Oleh : Charles H Spurgeon
[Bagian 5]Sekarang Yohanes berkata bahwa untuk mengatakan kita mengenal Kristus, dan tidak menjalankan perintah-perintahnya adalah sebuah dusta. Itu adalah sebuah kebohongan verbal. Orang yang mengungkapkan demikian sedang mengatakan sebuah dusta. Dia berkata, “ Aku mengenal Kristus.” Tetapi itu adalah sebuah kebohongan. Dia tidak mengenal Dia. Dia tahu tentang Dia—tetapi hatinya tidak mengenal Yesus sama sekali. Ini adalah sebuah dusta doktrinal, karena ini akan menjadi sebuah kesesatan yang mengerikan untuk mengatakan bahwa seseorang yang hidup berkubang dalam dosa mengenal Kristus….. memiliki pertemanan karib dengan Juru selamat…. adalah sebuah dusta dalam tindakan. Orang yang berkata,” Aku mengenal Dia,” dan kemudian pergi dan melanggar perintah-perintah Kristus … Siapakah, siapa yang akan menjual Kristus seharga 30 keping perak? Siapa, selain Yudas (Matius 26:14), dia yang mengaku menjadi pengikut Yesus, muridnya, sekretaris pribadi Yesus, dan bendaharanya ini adalah sebuah profesi penghianat yang melahirkan dosa-dosa raksasa
Mereka ini menegosiasikan tagihan-tagihan fiktif. Mereka ini mencuri barang-barang kecil di toko. Mereka mencuri uang dari mesin kas. Mereka ini memainkan ukuran timbangan, dan menjual barang-barang dengan merek palsu—dan sepanjang mereka melakukan hal-hal demikian mereka mengaku bahwa mereka mengenal Kristus.
Hatinya tertuju kepada Tuhan,
sedemikian tulusnya. Ini saja tidaklah
cukup jika tidak ada sebuah sasaran konstan serta langgeng untuk menggenapi perintah-perintah-Nya
dalam kehidupan kita. Bergantung pada hal ini, Saudara-Saudara, bahwa kerinduan untuk patuh dalam keseharian terhadap Kristus
adalah akar dari 999 dari setiap 1000
keraguan-keraguan dan ketakutan-ketakutan. Akar-akar
ketakutan kita ada didalam dosa-dosa kita. Selidikilah di sana, dan anda pasti
akan menemukan penyebab masalah jiwa.
Saya sangat meyakini seorang anak Tuhan berjalan dalam kegelapan
kerena dia tidak mematuhi Firman Tuhan. Ambilah kalimat itu menjadi motomu dimana ibu Yesus telah mengatakannya kepada pelayan-pelayan
pada pernikahan Kana di Galilea—"Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"
(Yohanes 2:5).
Apakah ini sebabnya sehingga Anda sering
mendengar ajaran dengan tidak pernah memikirkan untuk mengindahkan hal itu? Maka waspadalah jangan sampai kamu “sekonyong-konyong diremukkan
tanpa dapat dipulihkan lagi” (Amsal 29:1).
Atau apakah nuranimu menjadi
pintar dengan seringnya teguran
menyakitkan diucapkan? Maka ini adalah kamu yang mengalami luka dalam pertempuran, dan pedang yang menusuk kembali luka dan
menghujam luka itu lebih dalam. Ada tujuan baik disana, Sahabatku,
karena kegelisahanmu. Jika demikian adanya, kamu memiliki sebuah luka terbuka yang dibiarkan bernanah. Kristus memerintahkanmu, misalkan, baptis, dan apakah
kamu menolak kehendak-Nya? Kamu mencari
semacam dalih atau alasan yang dangkal, dengan mengatakan, “ Aku berdoa agar engkau telah memaafkanku”?
“Dia yang mengetahui kehendak Tuannya dan tidak melakukannya, akan menerima banyak luka” (Lukas 12:47). Ada banyak luka menimpa pada orang yang mengaku orang percaya karena dia belum mematuhi perintah tersebut. Perintah yang memerintahkan bahwa kita harus mengasihi satu sama lain (Matius 22:39) dipandang sebagai perintah yang sangat ringan kemuliaannya oleh banyak orang yang menyebut dirinya adalah orang-orang percaya. Sekarang, bilamana anda tidak mengasihi saudara-saudara Kristen secara sungguh-sungguh dengan sebuah hati yang murni, dapatkah anda terheran bahwa kamu jatuh kedalam keraguan-keraguan? Itu adalah hal alami bahwa hal ini mesti terjadi. Hanya dalam takaran Anugerah Ilahi yang tepat saja membuatmu berkehendak mematuhi, Anugerah Ilahi membuatmu menjadi seorang Kristen yang telah dijaminkan. Kekudusanmu dan rasa percaya dirimu akan melangkah harmoni jika kamu memiliki rasa percaya diri yang pantas.
Anggapan pada diri sendiri melampaui kekudusan, tetapi rasa percaya diri tidak pernah melampaui
kekudusan. Adalah sedikit hal yang
mengejutkan bagiku ketika sejumlah orang meragukan apakah mereka diselamatkan.
Ada alasan-alasan berat mengapa mereka
seperti itu, karena kehidupan mereka
sedemikian kecilnya dipenuhi dengan Roh
Tuan mereka. Ya, kamu dan saya bisa saja meratapi diri kita sendiri dihadapan Tuhan dalam kesunyian malam yang terjaga, karena, mengalami begitu banyak
kemurahan namun kita melakukan terlampau
sedikit dalam melayani Dia, dan kamu
begitu banyak berbicara memiliki
Karakter-Nya namun kita sangat tidak
mirip dengan Tuhan kita. Bergantung pada hal itu, jika kamu mau membunuh keraguan-keraguan dan
ketakutan-ketakutanmu, dengan Anugerah Tuhan, dengan cara membasmi ketidakpatuhan. Kita akan membasmi
patah semangat yang masal, jika tidak
semuanya.
Walaupun, Saudara-Saudaraku kekasih, saya tidak pernah berkata, atau tidak pernah berpikir bahwa kamu harus menjadi sempurna sebelum kamu dapat dipastikan bahwa kamu adalah seorang Kristen, saya katakana kepadamu bahwa kamu tidak akan pernah sepenuhnya melampaui ketakutan-ketakutan dan keraguan-keraguan sampai kamu sepenuhnya melampaui dosa. Dan hal ini tidak akan terjadi, saya pikir, sampai kamu mencapai pantai lainnya. Seorang sahabat karib dalam Kristus ingin mendebat pertanyaan ini denganku beberapa waktu lalu—apakah kesempurnaan mungkin dalam dunia ini. Saya katakan kepada dia bahwa saya cenderung mengatakan tidak, tetapi jika dia dan saya berdua berupaya untuk mencapainya, ini dapat saja menjadi jalan terbaik untuk menyelesaikan kontroversi ini. Saya hanya percaya bahwa sahabatku ini mungkin mencapainya. Saya agak kuatir saya tidak akan pernah mencapai hal demikian, tetapi aku akan melakukan dengan segenap daya untuk mencoba. Siapa tahu seberapa jauh Tuhan mungkin memampukan untuk melakukan apapun, berjaga sepenuhnya, jiwa yang terus-menerus berdoa? Bagaimanapun juga, menjadikannya sebagai ukuran, hal itu sebagai ukuran Tuhan memberikanmu kekudusan, sehingga Tuhan akan memberikanmu jaminan. Dan dalam proporsi saat anda mencemari kesetiaan ketaatanmu, dalam proporsi seperti ini kamu akan merusak bukti-bukti dan melemahkan pengetahuanmu bahwa kamu mengenal Dia.
Walaupun, Saudara-Saudaraku kekasih, saya tidak pernah berkata, atau tidak pernah berpikir bahwa kamu harus menjadi sempurna sebelum kamu dapat dipastikan bahwa kamu adalah seorang Kristen, saya katakana kepadamu bahwa kamu tidak akan pernah sepenuhnya melampaui ketakutan-ketakutan dan keraguan-keraguan sampai kamu sepenuhnya melampaui dosa. Dan hal ini tidak akan terjadi, saya pikir, sampai kamu mencapai pantai lainnya. Seorang sahabat karib dalam Kristus ingin mendebat pertanyaan ini denganku beberapa waktu lalu—apakah kesempurnaan mungkin dalam dunia ini. Saya katakan kepada dia bahwa saya cenderung mengatakan tidak, tetapi jika dia dan saya berdua berupaya untuk mencapainya, ini dapat saja menjadi jalan terbaik untuk menyelesaikan kontroversi ini. Saya hanya percaya bahwa sahabatku ini mungkin mencapainya. Saya agak kuatir saya tidak akan pernah mencapai hal demikian, tetapi aku akan melakukan dengan segenap daya untuk mencoba. Siapa tahu seberapa jauh Tuhan mungkin memampukan untuk melakukan apapun, berjaga sepenuhnya, jiwa yang terus-menerus berdoa? Bagaimanapun juga, menjadikannya sebagai ukuran, hal itu sebagai ukuran Tuhan memberikanmu kekudusan, sehingga Tuhan akan memberikanmu jaminan. Dan dalam proporsi saat anda mencemari kesetiaan ketaatanmu, dalam proporsi seperti ini kamu akan merusak bukti-bukti dan melemahkan pengetahuanmu bahwa kamu mengenal Dia.
Mari saya paparkan kepada anda sebuah
gambaran akan poin ini sebelum kita meninggalkannya.
Ketika Yesus berjumpa dengan murid-murid
di Emaus, dan bercakap-cakap dengan mereka,mereka tidak mengenali Dia meskipun
Dia berbicara dengan mereka (Lukas 24:13-16). Kapankah menurutmu mereka menjadi
mengenali bahwa mereka memang mengenal Dia? Mengapa, tidak mengenali Yesus sampai mereka melakukan
tindakan kepatuhan dengan menawarkan
keramahan kepada seorang asing ( bandingkan denganLukas 24: 28-31; Matius 25:38;
1 Pet 4:9). Kemudian dia dikenali mereka saat memecahkan roti. Ya, ada sebuah mata yang diberkati-dibersihkan pada begitu
banyak anak Tuhan ketika memberikan
rotinya kepada orang miskin dan orang
yang memerlukan, dan ketika anak Tuhan datang ke Meja Tuhan, dalam pengenangan akan kematian-Nya.
Dia kemudian akan tahu bahwa dia mengenal Dia.
Kita telah diberitahukan bahwa Kerubim memiliki sayap-sayang, tetapi mereka
juga memiliki tangan-tangan dibalik sayap-sayap mereka (Keluaran 25:20;
Yehezkiel 10:13-21). Anak-anak Tuhan sejati memiliki pengetahuan , tetapi mereka juga
memiliki praktek atas pengetahuan itu. Dan anda
tidak memiliki bukti yang baik bahwa kamu adalah seorang anak Tuhan karena kamu
memiliki sayap-sayap pengetahuan, kecuali kamu juga memiliki tangan-tangan
praktek. Bagaimanakah seseorang akan memastikan
seberapa banyak seekor domba telah makan? Tidak akan ada cara yang lebih
baik daripada memperlihatkan seberapa
banyak lemak, dan daging, wol yang telah didapatkan.
Demikian jugalah dengan seorang Kristen.
Jika
kamu ingin tahu seberapa banyak dia telah
hidup berdasarkan Kristus,
lihatlah seberapa besar kegairahanya, seberapa banyak kepatuhannya, seberapa
banyak kekudusan yang telah dia kumpulkan. Karena “Dan
inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita
menuruti perintah-perintah-Nya” ( 1 Yohanes 2:3-6,7).
III.
Kita kini tiba pada pertimbangan
terakhir. Ini melemparkan tuduhan
penting bagi orang yang
berpura-pura. Ada semacam omongan yang berbunyi bahwa kita mengenal
Kristus—namun
jika setiap orang berkata bahwa dia
mengenal Kristus, dan tidak menjalankan perintah-perintah-Nya, orang semacam
ini adalah pembohong—segamblang ini—dia adalah seorang pembohong,
dan kebenaran tidak ada didalam dia
(1 Yohanes 2:4)
Saya akan meminta anda, Sahabat- Sahabat
kekasihku, memberikan perhatian sungguh-sungguh pada kata-kata ini, karena,meskipun
ini adalah sebuah hal yang gampang untuk
dikatakan bahwa kamu mengenal Dia, ada banyak godaan sehingga hal seperti ini dapat dilakukan di gereja. Ketika banyak orang yang terpana, dan ada banyak sahabat dan
kenalan-kenalan mengaku bahwa mereka mengenal Kristus, kamu bisa jatuh dalam
arus seperti ini. Memang benar, bisa
jadi sukar untuk menolak gelombangnya, dan berangkali tanpa sungguh-sungguh
mengenal Dia. Oh, aku menasihatkan kamu jangan pernah melakukan hal
ini! Jika kamu tahu bahwa kamu mengenal Dia, mengaku memiliki pengetahuan
itu cepat-cepat. Tetapi jangan pernah,
sama sekali jangan pernah terbujuk untuk mengatakan apapun yang melampaui apa
yang kamu tahu.
Membiarkan lidah berlari melewati kesaksian nurani sama dengan menghianati
sedemikian licik dalam hati. Dan
orang yang dosanya sudah diampuni adalah orang yang rohnya tidak tipu
muslihat. Tidak, tidak! Sebagaimana kamu
mengasihi jiwamu, jauhkanlah
kedua tanganmu dari semua pengakuan semacam ini kecuali kamu memang benar memiliki kepemilikan akan
pengenalan yang sejati. Seseorang mungkin
mengisahkan sebuah cerita begitu seringnya, walaupun kisah itu
tidak benar, dia bisa jadi pada ahirnya
meyakininya. Saya dapat memikirkan satu atau dua kisah sahabat-sahabat lamaku yang patut diperhatikan, satu kisah yang selalu didengarkan tanpa memunculkan sebuah tanya—walaupun tidak
pernah tanpa kecurigaan bahwa mereka secara perlahan-lahan telah mengakumulasikan penyesalan-penyesalan atas dosa yang
dibesar-besarkan. Kita mungkin senyum pada fiksi yang bagaikan gulungan benang kusut untuk menyenangkan
telinga dan membuat penasaran. Tetapi kita terlambat untuk gemetar, pertumbuhan kebohongan yang nyaris tak terlihat dan mengerikan , memperdaya jiwa manusia itu sendiri.
Dia mungkin pertama-tama mengatakan bahwa dia mengasihi Kristus. Kemudian dia mungkin berkata, “Orang-orang lain berpikir saya memang mengasihi Kristus, dan oleh karena itu saya merasa dipastikan saya memang demikian.” Dan segera dia mungkin berkata ini dan itu, dengan nada yang memuaskan sahabat-sahabatnya dan menyenangkan dirinya sendiri, sampai dia membuat hatinya yang malang itu terperdaya mempercayai sebuah dusta. Ya, dan saya tahu dia berangkali meneruskan kebohongannya yang lekas dipercayai hingga ke kuburnya, dan bahkan berangkali hingga di Tahta Pengadilan Kristus dia berangkali berkata bahwa dia mengenal Kristus, hanya untuk kemudian terbangunkan dari mimpi buruk, ketika dia akan mendengar Kristus mengatakan—“Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:23). O Tuhan, selamatkanlah kami dari hal semacam ini! Marilah kita jangan pernah berkata bahwa kita mengenal Dia, kecuali juga nyata dalam setiap perbuatan dan kebenaran ( 1 Yohanes 3:18) kita mengenal Kristus dan kita didapatkan ada didalam Kristus.
Dia mungkin pertama-tama mengatakan bahwa dia mengasihi Kristus. Kemudian dia mungkin berkata, “Orang-orang lain berpikir saya memang mengasihi Kristus, dan oleh karena itu saya merasa dipastikan saya memang demikian.” Dan segera dia mungkin berkata ini dan itu, dengan nada yang memuaskan sahabat-sahabatnya dan menyenangkan dirinya sendiri, sampai dia membuat hatinya yang malang itu terperdaya mempercayai sebuah dusta. Ya, dan saya tahu dia berangkali meneruskan kebohongannya yang lekas dipercayai hingga ke kuburnya, dan bahkan berangkali hingga di Tahta Pengadilan Kristus dia berangkali berkata bahwa dia mengenal Kristus, hanya untuk kemudian terbangunkan dari mimpi buruk, ketika dia akan mendengar Kristus mengatakan—“Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:23). O Tuhan, selamatkanlah kami dari hal semacam ini! Marilah kita jangan pernah berkata bahwa kita mengenal Dia, kecuali juga nyata dalam setiap perbuatan dan kebenaran ( 1 Yohanes 3:18) kita mengenal Kristus dan kita didapatkan ada didalam Kristus.
Sekarang
Yohanes berkata bahwa untuk mengatakan kita mengenal Kristus, dan tidak
menjalankan perintah-perintahnya adalah sebuah dusta. Itu adalah sebuah
kebohongan verbal. Orang yang mengungkapkan demikian sedang mengatakan sebuah dusta. Dia berkata, “Aku mengenal Kristus.” Tetapi itu adalah sebuah
kebohongan. Dia tidak mengenal Dia. Dia tahu tentang Dia—tetapi hatinya tidak mengenal Yesus sama sekali. Ini adalah sebuah dusta doctrinal,
karena ini akan menjadi sebuah kesesatan
yang mengerikan untuk mengatakan bahwa seseorang yang hidup berkubang dalam
dosa mengenal Kristus—dia itu adalah orang pemabuk, atau seorang
pencuri, atau menjalani kehidupan berzinah—memiliki pertemanan
karib dengan Juru selamat. Apakah Kristus menjaga persahabatan
karib semacam ini? Apakah Dia menyebut orang-orang seperti ini
sahabat-sahabat-Nya? Orang-orang yang membuat kebingaran di bar? Para
penggembiramu, yang dapat melantunkan
lagu-lagu mesum—apakah ini sobat-sobat Kristus? Saya
tahu Kristus memiliki persahabatan yang lebih baik daripada ini. Dia kudus,
tiada salah pada dirinya, tidak bercela,
dan memisahkan diri dari para pendosa. Adalah sebuah dusta melawan
doktrin-doktrin Injil.
Dan ini adalah sebuah dusta dalam tindakan. Orang yang berkata,” Aku mengenal Dia,” dan kemudian pergi dan melanggar perintah-perintah Kristus—setiap kali orang semacam ini berbuat dosa dia memperkatakan sebuah dusta. Orang dapat mengatakan dusta kala mereka menahan lidah mereka, seperti yang telah saya tunjukan pada anak-anak kecil kala saya mengkhotbahkan pada Minggu sore lalu. Ada seorang anak perempun di sekolah yang selalu mengangkat kedua tangannya ketika anak –anak laki dan perempuan meminta untuk melakukan dalam cara ini bahwa mereka mengetahui jawaban untuk setiap pertanyaan yang telah diberikan kepada mereka. Pada satu siang dia mengangkat tangannya ketika dia tidak mengetahui jawabannya, dan teman sekolahnya berkata kepadanya, “Jane, kamu tidak tahu jawabannya.” Dan dia berkata,” Tidak. Tetapi aku pikir guru akan menggangapku lebih baik jika dia berpikir aku mengetahuinya.” “Ah,” kata yang lain,” tapi itu kan mengatakan sebuah dusta dengan tanganmu.”
Dan ini adalah sebuah dusta dalam tindakan. Orang yang berkata,” Aku mengenal Dia,” dan kemudian pergi dan melanggar perintah-perintah Kristus—setiap kali orang semacam ini berbuat dosa dia memperkatakan sebuah dusta. Orang dapat mengatakan dusta kala mereka menahan lidah mereka, seperti yang telah saya tunjukan pada anak-anak kecil kala saya mengkhotbahkan pada Minggu sore lalu. Ada seorang anak perempun di sekolah yang selalu mengangkat kedua tangannya ketika anak –anak laki dan perempuan meminta untuk melakukan dalam cara ini bahwa mereka mengetahui jawaban untuk setiap pertanyaan yang telah diberikan kepada mereka. Pada satu siang dia mengangkat tangannya ketika dia tidak mengetahui jawabannya, dan teman sekolahnya berkata kepadanya, “Jane, kamu tidak tahu jawabannya.” Dan dia berkata,” Tidak. Tetapi aku pikir guru akan menggangapku lebih baik jika dia berpikir aku mengetahuinya.” “Ah,” kata yang lain,” tapi itu kan mengatakan sebuah dusta dengan tanganmu.”
Ya, dan kamu berangkali bertindak sama melakukan sebuah dusta. Seseorang yang mengaku menjadi seorang Kristen ketika dia mengenakan warna-warna palsu pada Minggu, dan pada seluruh hari-hari kerja dia memainkan bagian dusta. Pengakuannya benar, pastilah perilakunya akan menjadi konsisten dengan pengakuan! Ini adalah sebuah dusta yang menggerogoti, sebuah dusta yang memakan kekedalaman jiwa manusia, merusak dan membusukan jiwa, sebab itu, seperti kata Yohanes, “Kebenaran tidak ada didalam dia” ( 1 Yohanes 2:4). Orang yang mulai dengan berdusta mengenai hubungannya dengan Tuhan segera menjadi semakin menjadi untuk berbohong dalam komunitas persekutuannya. Sejumlah tindak penipuan dan perampokan terhebat pernah diperbuat oleh mereka yang mengaku orang-orang Kristen.
Betapa seringnya, kala kita mendengar
penipuan berskala raksasa, telah memperlihatkan kepura-puraan seolah-olah
benar tidak bersalah- munafik atau hal lainnya terkait ini! Ini sangat alami, ini hampir-hampir
tidak mengejutkan. Karena ketika manusia telah menipu dirinya sendiri,
menyamarkannya didalam hal-hal yang suci, dan mendustai Tuhan, dia sebetulnya
melakukannya dalam perbuatan
tangan dimana iblis tidak
dapat menemukan budak/pengikut yang lebih pas untuk mendustai
manusia-manusia. O berhati-hatilah dengan
menyepelekan keyakinan-keyakinanmu! Anda berangkali menyanjung dirimu sendiri dengan keangkuhan yang sia-sia bahwa kamu tidak
pernah menipu siapapun juga. Saya tidak terlampau yakin. Jika seorang manusia mau
merampok Tuhan, dia akan mau merampok ibunya. Jika dia pernah sekali mendustai
Tuhan dengan membuat pengakuan palsu, saya tidak tahu dimana dia akan menyimpan tangannya.
Siapakah,
siapa yang akan menjual Kristus seharga
30 keping perak? Siapa, selain Yudas
(Matius 26:14), dia yang mengaku menjadi pengikut Yesus,
muridnya, sekretaris pribadi Yesus, dan bendaharanya. Meskipun sementara dia menjadi murid hatinya palsu terhadap Tuhannya! Ini adalah sebuah profesi penghianat yang melahirkan dosa-dosa raksasa.
Sekali lagi, ini adalah sebuah hidup terhukum. Orang yang berkata, “ Saya mengenal Kristus,” dan tidak melakukan perintah-perintah-Nya, sedang memastikan penghukuman atas dirinya sendiri. Dia sedang menandai, memeteraikan, dan mencapnya setiap hari. Oleh pengakuannya menjadi pengikut Kristus dia mengaku bahwa dia mengetahui apa seharusnya yang dia lakukan, namun dia oleh tindakan-tindakannya dia membuktikan bahwa dia tidak menjadi apa yang seharusnya dia lakukan. Dan demikianlah dia membawa kesaksian yang melawan dirinya sendiri, menghakimi dirinya sendiri, menghukum jiwanya sendiri, dan menantang hukuma menakutkan kebinasaan kekal. Tuhan selamatkanlah kami dari sebuah dusta semacam ini!
Sebelum saya menutupnya sekarang, ini mengharuskan saya untuk memperlihatkan sejumlah karakter-karakter yang harus diperbaiki—semua itu adalah dusta. Jika ada hal semacam ini di sini, semoga nurani mereka terhujam dalam. Ada orang-orang yang mengaku iman mereka didalam Kristus, tetapi yang memiliki perilaku tidak jujur. Mereka ini menegosiasikan tagihan-tagihan fiktif. Mereka ini mencuri barang-barang kecil di toko. Mereka mencuri uang dari mesin kas. Mereka ini memainkan ukuran timbangan, dan menjual barang-barang dengan merek palsu—dan sepanjang mereka melakukan hal-hal demikian mereka mengaku bahwa mereka mengenal Kristus.
Sekarang, salah satu dari perintah-perintahnya adalah , “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Markus 12:31, bandingkan dengan Yohanes 13:34-35), dan yang satunya lagi” Jangan mencuri” (Keluaran 20:15, bandingkan dengan Matius 19:18,21. Dan tidak menjalankan perintah-perintah ini mereka telah membuktikan diri mereka sendiri sebagai pendusta-pendusta ( 1 Yohanes 2:4 “…tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.”), walaupun mereka menyebut diri mereka orang-orang Kristen. Beberapa orang mengakui beriman pada Kristus adalah para pemabuk. Saat ini di malam ini---saya tidak sedang mengatakan bahwa mereka adalah anggota-anggota Gereja, tetapi mereka ada disini—adalah mereka yang telah jatuh dalam kebiasaan-kebiasaan mabuk sehingga kehilangan penguasaan diri. Saya takut ada beberapa yang, berpikir mereka lolos dari deteksi keaiban, sebab mereka tidak pulang malam dari pub/diskotik, berupaya susah payah minum alkohol diam-diam di rumah.
Sekali lagi, ini adalah sebuah hidup terhukum. Orang yang berkata, “ Saya mengenal Kristus,” dan tidak melakukan perintah-perintah-Nya, sedang memastikan penghukuman atas dirinya sendiri. Dia sedang menandai, memeteraikan, dan mencapnya setiap hari. Oleh pengakuannya menjadi pengikut Kristus dia mengaku bahwa dia mengetahui apa seharusnya yang dia lakukan, namun dia oleh tindakan-tindakannya dia membuktikan bahwa dia tidak menjadi apa yang seharusnya dia lakukan. Dan demikianlah dia membawa kesaksian yang melawan dirinya sendiri, menghakimi dirinya sendiri, menghukum jiwanya sendiri, dan menantang hukuma menakutkan kebinasaan kekal. Tuhan selamatkanlah kami dari sebuah dusta semacam ini!
Sebelum saya menutupnya sekarang, ini mengharuskan saya untuk memperlihatkan sejumlah karakter-karakter yang harus diperbaiki—semua itu adalah dusta. Jika ada hal semacam ini di sini, semoga nurani mereka terhujam dalam. Ada orang-orang yang mengaku iman mereka didalam Kristus, tetapi yang memiliki perilaku tidak jujur. Mereka ini menegosiasikan tagihan-tagihan fiktif. Mereka ini mencuri barang-barang kecil di toko. Mereka mencuri uang dari mesin kas. Mereka ini memainkan ukuran timbangan, dan menjual barang-barang dengan merek palsu—dan sepanjang mereka melakukan hal-hal demikian mereka mengaku bahwa mereka mengenal Kristus.
Sekarang, salah satu dari perintah-perintahnya adalah , “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Markus 12:31, bandingkan dengan Yohanes 13:34-35), dan yang satunya lagi” Jangan mencuri” (Keluaran 20:15, bandingkan dengan Matius 19:18,21. Dan tidak menjalankan perintah-perintah ini mereka telah membuktikan diri mereka sendiri sebagai pendusta-pendusta ( 1 Yohanes 2:4 “…tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.”), walaupun mereka menyebut diri mereka orang-orang Kristen. Beberapa orang mengakui beriman pada Kristus adalah para pemabuk. Saat ini di malam ini---saya tidak sedang mengatakan bahwa mereka adalah anggota-anggota Gereja, tetapi mereka ada disini—adalah mereka yang telah jatuh dalam kebiasaan-kebiasaan mabuk sehingga kehilangan penguasaan diri. Saya takut ada beberapa yang, berpikir mereka lolos dari deteksi keaiban, sebab mereka tidak pulang malam dari pub/diskotik, berupaya susah payah minum alkohol diam-diam di rumah.
Seolah hidupmu bergantung pada alkohol, kamu yang secara sembunyi-sembunyi memanjakan diri dengan kecenderungan setan ini tidak merasa terlalu bersalah, dan tidak akan merasa dihukum terlalu berat dibandingkan dengan mereka yang melakukan dosa secara terbuka—siapa yang terkurung dalam kemabukan Sabtu malam—dan harus membayar 5 shilling dan berkorban untuk pergi pada Minggu pagi. Kamu berangkali terhormat dimata para rekanmu, namun kamu adalah seorang yang tak bereputasi dan para munafik penuh skandal dihadapan Surga. Beberapa orang, juga, memiliki kedudukan bagus dalam masyarakat—orang-orang muda yang mengutarakan pengakuan iman—yang dapat menikmati dalam mengunjungi tempat-tempat yang lebih tidak dapat dipercaya. Ini adalah sesuatu yang memalukan bagi seorang pengaku Kekristenan di temukan dalam lounge-lounge musik, tempat-tempat perjudian dan tempat-tempat pesta pora di London dimana kamu tidak dapat pergi tanpa moral-moralmu menjadi terpolusi. Kamu juga tidak dapat membuka kedua matamu atau kedua telingamu tanpa segera mengetahui engkau berada didalam daerah perbatasan wilayan Setan.
Saya meminta dengan sangat kepada anda dalam Tuhan yang hidup, jika kamu tidak dapat menjaga pertemanan yang baik dan menjauh dari pertemanan-pertemanan yang menghambur-hamburkan uang, jangan mengaku sebagai pengikut-pengikut Kristus! Dia meminta anda untuk keluar dari antara mereka(Yohanes 8:12; 1 Petrus 2:9)! Jadilah terpisah, jangan sentuh hal yang kotor. Jika kamu dapat memperoleh kesenangan dalam masyarakat yang cabul dan lagu-lagu mesum, apakah hakmu untuk dapat berbaur dengan persekutuan orang-orang benar, atau turut serta menyanyikan mazmur-mazmur? Kamu tidak melakukan perintah-perintah, kamu melanggarnya. Kebenaran tidak ada didalam dirimu, kamu menghianatinya ( 1 Yohanes 2:4).
Dan apakah yang akan kita katakan pada
mereka yang, meskipun membuat sebuah pengakuan rohani seperti ini, telah menjadi kecanduan terhadap hal-hal yang tidak kudus?
Dosa-dosa yang tidak boleh diucapkan diantara kita jika tidak pipi kesantunan
akan merona merah, dosa yang telah
dilakukan secara tersembunyi yang dilakukan oleh orang-orang Kristen semacam
ini. Tuhan memiliki belas kasih atau
para pengaku Kristen yang tidak murni
ini, karena pelacuran adalah lubang yang dalam, dan dibenci Tuhan, dia yang
jatuh kedalamnya. Jika ada di sini yang telah sedemikian terjatuh, bisa menyingkirkan
pengakuan mereka, karena mereka sedang menggunakan tanda-tanda kebencian Tuhan.
Biarlah mereka tidak masuk kedalam rumahnya, biarlah mereka tidak ambil bagian
dalam Perjamuan Tuhan, juga janganlah mereka mulai hari ini menganggap
diri anak-anak Tuhan. Karena orang-orang
berperilaku demikian tidak dapat menjadi anak Tuhan—pengakuan mereka adalah
sebuah dusta.
Tamak!Serakah!Rakus! Mereka yang melihat
Saudara-Saudara mereka membutuhkan pertolongan dan menutup hati belas kasih
mereka! Kepada setiap diri anda kata-kata sang Tuan teramat kuat—“Bagaimanakah
kasih Allah tetap ada didalam dirinya?” ( 1 Yohanes 3:17). Ketamakan adalah seperti pemujaan berhala (Kolose 3:5)! Jika
kamu memakan habis dunia ini. Jika uang
adalah Tuhanmu, kamu secara pasti telah dihukum seolah kamu telah berbuat tidak jujur atau melakukan hal cemar. Dan tidak adakah
orang-orang lain yang lidahnya
jahat dan tidak bisa diatur, dan pembicaraannya kerap jauh dari murni? Sayangnya , ketika sampai pada hal ini—orang-orang itu pasti
nekat (tanpa memiliki kejelasan kepantasan) dengan percaya diri ambil bagian Perjamuan
Tuhan yang dapat melemparkan sebuah
sumpah! Orang-orang itu yang mengetahui
hal ini, ketika kesenangan, menghujat dan menggunakan kata-kata kotor
namun dengan mulut yang sama
mendekat dan memakan simbol-simbol cinta kasih sang Juru selamat! O Bapak-Bapak, jika anda
memiliki hati nurani,pastilah anda tidak
nekat untuk datang! Jika hati anda sekalian memiliki sedikit perasaan
tersisa didalamnya, anda akan gemetar didapatkan berada diantara umat
Tuhan sementara itu perkataanmu
menghujat yang Maha Tinggi.
Ada sebuah kebajikan yang luar biasa teramat unggul, Kristen yang istimewa, didukung oleh petunjuk yang kerap mengemuka dan contoh yang tidak dapat dibandingkan atau ditemukan di mana pun dari Yesus Kristus---pastinya ini adalah mengampuni mereka yang melukainya. Namun saya mengenal ada beberapa murid Yesus, mereka berupaya untuk membuat kita untuk mempercayai mereka sebagai mengenal Yesus, namun yang tidak mengampuni. Orang-orang Kristen demikianlah mereka menyebut dirinya—betapa ini sebuah penyimpangan!
Saya katakan jika kamu tidak mengasihi Saudara-Saudaramu, jika kamu tidak mencintai anakmu sendiri, jika kamu tidak dapat memaafkan anakmu sendiri—tidak ada yang lebih pasti dalam kitab Tuhan daripada ini—bahwa kamu tidak akan pernah masuk kedalam surga. Sebuah roh yang tidak mengampuni adalah sebuah roh yang tidak mengampuni. Pertama, pergi dan ampuni Saudaramu sebelum membawa persembahanmu, atau Tuhan tidak akan menerimamu dan juga tidak menerima persembahanmu. Tidakkah kita diajari untuk berdoa, “ Ampunilah kesalahan-kesalahan kami, sebagaimana kami mengampuni mereka yang bersalah terhadap kami”? (Matius 6:9-15, 18:21-35).
Ini merupakan kerja keras bagiku untuk menyebutkan berbagai inkonsistensi ini. Saya tidak dapat melanjutkan lebih jauh lagi, walaupun saya dapat saja menyatakannya lebih lanjut. Upaya keras perkataanku merupakan beban di hatiku. Jika ada nurani seseorang memukul dirinya—biarkanlah nuraninya memukul dirinya lebih keras lagi, biarlah nuraninya memukulnya sampai nuraninya mendorong dia jauh dari dosanya—Biarlah nuraninya memukul dia hingga jatuh pada kaki Yesus, menyampaikan penyesalan hati untuk pengampunan. O biarlah seluruhnya, keseluruhannya! Jika anda mau dibersihkan dari dosa, menjauhkan diri dari dosa, penghukuman-penghukuman yang anda takuti. Jika anda mengaku mengenal Kristus, tidak berurusan atau tidak memiliki kepentingan dengan sebuah dunia yang berdosa. Hempaskanlah ular berbisa itu kedalam api, karena ular itu akan meracunimu dan menghancurkanmu. Tuhan menganugerahkan agar kamu dapat menanggalkan dosa, jika kamu mengaku mengenal Dia maka dalam perbuatan menjadi pelayan-pelayan Kristus .
Kata ahirku adalah ini. Jika siapapun kini merasa dirinya gelisah akan dosa, mari saya bacakan kata-kata ini kepada dia, dan saya telah selesai. Dengarkanlah kata-kata ini dalam iman. Ini adalah kata-kata yang muncul sebelum teks kita. “namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil” ( 1 Yohanes 2:1). O datanglah, orang-orang yang bersalah, yaitu mereka yang mengaku mengenal Kristus, yaitu mereka yang palsu terhadap Tuhanmu dan terhadap kasih-Nya! Datanglah kepada Dia meskipun perilaku-perilakumu yang jahat. “ Dan Dia adalah Tahta Belas Kasih: Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia” ( 1 Yohanes 2:2).
Lihat dirimu, kemudian, pandang dan hidup! Apakah kamu orang-orang percaya atau orang-orang berdosa, seperti apapun juga masa silammu,pandanglah pada Korban Pendamaian yang telah dipersembahkan di atas salib Kalvari yang mencurahkan darah! Lihatlah dan Hidup! Tuhan menganugerahkannya demi sang Anak terkasih. Amin.
Ada sebuah kebajikan yang luar biasa teramat unggul, Kristen yang istimewa, didukung oleh petunjuk yang kerap mengemuka dan contoh yang tidak dapat dibandingkan atau ditemukan di mana pun dari Yesus Kristus---pastinya ini adalah mengampuni mereka yang melukainya. Namun saya mengenal ada beberapa murid Yesus, mereka berupaya untuk membuat kita untuk mempercayai mereka sebagai mengenal Yesus, namun yang tidak mengampuni. Orang-orang Kristen demikianlah mereka menyebut dirinya—betapa ini sebuah penyimpangan!
Saya katakan jika kamu tidak mengasihi Saudara-Saudaramu, jika kamu tidak mencintai anakmu sendiri, jika kamu tidak dapat memaafkan anakmu sendiri—tidak ada yang lebih pasti dalam kitab Tuhan daripada ini—bahwa kamu tidak akan pernah masuk kedalam surga. Sebuah roh yang tidak mengampuni adalah sebuah roh yang tidak mengampuni. Pertama, pergi dan ampuni Saudaramu sebelum membawa persembahanmu, atau Tuhan tidak akan menerimamu dan juga tidak menerima persembahanmu. Tidakkah kita diajari untuk berdoa, “ Ampunilah kesalahan-kesalahan kami, sebagaimana kami mengampuni mereka yang bersalah terhadap kami”? (Matius 6:9-15, 18:21-35).
Ini merupakan kerja keras bagiku untuk menyebutkan berbagai inkonsistensi ini. Saya tidak dapat melanjutkan lebih jauh lagi, walaupun saya dapat saja menyatakannya lebih lanjut. Upaya keras perkataanku merupakan beban di hatiku. Jika ada nurani seseorang memukul dirinya—biarkanlah nuraninya memukul dirinya lebih keras lagi, biarlah nuraninya memukulnya sampai nuraninya mendorong dia jauh dari dosanya—Biarlah nuraninya memukul dia hingga jatuh pada kaki Yesus, menyampaikan penyesalan hati untuk pengampunan. O biarlah seluruhnya, keseluruhannya! Jika anda mau dibersihkan dari dosa, menjauhkan diri dari dosa, penghukuman-penghukuman yang anda takuti. Jika anda mengaku mengenal Kristus, tidak berurusan atau tidak memiliki kepentingan dengan sebuah dunia yang berdosa. Hempaskanlah ular berbisa itu kedalam api, karena ular itu akan meracunimu dan menghancurkanmu. Tuhan menganugerahkan agar kamu dapat menanggalkan dosa, jika kamu mengaku mengenal Dia maka dalam perbuatan menjadi pelayan-pelayan Kristus .
Kata ahirku adalah ini. Jika siapapun kini merasa dirinya gelisah akan dosa, mari saya bacakan kata-kata ini kepada dia, dan saya telah selesai. Dengarkanlah kata-kata ini dalam iman. Ini adalah kata-kata yang muncul sebelum teks kita. “namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil” ( 1 Yohanes 2:1). O datanglah, orang-orang yang bersalah, yaitu mereka yang mengaku mengenal Kristus, yaitu mereka yang palsu terhadap Tuhanmu dan terhadap kasih-Nya! Datanglah kepada Dia meskipun perilaku-perilakumu yang jahat. “ Dan Dia adalah Tahta Belas Kasih: Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia” ( 1 Yohanes 2:2).
Lihat dirimu, kemudian, pandang dan hidup! Apakah kamu orang-orang percaya atau orang-orang berdosa, seperti apapun juga masa silammu,pandanglah pada Korban Pendamaian yang telah dipersembahkan di atas salib Kalvari yang mencurahkan darah! Lihatlah dan Hidup! Tuhan menganugerahkannya demi sang Anak terkasih. Amin.
Sincerity and Duplicity | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment