F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Ester : Untuk Masa Seperti Saat Ini (2)

University of Houston :
Jembatan yang dibangun Xerxes di Hellespont

dihancurkan oleh sebuah badai
Satu hal  terkait Ahasyweros, bahwa dia memiliki tempramen yang kasar dan kekasarannya tampil dengan sendirinya  dalam tindakannya menentang ratunya. Satu tahun kemudian, dia memerintahkan pasukannya yang luar besar itu bergerak dari Turki dimana mereka berbasis, seperti yang telah saya kemukakan, menuju Yunani, Ahasyweros/Xerxes telah memerintahkan untuk membangun jembatan-jembatan yang melintasi Hellespont, sebuah perairan sempit antara Laut Hitam dan Mediterenia--mereka memerlukan jembatan itu agar dapat melalui perairan sempit sehingga mencapai Yunani.

Namun jembatan-jembatan itu diihancurkan oleh sebuah badai sebelum pasukan-pasukan Xerxes dapat melaluinya. Ahasyweros geram karena badai menghancurkan jembatan-jembatan yang mereka bangun. Dia berpikir bahwa  jembatan-jembatan itu telah dibangun oleh insinyur-insinyur yang cakap, sehingga dia mengumpulkan para insinyur itu dan memenggal semua tangan mereka.

Bacalah terlebih dahulu bagian sebelumnya : Bagian 1



University of Houston
Pasukan Xerxes diperintahkan
menghukum air dengan cambuk dan
menusuknya dengan besi panas
Ahasyweros juga geram dengan air, sehingga menurut sejarahwan Yunani terkenal Herodotus, dikatakan bahwa Ahasyweros mengirimkan pasukan-pasukan ke dalam perairan sempit itu dengan  membawa cambuk dan menyuruh mereka untuk memukuli perairan itu sebanyak 300 kali karena membangkang terhadap raja. Dan kemudian Ahasyweros mengirimkan pasukan-pasukannya untuk membuang belenggu-belenggu kedalam perairan  Hellespont untuk mengikat perairan itu dan untuk menusuk ombak-ombak dengan besi-besi panas membara.

Ini murka yang tidak masuk akal, jelas terlihat. Tetapi hal ini juga  menjadi sedikit penjelasan mengapa dia memperlakukan  ratunya sedemikian kerasnya. Empat tahun berlalu dan tidak ada ratu. Menurut Ester bab 2 ayat 16, empat tahun berlalu sebelum dia menyelenggarakan pemilihan ratu  yang baru. Mengapa empat tahun? Jawabannya ditemukan dalam ketakberhasilan Ahasyweros melakukan invasi ke Yunani selama dua tahun, ini telah kita bicarakan pertama kali kita memulai. Invasi ke Yunani terjadi dalam dua tahun dan upaya ini membuat dirinya harus meluangkan semua waktunya sehingga dia tidak dapat mengupayakan adanya ratu yang baru. Dua tahun kegagalan Persia melakukan invasi ke Yunani secara historis  terjadi persis antara pencopotan Wasti sebagai ratu tahun 483 atau 482 dan  penyematan mahkota ratu kepada Estrer pada tahun 479 atau 478.


Ahasyweros pada akhirnya sangat frustrasi oleh ketidakmampuannya untuk menaklukan Yunani sehingga dia kembali ke negerinya setelah dua tahun lamanya dia berusaha. Dan dia  memutuskan bahwa karena perang itu berlangsung dengan hasil yang sangat buruk, dia memerlukan pengalih perhatian. Dan pengalih perhatian itu adalah memilih seorang ratu yang baru. Lihat Ester bab 2 ayat 1-4 :

(1)Sesudah peristiwa-peristiwa ini, setelah kepanasan murka raja Ahasyweros surut, terkenanglah baginda kepada Wasti dan yang dilakukannya, dan kepada apa yang diputuskan atasnya.(2)Maka sembah para biduanda raja yang bertugas pada baginda: "Hendaklah orang mencari bagi raja gadis-gadis, yaitu anak-anak dara yang elok rupanya;(3)hendaklah raja menempatkan kuasa-kuasa di segenap daerah kerajaannya, supaya mereka mengumpulkan semua gadis, anak-anak dara yang elok rupanya, di dalam benteng Susan, di balai perempuan, di bawah pengawasan Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan; hendaklah diberikan wangi-wangian kepada mereka.(4)Dan gadis yang terbaik pada pemandangan raja, baiklah dia menjadi ratu ganti Wasti." Hal itu dipandang baik oleh raja, dan dilakukanlah demikian.

Oke, ini akan menjadi sebuah kontes kecantikan seantero imperium dan kita dapat membuat semacam asumsi umum bahwa jika ada 50 juta orang di Imperium Persia, ada 25 juta wanita yang dapat dipilih. Nah inilah situasinya.

Pada poin ini, teks Alkitab memperkenalkan  kepada kita 2 sosok utama dalam kisah ini-- dua orang Yahudi yang merupakan saudara sepupu. Mereka tinggal di kota Susan juga. Mereka adalah keturunan asli orang Yahudi yang ada dalam penahanan yang dibawa oleh Nebukadnezar dalam penahanan Babilonia. Mereka dibawa ke Babilonia satu abad yang lalu--atau orang tua-orang tua mereka, saya dapat katakan telah dibawa satu abad sebelumnya, sekitar tahun 597 atau sesudahnya.

Mordecai adalah yang lebih tua diantara mereka berdua dan dia kira-kira lebih tua 15 tahun daripada sepupunya yang muda itu, seorang anak Yatim bernama Ester. Ayat 7 berkata bahwa kedua orang tua mereka telah meninggal ketia Ester masih sangat muda dan oleh karena itulah Mordecai yang membesarkannya. Jadi disini diantara 50 juta orang dalam imperium Persia, ada dua orang Yahudi ini. Nama Ester dalam bahasa Ibrani adalah Hadassah, dan artinya adalah "Myrtle", sebuah tanaman berbunga. Nama Persianya adalah Ester, yang mungkin berkaitan dengan Ishtar, nama salah satu dewa Babilonia, dan sangat mungkin sekali memang berkaitan dengan nama dewa ini dikarenakan keserupaan kata Persia untuk "bintang." Sehingga dia dimanami Bintang, atau dia dapat saja dinamai menurut nama dewi Babilonia : Ishtar, yang kebetulan adalah dewi cinta. Itu bukan nama Yahudinya, namun orang-orang Yahudi dalam pembuangan diberi nama-nama Persia, seperti Daniel dan ketiga temanya yang nama-nama asli mereka adalah Azariah, Mishael dan  Hananiah, tetapi nama mereka menjadi Mesakh, Shadrakh dan Abednego, nama-nama Babilonia. Itu merupakan kebiasaan  pada masa itu.


Sekarang lihat teks Alkitab,pada bab 2, ayat 7--berkata bahwa gadis bernama Ester ini memang  elok perawakannya dan cantik parasnya. Ester tidak luput dari perhatian para pejabat kerajan, sehingga dia dikumpulkan kedalam kelompok yang akan dibawa ke istana dan tinggal didalam  tempat tinggal para selir raja bersama dengan para selir dan berpartisipasi dalam kontes untuk memilih ratu. Josephus, sejarahwan, mengatakan ada 400 gadis yang dibawa ke istana. Jumlah ini berasal dari jumlah yang lebih besar lagi, dipilih hingga hanya 400  gadis yang paling cantik. Dan mereka dibawa ke Istana karena mereka mereka akan ada disana selama satu tahun dan mereka akan diperbolehkan melakukan apapun yang dimauinya selama setahun. Dan pada beberapa titik ketika tahun itu usai, mereka akan ditampilkan kepada raja dan raja akan membuat pilihannya. Salah satu dari mereka akan diangkat menjadi ratu. Mereka memiliki waktu selama satu tahun untuk mendandani dirinya, yang sebenarnya tidaklah memerlukan waktu selama itu mempercantik diri. Tetapi bagaimanapun saya tidak tahu  persisnya bagaimana hal itu dilakukan. Satu tahun mempercantik diri. Mereka harus terlihat secantik-cantiknya. Mereka harus seharum-harumnya. Mereka harus menggunakan wewangi-wangian, kosmetik-kosmetik; mereka harus mempercantik kulit mereka; mereka harus memperindah rambut mereka.

Mereka harus membuat wewangian-wewangian yang menyenangkan. Mereka diberikan instruksi khusus mengenai etiket di ruang kerajaan--bagaimana anda bersikap didalam ruang kebesaran raja dan semua hal yang diharapkan untuk seseorang yang berada disekitar bangsawan. Dan pelatihan intensif ini harus dijalani dalam waktu 12 bulan. Dan pada penghujung 12 bulan itu, setiap gadis dari 400 orang tersebut akan memiliki sebuah kesempatan untuk memberikan kesan pada raja agar dipilih sebagai raja.

Pada waktu itu, si gadis akan  mempercantik dirinya dengan perhiasan apapun dan gaun apapun yang diingininya dan dia akan mempersembahkan dirinya kepada si penguasa. Sehari setelah acara itu, si gadis akan kembali kedalam kelompoknya, kedalam kelompok  para gadis yang menantikan hasil, bersama dengan selir-selir lainnya, anggota-anggota para isteri  kerajaan sampai raja membuat pertimbangan atas 400 gadis dan membuat pilihannya.

Ester pada waktu itu berumur dua puluhan. Dia telah menuntaskan masa persiapan satu tahunm dan giliranya tiba untuk tampil dihadapan Ahasyweros, bab 2, ayat 16. Demikianlah Ester dibawa masuk menghadap raja Ahasyweros ke dalam istananya pada bulan yang kesepuluh--yakni bulan Tebet--pada tahun yang ketujuh dalam pemerintahan baginda. Dan kemudian inilah reaksi raja,"Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain."

Bersambung : Bagian 3

Esther : For Such a Time As This, by John Mac Arthur | diterjemahkan oleh : Martin Simamora








No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9