Oleh : Martin Simamora
Apa Yang Dikehendakinya
Adalah Mengikut
(Pribadi) Yesus, Bukan Jejaknya!
Kalau anda
mengikuti Jejak, itu seperti anda sedang
mengarahkan mata anda
secara tajam pada “jejak” (teladan yang mulia) bukan pada subyek yang menjadi sumber dari apa yang
dikatakan sebagai “jejak”. Bila fokus
anda ada pada mengikut Jejak maka PASTI anda
hanya dapat melihat apa yang
sanggup dilihat oleh mata dan dipahami oleh pikiran anda dan sangat pasti gagal
menangkap esensi yang paling tinggi. Secara ringkas jika yang dimaksud dengan
aktivitas rasional semacam ini berhubungan dengan seseorang/ tokoh besar,
maka hal ini dapat dipahami sebagai sebuah mengikuti teladan, subyek yang
dimaksud sebagai sumber inpirasi, atau sebagai panutan. Jika ini diterapkan
pada Yesus,maka dia hanya menjadi teladan, inspirator, atau panutan dan tidak
mungkin menjadi Pemilik, apalagi Tuhan
bagi si pengagum atau pelacak jejak.
Tetapi apakah Yesus memang HANYA menginginkan keberadaan para pengagum, para penyanjung, para pelacak jejak,tanpa TERIKAT dengan seluruh keberadaan diri-Nya, atau lebih tepatnya apakah memang terkait MENGIKUT Yesus, memang bermula dari pihak manusia atau JUSTRU Sebaliknya dari pihak TUHAN, untuk manusia dapat mengenalnya? Sehingga tidak hanya memberi dampak tetapi mengakibatkan hal yang tidak dapat dibandingkan sejengkalpun dengan dampak yang dialami pada mereka yang HANYA para pengikut jejak,peneladan dan pengagum Yesus.
Tetapi apakah Yesus memang HANYA menginginkan keberadaan para pengagum, para penyanjung, para pelacak jejak,tanpa TERIKAT dengan seluruh keberadaan diri-Nya, atau lebih tepatnya apakah memang terkait MENGIKUT Yesus, memang bermula dari pihak manusia atau JUSTRU Sebaliknya dari pihak TUHAN, untuk manusia dapat mengenalnya? Sehingga tidak hanya memberi dampak tetapi mengakibatkan hal yang tidak dapat dibandingkan sejengkalpun dengan dampak yang dialami pada mereka yang HANYA para pengikut jejak,peneladan dan pengagum Yesus.