Kita
cenderung untuk berpikir mengenai orang yang berjuang untuk mengendalikan dirinya sebagai orang yang gila dan tidak stabil.
Dalam filem-filem, si aktor mencengkram bahu orang yang tidak bisa mengendalikan dirinya,
mengguncang-guncangkan bahunya, sambil
berkata seperti ini, ”berpeganglah sesuatu!” atau “ Kuasailah dirmu, Bung!” Pada kenyataannya, kita sebagai masyarakat memiliki pengagungan yang tinggi pada individu yang yang memiliki kendali atas setiap hal dan yang
memiliki semua jawaban. Masalahnya
adalah, individu mitologi semacam ini tidak pernah ada. Kita tidak akan pernah
memiliki semua jawaban,dan kita harus
dapat menjadi nyaman dalam
mengatakan, “Aku tidak tahu,” ketika kehidupan memperhadapkan diri kita dengan
pertanyaan-pertanyaan besar bagi kita.
Berada Didalam Kendali : Berenang Melawan Arus
Hampir semua
kita nampaknya melalui kehidupan ini dengan berenang melawan arus seperti seekor
ikan Salmon yang akan bertelur. Kita memiliki sebuah tujuan atau sasaran atau
cita-cita, atau berangkali tujuan kita untuk suatu hari kelak memiliki
sebuah sasaran, dan kita berjuang, berjuang untuk meraih tujuan tersebut.
Ancaman-ancaman datang seperti beruang-beruang
Grizzly, yang berupaya memukul
kita dengan keras hingga terlempar keluar dari air atau meremukan dengan
memakan kita pada waktu yang
tepat, dan kita percaya bahwa jika kita
terus lebih keras berenang atau
jika kita tetap berada didalam bayangan-bayangan, kita mungkin dapat menghindari
ancaman-ancaman ini.
Ketika
kita memeriksa pada kitab suci, secara
sepintas, berangkali akan terlihat bahwa
kita seharusnya terus berupaya menjadi
bijak dan berupaya memiliki semua jawaban…
Amsal 3:35 Orang yang bijak akan mewarisi kehormatan, tetapi orang yang bebal akan menerima cemooh.
Amsal 3:35 Orang yang bijak akan mewarisi kehormatan, tetapi orang yang bebal akan menerima cemooh.
Pada akhirnya,
Salomo, ketika diperhadapkan dengan
sebuah tawaran dari Tuhan untuk menerima apapun yang dia inginkan, Salomo
meminta hikmat untuk memerintah kerajaan secara lebih baik, dan Tuhan memenuhi
permintaannya, dengan tidak hanya memberikan hikmat, tetapi juga kekayaan dan
umur yang panjang. Tuhan terlihat
menginginkan kita menjadi bijak, bukan?
Ya,
sepertinya , tetapi tidak demikian yang
sesungguhnya.
Berada Didalam Kendali
: Damai dari “Aku Tidak Tahu”
Ketika kita
sedang berupaya keras untuk mendapat semua
jawaban, kita sedang berjuang keras
dengan sekuat-kuatnya untuk memegang
kendali. Kita ingin mengendalikan
situasi-situasi kita. Kita ingin mengendalikan perjalanan hidup kita.
Kita bahkan berupaya untuk mengendalikan orang yang ada dalam kehidupan kita,
tetapi ini semua merupakan ikhtiar yang sia-sia.
Yesaya 5:21 Celakalah mereka yang
memandang dirinya bijaksana, yang menganggap dirinya pintar!
Tuhan memberkati Salomo karena, ketika diberikan kesempatan untuk mendapatkan apa yang dunia anggap sebagai sukses, apa yang Salomo mintakan sebenarnya adalah pertolongan Tuhan untuk menjadi manusia yang lebih baik. Dia tidak menganggap dirinya mampu menjadi raja terbaik yang pernah dilihat dunia bahkan dengan kekayaan supernatural atau umur yang panjang. Dia telah mengetahui hal itu, diatas semuanya, dia membutuhkan Tuhan.
Apakah kita
mengakuinya atau tidak, kita sedang
berguncang dan meracau seperti
seseorang yang tidak dapat mengendalikan
dirinya kala bergerak yang pada akhirnya mendapatkan tamparan di wajah dan diperintahkan untuk “ berpeganglah pada sesuatu”. Intinya, kita tidak perlu untuk
memiliki kendali atas
diri kita sendiri. Kita harus melepaskan diri kita sendiri. Kita harus berhenti
mengupayakan kendali atas
kehidupan kita; stop berpura-pura
seolah kita memiliki semua jawaban, dan berpegang pada Tuhan.
Matius 6:25-29 Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Ini
merupakan kata-kata yang diucapkan oleh Yesus sendiri : Jangan gelisah/cemas/kuatir!
Kita semestinya untuk sungguh-sungguh meletakan iman kepada Tuhan. Ini bermakna
bahwa, terlepas dari berbagai situasi yang kita alami, kita percaya kepada
Tuhan menjadi Tuhan, dan tidak menjadi
kuatir mengenai pengendalian atau bahkan
memahami keseluruhannya. Ini apa yang
dimaksud dengan “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah” (Mazmur 46:10)
yang sesungguhnya.
Berada Didalam Kendali
: Tidak Perlu Mendebat
Ketika
kita beristirahat didalam damai yang berasal dari kedaulatan Tuhan, setiap hal
lainnya mulai terlihat sangat sepele.
Tuhan memegang kendali dan Tuhan itu Kasih. Ketika kehidupan memberikan kita
buah-buah lemon (yang asam/kecut—red),
kita biarkan Tuhan untuk menguasainya, dan jika Tuhan membuatnya menjadi limun/sari
buah lemon ( yang nikmat/segar), itu luar biasa! Jika tidak, Tuhan tetaplah
Tuhan dan dia akan menggunakan buah-buah lemon tersebut untuk hal baik (Roma
5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan
kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita
masih berdosa. )
Jika seseorang menawarkan sebuah umpan untuk
sebuah bantahan/argumen, atau menyajikan
sebuah tantangan yang membuat
simpul-simpul kuatir, kita tidak usah menyelaminya.
Amsal 29:9 Jika orang bijak beperkara
dengan orang bodoh, orang bodoh ini mengamuk dan tertawa, sehingga tak ada
ketenangan.
Sekali lagi,
Tuhan memegang kendali, dan Tuhan itu kasih. Apa yang kita perlukan hanya
mengatakan, “Aku tidak tahu.” Jika kita berpura-pura tahu jawabannya, maka
orang akan merespon demikian. Sangat langka orang ditenangkan oleh jawaban-jawaban kita. Mereka
melihat bahwa semua jawaban yang kita
ajukan adalah opini kita, yang mana berangkali didukung dengan “ Saya ada
membacanya sebuah sumber di internet
yang…”. Ini tidak menghasilkan damai
bagi kita.
Sebaliknya,
ketik kita merespon secara tulus dan dalam kasih mengatakan ,” Saya tidak tahu,”
dan kita sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, orang akan memberikan dukungan, dan pintu-pintu terbuka
untuk menyaksikan kepada semua saudara-saudara pria atau wanita yang masih berenang melawan
arus, untuk berupaya mendapatkan sebuah pegangan.
2 Petrus 1:2-3 Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi
kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita. Karena kuasa
ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk
hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh
kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.
Being
in Control : The Power and Peace of “I
Don’t Know” by Jonathan Fashbaugh | diterjemahkan oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment