F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Truth. Show all posts
Showing posts with label Truth. Show all posts

0 KEBANGKITAN YESUS

Oleh:Pdt. Budi Asali, M.Div




KEBANGKITAN YESUS


Kebaktian
G. K. R. I. ‘GOLGOTA’
Minggu, tgl 3 Nopember 2013, pk 17.00

-



Kebangkitan Yesus.

1) Bukti kebangkitan Yesus dari antara orang mati.


a)   Kubur yang kosong.
Yoh 20:1-9 - “(1) Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. (2) Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: ‘Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.’ (3) Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. (4) Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. (5) Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. (6) Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, (7) sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. (8) Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya. (9) Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati”.

Perhatikan bahwa fakta tentang kubur yang kosong itu menyebabkan Yohanes (murid yang dikasihi Yesus) percaya bahwa Yesus telah bangkit!

0 Kristen & Agama-Agama Lain

Oleh :Pdt. Budi Asali, M.Div



KRISTEN & AGAMA-AGAMA LAIN





Amsal 14:12 - “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut”.
Amsal 16:25 - “Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut”.


Amsal 12:15 - “Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak”.

Jalan orang berdosa bisa benar dalam anggapannya sendiri, lebih-lebih kalau ia melakukan kebaikan atau mempunyai agama secara lahiriah / sebagai kedok dari kemunafikannya, atau ia telah melakukan reformasi sebagian dalam kehidupannya, upacara-upacara agama (misalnya baptisan), dan semangat yang buta (misalnya jihad), dan sebagainya. Mereka mengkhayalkan bahwa dengan semua ini mereka akan pergi ke surga (Matthew Henry).


Keil & Delitzsch: “The rightness is present only as a phantom, for it arises wholly from a terrible self-deception; the man judges falsely and goes astray when, without regard to God and His word, he follows only his own opinions” (= Ke-benar-an hanya ada sebagai suatu khayalan, karena hal itu muncul sepenuhnya dari suatu penipuan yang buruk sekali terhadap diri sendiri; orang itu menilai secara salah dan tersesat, pada waktu, tanpa mempedulikan Allah dan FirmanNya, ia hanya mengikuti pandangannya sendiri).

0 KETULUSAN DAN KEMUNAFIKAN (Bagian 6 Selesai)

Oleh : Charles H Spurgeon

[Bagian 5]Sekarang Yohanes berkata bahwa untuk mengatakan kita mengenal Kristus, dan tidak menjalankan perintah-perintahnya adalah sebuah dusta. Itu adalah sebuah kebohongan  verbal. Orang yang  mengungkapkan demikian  sedang mengatakan sebuah dusta. Dia berkata, “ Aku mengenal Kristus.” Tetapi itu adalah sebuah  kebohongan. Dia tidak mengenal Dia. Dia tahu tentang Dia—tetapi hatinya tidak mengenal  Yesus sama sekali. Ini adalah sebuah dusta doktrinal, karena ini akan menjadi sebuah  kesesatan yang mengerikan untuk mengatakan bahwa seseorang yang hidup berkubang dalam dosa mengenal Kristus….. memiliki pertemanan karib dengan Juru selamat…. adalah sebuah dusta  dalam tindakan. Orang yang berkata,” Aku mengenal Dia,” dan kemudian pergi dan  melanggar perintah-perintah Kristus Siapakah, siapa yang  akan menjual Kristus seharga 30 keping  perak? Siapa, selain Yudas (Matius 26:14),  dia yang mengaku menjadi pengikut Yesus, muridnya, sekretaris pribadi Yesus, dan bendaharanya  ini adalah sebuah    profesi penghianat yang melahirkan dosa-dosa raksasa

Mereka ini menegosiasikan tagihan-tagihan fiktif. Mereka ini mencuri barang-barang kecil di toko. Mereka mencuri uang dari mesin kas. Mereka ini  memainkan  ukuran timbangan, dan menjual barang-barang dengan merek palsu—dan sepanjang mereka melakukan  hal-hal demikian mereka mengaku bahwa mereka  mengenal
Kristus
.

Hatinya tertuju kepada Tuhan, sedemikian tulusnya. Ini saja  tidaklah cukup jika tidak ada sebuah   sasaran konstan serta  langgeng untuk menggenapi perintah-perintah-Nya dalam kehidupan kita. Bergantung pada hal ini, Saudara-Saudara,  bahwa kerinduan untuk  patuh dalam keseharian terhadap Kristus adalah akar dari 999 dari setiap  1000 keraguan-keraguan dan ketakutan-ketakutan. Akar-akar ketakutan kita ada didalam dosa-dosa kita. Selidikilah di sana, dan anda pasti akan menemukan  penyebab masalah jiwa. Saya  sangat meyakini  seorang anak Tuhan berjalan dalam kegelapan kerena dia tidak mematuhi Firman Tuhan. Ambilah kalimat itu   menjadi motomu dimana ibu Yesus  telah mengatakannya kepada pelayan-pelayan pada pernikahan Kana di Galilea—"Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" (Yohanes 2:5).

0 KETULUSAN DAN KEMUNAFIKAN (Bagian 5)

Oleh : Charles H Spurgeon

[Bagian 4]..."Kasih itu menuntunku kepada kepatuhan, dan kepatuhan itu   membangun dalam diriku kegairahan dan semangat… Kamu akan  menyanyi dengan teramat bersemangat akan  Anugerah-Nya yang cuma-cuma yang membuatmu mengenal Dia, mengenal  kedaulatan-nya, mengenal kasih-Nya yang khusus, yang merangkulmu…


Apakah kamu menginginkan  penghiburan yang manis ini untuk   hati nurani yang gelisah?...
.”  Resepnya  ada dalam menjalankan perintah-perintah-Nya bahwa ini adalah kondisi utuh dari sebuah  kesehatan jiwa yang dinikmati …

Jika Kristus telah mengatakan hal ini --(  Yesus ada mengatakan hal senada dengan 1 Yohanes 2:3, dalam Yohanes 14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku”;  Yohanes 14:21Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku” ; Yohanes 14:23Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku “ ; Yohanes 15:10Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku)--, saya tidak akan berani  mencela, mendebat, atau mempertanyakannya, apalagi memberontak ……

Dikarenakan kejatuhan manusia kita tidak dapat secara sempurna menjalankan perintah-perintah Kristus, tetapi hati  menyimpan perintah-perintah itu sebagai standard kemurnian. Satu-satunya hasrat orang Kristen adalah menjadi seperti Kristus…..



II.
Setelah membentangkan soal yang dikemukan, kita akan  melanjutkan untuk membicarakan DUA KARAKTER YANG DIPOTRET DIDALAM TEKS. Sehubungan dengan  satu hal—mereka yang  mengetahui bahwa mereka mengenal Dia. Kita telah diberitahukan bagaimana mereka  mengetahui bahwa mereka mengenal Dia---“Kita tahu bahwa kita mengenal Dia, jika kita  melakukan perintah-perintah-Nya” (1 Yohanes 2:3).


Beberapa orang –orang Kristen yang  memang mengenal Kristus mengalami keraguan-keraguan yang hebat terkait apakah mereka mengenal Dia. Ini  tidak boleh  terjadi. Ini sebuah soal yang  terlampau serius untuk  dibiarkan terjadi atau diterka-terka. Saya percaya bahwa ada orang-orang yang diselamatkan yang tidak  mengetahui sebuah kepastian bahwa mereka diselamatkan. Mereka memunculkan  pertanyaan yang  kerap tidak pernah harus menjadi sebuah pertanyaan.

0 KETULUSAN DAN KEMUNAFIKAN (Bagian 4)

Oleh : Charles H Spurgeon


[Bagian 3]  "...Namun jika kamu tidak mengenal Kristus secara pribadi, bersahabat karib dengan pribadi-Nya,  bersahabat dengan kebenaran-Nya, dan bersahabat dengan darah-Nya, kamu tidak akan diselamatkan  oleh semua perkataan-perkataanmu yang sangat baik tentang Dia... Kamu mengenal Dia, dan kamu dikenal Dia, “Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari  ketika  aku mendandani permata-permataku” (bandingkan dengan Maleakhi 3:17).” Tuhan mengenali mereka bahwa mereka adalah milik-Nya.” Mereka yang mengenal Dia, Dia  mengenalinya, dan Dia akan mengakui mereka sebagai milik kepunyaan-Nya..."



Namun demikian, bedakanlah antara mengenal tentang Kristus dan mengenal Kristus. Kita berangkali mengetahui sangat banyak  tentang orang-orang  hebat, walaupun kita tidak mengenal mereka. Hal sedemikian tidak akan memiliki sebuah jiwa pada  hal mengetahui tentang Kristus. Satu-satunya pengetahuan yang menyelamatkan adalah mengenal Dia,  Yesus sendiri, dan mempercayai Dia, Juru selamat yang hidup, yang saat ini ada di sebelah kanan Tuhan. Kepada Dia kita berbicara. Dengan Dialah kita benar-benar  berkomunikasi akrab.


Hal ini tidak juga  hendak mengatakan bahwa jika kita mampu berbicara tentang Dia,  oleh sebab itu kita telah diselamatkan. Jangan sampai lidahmu sendiri memperdaya dirimu, ingat betapa gampangnya beberapa orang didapati amat lancar memperbincangkannya, fasih, tepat dan meyakinkan tentang Yesus pada orang-orang yang tidak pernah mereka kenal.

0 KETULUSAN DAN KEMUNAFIKAN (Bagian 3)

Oleh : Charles H Spurgeon

[Bagian2]“…, “mengenal” dalam Kitab suci kerap juga  bermakna berkomunikasi secara  akrab. Elifas  berkata, “Berlakulah ramah terhadap Dia, supaya engkau tenteram” (Ayub 22:21).  Ini hendak mengatakan,   berkomunikasilah dengan Dia, bersahabatlah dan bersekutulah dengan Dia.  Sehingga perlu   bagi setiap orang percaya harus  mengenal Kristus dengan memiliki sebuah  kekariban dengan Dia,… Dengan  kata lain, Saudara-Saudara  kekasih, mengenal Kristus dalam banyak hal sama  seperti  mengenal orang lain. Ketika anda mengenal seseorang, jika dia adalah  sahabat karibmu, kamu mempercayai dia, kamu mengasihi dia, kamu  menghargai dia, kamu membicarakan  berbagai situasi dengan dia. Kamu tidak hanya  bersapa dengannya  di jalan, tetapi  kamu berkunjung ke rumahnya.Kamu duduk satu meja bersama sobat karibmu di mejanya.

Ilustrasi
Masalah mendesak saat ini, dimana pembedaan harus dibuat, adalah MENGENAL KRISTUS. Mari kita pertama-tama membicarakan mengenai apakah maksudnya mengenal Dia, kemudian tentang  mengetahui bahwa kita mengenal Dia. Dan setelah itu secara serius menyanggah mereka yang  semata berkata bahwa mereka mengenal  Dia.


I.Perihal yang harus dipertimbangkan dan ditimbang  pada malam ini oleh setiap manusia bagi dirinya sendiri  adalah MENGENAL KRISTUS. Apakah, kemudian, mengenal Kristus itu? Tentu saja kita belum pernah melihat Dia. Bertahun-tahun yang amat lampau Dia telah pergi meninggalkan dunia dan   naik kembali ketempat dimana Bapa berada. Tetap saja kita tidak dapat mengenal Dia. Itu tidak mungkin. Telah ada ribuan, dan bahkan berjuta-juta orang yang telah memiliki sebuah hubungan sangat akrab dengan Dia, dengan Dia, walaupun   mereka tidak dapat melihat, mereka mengasihi, dan didalam Dia mereka memiliki suka cita dengan suka cita tak terkatakan dan penuh dengan kemuliaan.

0 KETULUSAN DAN KEMUNAFIKAN (Bagian 2)

Oleh : Charles H Spurgeon

[Bagian 1]Para pengaku-pengaku  belaka , walau  mereka berkata, “ Tuhan, bukakanlah bagi kami,” dan menegaskan bahwa Kristus tidak ada makan di jalan-jalan mereka, akan mendapatkan sebuah jawaban, “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:23)Perhatikanlah, jangan sampai lidah yang menyanjung anda  menyajikan tipuan pada jiwamu sendiri. Berdiri dalam pandangan Mata yang menembus hati terdalam (bandingkan dengan  Yer 17:10, Amsal 20:27, Ibrani 4:13, Maz  139:1), semoga kita..."

Pada banyak kesempat anda telah menemukan perbedaannya, dalam transaksi-transaksi komersialmu, antara apa yang dikatakan bank dan kebenaran positif. Seorang pria berkata bahwa dia akan  membayar tagihan, atau dia akan melunasi hutang. Dia berkata bahwa sewa harus dibayar kala tiba saatnya. Dia mengatakan beribu-ribu hal—dan kamu mendapatkan  adalah cukup mudah baginya untuk berkata, tetapi tidaklah terlalu mudah bagimu untuk mendapatkan dia melakukannya. Dan ketika kesepakatan telah dituangkan kedalam tulisan, diregistrasi, dan dibuat sejelas hitam dan putih, kamu tidak mendapatkan seluruhnya dapat diandalkan, karena untuk mengatakan  mengikat sebuah kontrak atau perjanjian tidak selalu menjadikan kontrak itu pasti bahwa seseorang akan memenuhinya. Ini  hendak mengatakan bahwa tidak  selalu sebuah ikrar adalah itikad yang baik, atau jaminan menghadapi pelanggaran ikrar.


Percayalah, jika dalam soal-soal fana semacam ini saja omongan tidak sama dengan apa yang seharusnya atau harus dilakukan, maka tidak juga dalam hal-hal  rohani!

0 KETULUSAN DAN KEMUNAFIKAN

Oleh : Charles H Spurgeon

"...”Dia yang berkata, aku mengenal Dia,dan tidak menjalankan perintah-perintahnya, adalah seorang pendusta,dan kebenaran tidak ada didalam dia.” Dan selanjutnya, dalam ayat ke Sembilan, membicarakan mereka yang memiliki terang,  rasul Yohanes  berkata, “Dia  yang berkata dia ada didalam terang, dan membenci saudara-saudaranya,  berada dalam kegelapan bahkan hingga saat ini.”… Sehingga untuk mengatakan sesuatu, atau untuk sesumbar  bahwa engkau memiliki terang —menjadi, atau berpura-pura  yang memiliki karakter semacam itu—adalah seperti hal yang saling bertentangan bagaikan putih dan  hitam, seperti terang dan gelap..,"



1 Yohanes 2:3,4

Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.
 
Ilustrasi
Credit: eurekastreet.com.au
Surat rasul Yohanes ini  memiliki dan mengkombinasikan kualitas-kualitas tertentu yang  kelihatannya secara telak membuat muka merah padam, memperhadap-hadapkan seperti sebuah tiang dengan tiang lainnya. Gaya ekspresi kalimat ini, murni dan tanpa hiasan. Kata-kata singkat digunakan.  Pada hampir seluruh bagian menggunakan satu suku kata—seperti  halnya kata-kata yang akrab sehingga seorang anak kecil dapat secara mudah mengejanya. Dan maknanya demikian jernih dan nyata, kritik yang mencari-cari kesalahan dan   pengargumen cerdas pastilah  kebingungan untuk mendistorsinya. Lagian tidak ada hal yang  kurang bermartabat didalam bahasanya. Dan mengenai epistel-epistel  ini, adalah megah dan mulia. Ke halaman manakah engkau akan membuka Perjanjian Baru, hanya  pada kitab Wahyu--dituliskan oleh penulis yang sama-- ditemukan  lebih banyak misteri yang patut diperhatikan?

0 Menjelaskan Kebangkitan Yesus : Kebangkitan Teori-Teori Halusinasi Terkini (Bagian 2 Selesai)

Oleh :  Prof.Dr. Gary R. Habermas


[Bagian 1]…”Tidak ada indikasi bahwa baik Yakobus atau Paulus, khususnya, merindu  untuk melihat Yesus. Ketakpercayaan mereka adalah sebuah dasar yang lemah untuk memproduksi halusinasi-halusinasi! Yakobus  si skeptik dan Paulus si penganiaya merupakan halangan-halangan yang luar biasa kerasnya  bagi tesis-tesis halusinasi! Sekali lagi, mengatakan selain ini adalah semata merupakan sebuah  terkaan yang terpisah dari data yang historis.”


