Oleh : Robin Schumacher, Ph.D
Kerap kali
ketika saya bertatap muka dengan orang-orang non Kristen dalam sebuah dialog
rohani, merupakan hal yang umum untuk mendengarkan sebuah keluhan berantai tentang gereja, perilaku
orang-orang Kristen munafik, dan seterusnya. Beberapa kritisme benar adanya
sementara yang lainnya tidak memiliki
dasar kebenarannya. Akan tetapi, karena orang-orang Kristen sejati tidak
berdasarkan pada kemanusiaannya
atau hal-hal yang duniawi, tetapi lebih kepada manusia rohaninya yang
telah dikuduskan. Saya berupaya
melakukan sebisa saya untuk membawa mereka kembali kepada Yesus dan mengarahkan
mereka untuk tertuju pada Yesus saja. Sebuah
pertanyaan yang biasanya saya kemukakan, “ Saya mendengarkan apa yang anda katakan,
tetapi mari kita bicara tentang Yesus
satu menit saja. Katakan padaku, apa yang kamu benci dari Yesus?”
Hampir sebagian besar waktu, merupakan waktu hening yang panjang dalam percakapan, dan itu karena alasan yang baik. Ketika Yesus secara ilegal diadili oleh musuh-musuhnya, Markus memberitahukan kepada kita : ” Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya “ (Markus 14:55). Musuh-musuh Kristus secara harfiah terus menerus mengamati setiap langkah Yesus, mengirimkan murid-murid palsu dan mencobai dan memperdayai Dia dengan sejumlah ucapan yang salah/janggal, namun demikian secara telak tidak ada hal cemar yang dapat mereka hantamkan terhadap Yesus.
Tetapi
sekali-kali, seseorang yang saya ajukan dengan peryanyaan tersebut akan
mengemukakan apa yang mereka benci
mengenai Yesus. Artikel ini dan
kelanjutannya akan mengulas dua keluhan-keluhan yang paling umum.
1. Yesus menyebut seorang perempuan sebagai seekor
“ anjing.”
Dalam Matius
15:21-26 kita menemukan kisah berikut ini : “Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir
ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah
itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku
perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." Tetapi Yesus sama sekali
tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya:
"Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak." Jawab
Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat
Israel." Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata:
"Tuhan, tolonglah aku." Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut
mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
Keberatan
terhadap Yesus adalah : Dia tidak menghormati perempuan ini yang telah dating kepadanya
memohonkan pertolongan. Bukankah ini keheningan awal-Nya dan diikuti dengan
tanggapan yang menghina?
Dua hal yang
layak dicermati dalam perjumpaan ini. Pertama, Yesus dengan sengaja pergi ke daerah-daerah (Tirus dan Sidon), dimana tidak
ada orang-orang Yahudi yang saleh yang
akan berpikir bahwa Yesus akan
melakukannya. Akan tetapi, Dia tidak
pergi kesana secara khusus untuk melayani, melainkan menjauhi diri dari
tekanan Herodes dan para pemimpin agama Yahudi terhadap dirinya.
Kenyataannya,
Dia pada kesempatan sebelumnya dan secara eksplisit mengatakan pada para
murid—untuk saat ini—berfokus pada Israel dan bukan pada orang-orang non Israel
(Matius 10:5). Orang-orang non Yahudi tidak diabaikan selamanya, tetapi Israel
memang yang utama, target utama Yesus, karena Dia adalah Mesias yang telah
dijanjikan bagi mereka ( yang sayangnya ditolak).
Selanjutnya,
kesunyian atau penolakan awal oleh Yesus
tersebut kemungkinan besar terkait
dengan seruan “Anak Daud” yang diucapkan oleh perempuan tersebut, yang merupakan sebuah gelar Mesianik
Yahudi. Ketika wanita tersebut, seorang
non Yahudi, datang kepada Yesus dengan
dasar atau hal-hal terkait khsusus Yahudi. Yesus tidak merespon, tetapi kesunyian
dari diri Yesus tidak berlangsung untuk
waktu yang lama.
Ketika
perempuan itu memanggil Yesus sebagai Tuan (Lord), Yesus selanjutnya, memperbandingkan wanita tersebut bagaikan dengan
seekor “anjing”. Akan tetapi
terminologi yang Yesus gunakan untuk perempuan tersebut bukan penghinaan yang digunakan oleh orang-orang
Farisi ketika merujuk pada orang-orang
non Yahudi. Sebaliknya para
pemimpin agama Yahudi menyebut orang-orang
non Yahudi sebagai “kyons” yaitu sebutan bagi binatang-binatang jalanan di dunia
timur, yang makan sampah dan kotoran manusia, Yesus menggunakan istilah “kynarion” yang merujuk pada sebuah
keluarga hewan peliharaan atau anjing
mini ( jenis toy dog-red) yang
dipelihara dengan sangat kasih oleh para pemiliknya.
Yesus tidak
sedang menghina wanita itu, tetapi sedang menunda jawabannya. Kenapa
menunda? Kita harus selalu mengingat
bahwa setiap doa yang diterima tidak merupakan sebuah jawaban doa yang
segera. Sangat mirip dengan cara Yakub
bergulat dengan Tuhan dan tidak mau melepaskan hingga dia diberkati ( Kejadian
32:28), keuletan wanita ini sedang diuji
dan pada puncaknya akan menerima jawabanmya.
Cerita
ini berakhir demikian : ” Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing
itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Maka Yesus menjawab
dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu
seperti yang kaukehendaki."Dan seketika itu juga anaknya sembuh (Matius 15:27-28).
Jawaban perempuan itu
menghasilkan buah pada hasratnya . Lebih
lanjut lagi, Yesus memuji perempuan tersebut dengan mengatakan
kepadanya bahwa imannya besar.
Menariknya, hanya dua orang yang dipuji dalam cara ini oleh Yesus-- seorang centurion (prajurit Roma) yang hambanya disembuhkan ( Matius 8:5-13)
dan wanita ini—keduanya adalah orang-orang
non Yahudi.
Kisah
istimewa ini yang terdapat didalam
injil-injil memperlihatkan perbedaan antara orang-orang Farisi dan
orang-orang Yahudi religius, dan
seseorang yang tidak termasuk didalam bagian orang-orang yang diikat dalam covenant/perjanjian. Para pemimpin
agama mengingkari otoritas yang dimiliki
Yesus, mereka tersinggung oleh perilakua
Yesus dan murid-murid-Nya , dan
mengetahui huruf-huruf dalam kitab Hukum tetapi gagal memahami
penerapannya. Namun perempuan ini adalah
seorang yang merupakan keturunan dari musuh-musuh purba Israel, tetapi mendekati Raja diatas
segala raja dengan iman yang besar dan memohon untuk mendapatkan anugerah—dan Yesus menerima permintaannya.
Selanjutnya : Permasalahan yangdimiliki orang dengan Yesus dan Neraka
What don't you like about Jesus | diterjemahkan oleh : Martin Simamora
What don't you like about Jesus | diterjemahkan oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment