Oleh :Martin Simamora
Para penuntut umum (jaksa) pada Selasa
telah menyatakan bahwa para pemimpin Gereja City Harvest, yang sedang menjalani
persidangan dengan dakwaan menyalahgunakan
dana-dana gereja, telah berupaya keras merencanakan dan menyembunyikan
informasi dari anggota jemaat gereja.
Tuntutan dilakukan berdasarkan pada dokumen-dokumen yang telah diajukan dalam pengadilan pada Selasa lalu.
Tiga terdakwa- Serina Wee, Tan Ye Peng dan Chew Eng Han, telah berkomplot dalam upaya untuk menemukan sebuah cara untuk membelokan pertanyaan-pertanyaan pada Xtron Productions dan gereja.
Dalam sebuah email, sebagaimana dilansir laman channelnewsasia.com, kepada Tan dan Chew tertanggal 30 Maret 2010, Wee yang juga akuntan Xtron, telah menekankan perlunya membuat penjelasan-penjelasan.
Tuntutan dilakukan berdasarkan pada dokumen-dokumen yang telah diajukan dalam pengadilan pada Selasa lalu.
Tiga terdakwa- Serina Wee, Tan Ye Peng dan Chew Eng Han, telah berkomplot dalam upaya untuk menemukan sebuah cara untuk membelokan pertanyaan-pertanyaan pada Xtron Productions dan gereja.
Dalam sebuah email, sebagaimana dilansir laman channelnewsasia.com, kepada Tan dan Chew tertanggal 30 Maret 2010, Wee yang juga akuntan Xtron, telah menekankan perlunya membuat penjelasan-penjelasan.
Surat elektronik tersebut terkait dengan
pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan oleh seorang anggota jemaat. Surel
yang sama ini kemudian dikirimkan kepada pendiri gereja, Kong Hee, yang
juga sedang menjalani persidangan.
Dalam surel tersebut, Wee memunculkan kekuatiran pada bagaimana orang dapat menemukan sebuah pinjaman bank sebesar 10 juta dolar Singapura yang diambil Xtron, bahkan setelah gereja memberikan pinjaman kepada perusahaan tersebut sebesar 21,5 juta dolar Singapura dalam bentuk surat-surat berharga.
Pinjaman dari gereja dimaksudkan agar Xtron membeli sebuah unit di RiverWalk.
Wee menekankan dalam surel itu perlunya menjual unit RiverWalk sesegera mungkin, sehingga mereka dapat “mengurangi modal saham Xtron dari 6 juta dolar Singapura menjadi 6 dolar Singapura.”
Dia menyatakan ini untuk menjamin tidak akan ada sebuah pemeriksaan terkait darimana para pemegang saham mendapatkan sumber modal.
“Kita harus memeriksa cermat laporan keuangan XPL (Xtron Productions) untuk bersiap menghadapi pertanyaan-pertanyaan apapun terkait pengeluaran-pengeluaran, kewajiban-kewajiban dan kemampuan untuk memenuhi pembayaran-pembayaran sewa,” ujar Wee dalam surel tersebut.
Tuntutan juga menunjukan bahwa tiga terdakwa telah membuatnya terlihat seperti gereja memilki kendali penuh atas Xtron, yang menurut tuan Choong bukan itu masalahnya.
Dalam pengadilan, direktur Xtron Choong Kar Weng telah bersaksi bahwa dia mempercayai Wee dan meyakini bahwa dia tidak akan membuat keputusan- keputusan yang merugikan perusahaannya.
Xtron, mantan perusahaan manajemen penyanyi Sun Ho, yang juga isteri Kong Hee, telah dituduh merupakan salah satu dari tiga firma yang telah dimanfaatkan oleh 6 terdakwa untuk melakukan kejahatan-kejahatan mereka.
Dalam surel tersebut, Wee memunculkan kekuatiran pada bagaimana orang dapat menemukan sebuah pinjaman bank sebesar 10 juta dolar Singapura yang diambil Xtron, bahkan setelah gereja memberikan pinjaman kepada perusahaan tersebut sebesar 21,5 juta dolar Singapura dalam bentuk surat-surat berharga.
Pinjaman dari gereja dimaksudkan agar Xtron membeli sebuah unit di RiverWalk.
Wee menekankan dalam surel itu perlunya menjual unit RiverWalk sesegera mungkin, sehingga mereka dapat “mengurangi modal saham Xtron dari 6 juta dolar Singapura menjadi 6 dolar Singapura.”
Dia menyatakan ini untuk menjamin tidak akan ada sebuah pemeriksaan terkait darimana para pemegang saham mendapatkan sumber modal.
“Kita harus memeriksa cermat laporan keuangan XPL (Xtron Productions) untuk bersiap menghadapi pertanyaan-pertanyaan apapun terkait pengeluaran-pengeluaran, kewajiban-kewajiban dan kemampuan untuk memenuhi pembayaran-pembayaran sewa,” ujar Wee dalam surel tersebut.
Tuntutan juga menunjukan bahwa tiga terdakwa telah membuatnya terlihat seperti gereja memilki kendali penuh atas Xtron, yang menurut tuan Choong bukan itu masalahnya.
Dalam pengadilan, direktur Xtron Choong Kar Weng telah bersaksi bahwa dia mempercayai Wee dan meyakini bahwa dia tidak akan membuat keputusan- keputusan yang merugikan perusahaannya.
Xtron, mantan perusahaan manajemen penyanyi Sun Ho, yang juga isteri Kong Hee, telah dituduh merupakan salah satu dari tiga firma yang telah dimanfaatkan oleh 6 terdakwa untuk melakukan kejahatan-kejahatan mereka.
Kong Hee, John Lam, Chew Eng Han, Tan Ye Peng dan Serina Wee telah dituduh
menyalahgunakan dana-dana pembangunan
gereja sebesar 24 juta dolar Singapura dengan menyalurkannya kedalam dua
perusahaan, Xtron dan PT The First National Glassware (Firna). Dalam
bentuk sebagai apa yang digambarkan “investasi-investasi saham palsu.”
Tuduhan ini telah dilakukan antara Januari 2007 dan Oktober 2008.
Tuduhan ini telah dilakukan antara Januari 2007 dan Oktober 2008.
Dakwaan-dakwaan kedua melibatkan Chew Eng Han, Tan Ye Peng, Serina Wee dan
Sharon Tan, yang dikatakan telah melakukan penyimpangan dana sebesar 26 juta
dolar Singapura untuk menutupi dana pertama yang disalahgunakan.
Dana-dana tersebut dituding telah digunakan untuk melejitkan karir musik isteri Kong, Sun Ho.
Dana-dana tersebut dituding telah digunakan untuk melejitkan karir musik isteri Kong, Sun Ho.
RENCANA HEBAT PASTOR KONG HEE UNTUK MELEJITKAN KARIR MUSIK SANG ISTERI, SUN HO
Berikut ini adalah Daftar A bintang-bintang musik bagi isteri Pastor Kong Hee, Ho Yeow Sun, direncanakan untuk berkolaborasi, menurut dokumen-dokumen pengadilan yang telah diperlihatkan pada Rabu, sebagaimana dilansir laman sg.news.yahoo.com.
Korespondensi surat elektronik antara Justin Herz, mantan senior vice president Warner Bros yang memiliki sebuah perusahaan manajemen bakat, dan Kong yang memperlihatkan bintang-bintang yang menjadi bagian dari sebuah rencana induk megah untuk meluncurkan karir musik pop di Amerika Serikat.
Rihanna dan Akon seharusnya melakukan tur bersama dengan Sun, sementara itu Missy Elliott seharusnya tampil dalam sebuah video musik. Anggota band Black Eye Peas Will.i.am dan Timbalan direncanakan membantu produksi album Sun.
Tetapi semua ini membutuhkan biaya. Tepatnya lebih dari 12 juta dolar Amerika Serikat, angka ini dikutip dari sebuah surel tahun 2008 yang mendiskusikan anggaran pemasaran promosi antara Herz, Kong dan isterinya. Semua ini menjadi bagian Crossover Project, rencana gereja City Harvest untuk membawa lebih banyak orang memeluk Kekristenan melalui karir musik pop Sun.
Sementara itu, pada Rabu, para pembela terdakwa, para pemimpin Gereja City Harvest pada persidangan penyalahgunaan jutaan mengajukan sanggahan atas klaim-klaim yang dibuat jaksa bahwa Xtrin, sebuah perusahaan musik yang juga telah membantu mengelola ambisi-ambisi musik Sun, telah dikendalikan oleh anggota-anggota gereja.
Sementara itu jaksa membuktikan bahwa terdakwa telah menyalurkan dana gereja kedalam investasi saham-saham palsu melalui Xtron, para penasehat hukum terdakwa mengajukan bukti yang memperlihatkan bahwa pembelian-pembelian tersebut merupakan investasi yang sah untuk mendanai proyek Crossover gereja.
Para pembela juga mengatakan ada “ pertimbangan memadai” bagi Xtron untuk melakukan investasi dalam proyek tersebut.
Pengacara terdakwa Edwin Ting, yang mewakili Kong, juga telah mengajukan bahwa laporan due diligent atas transaksi-transaksi telah dibuat dan ditandatangani oleh firma-firma hukum besar seperti Rajah &Tann, yang tidak menemukan hal salah dalam investasi tersebut.
Pada Selasa lalu, risalah dari sebuah pertemuan dewan yang melibatkan Xtron Productions, sebuah perusahaan musik yang dituduh telah dimanfaatkan oleh City Harvest untuk menyedot dana-dana gereja, menunjukan bahwa lebih dari 10 juta dolar Singapura telah digunakan untuk sebuah album yang direncanakan untuk memulai karir Sun di Amerika Serikat.
Kong Hee, beserta dengan para pemimpin senior gereja lainnya, menjalani persidangan penyalahgunaan dana-dana gereja senilai 24 juta dolar Singapura untuk mendanai karir musik Sun. Dana tambahan lainnya sebesar lebih dari 26 juta dolar Singapura yang merupakan uang gereja dituduh telah disalahgunakan untuk menutupi penyalahgunaan uang gereja yang pertama.
Angka 10 juta dolar Singapura berasal dari risalah pertemuan dewan Xtron, dimana risalah rapat tersebut telah diperlihatkan di pengadilan pada Selasa.
Menurut risalah rapat, lebih dari 1,6 juta dolar Amerika Serikat telah digunakan untuk biasa produksi untuk bintang musik rap Wyclef Jean, yang telah berkolaborasi dengan Sun dalam lagu “China Wine”, yang telah menghabiskan 1 juta dolar Amerika Serikat untuk memproduksi video musik tersebut.
Para direktur Xtron juga telah memberikan persetujuan tambahan sebesar 2 juta dolar untuk memproduksi album Ho “yang dimaksudkan untuk mendapatkan sejumlah lagu artis-artis terkenal dan para penyanyi Amerika Serikat untuk dilibatkan dalam album,” demikian telah diungkapkan risalah rapat. Album tersebut tidak pernah dirilis.
Risalah rapat juga telah menunjukan bahwa Xtron telah membayar biaya-biaya perjalanan Sun Ho dalam kelas bisnis sehubungan dengan dia “memiliki sebuah jadwal promosional yang amat sibuk”, ungkap The Strait Times.
Pada Senin, Koran tersebut juga telah melaporkan bahwa Sun telah menerima lebih dari satu setengah juta dolar sebagai bonus dan keuntungan-keuntungan yang telah dituliskan sebagai “hadiah-hadiah personal” oleh para sponsor dalam dokumen-dokumen yang dipalsukan.
Choong War Kheng, direktur Xtron Productions, dalam kesaksian awal menyatakan telah mempercayai manajer keuangan City Harvest Church Serina Wee untuk menangani transaksi keuangan Xtron walaupun dia bukan karyawan perusahaan.
Selama masa pemeriksaannya di pengadilan, penuntut negara telah memperlihatkan bahwa Wee adalah seorang karyawan City Harvest Church ketika dia terlibat dalam dikusi-diskusi Xtron untuk menerbitkan surat-surat berharga.
Choong berujar,”Apakah orang itu digaji atau tidak, saya membuat sebuah keputusan tentang siapa yang saya percayai. Serina secara resmi bukan akuntan Xtron tetapi dia mengerjakan laporan keuangan Xtron. Saya amat mempercayainya.” Xtron dituduh membantu City Harvest meyalahgunakan dana-dana gereja.
Para jaksa juga menerbitkan surat-surat elektronik pada Senin yang secara nyata menyatakan bahwa Xtron berada dibawah kendali City Harvest---surel-surel ini antara Wee, Tan dan pemimpin gereja lainya, Chew Eng Han. Para pengacara Choong keberatan ketika dia ditanyai mengenai surel-surel tersebut sebab Choong tidak memegang salinan-salinannya.
Dia mengatakan, ketika ditanyakan mengenai surel tersebut, “Saya tidak menganggap pernyataan tersebut ( mengenai CHC mengendalikan Xtron) adalah benar.”
Selama sesi persidangan Senin, para jaksa/penuntut umum telah mengajukan bukti surat-surat elektronik dan risalah rapat yang dibuat oleh para pegawai Xtron dimana staf City Harvest dimintai pertimbangan terkait masalah-masalah bisnis walaupun mereka tidak ada dalam penggajian Xtron.
Ketika ditanyai mengapa seorang “tuan Suraj,” seorang pegawai City Harvest Church tidak bekerja untuk Xtron, namun disetujui menerima bonus staf, dia menjawab bahwa dia tidak mengetahui perihal itu.
“Dia mewakili saya,” ujar Choong, yang kalem dan terstruktur sepanjang persidangan.” Saya tidak mengetahui mengapa dia menyetujui bonus, berangkali itu opininya.”
Pada alur pertanyaan lain, ketika jaksa menanyakan mengapa Suraj meminta Serina Wee untuk menyetujui perubahan-perubahan kebijakan, Choong menjawab, “Suraj sejak dulu seorang pegawai CHC. Saya mempercayai dia lebih daripada staf Xtronku.”
Kejadian lain dimana Choong tidak mampu memberikan jawaban langsung adalah kala jaksa menanyakan dia tentang akurasi risalah rapat.
Meskipun menandatangani setiap risalah rapat, dia tidak dapat menyatakan siapakah yang menulis risalah rapat dan agendanya.
Ketika ditanyakan mengapa Pastor Tan, deputi/pembatu Kong Hee, diminta untuk memeriksa kebenaran risalah rapat sebelum Choong membubuhkan tanda tangan, Choong menjawab bahwa dia tidak mengetahui hal itu juga.
Martin Simamora|http://sg.news.yahoo.com| channelnewsasia.com
No comments:
Post a Comment