Kekacauan Konversi, Kent telah  mengajukan pendapat bahwa Paulus telah mengalami sebuah kekacauan konversi ( ini adalah sebuah  kondisi kesehatan jiwa, lebih mendalam lihat di sini —ditambahkan oleh editor Anchor), sebuah kondisi kejiwaan yang ditandai   oleh  gejala-gejala yang bersifat fisik seperti kebutaan  atau kelumpuhan  dengan  tidak berfungsinya neurologis (terkait dengan syaraf) sepesifik atau kondisi-kondisi kesehatan serius. Hal semacam ini disebabkan oleh pergolakan jiwa didalam dirinya, konflik, keraguan, dan perasaan bersalah. Goulder sepakat mengenai Paulus, tetapi menambahkan bahwa Petrus dan yang lainnya juga mengalami problem yang sama.


Tetapi kembali, kita harus merangkaikan hipotesis-hipotesis kita dengan fakta-fakta, dan berbagai problem yang menentang interpretasi ini juga.

0 Menjelaskan Kebangkitan Yesus : Kebangkitan Teori-Teori Halusinasi Terkini (Bagian 1)


Oleh :  Prof.Dr. Gary R. Habermas

“Zusne dan Jones berpendapat bahwaharapan” dan “kegembiraan emosionil” adalah “prasyarat-prasyarat” sebelum sebuah kelompok semacam ini mengalami apa yang akan terjadi (halusinasi  kelompok) orang-orang percaya perdana telah diperhadapkan  langsung dengan realisme  yang gamblang pada kematian  tak terduga dan belum lama  menimpa sahabat terbaik mereka, yang telah mereka harapkan  akan menyelamatkan Israeldalam rangkaian pukulan-pukulan  yang menimpa  fisik Yesus, penyaliban, dan terlihat tanpa daya, respon normal atas situasi ini adalah menjadi takut, hilangnya kepercayaan, dan depresi



Abstrak

Setelah selama hampir  satu abad dalam tidur semu, sejumlah hipotesis-hipotesis  alternatif  yang naturalistik terkait kebangkitan Yesus  muncul kembali dalam publikasi baru-baru ini. Serupa dengan situasi di akhir abad ke 19, halusinasi dan pendekatan-pendekatan subyektif terkait lainnya kembali paling popular dikalangan para pengeritik. Kita akan mensurvei beberapa formulasi-formulasi terkini. Kemudian kita akan menawarkan sejumlah kritik-kritik, baik kepada pendekatan-pendekatan subyektif sebagai sebuah keseluruhan, serta juga sebagai   dua isu inklusif. Kita akan  mengungkapkan bahwa strategi-strategi alternatif ini gagal menjelaskan  kesejarahan  penampakan-penampakan kebangkitan Yesus untuk sejumlah alasan, bahkan ketika dinilai  oleh standar-standard  yang telah diterima secara kritis.

0 Kapankah Kita Menyikapinya Secara Tegas atau Lemah Lembut?

Oleh : Dr. R.C Sproul


…. terhadap para ahli taurat dan orang-orang Farisi. Ketika Yesus berurusan dengan orang-orang ini, Dia tidak  memberi ruang sama sekali bagi mereka dalam menghadapinya…. Ada banyak ketidaksepakatan-ketidaksepakatan yang kita miliki dengan saudara-saudara kita… tetapi juga yang kita miliki dengan mereka yang mengklaim menjadi saudara-saudara kita   tetapi yang pada kenyataannya  adalah serigala-serigala  berpakaian domba.

Setiap kali saya membaca  Injil-Injil, saya terpana oleh bagaimana Yesus terlihat mendapatkan dirinya sendiri  ada di tengah-tengah kontroversi kemanapun Dia pergi. Saya juga  terperanjat oleh bagaimana Yesus telah menangani  setiap kontroversi secara berbeda. Dia tidak mengikuti Leo ‘Sang Bibir” DeRosier, mantan manajer New York Giants dan memperlakukan setiap orang yang dia temui dalam cara yang sama. Walaupun Dia   mengharapkan setiap orang untuk bermain dengan aturan-aturan yang sama, Dia telah menggembalakan orang berdasarkan kebutuhan-kebutuhan spesifik mereka.


Perjanjian Lama menggambarkan Gembala yang Baik sebagai Orang yang  membawa sebuah  gada dan sebuah tongkat, karena tanggungjawab-Nya adalah untuk memandu domba-Nya dan untuk melindungi mereka dari serigala-serigala yang rakus sekali ( Mazmur 23:4).

