Oleh : Charles H Spurgeon
[Bagian2]“…, “mengenal” dalam Kitab suci kerap juga bermakna berkomunikasi secara akrab. Elifas berkata, “Berlakulah ramah terhadap Dia, supaya engkau tenteram” (Ayub 22:21). Ini hendak mengatakan, berkomunikasilah dengan Dia, bersahabatlah dan bersekutulah dengan Dia. Sehingga perlu bagi setiap orang percaya harus mengenal Kristus dengan memiliki sebuah kekariban dengan Dia,… Dengan kata lain, Saudara-Saudara kekasih, mengenal Kristus dalam banyak hal sama seperti mengenal orang lain. Ketika anda mengenal seseorang, jika dia adalah sahabat karibmu, kamu mempercayai dia, kamu mengasihi dia, kamu menghargai dia, kamu membicarakan berbagai situasi dengan dia. Kamu tidak hanya bersapa dengannya di jalan, tetapi kamu berkunjung ke rumahnya.Kamu duduk satu meja bersama sobat karibmu di mejanya.
Masalah mendesak saat
ini, dimana pembedaan harus dibuat, adalah MENGENAL KRISTUS. Mari kita pertama-tama membicarakan mengenai
apakah maksudnya mengenal Dia, kemudian tentang
mengetahui bahwa kita mengenal Dia. Dan setelah itu secara serius
menyanggah mereka yang semata berkata
bahwa mereka mengenal Dia.
I.Perihal yang harus dipertimbangkan dan ditimbang pada malam ini oleh setiap manusia bagi dirinya sendiri adalah MENGENAL KRISTUS. Apakah, kemudian, mengenal Kristus itu? Tentu saja kita belum pernah melihat Dia. Bertahun-tahun yang amat lampau Dia telah pergi meninggalkan dunia dan naik kembali ketempat dimana Bapa berada. Tetap saja kita tidak dapat mengenal Dia. Itu tidak mungkin. Telah ada ribuan, dan bahkan berjuta-juta orang yang telah memiliki sebuah hubungan sangat akrab dengan Dia, dengan Dia, walaupun mereka tidak dapat melihat, mereka mengasihi, dan didalam Dia mereka memiliki suka cita dengan suka cita tak terkatakan dan penuh dengan kemuliaan.
I.Perihal yang harus dipertimbangkan dan ditimbang pada malam ini oleh setiap manusia bagi dirinya sendiri adalah MENGENAL KRISTUS. Apakah, kemudian, mengenal Kristus itu? Tentu saja kita belum pernah melihat Dia. Bertahun-tahun yang amat lampau Dia telah pergi meninggalkan dunia dan naik kembali ketempat dimana Bapa berada. Tetap saja kita tidak dapat mengenal Dia. Itu tidak mungkin. Telah ada ribuan, dan bahkan berjuta-juta orang yang telah memiliki sebuah hubungan sangat akrab dengan Dia, dengan Dia, walaupun mereka tidak dapat melihat, mereka mengasihi, dan didalam Dia mereka memiliki suka cita dengan suka cita tak terkatakan dan penuh dengan kemuliaan.
“Mengenal” adalah sebuah kata yang telah digunakan dalam Kitab Suci dalam sejumlah pengertian. Terkadang kata ini bermakna mengakui. Manakala kita membaca bagian tertentu kisah Firaun, bahwa “dia tidak mengenal Yusuf” (bandingkan dengan Keluaran 1:8). Itu maksudnya, dia tidak mengakui kewajiban apapun bagi negara atau kerajaan terhadap Yusuf. Tidak ada yang mengingat apa yang telah dilakukan sosok hebat ini. Dan demikian jugalah, Kristus berkata bahwa domba-dombanya “mengenal” suara-Nya (Bandingkan dengan Yohanes 10:27). Mereka mengakui suara Yesus. Mereka mengakui suara
Yesus sebagai yang menjadi suara Gembala mereka, dan dengan riang gembira mengikuti kemana Gembala mereka menuntun. Sekarang, ini adalah sebuah soal keharusan utama untuk mengakui Kristus—bahwa Dia adalah Tuhan, bahwa Dia adalah Anak Bapa, bahwa Dia adalah sang Juru selamat bagi umat-Nya, dan Monarki yang memiliki hak penuh di dunia—untuk lebih lagi mengakui—bahwa kamu menerima Dia sebagai Juru selamatmu, sebagai Rajamu, sebagai Nabimu, sebagai Imammu.
Inilah, dalam pemahaman yang pasti, untuk mengenal Kristus. Yakni, memiliki dan mengaku dalam hatimu bahwa Dia adalah Tuhan (bandingkan dengan Roma 10:9), dalam kemuliaan Allah Bapa. Bahwa Dia adalah Penebusmu. Bahwa darah-Nya telah membasuhmu (bandingkan dengan Efesus 1:7; Yohanes 1:29, 1 Petrus 1:18-19),dan kebenarannya melingkupi dirimu ( bandingkan dengan 2 Kor 5:21, Roma 3:21-26, Roma 5:1). Bahwa Dia adalah keselamatanmu, satu-satunya harapanmu, dan hasratmu yang terindah.
Kata “mengenal” bermakna, pada tempat berikutnya, mempercayai. Sebagaimana dalam nas, “hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang “ (Yesaya 53:11)—dimana secara nyata bermakna bahwa oleh Hikmat-Nya, ini hendak mengatakan, oleh iman didalam Kristus Yesus, Dia akan membenarkan banyak orang. “Mengenal” dan “mempercayai” terkadang digunakan dalam kitab suci sebagai istilah-istilah yang dapat dipertukarkan. Sekarang dalam pengertian ini kita harus mengenal Kristus. Kita harus mempercayai Dia, kita harus menaruh percaya kepada Dia, kita harus menerima laporan-laporan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul yang menghormati Dia. Dan harus mengikuti mereka, dalam praktek, dengan segenap hati, dan jiwa, dan kekuatan, dan menyandarkan semua beban dan takdir kekekalan kita pada karya-Nya yang telah selesai. Mengenal Dia, kemudian, adalah mengakui Dia, dan mempercayai Dia.
Ini belum semua, kata “mengenal” kerap juga bermakna mengalami. Dikatakan oleh Tuhan kita bahwa, “Dia yang tidak mengenal dosa” ( bandingkan dengan 2 Kor 5:21). Nas ini hendak mengatakan bahwa Dia tidak pernah mengalami dosa. Dia tidak pernah menjadi seorang berdosa. Mengenal Kristus, kemudian, kita harus merasakan dan membuktikan kebenaran kuasa-Nya, kuasanya untuk mengampuni, kuasa kasih yang mengalir dari hatinya, kuasa pemerintahannya dalam menaklukan nafsu-nafsu kita. Kuasa penghiburannya, kuasanya memberikan penerangan, kuasanya untuk meninggikan, dan semua pengaruh-pengaruh lain yang memberkati, melalui Roh Kudus, memancar keluar dari dalam diri Kristus. Inilah makna mengalami Yesus. Dan sekali lagi, “mengenal” dalam Kitab suci kerap juga bermakna berkomunikasisecara akrab. Elifas berkata, “Berlakulah ramah terhadap Dia, supaya engkau tenteram” (Ayub 22:21). Ini hendak mengatakan, berkomunikasilah dengan Dia, bersahabatlah dan bersekutulah dengan Dia.
Sehingga perlu bagi setiap orang percaya harus mengenal Kristus dengan memiliki sebuah kekariban dengan Dia, dengan bercakap dengan Dia dalam doa dan pujian—dengan meletakan hati kita pada hatinya—menerima dari Dia rahasia Ilahi, dan mengemukakan kepadanya pengakuan penuh akan semua dosa dan kesedihan.
Dengan kata lain, Saudara-Saudara kekasih, mengenal Kristus dalam banyak hal sama dengan mengenal orang lain. Ketika anda mengenal seseorang, jika dia adalah sahabat karibmu, kamu
Credit : dailymail.co.uk |
Pada situasi-situasi semacam inilah jiwa menjadi bersama dengan Kristus. Dia tidak bisa hanya semata sesosok tokoh historis yang kita baca dalam nas-nas Alkitab. Tetapi Dia mesti menjadi seorang Pribadi yang nyata yang dapat kita ajak bicara dalam roh, berkomunikasi didalam hati, dan telah disatukan dalam ikatan-ikatan kasih. Kita harus mengenal Dia, benar-benar mengenal Pribadinya, sehingga dapat mencintai dan mempercayai Dia sebagai Tuhan yang aktual bagi kita. Nilailah, kemudian, setiap hal ini, masing-masing dirimu—apakah kamu sungguh-sungguh, dalam pengertian semacam ini, “mengenal” Kristus.
Bersambung ke Bagian 4
Sincerity and Duplicity | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment