Uzzah touches the Ark and dies. High Res Picture available from the Ultimate ...
bibleencyclopedia.com
1 Samuel 6:20 "Siapakah yang tahan berdiri di hadapan TUHAN, Allah yang kudus ini? |
Musa dan Kekudusan Tuhan
(Bilangan 20:1-13; 27:12-14)
Bilangan 20:1-13
(1) Kemudian sampailah orang Israel, yakni segenap umat itu, ke padang gurun Zin, dalam bulan pertama, lalu tinggallah bangsa itu di Kadesh. Matilah Miryam di situ dan dikuburkan di situ (2) Pada suatu kali, ketika tidak ada air bagi umat itu, berkumpullah mereka mengerumuni Musa dan Harun, (3) dan bertengkarlah bangsa itu dengan Musa, katanya: "Sekiranya kami mati binasa pada waktu saudara-saudara kami mati binasa di hadapan TUHAN! (4) Mengapa kamu membawa jemaah TUHAN ke padang gurun ini, supaya kami dan ternak kami mati di situ? (5) Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membawa kami ke tempat celaka ini, yang bukan tempat menabur, tanpa pohon ara, anggur dan delima, bahkan air minumpun tidak ada?" (6) Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka (7) TUHAN berfirman kepada Musa: (8) "Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya; demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya." (9) Lalu Musa mengambil tongkat itu dari hadapan TUHAN, seperti yang diperintahkan-Nya kepadanya. (10) Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: "Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?" (11) Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum. (12) Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka." (13) Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan TUHAN dan Ia menunjukkan kekudusan-Nya di antara mereka.
(Bilangan 20:1-13; 27:12-14)
Bilangan 20:1-13
(1) Kemudian sampailah orang Israel, yakni segenap umat itu, ke padang gurun Zin, dalam bulan pertama, lalu tinggallah bangsa itu di Kadesh. Matilah Miryam di situ dan dikuburkan di situ (2) Pada suatu kali, ketika tidak ada air bagi umat itu, berkumpullah mereka mengerumuni Musa dan Harun, (3) dan bertengkarlah bangsa itu dengan Musa, katanya: "Sekiranya kami mati binasa pada waktu saudara-saudara kami mati binasa di hadapan TUHAN! (4) Mengapa kamu membawa jemaah TUHAN ke padang gurun ini, supaya kami dan ternak kami mati di situ? (5) Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membawa kami ke tempat celaka ini, yang bukan tempat menabur, tanpa pohon ara, anggur dan delima, bahkan air minumpun tidak ada?" (6) Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka (7) TUHAN berfirman kepada Musa: (8) "Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya; demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya." (9) Lalu Musa mengambil tongkat itu dari hadapan TUHAN, seperti yang diperintahkan-Nya kepadanya. (10) Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: "Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?" (11) Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum. (12) Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka." (13) Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan TUHAN dan Ia menunjukkan kekudusan-Nya di antara mereka.
Bacalah terlebih dahulu bagian sebelumnya :
- "Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"
Bilangan 27:12-14
(12) TUHAN berfirman kepada Musa: "Naiklah ke gunung Abarim ini, dan pandanglah negeri yang Kuberikan kepada orang Israel. (13) Sesudah engkau memandangnya, maka engkaupun juga akan dikumpulkan kepada kaum leluhurmu, sama seperti Harun, abangmu, dahulu. (14) Karena pada waktu pembantahan umat itu di padang gurun Zin, kamu berdua telah memberontak terhadap titah-Ku untuk menyatakan kekudusan-Ku di depan mata mereka dengan air itu." Itulah mata air Meriba dekat Kadesh di padang gurun Zin.
Musa mempunyai alasan yang baik untuk marah kepada orang-orang Israel. Mereka ini adalah “orang yang tegar tengkuk,” bahkan Tuhan sendiri yang mengatakan demikian, lihat :
Keluaran 33:5
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Katakanlah kepada orang Israel: Kamu ini bangsa yang tegar tengkuk.
- "Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"
Bilangan 27:12-14
(12) TUHAN berfirman kepada Musa: "Naiklah ke gunung Abarim ini, dan pandanglah negeri yang Kuberikan kepada orang Israel. (13) Sesudah engkau memandangnya, maka engkaupun juga akan dikumpulkan kepada kaum leluhurmu, sama seperti Harun, abangmu, dahulu. (14) Karena pada waktu pembantahan umat itu di padang gurun Zin, kamu berdua telah memberontak terhadap titah-Ku untuk menyatakan kekudusan-Ku di depan mata mereka dengan air itu." Itulah mata air Meriba dekat Kadesh di padang gurun Zin.
Musa mempunyai alasan yang baik untuk marah kepada orang-orang Israel. Mereka ini adalah “orang yang tegar tengkuk,” bahkan Tuhan sendiri yang mengatakan demikian, lihat :
Keluaran 33:5
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Katakanlah kepada orang Israel: Kamu ini bangsa yang tegar tengkuk.
Orang-orang
Israel tiba di Kadesh, sebuah tempat dengan nama yang memiliki arti “kudus.”
Disana, Miriam mati dan dikuburkan. Di Kadesh tidak ada air untuk diminum orang. Penduduk disana tidak bersahabat dan sekelompok masa bertengkar dengan Musa dan
Harun menginginkan mereka mati, atau bahkan lebih baik Musa dan Harun mati.
Orang-orang Israel memprotes Musa dan Harun
karena keduanya tidak menunjukan bahwa mereka sedang “memimpin”
malah lebih banyak “salah memimpin,” membawa mereka menuju sebuah tanah yang jauh dari apa yang
telah dijanjikan. Di tanah ini tidak ada air, ini merupakan upaya
terakhir ditengah-tengah situasi yang tidak menyenangkan.
Musa dan
Harun pergi ke pintu kemah pertemuan,
dan ada kemuliaan Tuhan nampak kepada
mereka. Tuhan kemudian memerintahkan mereka untuk mengambil tongkat Musa dan
berbicara kepada batu karang , yang dari situ air akan mengalir bagi orang
Israel. Musa begitu marah terhadap orang-orang Israel selagi dia mengumpulkan mereka dihadapan batu
itu, “batu rohani” Paulus kemudian
mengidentifikasinya sebagai diri Kristus sendiri :
1 Korintus 10:4
1 Korintus 10:4
dan
mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu
karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus
Alih-alih
berbicara kepada batu itu sebagaimana
yang telah diperintahkan, dalam kemarahannya, Musa memukul batu itu dengan
keras. Konsekuensinya teramat tragis.
Siapa
yang tidak akan kehilangan kendali emosinya dan melakukan hal yang lebih buruk
ketimbang memukul sebuah batu dengan sebuah tongkat? Namun demikian tindakan
ini begitu serius dalam pandangan Tuhan
sehingga Dia melarang Musa untuk masuk kedalam tanah perjanjian. Musa tidak pernah melihat tanah yang sudah teramat dekat. Mengapa? Tuhan
telah memberitahu dia, dan Musa
merekamnya bagi kita :
Bilangan 20:12
Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."
Dan dengan menyikapi Musa sedemikian seriusnya karena pelanggarannya, Tuhan dikatakan “menunjukkan kekudusan-Nya di antara mereka.”
Bilangan 20:12
Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."
Dan dengan menyikapi Musa sedemikian seriusnya karena pelanggarannya, Tuhan dikatakan “menunjukkan kekudusan-Nya di antara mereka.”
Pada
saat marah, Musa telah berdosa, dan karena dosa
ini, dia tidak bisa memasuki tanah perjanjian. Tindakanya adalah memukul batu itu. Tetapi ini lebih daripada memukul batu. Tindakan Musa
adalah tindakan ketidakpatuhan, tindakan gagal menjalankan perintah-perintah
Tuhan. Lebih jauh lagi, perbuatan Musa
dipandang oleh Tuhan sendiri sebagai tindakan ketidakpercayaan.
Ayat 12:
"Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."
"Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."
Saya
selalu berpikir bahwa Musa telah berdosa semata karena memukul batu itu yang
nampaknya mirip dengan semak yang berapi pada tahun-tahun awal (lihat Keluaran
3), yang merupakan manifestasi hadirat Tuhan. Akar dosa adalah sikap tidak hormat/teledor, dan sikap ini merupakan penyebab ketidakpatuhan Musa dan
pemukulan batu yang dia lakukan. Kemarahan Musa terhadap orang-orang Israel
mengalahkan takutnya akan Tuhan.
Takutnya terhadap Tuhan seharusnya menaklukan marahnya terhadap orang-orang
Israel. Tuhan menganggap sikap tidak hormat Musa sebagai hal yang
sangat serius.
Uza dan Kekudusan Tuhan
2 Samuel 6:1-11
(1) Daud mengumpulkan pula semua orang pilihan di antara orang Israel, tiga puluh ribu orang banyaknya (2) Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang disebut dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di atas kerubim. (3) Mereka menaikkan tabut Allah itu ke dalam kereta yang baru setelah mengangkatnya dari rumah Abinadab yang di atas bukit. Lalu Uza dan Ahyo, anak-anak Abinadab, mengantarkan kereta itu. (4) Uza berjalan di samping tabut Allah itu, sedang Ahyo berjalan di depan tabut itu. (5) Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap. (6) Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir. (7) Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu. (8) Daud menjadi marah, karena TUHAN telah menyambar Uza demikian hebatnya; maka tempat itu disebut orang Peres-Uza sampai sekarang. (9) Pada waktu itu Daud menjadi takut kepada TUHAN, lalu katanya: "Bagaimana tabut TUHAN itu dapat sampai kepadaku?" (10) Sebab itu Daud tidak mau memindahkan tabut TUHAN itu ke tempatnya, ke kota Daud, tetapi Daud menyimpang dan membawanya ke rumah Obed-Edom, orang Gat itu. (11) Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya (12) Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.
