F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 HIKMAT TUHAN (3 Selesai) : "Aku Akan Membinasakan Hikmat Orang-Orang Berhikmat & Kearifan Orang-Orang Bijak Akan Kulenyapkan."


gambar : Redlands Chess Club
(19) Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan."- 1 Korintus 1
Kejatuhan Adam dan Hawa nampaknya  sebuah  peristiwa  yang jauh,  peristiwa  yang terjadi dalam sejarah kuno  yang tak  ada hubungannya, tetapi jangan tertipu dengan persepsi salah semacam ini. Kita harus banyak belajar dari Hawa untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Sebagaimana yang didorong oleh Paulus, kita harus  berupaya menjadi bijak akan apa yang baik dan mengabaikan apa yang jahat : Roma 16:19b :

Tetapi aku ingin supaya kamu bijaksana terhadap apa yang baik, dan bersih terhadap apa yang jahat.  
Kita  harus belajar untuk fokus kepada hasrat akan apa yang baik dan mendisiplinkan hasrat-hasrat yang membawa kepada kehancuran :
Bacalah terlebih dahulu bagian-bagian sebelumnya :

-Sebab Rancangan-Ku  Bukanlah Rancanganmu

-Permulaan Hikmat Adalah Takut Akan Tuhan

1 Korintus 10:6
Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,
1 Petrus 2:`11
Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.
Mazmur 42:1
Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.

1 Petrus 2:1-2
Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

Orang-orang Kristen masa kini berupaya menjadi bijak, tetapi kerap kali bukan kebijakan Tuhan yang dicari. Mereka nampaknya mengabaikan fakta bahwa ada  hikmat palsu yang harus ditolak :

Yakobus 3:13-18
(13) Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan. (14) Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! (14) Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! (15) Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan (16) Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat (17) Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik (18) Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.


2 Korintus 1:12
Inilah yang kami megahkan, yaitu bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah bukan oleh hikmat duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah

Kolose 2:23
Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi

Hikmat Tuhan dan “hikmat” manusia tidak sama; keduanya tidak dapat bersesuaian. Bahkan keduanya saling bertentangan satu sama lain :

1 Korintus 1: 18-25
(18) Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. (19) Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan." (20) Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan? (21) Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil. (22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, (23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan (24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah (25) Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.

1 Korintus 2:1-7
(1) Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. (2) Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan (3) Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. (4) Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh (5) supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah (6) Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan (7) Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.

Kadang kita mendengar “ Semua kebenaran adalah Kebenaran Tuhan.” Terdengar hal ini benar menurutku. Tetapi satu-satunya “kebenaran” yang kita ketahui sebagai kebenaran adalah “kebenaran” itu yang ada didalam Kristus, kebenaran yang disingkapkan dalam Firman Tuhan ( Yohanes 17:17). “Kebenaran-kebenaran “ lainnya yang diakui sebagi kebenaran bisa jadi atau bukan kebenaran . Satu hal yang kita  benar-benar ketahui mengenai “kebenaran- kebenaran” lain ini, bahwa semuanya itu bukan kebenaran yang  penting, karena Tuhan sudah mengungkapkan kepada kita “segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh” (2 Petrus 1:3-4).
Hikmat sejati, adalah hikmat yang datang dari sebuah “pohon kehidupan,” bukan berasal dari bawah, dari manusia. Hikmat datang dari atas, dati Tuhan. Terlampau banyak orang Kristen yang berupaya menjadi bijak dengan membaca sumber-sumber sekuler ( tidak berarti kita harus  menghindar dari semua bacaan sekuler, tetapi kita tidak sepatutnya membaca semua ini  untuk  menjadi bijak). Dan bahkan ada lebih banyak orang-orang Kristen yang membaca buku-buku dan karya-karya tulis oleh “pakar-pakar Kristen,” yang sesungguhnya   menyampaikan pemikiran sekuler  yang telah dibaptis dengan terminologi  agama.  Mari kita berhasrat akan hikmat Tuhan sebagai sebuah “pohon kehidupan,” dan mari kita  mendapatkannya didalam Firman Tuhan dan mengejarnya dengan menjalankan perintah-perintah-Nya. Janganlah kita mengejar hal yang jelas-jelas membawa kejatuhan.

Amsal 18:12-21
(12) Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan (13) Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya. (14) Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah? (15) Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan, dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan. (16) Hadiah memberi keluasan kepada orang, membawa dia menghadap orang-orang besar (17) Pembicara pertama dalam suatu pertikaian nampaknya benar, lalu datanglah orang lain dan menyelidiki perkaranya. (18) Undian mengakhiri pertengkaran, dan menyelesaikan persoalan antara orang-orang berkuasa (19) Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri dari pada kota yang kuat, dan pertengkaran adalah seperti palang gapura sebuah puri (20) Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya. (21) Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.

Hikmat Tuhan didalam Kristus dan Gereja-nya : Efesus 1 dan 3
Efesus 1:7-10
Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya (8) yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. (9) Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus (10) sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.

Efesus 3:8-13
(8) Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu (9) dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu, (10) supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga, (11) sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (12) Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya. (13) Sebab itu aku minta kepadamu, supaya kamu jangan tawar hati melihat kesesakanku karena kamu, karena kesesakanku itu adalah kemuliaanmu.

Hikmat Tuhan Disingkapkan Melalui Israel : Roma 9-11
Tuhan telah berjanji kepada Abraham bahwa didalam Dia, dalam keturunannya, semua bangsa di  bumi akan diberkati ( Kejadian 12:1-3). Nampaknya ini akan  terjadi di seluruh bangsa di dunia, tetapi sejarah memperjelasnya bahwa bangsa itu tidak mau tunduk kepada Tuhan dan akan selalu terus menerus menolak dan memberontak melawan Tuhan.  Janji itu tidak melalui “ keturunan-keturunan (plural) Abraham dimana  Tuhan akan memberkati dunia, tetapi melalui keturunan (  tunggal) Abraham- Yesus Kristus :


Galatia 3:16
Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu", yaitu Kristus.

Dan “anak-anak Abraham” itu bukan hanya keturunan jasmaniah ( Lihat Roma 9:6-13) tetapi keturunan Abraham secara rohani :

Galatia 3:26-29
(26) Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. (27) Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. (28) Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. (29) Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah. (Lihat juga Roma 4)

Bukan melalui kepatuhan bangsa Israel, maka bangsa-bangsa lain   datang untuk  memiliki berkat-berkat   milik keturunan Abraham; tetapi melalui ketidakpatuhan bangsa Israel :


Roma 11:30-32
(30) Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka, (31) demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan. (32) Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua.

Kembali kepada keselamatan Tuhan yang dibawa didalam Kristus, walaupun dan bahkan karena ketidakpatuhan Israel, Paulus hanya dapat berdiri terpana kagum akan  hikmat Tuhan untuk merencanakan  hal semacam ini dan mewujudkannya :

Roma 11:33-36
(33) O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! (34) Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? (35) Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya? (36) Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!

Himat Tuhan melampaui hikmat manusia dan bahkan imajinasi manusia.  Tuhan mewujudkan apa yang  telah Ia janjikan dalam cara-cara yang tidak dapat kita bayangkan atau bahkan percayai jika kita diberitahu sebelumnya.  Hikmat Tuhan dilihat dalam cara Dia berurusan dengan bangsa Israel.

Hikmat Tuhan Disingkapkan dalam Kristus Kepada Gereja : Efesus 1

Paulus mengindikasikan dalam Efesus 1, tujuan kekal Tuhan  untuk  meletakan segala hal didalam Kristus. Di dalam Perjanjian Lama, kedatangan Yesus Kristus sebagai Mesias yang telah dijanjikan secara bertahap telah disingkapkan dalam   rincian yang lebih besar. Hal ini dimulai dengan janji keselamatan dari dosa dan menaklukan Setan melalui keturunan Hawa dalam Kejadian 3:15. Janji itu semakin lebih diungkapkan didalam Pejanjian Abrahamik ( Kejadian 12:1-3) dan Perjanjian Davdik ( 2 Samuel 7:14). Didalam Mazmur (misal Mazmur 22) dan kitab para nabi (  missal Yesaya 52:13- 53:12), dan ada  semakin lebih banyak lagi menyatakan tentang Mesias, hingga Mika 5:2, kita diberitahukan tempat kelahirannya.

Tuhan telah menjanjikan untuk membawa  keselamatan dan memberkati tidak hanya bagi bangsa Yahudi tetapi juga bangsa-bangsa lain. Dia menjanjikan seorang Mesias yang adalah seorang manusia, keturunan Hawa dan keturunan Abraham dan keturunan Daud,  tetapi Dia juga adalah Anak Allah . Tuhan telah  terlebih dahulu mengatakan kedatangan Kristus dimana   Dia akan ditolak dan menderita karena dosa-dosa manusia (Mazmur 22; Yesaya 52:13- 53:12) dan   kedatangan  Mesias yang gemilang menaklukan musuh-musuh-Nya (Mazmur 2:7-9; 110). Semua ini nampaknya bertentangan dengan janji-janji yang   membuat seluruh tujuan Tuhan sebuah misteri ( lihat contohnya, 1 Petrus 1:10-12). Tetapi dengan kedatangan Yesus yang pertama, misteri itu telah terbongkar. Dan sekarang sebagaimana dinyatakan Paulus dalam Efesus 1,  semua  hal tertuju pada Kristus. Semua janji-janji dan  kehendak-kehendak Tuhan tersimpul didalam Kristus. Dan kini, ditempat keheranan akan misteri itu di masa lampau, kita memahaminya dengan kekaguman pada hikmat Tuhan yang menyelesaikan semua hal ini.

Hikmat Tuhan Sedang Disingkapkan Melalui  Gereja : Efesus 3

Tujuan  atau kehendak kekal  Tuhan  adalah  untuk menyingkapkan atau mengungkapkan kepada segenap makhluk juga kepada  gereja-Nya. Tuhan masih merampungkan kehendak-Nya; yang akan berpuncak dalam kedatangan Anak Allah yang kedua  dan   kerajaan-Nya tegak di atas bumi. Ketika  kehendak dan program ini rampung, cakupan utuh tentang hikmat Tuhan akan terungkapkan, dan hikmat ini akan disingkapkan sebagai sesuatu yang teramat agung yang akan memberikan sumber  atau bahan bakar yang berlimpah untuk puji bagi Tuhan  dalam segenap kekekalan.

Adakah ketakjuban yang dapat menjadi dasar pujian bagi setiap makhluk ( baik di bumi dan surge )  yang sanggup digaungkan selama ribuan tahun? Tidak heran Tuhan mengambil waktu-Nya dalam menyingkapkan dan mewujudkan penyelesaian  dekrit rencana ajaibnya  dalam kekekalan, yang puncaknya menyingkapkan kebijakan-Nya  yang tiada batas.
Memikirkan teks  Efesus 3, tiba-tiba terlintas pada saya bahwa Tuhan   seperti  seorang penulis yang menakjubkan, produser dan sutradara, walaupun saya sangat membatasi analogi semacam ini agar tidak terlampau jauh. Dalam kekekalan lampau, narasi sejarah telah dituliskan, dan tidak ada pengeditan apapun.  Rencana-Nya yang kekal telah diformulasikan dalam kebaikan dan kebijakan-Nya. Bangsa Israel dan orang-orang percaya Perjanjian Lama adalah para aktor dan pemain di kekekalan masa lampau, dan orang-orang percaya ( tidak   termasuk yang lain) adalah pemain masa kini . Bahkan para malaikat, juga Setan terlibat dalam kisah besar ini. Setiap tindakan adalah sebuah dispensasi atau, bagi mereka yang non dispensasionalis, adalah sebuah perwujudan kerja  yang baru dari  rencana Tuhan. Tindakan pertama  telah dimulai dengan penciptaan para malaikat dan berakhir dengan kejatuhan Setan. Tindakan kedua  telah dimulai dengan penciptaan dunia beserta dengan manusia, dimulai dengan Adam dan Hawa. Tindakan ketiga dilaksanakan dengan  pemanggilan Abraham. Tindakan keempat telah dimulai dengan kelahiran negara Israel dalam Keluaran. Tindakan ke lima  telah dimulai dengan kedatangan  yang pertama Kristus.  Tindakan agung dan terakhir  dimulai dengamn kedatangan Kristus yang kedua.
Tujuan dari skenario yang panjang ini adalah demonstrasi kemuliaan Tuhan. Dalam Efesus 3, Paulus berkata mengenai tujuan Tuhan  ketika Tuhan saat ini bekerja untuk memperlihatkan hikmat-Nya melalui gereja. Ketika tindakan ini atau bab ini dijalankan, semua  ciptaan, termasuk makhluk-makhluk surgawi, akan memiliki semua kekekalan  untuk menjadi takjub akan kebijakan-Nya dan untuk memuji dan untuk memuliakan-Nya.
Apakah kadang kita bertanya-tanya mengapa Tuhan  menggenapi  janji-janjinya dan menjawab doa-doa kita dalam waktu yang begitu panjang ? Ini karena  skenario yang dibangun-Nya jauh lebih besar dari pada kita, dan Dia telah memilih untuk melakukannya dalam waktu ribuan tahun untuk menghadirkannya kepada penghuni  jagad raya ini. Apakah kita bertanya-tanya mengapa kita tidak dapat memahami saat ini secara  tepat apa yang sedang Tuhan lakukan, bagaimana Tuhan menggunakan situasi-situasi yang paling tidak lazim ( termasuk dosa manusia dan pemberontakan, penyakit, kematian, kesedihan) untuk mencapai tujuan-tujuan-Nya? Tuhan membiarkan hal-hal ini tetap sebagai misteri karena Dia sedang menciptakan dan  menjaga perhatian para penonton-Nya. Dia,  penulis agung, produser, dan sutradara, sedang menciptakan sebuah ketegangan yang tepat untuk penutup puncak dari tindakan/aksi  final. Dia  juga   nekat  untuk tidak  memberitahukan kepada kita karena dunia ini  akan menyingkirkan keingintahuan yang sedemikian kuat dan ketakjuban   yang  membuat  surga  dalam perhatian yang penuh, lihat :

1 Petrus 1:12
Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.

1 Korintus 11:10
Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat

Apakah kita kadang bertanya-tanya mengapa Tuhan menempatka kita dalam tes yang nampaknya dalam sebuah  cara yang privat dan personal, sebuah cara yang mana tak seorangpun  yang akan menyadarinya kecuali kita? Pemikiran kita salah! Sebagaimana dikemukakan oleh penulis Ibrani kepada kita, “ banyak saksi di awan” (Ibrani 12:1) yang menatap dengan perhatian penuh bahkan saat ini. Jika kita bertahan didalam ujian-ujian itu an pencobaan-pencobaan dalam hidup ini, tanpa  mengetahuinya, sebagaimana  yang  telah dialami Ayub, sebagai contoh, kita dibiarkan  hanya dengan satu hal saja, yaitu untuk mempercayai—Tuhan saja.  Ketika hidup  terlihat tidak masuk akal, kita harus memandang kepada Dia yang adalah Penulis/Pencipta  dan Penyelesai  iman kita, bagi-Nya yang memiliki  rencana kosmik yang agung, sebuah rencana untuk mengungkapkan kemuliaan-Nya dan untuk menyelesaikan apa yang baik bagi umat-Nya. Kita harus percaya kepada-Nya , yang  bijak dalam segala sesuatu dan yang juga berkuasa penuh.

Betapa istimewanya bagi kita menjadi sebuah bagian dari skenario besar dan memiliki sebuah bagian dalam membawa pujian dan kemuliaan bagi Tuhan kita yang mahabijaksana! Mengenai hal ini dirangkum secara indah oleh A.W Tozer :

“Dengan kebaikan Tuhan   yang mengiginkan  kesejahteraan    tertinggi bagi diri kita, hikmat Tuhan yang merencanakan hal tersebut , dan kuasa Tuhan untuk mewujudkannya, apa lagi yang  kurang pada kita? Jelas sekali kita adalah yang paling disukai diantara semua ciptaan.”  - A. W. Tozer, The Knowledge of the Holy (San Francisco: Harper and Row, Publishers, 1961), p. 70  [“With the goodness of God to desire our highest welfare, the wisdom of God to plan it, and the power of God to achieve it, what do we lack? Surely we are the most favored of all creatures.”]

Selesai

The Wisdom of God Study By: Bob Deffinbaugh | diterjemahkan oleh : Martin Simamora














No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9