0 Apakah Kristus Satu-Satunya Jalan?-1 (Bagian 3): Apakah Eksklusif Salah ?

Untuk memahaminya secara lebih baik, bacalah bagian 1 di sini dan bagian 2 di sini


Oleh : Dr. Kenneth Boa



Kini saya bergerak ke area berikutnya. Anggaplah  bahwa jalan itu sempit  sehingga jalan seperti ini pasti keliru. Inilah mengapa ada  tiga asumsi dasar  keliru yang dibuat. Satu bahwa ketulusan membuat sesuatu  menjadi benar. Kedua  bahwa keyakinan membuat sesuatu benar. Terakhir, bahwa eksklusifitas membuat sesuatu salah. Saya menyatakan disini bahwa  hal-hal ini tidak sepenuhnya benar  dalam apa yang diungkapkan.


Mari kita bicara  mengenai ketulusan. Ingat Charlie Brown dan  bagaimana dia mengatakan, bagaimana bisa  kita kehilangan (kalah) begitu banyak pertandingan padahal kita  begitu tulus? Inilah idenya. Dapatkah anda memberikan kepada saya sebuah fakta bantahan  yang menunjukan beberapa orang yang tulus tetapi salah  dalam ketulusan? Bagaimana dengan David Koresh sebagai sebuah contoh? Berangkali pada contoh-contoh terburuk kita semua dapat berpikir tentang apakah Jim Jones di Guyana beserta dengan lebih dari 900 orang meminum Koll-Aid yang telah diracun. Nah, orang-orang ini sungguh tulus ketika mereka melakukannya. Tak seorangpun memaksa mereka untuk melakukan hal yang bertentangan dengan kehendak mereka atau memelintir tangan mereka tetapi mereka tulus dan secara tulus menjadi  salah.  Ada sejumlah kasus dimana orang dapat menjadi salah didalam ketulusan--atas apa yang dia lakukan.

0 Pengudusan – Mustahil Dilakukan Secara Manusia! (Roma 7) – Bagian 1/2





Photo Credit: FreeFotoUK
Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M


Pengantar

Dua ekstrem harus selalu dihindari dalam kehidupan Kristen. Pertama apa yang kerap disebut sebagai “antinomianisme” atau “libertinisme.” Pada dasarnya, kesalahan ini berpusat pada konsep bahwa hukum terbaik adalah tanpa hukum sama sekali.


Kekristenan yang Orthodoks selalu dituding  sebagai penganjur  kesesatan ini, karena keyakinan mereka bahwa manusia diselamatkan sepenuhnya tanpa upaya-upaya manusia dan sepenuhnya diatas dasar iman. Fakta buruknya  adalah: beberapa orang Kristen secara nyata-nyata telah menganjurkan ‘antinomianisme.’  Mereka meyakini bahwa karena kita tidak lagi berada dibawah hukum, tetapi dibawah anugerah (bandingkan dengan Roma 6:15 ‘Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!’), kita menjalani kehidupan  Kristen kita ‘sebagai  Roh yang memimpin kita,’ dan  hal memimpin itu terlepas sama sekali dari Alkitab  secara absolut. Tanpa pengecualian, cara ini telah menuntun pada kehidupan yang ceroboh dan penuh dengan perbuatan dosa.

0 Teori-Teori Palsu Penentang Kebangkitan Yesus Kristus (Bagian 4 Selesai)


Bacalah terlebih dahulu bagian sebelumnya yang bertajuk :Teori-Teori Palsu Sekitar Kebangkitan Yesus : Dia Hanya Pingsan, Tidak Mati , bagian 2 di sini dan bagian 3 di sini



Teori Pencurian
Definisi Teori


Para murid Yesus telah mencuri   jasadnya dan telah mengklaim bahwa Dia telah bangkit.

Matius 28:11-15 “Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa." Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.

0 Kristologi : Yesus Kristus - Bagian 3 Selesai

ICR

Bacalah terlebih dahulu dua bagian sebelumnya; yang pertama  di sini dan kedua di sini

oleh : Greg Herrick, Ph.D




Kenaikan dan Peninggian Kristus


Dalam Lukas 24:50-53 dan Kisah Para Rasul 1:11, Lukas mencatatkan bagi kita fakta sejarah dan  natur Yesus saat kenaikan. Bahasa yang digunakan menyiratkan bahwa Yesus telah naik dengan tubuh jasmaninya  ke sebuah tempat dan ruang waktu yang tak berkesudahan, tetapi kita tidak dapat melihat atau mengetahui dimana.

Akan tetapi secara teologi, Lukas telah menyatakan dengan jelas terkait apakah makna kenaikan itu. Apa yang dimaksudkan dengan kenaikan tidak hanya Yesus  pergi ke sebuah tempat.  Sesungguhnya, kenaikannnya membawa kepada peninggiannya ke takhta dan haknya untuk memerintah atas ciptaan, bangsa-bangsa dan gereja. Dia telah ditinggikan ke sebelah kanan Tuhan ( sebuah tempat kuasa dan otoritas ) sesuai dengan pengharapan Davidik ( Mazmur 110:1; Kisah Para Rasul 2:34-35) dan saat ini sedang memerintah atas alam semesta ( Efesus 1:20-22a) dan dia adalah kepala atas segala sesuatu terkait dengan gereja ( Efesus 1:22b-23; 1 Petrus 3:22). Sebagai pendiri, pemimpin, kapten dan tujuan gereja yang ilahi dia telah mengirimkan Roh Kudus ( Kisah Para Rasul 2:33) untuk memberkati gereja dengan  hidup, kasih dan kuasa dan suatu hari akan kembali membawa  gerejanya berada dimana Yesus berada, dan menundukan segala  hal baik di surga dan dibumi kepada ke-Tuhan-anNya (Lordship). Dia telah menerima, dan hingga kini masih terus menerima kemuliaan, puji, dan hormat dalam kenyataan siapakah dia dan apa yang telah dia lakukan (Wahyu 5:12). Setiap lutut harus bertekuk lutut dihadapan Kristus Tuhan, Tuhan semesta alam telah ditinggikan. Pada suatu hari kelak, semua akan bertekuk lutut ( Filipi 2:9)!

0 Kristologi : Yesus Kristus - Bagian 2

Bacalah terlebih dahulu bagian pertama di sini


oleh : Greg Herrick, Ph.D

Kesempurnaan (Ketakbercelaan-Tidak Dapat Melakukan Dosa) Kristus


Dengan pemahaman keilahian yang sejati dan kemanusiaan yang sesungguh-sungguhnya pada Kristus, pertanyaan yang mengemuka terkait apakah  godaan-godaan yang dialaminya merupakan godaan yang memang aktual dan  mungkinkah godaan-godaan itu benar-benar membuatnya mungkin untuk berbuat dosa. Apakah Kristus mampu  untuk tidak berdosa atau tidak mampu untuk berdosa?  Beberapa orang berkata kemanusiaannya yang sejati meliputi ide bahwa dia dapat saja berbuat dosa. Sementara yang lainnya mengklaim bahwa keilahiannya membuat hal ini tidak mungkin bagi dia untuk berbuat dosa. Semua sarjana evangelikal mengakui realita godaan-godaan dan fakta bahwa dia tidak berbuat dosa, tetapi lebih  jauh dari ini tidak tersedia kesepakatan yang cukup besar.

0 Apakah Tuhan Perjanjian Lama seorang Monster tanpa Belas kasih? (2)

of its position (Photograph: David Spurgeon).

Pada bagian pertama :Dalam bukunya “The God Delusion”, seorang ateis Richard Dawkins menuliskan sebuah  kritik tajam  penggambaran Tuhan sebagaimana dia    melihat Tuhan dalam Perjanjian Lama. Dawkins berkata : “Tuhan Perjanjian Lama  sangat-sangat nyata merupakan karakter yang sangat tidak menyenangkan dalam semua kisah fiksi :
.......Apakah penggambaran-penggambaran  Tuhan yang demikian  adalah akurat? Apakah Perjanjian Lama melukiskan sebuah gambar Tuhan sebagai tidak  lebih dari seorang penggertak atau pengancam kosmik dengan sebuah pemicu  begitu   tipisnya yang siap untuk menyiksa atau mengakhiri banyak kehidupan siapapun juga mereka  yang  melakukan pengabaian sama sekali sebuah perintah surga yang kelihatannya perintah yang  kecil?

Penghancuran Yerikho
Kritik-kritik atas tindakan-tindakan Tuhan dalam Perjanjian Lama secara khusus mengutip ayat berikut ini sebagai sebuah contoh sempurna “pembunuhan masal”  terkait bagaimana Tuhan menghadapi musuh-musuh Israel : ” Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, domba dan keledai” (Yoshua 6:21). Bagaimana  bisa, Tanya mereka, Tuhan  terlihat menyetujui pada kematian para wanita dan  yang muda? Richard Dawkins,  menggambarkan apa yang dia yakini sebagai  tindak kriminal yang dilakukan oleh Tuhan, dengan mengatakan pendudukan Yerikho  “secara moral tidak dapat dibedakan dari invasi Hitler ke Polandia, atau pembantaian Saddam Hussein terhadap orang-orang Kurdi dan  orang  Arab Marsh ( dikenal sebagai orang Maʻdān - red )” [Dawkins, 247.] Benarkah ini kasusnya?

0 HIKMAT TUHAN (2) : “Permulaan Hikmat Adalah Takut akan TUHAN”



The world highest waterfall is angel (Venezuela). It is the world's highest ...
einfopedia.com
Yeremia 51:15-16
Tuhanlah yang menjadikan bumi dengan kekuatan-Nya, yang menegakkan dunia dengan kebijaksanaan-Nya, dan yang membentangkan langit dengan akal budi-Nya Apabila Ia memperdengarkan suara-Nya, menderulah bunyi air di langit, Ia menaikkan kabut awan dari ujung bumi, Ia membuat kilat serta dengan hujan, dan mengeluarkan angin dari perbendaharaan-Nya.
Setan telah meyakinkan Hawa bahwa memakan buah dari pohon terlarang akan membuatnya  menjadi “ seperti Tuhan, mengenal hal baik dan benar” (ayat 5). Saya khawatir motivasi Hawa bisa  jadi mirip dengan kondisi yang digambarkan Yesaya 14:14. Kebenarannya adalah : bahwa memakan  buah dari “ pohon pengetahuan  mengenai benar dan jahat” tidak akan membuat Hawa  seperti Tuhan.” Memakan buah itu berarti ketidakpatuhan; itu adalah dosa. Tuhan itu  benar dan siapapun  tidak dapat menjadi seperti Dia dengan  cara berbuat dosa. Hawa telah tertipu, sangat tertipu. Sebagaimana yang dinyatakan oleh   Paulus dalam  1Timotius 2:14 : Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.

Tetapi apakah salah bagi Hawa yang berkeinginan untuk menjadi bijak/memiliki hikmat? Tentunya  bukan keinginan  yang jahat untuk menjadi berhikmat, bukan? Ketika  “pengetahuan” adalah pengetahuan dari yang jahat, maka pengabaian adalah  hal tak terelakan. Tetapi apakah Tuhan menginginkan Adam dan Hawa dalam pengabaian? Apakah Tuhan melarangnya menjadi bijak? Tidak sama sekali! Tuhan menginginkan Adam dan  Hawa menjadi bijak terkait apa yang baik dan mengabaikan apa yang jahat:

0 Lebih Dari Cukup !

Akankah Yesus menyediakan apa yang dibutuhkan untuk anda? Apakah anda berjuang untuk mempercayainya, karena jika anda melibatkan matematika maka hal  ini tidak akan mendukung? Anda sedang berada didalam perusahaan yang baik. Filipus dan Andreas telah menyaksikan berbagai mujizat yang luar biasa oleh Yesus, tetapi ketika tiba saatnya memberi makan 5000 orang, perhitungan matematika digunakan dan menunjukan bahwa  tidak mungkin menyediakan makanan dalam jumlah yang cukup.

Yohanes 6:1-14
(1) Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias.
(2) Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit.
(3) an Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya.
(4) Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.
(5) Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?"
(6) Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya.
(7) Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja."
(8) Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya:
(9) "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?

Bayangkan sebuah percakapan antara Filipus dan Andreas selagi mereka mengumpulkan  yang tersisa :

0 Jangan Menyerah!


“Inilah  sebuah panggilan agar orang-orang kudus bertekun” (Wahyu 14:12).
Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus

Kita semua merindukan adanya perhentian dan penyegaran. Ini adalah sebuah kerinduan yang Tuhan berikan dimana dia berjanji untuk menggenapi ini :” Sebab Aku akan membuat segar orang yang lelah, dan setiap orang yang merana akan Kubuat puas."(Yeremia 31:25).
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9