua kekuatan setara
yang saling bermusuhan yang secara terus-menerus berperang untuk mengendalikan
alam semesta ini. Kebenarannya adalah bahwa peperangan ini adalah sebagai
peperangan antara semut dan gajah. Semut
bisa jadi dengan ganasnya menggerak-gerakan tinjunya yang kecil
pada gajah, tetapi gajah tanpa memedulikanya terus saja melakukan apa
yang gajah ingin lakukan dan semut tak
berdaya untuk menghentikannya. Pada kesempat lain yang dipilih oleh gajah, kakinya yang raksasa akan
menghujam, menginjak semut, dan
menginjak-injaknya menjadi debu.
Tak terbatas
dalam kuasa tak tertandingi dalam kemuliaan dan tak dibatasi oleh apapun
diluar diri-Nya sendiri, Tuhan kita
sepenuhnya mengendalikan semua situasi, menyebabkan atau mengizinkan
semuanya agar tujuan-tujuan baik-Nya menjadi
digenapi tepat seperti apa yang telah
Dia tetapkan sebelumnya.
Katakan kepada saya, siapakah yang akan menghentikan Dia?
Selanjutnya : Baiklah, Tuhan memegangkendali. Lalu apa? Apa hubungannya kedaulatan penuh Tuhan dengan saya? Atau anda?
Who'sin charge here anyway? Is God sovereignor what? By DoloresKimball | diterjemahkan oleh : Martin Simamora
Katakan kepada saya, siapakah yang akan menghentikan Dia?
Selanjutnya : Baiklah, Tuhan memegangkendali. Lalu apa? Apa hubungannya kedaulatan penuh Tuhan dengan saya? Atau anda?
Who'sin charge here anyway? Is God sovereignor what? By DoloresKimball | diterjemahkan oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment