F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Ester : Untuk Masa Seperti Saat Ini (4)

Haman Leading Mordechai on Royal Horse
(Renowned Canadian artist Lilian Broca’s
monumental mosaic series,
The Queen Esther Mosaics
celebrated in a stunning new book

The Hidden and the Revealed:
The Queen Esther Mosaics of Lilian Broca)
Lebih buruk lagi situasinya, Mordecai adalah seorang keturunan Kish, Ester bab 2 ayat 5. Kish berasal dari suku  Benyamin, dan Saul adalah suku Benyamin. Mereka mengetahui sejarah mereka. Ada benih kebencian yang mendalam diantara keturunan-keturunan Saul dan keturunan-keturunan Agag untuk  sebab-sebab yang jelas. Dan walaupun hampir...Berapa?...550 tahun telah berlalu, baik Mordecai dan Haman--Haman,  orang Agag, Mordecai, orang Benyamin--tidak melupakan permusuhan kedua suku ini yang sudah sedemikian purba.


Permusuhan mengemuka pada Ester bab 3, lihat pada ayat2; kita akan membaca ayat 2 dan kemudian terus berlanjut ke  ayat  5 dan 6 :

Ester 3:2-6
(2)Dan semua pegawai raja yang di pintu gerbang istana raja berlutut dan sujud kepada Haman, sebab demikianlah  diperintahkan raja tentang dia, tetapi Mordekhai tidak berlutut dan tidak sujud. (3)Maka para pegawai raja yang di  pintu gerbang istana raja berkata kepada Mordekhai: "Mengapa engkau melanggar perintah raja?" (4)Setelah mereka  menegor dia berhari-hari dengan tidak didengarkannya juga, maka hal itu diberitahukan merekalah kepada Haman untuk  melihat, apakah sikap Mordekhai itu dapat tetap, sebab ia telah menceritakan kepada mereka, bahwa ia orang  Yahudi.(5)Ketika Haman melihat, bahwa Mordekhai tidak berlutut dan sujud kepadanya, maka sangat panaslah hati Haman,  (6) tetapi ia menganggap dirinya terlalu hina untuk membunuh hanya Mordekhai saja, karena orang telah memberitahukan kepadanya kebangsaan Mordekhai itu. Jadi Haman mencari ikhtiar memunahkan semua orang Yahudi, yakni bangsa Mordekhai itu, di seluruh kerajaan Ahasyweros.

Bacalah terlebih dahulu  bagian-bagian sebelumnya :


Haman telah memutuskan bahwa dia tidak boleh hanya membunuh Mordecai, atau orang-orang Mordecai akan datang dan  membunuh dia, jadi dia harus membunuh mereka semua.

Lantas apa yang dilakukan oleh Haman? Dia pergi ke para penyihir dan peramal dan dia berkata, "Aku menginginkan anda  untuk menentukan hari yang paling baik berdasarkan sumber-sumber mistikmu dan temukan sebuah hari untuk memusnahkan  orang Yahudi dan kita akan membunuh mereka di seluruh imperium Persia pada hari yang baik itu." Dia lantas pergi  menghadap raja dan berkata kepada raja, " Bangsa ini, imperium Persia ini penuh dengan orang-orang Yahudi dan mereka  adalah sebuah ancaman terhadap kekaisaran. Mereka adalah ancaman terhadap takhtamu dan terhadap kekaisaranmu. Dan  mereka harus dilenyapkan." Dan dia berkata," Mereka harus dibunuh semua hingga ke Israel. Kita harus pergi ke Israel dan membunuh mereka semua, sekalipun mereka telah pulang ke negerinya. Haman berkata bahwa mereka adalah sebuah  ancaman terhadap takhtamu."

Lebih lanjut bila kita membunuh mereka semua, kita dapat menyita semua harta benda dan seluruh tanah mereka dan   setiap hal yang mereka miliki dan sejumlah besar uang akan masuk kedalam perbendaharaan kerajaan. Ahasyweros  berkata,"Ide cemerlang." Raja menyerahkan cincin meterainya kepada Haman sehingga Haman dapat memeteraikan cicin  meterai pada dokumen-dokumen yang akan mengesahkan pemusnahan orang-orang  Yahudi. Haman kini berada di jalur cepat,  mengirimkan sebuah dekrit kerajaan, mengirimkannya keseluruh kerajaan, dan mereka mengirimkannya dengan cepat bagaikan pengiriman surat Pony Express. Seekor kuda ditunggangi sejauh yang dapat dicapainya dengan membawa pesan, kuda lainnya, penunggang lainnya, melanjutkannya dan pesan disebarkan kemana-mana secara cepat dengan kuda-kuda dan penunggang-penunggang yang bugar, semuanya menjelajah keseluruh bagian Kekaisaran Persia dan sebuah tanggal telah ditetapkan. Lihat  Ester bab 3 ayat 13,"dipunahkan, dibunuh dan dibinasakan semua orang Yahudi  baik yang muda dan tua,anak-anak kecil dan para wanita." Mereka semua.

Pada Bab 4 ayat 3, dikatakan,"Di tiap-tiap daerah, ke mana titah dan undang-undang raja telah sampai, ada perkabungan yang besar di antara orang Yahudi disertai puasa dan ratap tangis; oleh banyak orang dibentangkan kain kabung dengan abu sebagai lapik tidurnya." Sebuah pesan disebar di seantero Imperium Persia yang sangat luas, dengan cara yang sangat cepat, bahwa sebuah tanggal telah ditetapkan bagi semua orang Yahudi di semua daerah setempat untuk membantai orang-orang Yahudi.

Ketika Mordecai mendengar dekrit atau keputusan genosida ini, dia merobek pakaiannya, dia mengenakan pakaian usang,  dia melaburi kepalanya dengan abu, dia mengerang dengan suara keras. Dia meratap dihadapan orang banyak dalam cara yang menghebohkan, meratapi pembunuhan masal atas seluruh populasi Yahudi.


Apakah ini semata pembalasan Haman? Tidak, ini lebih besar daripada itu. Setan terlibat didalamnya. Setan terlibat dalam upaya-upaya untuk melenyapkan orang Yahudi dan dengan demikian membawa kepada Tujuan penebusan Tuhan bagi diri mereka.

Dan tidaklah memerlukan waktu yang lama agar berita-berita ini terdengar oleh Ester. Dia menerima kabar ini. Mordecai memberitahukan Ester apa yang telah berhasil dilakukan Haman bahkan dia memberikan salinan dekrit kerajaan itu kepada Ester. Dan dia berkata kepada Ester, " Ester, kamu harus  pergi menemui raja dan memohon keselamatan jiwa bangsamu." Sesederhana itu? Tidak sesederhana itu. Di Persia tidak seorangpun, termasuk ratu, datang menghadap raja tanpa sebuah undangan pribadi. Siapapun yang nekad datang kehadapan raja tanpa diundang dapat dibunuh di tempat.

Ester tidak hanya melanggar protokol kerajaan, tetapi dia akan meresikokan nyawanya. Lihat  Ester bab 4, ayat 11 :""Semua pegawai raja serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku satu  undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup.

Dan aku selama tiga puluh hari ini tidak dipanggil menghadap raja."  Raja bahkan tidak melihat dia dalam 30 hari. Kita harus jujur dan berkata bahwa raja memiliki banyak perempuan lain. Raja tidak mengunjungi Ester selama satu bulan. Ester khawatir akan kemungkinan kekasaran suaminya yang irasional, yang telah mencopot Wasti hanya karena satu tindakan ketidakpatuhan. Dan Mordecai telah menempatkan Ester dalam sebuah posisi dimana dia dapat kehilangan nyawanya.

Memang, Mordecai memberikan dorongan. Lihat Ester bab 4 ayat 13 dan 14, ayat-ayat yang sangat terkenal. "maka Mordekhai menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Ester: "Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi.Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu."

Mordecai telah memperingatkan sepupunya yang bangsawan itu. Lihat, anda mati jika anda melakukannya; anda mati jika anda tidak melakukannya. Mereka akan mencari tahu bahwa anda adalah Yahudi dan anda akan mati jika anda tidak melakukan apapun. Jangan berpikir bahwa anda akan lolos."Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain." Keyakinan yang luar biasa, bukankah demikian?--dalam janji-janji Tuhan, Perjanjian Tuhan dengan Israel untuk memberkati dan mempertahankan dan melestarikan mereka. Mordecai  berkata,"Lihat, Tuhan akan membebaskan mereka dengan cara  lain tetapi kamu tidak akan bertahan." Dan kemudian dia mengucapkan kata yang sangat terkenal ini,"Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu?"


Mordecai sedang menegaskan kedaulatan Tuhan. Dia menegaskan keyakinannya dalam pengetahuan yang berasal dari Tuhan bahwa Tuhan akan memelihara umatnya. Tetapi Mordecai juga paham bahwa Ester dapat binasa dan dirinya dapat binasa dan banyak orang Yahudi dapat binasa jika Ester tidak bertindak.

Berlanjut ke ayat 16, menjalankan perang yang diberikan secara ilahi kepadanya, kita membaca pada ayat 16,""Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."


Bahkan jika hal ini harus dibayar dengan nyawanya, dia akan melakukan apa yang dapat dia lakukan untuk melindungi bangsanya. Ester tidak menyebutkan berdoa tetapi dia menyebutkan berpuasa. Tidak ada puasa tanpa doa. Selama tiga hari, dia dan yang lainya berdoa dan berpuasa. Para pembantunya, yang sangat mungkin adalah gadis-gadis Yahudi lainnya bergabung dengannya  dalam doa itu. Dia kemudian mendekati takhta raja. Itu pastilah saat yang menegangkan, detik-detik penantiannya untuk mengetahui apakah raja akan mengulurkan tongkatnya kepadanya dan menyambut cantiknya maju ke hadapannya. Menggarisbawahi respon raka, lihat  Ester bab 5 ayat 3. Ester datang, raja menatapnya, dia mengulurkan tongkatnya dan dia mengajukan sebuah pertanyaan hiperbola ala kerajaan." Apakah yang engkau inginkan, Ratu Ester. Apakah permintaanmu? Bahkan akan diberikan kepadamu hingga setengah kerajaan ini."

Kembali raja kagum oleh kecantikan dan kehadirannya. Ester tidak menghendaki setengah kerajaan itu. Dia tidak  sedikitpun menginginkan kerajaan. Dia menginginkan kehidupan bangsanya. Jadi Ester membalas dengan sebuah permintaan sederhana, dan inilah katanya. Dia meminta Ahasyweros untuk mengadakan jamuan makan bagi Haman dan bagi dirinnya sehari setelahnya. Tentu saja, raja harus melakukan apa yang telah dia tawarkan untuk dilakukan. Ester tidak meminta setengah kerajaan; dia malah meminya sebuah jamuan bagi Haman--raja, ratu, dan Haman.  Ester 5; lihat ayat 5-8  :"Maka titah raja: "Suruhlah Haman datang dengan segera, supaya kami memenuhi permintaan Ester." Lalu raja datang dengan Haman ke perjamuan yang diadakan oleh Ester.Sementara minum anggur bertanyalah raja kepada Ester: "Apakah permintaanmu? Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah keinginanmu? Sampai setengah kerajaan sekalipun akan dipenuhi."     Maka jawab Ester: "Permintaan dan keinginan hamba ialah: Jikalau hamba mendapat kasih raja, dan jikalau baik pada pemandangan raja mengabulkan permintaan serta memenuhi keinginan hamba, datang pulalah kiranya raja dengan Haman ke perjamuan yang akan hamba adakan bagi raja dan Haman; maka besok akan hamba lakukan yang dikehendaki raja."

Apa ini? Ini adalah jamuan makan nomor satu. Raja berkata," Oke, kita disini, kita di jamuan makan besar; kita ada di sebuah jamuan makan khusus. Disini jamuan makan bagi Haman; Saya hadir disini." Kesannya memang ide itu untuk mengatakan yang sebenarnya, apa yang sedang Haman rancangkan sementara Haman tepat ada di hadapan taja. Sesuatu telah terjadi--waktunya tidak tepat--dan Ester berkata, oke ini permintaanku, dapatkah kita kembali melakukan jamuan ini  esok?" Dapatkah kita melakukakannya kembali besok? Apapun alasannya waktunya tidak tepat. Ester berkata," Mari kita bertemu esok dan menikmati jamuan makan lagi."

Sekarang Haman sangat menyukai ini, sebuah jamuan makan bersama dengan raja dan  ratu-- sebuah jamuan makan pribadi dengan raja dan ratu sangat sesuai dengan egoismenya. Haman meninggalkan jamuan itu dengan rasa percaya diri terhadap dirinya dan prestasinya. Tak hanya Ahasyweros yang memuliakannya dan meninggikannya,  menyetujui permintaannya untuk memusnahkan orang-orang Yahudi, tetapi kini raja dan ratu telah mengundangnya tidak untuk satu tetapi dua jamuan makan eksklusif, tidak ada kehormatan yang lebih tinggi dapat diberikan kepada manusia manapun daripada makan bersama raja. Jadi Hamn pulang ke rumahnya.

Dalam perjalanan, dia melewati gerbang raja dan dia melihat Mordecai dan ia menjadi sangat murka. Dia pulang kerumah dan dia berkata, "Saya harus melenyapkan orang ini. Jadi aku akan mendirikan tiang-tiang gantung dan akan mengeksekusinya di pagi hari--solusi yang sempurna--keturunan Saul, orang Yahudi ini." Malam itu, Haman tidur sangat lelap. Ini luar biasa. Memimpikan pembalasannya esok hari.

Sementara disisi lain, Ahasyweros kembali ke istananya, mondar-mandir--sekarang Ester bab 6--dia mondar-mandiri, tidak dapat tidur. Apapun yang menyebabkan dia sulit tidur, dia merasakan sebuah hal yang aneh. Dia meminta catatan-catatan kerajaan dibacakan baginya. Ambilkan catatan kerajaan. Ya, catatan-catatan kerajaan--dia telah memerintah selama bertahun-tahun dan catatan-catatan kerajaan mencatat mulai dari ayahnya dan kakeknya. Ambilkan  catatan-catatan kerajaan.

Tentu saja, ada begitu banyak yang dapat dipilih. Seseorang pergi dan mengambilkan  catatan-catatan kerajaan. Saya menduga dia berpikir, seperti menghitung domba, kemonotonan membaca catatan-catatan kerajaan, seperti membaca buku telepon,  bisa membuat dia tertidur. Jadi seseorang membawa catatan-catatan kerajaan dan dia mulai membaca. Dan apa yang sedang dia baca adalah catatan tindakan Mordecai mengungkapkan dua konspirator yang merencanakan untuk membunuhnya. Itu ada dalam catatan kerajaan. Raja telah melupakan kejadian itu. 

Ester bab 6, ayat 2 dan 3, dalam  catatan kerajaan didapatkan tertulis bahwa Mordecai telah mengatakan Bigtan dan Teres, 2 kasim raja, penjaga pintu  yang telah berupaya membahayakan Raja Ahasyweros. Kemudian raja berkata, " penghormatan atau penghargaan apa yang  telah dianugerahkan kepada Mordecai untuk tindakannya ini? Dan para pembantu raja yang hadir disitu berkata tidak ada penghargaan yang telah diberikan kepadanya." Lima tahun sebelumnya, Mordecai telah melaporkan sebuah rencana pembunuhan, tidak pernah diberi penghargaan. Ahasyweros ingin memastikan kebenarannya. Sementara itu, di pagi hari  Haman tiba di bagian belakang kediaman raja dimana dia bekerja dan dia  pergi menghadap raja dan bertanya pada raja apakah dia dapat mengotorisasi eksekusi Mordecai. Dia hendak pergi dan mminta izin untuk menggantung Mordecai.


Tetapi sebelum Haman dapat  berkata apapun, Ahasyweros mengajukan sebuah pertanyaan, Ester bab 6 ayat 6,""Apakah yang harus dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya?" Kata Haman dalam hatinya." Apa yang harus Aku  lakukan untuk seseorang yang Aku ingin hormati?" Oh, " Haman berkata," berikan dia sebuah jubah kebesaran; biarlah  dia  menunggang kuda-kuda kerajaan. Biarkan dia memiliki seorang pangeran untuk menuntun kudanya melintasi kota  sementara diberitakan ke seluruh kota," Jadi biarlah hal ini diberikan kepada orang itu yang mana raja berkenan  untuk menghormatinya (baca  Ester 6:7-10)."

Dalam  harapan-harapan yang mengejutkan, Ahasyweros berkata," Jika begitu segeralah ambil jubah itu dan kuda  yang kamu usulkan dan lakukanlah hal itu bagi Mordecai, orang Yahudi yang duduk didalam  gerbang kerajaan dan jangan  ada yang terlewatkan dari apa yang  kau katakan tadi." Situasinya tidak berjalan seperti apa yang dia inginkan agar terjadi. Terhina, malu dan marah. Haman tidak punya pilihan, jadi dialah orang yang memimpin parade bagi Mordecai melalui kota itu. Dan kemanapun dia pergi, dia berkata, ""Beginilah dilakukan kepada orang yang raja berkenan  menghormatinya (Ester 6:11)."

Bersambung : Bagian 5

Esther : For Such a Time as This, by John Mac Arthur | diterjemahkan oleh : Martin Simamora



































No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9