2 Samuel 6:1-11
(1) Daud mengumpulkan pula semua orang pilihan di antara orang Israel, tiga puluh ribu orang banyaknya (2) Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang disebut dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di atas kerubim. (3) Mereka menaikkan tabut Allah itu ke dalam kereta yang baru setelah mengangkatnya dari rumah Abinadab yang di atas bukit. Lalu Uza dan Ahyo, anak-anak Abinadab, mengantarkan kereta itu. (4) Uza berjalan di samping tabut Allah itu, sedang Ahyo berjalan di depan tabut itu. (5) Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap. (6) Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir. (7) Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu. (8) Daud menjadi marah, karena TUHAN telah menyambar Uza demikian hebatnya; maka tempat itu disebut orang Peres-Uza sampai sekarang. (9) Pada waktu itu Daud menjadi takut kepada TUHAN, lalu katanya: "Bagaimana tabut TUHAN itu dapat sampai kepadaku?" (10) Sebab itu Daud tidak mau memindahkan tabut TUHAN itu ke tempatnya, ke kota Daud, tetapi Daud menyimpang dan membawanya ke rumah Obed-Edom, orang Gat itu. (11) Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya (12) Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.
Orang-orang Filistin telah menahan tabut Tuhan dan
berupaya menyimpannya sebagai tropi kemenangan mereka. Kemudian
menjadi terbukti bahwa tabut itu menjadi sumber penderitaan mereka yang begitu banyak. Mereka kemudian berupaya mengalihkannya dan akhirnya
menetapkan untuk menyingkirkannya dengan mengirimkannya kembali kepada Israel. Mereka mengirimkan tabut itu dengan sebuah
cara yang direkomendasikan oleh para imam dan petenung Filistin. Mereka
menempatkan persembahan atas kesalahan
berupa emas didalam tabut dan menempatkannya
pada sebuah kotak yang baru
bergambar dan ditarik oleh dua sapi yang sedangmenyusui ( lihat 1 Samuel
6).
Jika
orang-orang Filistin tidak dapat berdiri
di hadapan Tuhan Israel yang Kudus, maka
juga orang-orang Bet semes dimana tabut itu tiba :
1 Samuel
6:19-21
(19) Dan Ia membunuh beberapa orang Bet-Semes, karena mereka melihat ke dalam tabut TUHAN; Ia membunuh tujuh puluh orang dari rakyat itu. Rakyat itu berkabung, karena TUHAN telah menghajar mereka dengan dahsyatnya. (20) Dan orang-orang Bet-Semes berkata: "Siapakah yang tahan berdiri di hadapan TUHAN, Allah yang kudus ini? Kepada siapakah Ia akan berangkat meninggalkan kita?" (21) Lalu mereka mengirim utusan kepada penduduk Kiryat-Yearim dengan pesan: "Orang Filistin telah mengembalikan tabut TUHAN; datanglah dan angkutlah itu kepadamu."
(19) Dan Ia membunuh beberapa orang Bet-Semes, karena mereka melihat ke dalam tabut TUHAN; Ia membunuh tujuh puluh orang dari rakyat itu. Rakyat itu berkabung, karena TUHAN telah menghajar mereka dengan dahsyatnya. (20) Dan orang-orang Bet-Semes berkata: "Siapakah yang tahan berdiri di hadapan TUHAN, Allah yang kudus ini? Kepada siapakah Ia akan berangkat meninggalkan kita?" (21) Lalu mereka mengirim utusan kepada penduduk Kiryat-Yearim dengan pesan: "Orang Filistin telah mengembalikan tabut TUHAN; datanglah dan angkutlah itu kepadamu."
1 Samuel 7:1-2
(1) Lalu orang-orang Kiryat-Yearim datang, mereka mengangkut tabut TUHAN itu dan membawanya ke dalam rumah Abinadab yang di atas bukit. Dan Eleazar, anaknya, mereka kuduskan untuk menjaga tabut TUHAN itu. (2) Sejak saat tabut itu tinggal di Kiryat-Yearim berlalulah waktu yang cukup lama, yakni dua puluh tahun, dan seluruh kaum Israel mengeluh kepada TUHAN.
Akhirnya Daud beserta dengan 3000 orang Israel pergi ke Kiryat-Yearim untuk membawa tabut menuju Yerusalem.
(1) Lalu orang-orang Kiryat-Yearim datang, mereka mengangkut tabut TUHAN itu dan membawanya ke dalam rumah Abinadab yang di atas bukit. Dan Eleazar, anaknya, mereka kuduskan untuk menjaga tabut TUHAN itu. (2) Sejak saat tabut itu tinggal di Kiryat-Yearim berlalulah waktu yang cukup lama, yakni dua puluh tahun, dan seluruh kaum Israel mengeluh kepada TUHAN.
Akhirnya Daud beserta dengan 3000 orang Israel pergi ke Kiryat-Yearim untuk membawa tabut menuju Yerusalem.
Tabut
merupakan sebuah simbol kehadiran Tuhan, sebuah obyek yang amat kudus ( lihat 2
Samuel 6:2) yang harus disembunyikan dalam sebuah tempat yang paling kudus
dalam tabernakel, “yang
kudus diatas segala yang kudus.”
Berdasarkan perintah-perintah Tuhan, tabut
harus dipindahkan oleh
orang-orang Kehat yang membawanya dengan dengan kayu-kayu pengusung yang
dimasukan kedalam gelang-gelang yang ada pad tabut (lihat Keluaran 25:10-22; Bilangan 4:1-20). Tidak
seorangpun boleh melihat kedalam tabut atau mereka akan mati.
Di
hari tabut itu dibawa ke Yerusalem
merupakan momen bahagia dan hebat. Tetapi mereka telah melupakan betapa
kudusnya tabut itu, karena tabut
merupakan tempat dimana hadirat Tuhan berdiam. Ketimbang membawa tabut itu sebagaimana yang
dinstruksikan oleh kitab Hukum, tabut itu ditempatkan diatas gerobak sapi yang
baru. Pemindahan tabut ke Yerusalem merupakan prosesi yang penuh dengan sukacita
besar selagi tabut itu dalam perjalanan
pulang ke asalnya. Sungguh saat yang sangat bahagia. Tetapi ketika sapi itu terjatuh, dan ketika kereta itu
terlihat akan terbalik dan terhempas ke
tanah, Uza mengulurkan tangannya untuk
mengamankan tabut. Seketika itu juga, dia ditimpa kematian oleh Tuhan.
Respon
pertama Daud adalah frustrasi dan marah kepada Tuhan. Mengapa Tuhan begitu
kejam pada Uza? Daud nampaknya telah
melupakan instruksi-instruksi
Tuhan dalam kitab Hukum mengenai bagaimana tabut harus dipindahkan. Daud juga kelihatannya melupakan berapa banyak orang yang telah mati sebelumnya
akibat bersikap tidak hormat
terhadap hadirat Tuhan terkait dengan
tabut agar
tidak diperlihatkan. Tuhan telah mengacaukan selebrasi mereka, dan Daud
jengkel. Hanya dengan perenungan akhirnya Daud menyadari pusat
kesalahan. Dan terkait Uza, Tuhan menimpakan kematian karena sikap tidak hormat
/kesalahan yang diperbuatnya :
2 Samuel 6:7
Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.
NIV :
The Lord’s anger burned against Uzzah because of his irreverent act; therefore God struck him down, and he died there beside the ark of God.
ESV:
And the anger of the Lord was kindled against Uzzah, and God struck him down there because of his error, and he died there beside the ark of God
Sikap tidak hormat atau membuat kesalahan atas apa yang telah ditentukan Tuhan merupakan kesalahan yang serius. Bahkan ketika motif kita tulus dan ketika secara aktif terlibat didalam ibadah kepada Tuhan, kita harus secara terus-menerus memperhatikan kekudusan Tuhan dan menjaga sikap hormat terhadap Dia dengan mewujudkannya dalam kepatuhan kita terhadap semua instruksi dan perintah-Nya.
2 Samuel 6:7
Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.
NIV :
The Lord’s anger burned against Uzzah because of his irreverent act; therefore God struck him down, and he died there beside the ark of God.
ESV:
And the anger of the Lord was kindled against Uzzah, and God struck him down there because of his error, and he died there beside the ark of God
Sikap tidak hormat atau membuat kesalahan atas apa yang telah ditentukan Tuhan merupakan kesalahan yang serius. Bahkan ketika motif kita tulus dan ketika secara aktif terlibat didalam ibadah kepada Tuhan, kita harus secara terus-menerus memperhatikan kekudusan Tuhan dan menjaga sikap hormat terhadap Dia dengan mewujudkannya dalam kepatuhan kita terhadap semua instruksi dan perintah-Nya.
Bersambung
The Holiness of God Study By: Bob Deffinbaugh | diterjemahkan oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment